Bab. 5 Ketahuan Hamil

Satu bulan kemudian di sebuah kamar Kost.

"Kak, kau harus makan. Dari kemarin kau belum mau makan aku khawatir dengan kondisimu."

Anna membuka dua bungkus nasi padang kesukaan Dee di depannya. Seketika mendapat bau makanan yang menyengat membuat perut Dee mual. Gadis itu langsung berlari ke arah kamar mandi dan memuntahkan semua isi perutnya yang tinggal hanya ada cairan berwarna kekuningan.

Anna yang mengikuti Dee menunggunya dengan cemas di belakang pintu kamar mandi.

"Wah, Kakakmu lagi hamil kali, dari kemarin muntah melulu," celetuk salah seorang penghuni kost lainnya.

"Ih, Mba Bella, ngomong apa sih? Kak Dee itu cuma sedang masuk angin." Anna tidak suka dengan wanita itu karena kerjanya hanya bergosip di tempat ini.

"Eh, itu sih perkiraanku deh, melihat tanda-tandanya. Lebih baik kau antar dia ke Dokter biar tahu sebenarnya dia itu masuk angin atau kemasukan kecebong," lanjut wanita itu dengan tingkah gemulai.

"Lagian sekarang biasa wanita hamil diluar nikah. Bukan aib lagi seperti dulu. Sekarang kalau iya, tinggal cari siapa yang hamilin, mau tanggung jawab nggak. Syukur tanggung jawab tidak ya ditanggung sendiri. Nanti kita bantu ngrusin kalau Dee memang hamil. Tempat kost ini akan ramai. Sudah lama nggak ada anak kecil di sini."

Dee keluar dari kamar mandi. Dia tersenyum pada Mba Bella. "Aku baik-baik saja kok Mba, cuma masuk angin saja. Namun, saran Mba sepertinya bagus juga agar aku memeriksakan diri ke Dokter."

"Nah, iya kalau nggak hamil dan tahu penyakitnya kan bisa langsung diatasi," lanjut Bella.

Setelahnya, Dee dan Anna akhirnya benar-benar ke pusat kesehatan Masyarakat karena di sana bayarnya jauh lebih murah. Di sana dia terpaku mendengar ucapan Bidan yang sedang melayani Dee.

"Selamat Nyonya Anda sedang hamil, dan kehamilannya masih berusia lima Minggu. Jika engkau kurang puas, kau bisa langsung datang ke Dokter kandungan agar bisa USG dan melihat anak Nyonya. Kehamilan di usia muda memang sulit tetapi jika semua saran kami dilakukan dengan baik maka akan terasa mudah." Anna tertawa lebar dan memeluk Dee dengan erat.

"Iya, Bu Bidan. Saya akan menjaga Kakak saya ini dengan baik," ucap Anna senang karena dia akan mendapatkan keponakan.

Dee sendiri masih terdiam. Dia merasa sedih karena harus melahirkan anak tanpa ayahnya, tetapi senang karena sekarang dia punya seseorang yang akan menemani dan mencintainya sampai tua.

"Beritahu Ayahnya jika dia harus menjaga istrinya dengan baik. Lain kali jika kemari harus bersama dengan suami Ibu."

Dee menganggukkan kepala dan tersenyum kecut.

"Saya akan memberikan Ibu vitamin dan penambah darah. Harus banyak istirahat dan jangan banyak pikiran karena itu akan mempengaruhi kondisi kehamilan." Bidan itu menuliskan resep di atas sebuah kertas.

"Dimana Ayahnya?" Bidan itu menatap ke arah Dee.

Dee saling tatap dengan Anna. "Dia ada di luar pulau. Pulangnya setahun sekali, Bu."

"Wah kalian harus beritahu berita membahagiakan ini pada Ayahnya. Dia pasti akan lebih semangat bekerja."

Dee menyentuh perutnya sendiri. Di sini sudah ada calon anaknya yang sedang tumbuh. Hati Dee menghangat seketika.

"Kalian nanti ke apotik untuk menebus resep ini."

"Baik, Bu Bidan."

Mereka lantas berjalan ke loket apotik. Dia memegang kertas hasil pemeriksaan dan melihatnya bersama dengan Anna.

"Kau lihat tertulis di sini sudah ada lima Minggu. Dia ada untuk menggantikan kepergian Ibu Panti, untuk menghibur kita."

Anna mengangguk.

"Kita harus segera pergi dari daerah ini. Aku takut jika ayah dari bayi ini tahu jika aku hamil dia akan mengambilnya."

"Kau benar Kak. Tinggal di kota ini sangat membahayakan. Sebaiknya kita cari tempat lain yang lebih aman agar tidak berpapasan lagi dengannya."

Mereka tidak melihat di depan mereka ada sosok yang sedang berjalan cepat di lorong bersama dengan beberapa orang di belakangnya. Tubuh pria itu dan Dee saling bertabrakan.

Kertas ditangan Dee terjatuh. Dia terkejut ketika menengadahkan kepala menatap wajah tampan dan berkharisma milik pria itu. Wajahnya dingin menatap Dee, dengan bibir tipis yang terkatup rapat seperti tidak berperasaan. Bola matanya menggelap membuat tubuh Dee merinding, wanita itu melangkah mundur. Bingung harus mengatakan apa.

"Maaf, Tuan," akhirnya hanya kata itu yang terucap dengan susah payah. Dee lantas pergi berjalan dengan menarik tangan Anna, meninggalkan tempat itu secepatnya tanpa menunggu jawaban dari pria yang sudah dia tabrak tadi.

Anna sendiri terlihat bingung. Dia menatap pria tampan yang wajahnya seperti aktor Korea yang tampan. Kane melihat Dee hingga tidak terlihat lagi.

Pak Jhon mengambil kertas yang terjatuh dan membacanya.

"Tuan," ucap pria itu menyerahkan kertas hasil pemeriksaan kehamilan Dee. Bola mata Kane membesar. Dia mengusap dagunya dengan satu tangan.

"Kalian bawa dia kembali ke Villa secepatnya."

"Lantas bagaimana dengan Nona Liliana?"

"Itu urusanku." Kane lantas pergi berjalan menuju ruangan Dokter.

Di sana dia menemukan Liliana sedang terbaring penuh luka di kakinya. Kane menghela nafas panjang.

"Akhirnya kau datang juga," ucap Liliana mendengus kesal. Kane mendekat dan mencium pipi wanita yang akan menjadi calon istrinya.

"Tadi aku sedang rapat." Kane menatap dingin pada Liliana. Dia menyentuh pelan luka Liliana. "Apa yang terjadi?"

"Aku tadi sedang menyeberang eh ada motor yang melaju cepat. Untungnya ada pengawal yang menarik jadi cuma luka lecet." Liliana sudah terbiasa dengan sikap Kane yang dingin dari awal, hubungan mereka itu terbentuk karena keinginan Ayah Kane bukan inisiatif Kane sendiri.

"Untung saja hanya lecet."

"Tapi bagaimana dengan perjamuan makan malam besok malam?" kata Liliana.

"Kau tinggal datang ke sana."

Kane melihat ke arah Dokter. "Apakah sudah boleh pulang sekarang?"

Dokter itu mengangguk. "Kondisi Nona Liliana dalam keadaan baik-baik saja. Dia hanya mengalami memar dan sedikit lecet."

"Ayo pulang," kata Kane.

"Gendong," ucap manja Liliana mengulurkan tangan ke depan Kane.

Akhirnya Kane mengalah menggendong Liliana. Wanita itu tersenyum penuh kemenangan. Mereka berjalan keluar rumah sakit.

Seseorang yang melihat kebersamaan dua orang dari dua perusahaan besar bersama lantas mengabadikan kejadian itu dan memasukkan dalam laman sosial media. Dengan caption. Kemesraan dua pewaris dari perusahaan raksasa negeri ini. Terlihat foto mesra keduanya.

Dee sedang beristirahat karena lelah berlari ke tempat kostnya yang tidak jauh dari Puskesmas. Dia memegang perutnya.

"Sebenarnya siapa dia itu Kak?" tanya Anna penasaran sambil meneguk air mineral yang baru dia ambil dari galon.

"Dia itu, ehm, ayah dari anak dalam kandunganku."

"Apa?" teriak Anna.

Terdengar suara pintu kamar kost di ketuk oleh seseorang.

"Nona Dee, kami tahu Anda di dalam. Kita harus berbicara sekarang juga." Dee dan Anna saling memandang.

Terpopuler

Comments

Azizka Amelia Putri

Azizka Amelia Putri

𝙖𝙥𝙖 𝙠𝙖𝙝 𝙞𝙩𝙪 𝙤𝙧𝙖𝙣𝙜 𝙨𝙪𝙧𝙪𝙝𝙣 𝙨𝙞 𝙠𝙚𝙣𝙚🤔

2022-10-02

0

Raynafsir Nafsir

Raynafsir Nafsir

ceritanya nga seru lagi lembab. Dee cewek goblok nga mau kabur jauh jauh.

2022-09-29

0

noven yee

noven yee

pertahankan pernikahan kamu dee wlupun cm siri, yakin saja kedepannya psti si kutu kupret kane bakalan bucin dan lbh memilih kamu. lagian si kutu kupret sama liliana kan atas pilihan ortu bkn pilihan kane sendiri.

2022-09-19

0

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1 Terpaksa menjadi Ibu pengganti
2 Bab. 2 Harga Diri Jauh Lebih Berharga Dibandingkan Uang
3 Bab. 3 Membatalkan Perjanjian? Mimpi!
4 Bab. 4 Menganggapmu Mati.
5 Bab. 5 Ketahuan Hamil
6 Bab. 6 Menangkapku? Tidak mungkin bisa
7 Bab. 7 Aku Tidak Sebodoh Itu
8 Bab. 8 Sia-sia Sudah
9 Bab. 9 Malu Tapi Mau
10 Bab. 10 Sakit tetapi tidak berdarah.
11 Bab. 11 Kau bayar aku jika begitu
12 Bab. 12 Perjanjian Buta
13 Bab. 13 Iblis Tampan
14 Bab. 14 Kabar Mengejutkan
15 Bab. 15 Pemicu Amarah
16 Bab. 16 Marah Tak Beralasan
17 Bab.17 Kau tidak tahu siapa aku?
18 Bab.18 Tidak Mengakui Perasaan
19 Bab. 19 Terluka tapi tidak berdarah
20 Bab.20 Tidak penting itu.
21 Bab. 21 Mencari gantimu
22 Bab. 22 Merajuk kesal
23 Bab. 23 Rindu tapi enggan mengakui.
24 Bab. 24 Menguras Emosi Jiwa
25 Bab. 25 Sangat Membencimu!
26 Bab.26 Memendam perasaan Benci
27 Bab.27 Tidak peduli dengan aku!
28 Bab. 28 Meminta bantuan
29 Bab 29. Rencana yang Gagal
30 Bab. 30. Ke Rumah Mertua
31 Bab 31 Hanya karena soal warisan
32 Bab. 32 Masa lalu Kane
33 Bab.33 Jangan ajariku tentang membaca hati!
34 Bab.34 Hadiah Mertua
35 Bab. 35 Benci tapi Cinta
36 Bab. 36 Belajar Mengerti Dirimu
37 Bab. 37 Jangan khianati aku
38 Bab. 38 Kebahagiaan yang mulai nampak
39 Bab. 39 Bertemu kembali
40 Bab. 40 Mencari mati
41 Bab. 41 Ketahuan
42 Bab. 42 Antara Cinta dan Jodoh
43 Bab. 43 Cemburu Buta
44 Bab. 44 Tidak memaafkan
45 Bab. 45 Merajuk
46 Bab. 46 Mulai Memahami
47 Bab. 47 Tidak ada hubungan kekeluargaan dalam bisnis!
48 Bab 48. Penerus Grup Diamonds
49 Bab. 49 Kabar Buruk dari Park Yang
50 Bab. 50 Kunjungan Mertua
51 Bab. 51 Semuanya Hanya Sandiwara Belaka.
52 Bab. 52 Lakukan Saja
53 Bab. 53 Adik rasa Musuh
54 Bab 54 Tersudut oleh Hinaan
55 Bab. 55 Memungut kenangan lama
56 Bab. 56 Lukamu adalah Lukaku
57 Bab. 57 Bermain Curang
58 Bab 58 Menang tapi kalah
59 Bab. 59 Kenyataan Pahit
60 Bab. 60 Kelahiran
61 Bab. 61 Perpisahan yang Menyakitkan
62 Bab. 62 Biang Rusuh
63 Bab. 63 Dua anak dengan nasib berbeda
64 Bab. 64 Sama-sama tidak diinginkan
65 Bab. 65 Luka Lama
66 Bab. 66 Ayah dan Anak
67 Bab. 67 Cara Menjerat Wanita
68 Bab. 68 Tatapan yang mendebarkan jiwa
69 Bab. 69 Kenyataan Perih
70 Bab. 70 Bertemu Lagi
71 Bab 71
72 Bab 72 Hari Pertama Bersekolah
73 Bab 73 Sakit Hati
74 Bab. 74 Jebakan sang mantan
75 Bab. 75 Menantang Kane
76 Bab. 76 Otak Cadangan
77 Bab. 77 Bertukar peran
78 Bab. 78 Tidak biasanya
79 Bab. 79 Suasana Baru
80 Bab. 80 Hanya Sekedar Mimpi
81 Bab. 81 Keributan Besar
82 Bab. 82 Bilang Pada Mama
83 Bab. 83 Tidak mau!
84 Bab. 84 Mengulangi Kejadian Lama
85 Bab. 85 Membuat Masalah
86 Bab. 86 Berbagi Rasa
87 Bab. 87 Tak Ingin Berpisah
88 Bab. 88 Kenapa harus begitu? Bukankah dia Mamaku
89 Bab. 89 Kembali Pulang
90 Bab. 90 Impian Jesper
91 Bab. 91
92 Bab. 92 Lebih Baik Diam!
93 Bab. 93 Kedatangan Tamu
94 Bab. 94 Takut Kehilangan Mereka
95 Bab. 95 Maafkan aku!
96 Bab. 96 Butuh kejujuran! Untuk apa? lebih baik aku pergi.
97 Bab 97 Salah sangka
98 Bab 98 Tragedi
99 Bab. 99 Adik Tercela
100 Bab. 100 Kembalilah Padaku!
101 Bab. 101 Kesempatan Kedua
102 Bab. 102 Pak Jhon anfal
103 Bab. 103 Jebakan
104 Bab. 104 Rencana Indah
105 Bab. 105 Keributan Kecil
106 Bab.106 Tugas Terakhir
107 Bab. 107
108 Bab. 108 Janji yang dipertanyakan
109 Bab. 108 Malam Indah
110 Bab. 110 Rencana Baru
111 Bab. 111 Janji Manis
112 Bab. 112 Kekecewaan Terdalam
113 Bab. 113 Sendiri tak sanggup bersama kutersiksa.
114 Bab. 114 Pernikahan Rosemary
115 Bab. 115 Kebersamaan Ceria
116 Bab 116 Kenyataan Pahit
117 Bab. 116 Kebahagiaan Kita
118 Bab 118 Cemburu Gila
119 Bab. 119 Kenyataan yang terpendam lama
120 Bab. 120 Buah Simalakama
121 Bab.121 Sahabat Hidup
122 Bab. 122 Satu Server
123 Bab. 123 Kesepakatan Pernikahan
124 Bab. 124 Hanya Untuk Sebuah Status
125 Bab 126. Kabar Bahagia
126 Bab.126 Kakek dan Nenek Baru
127 Bab. 127 Ibu dan Anak
128 Bab.128 Cerita Lama
129 Bab. 129
130 Bab. 130
131 Bab.131 Tragedi mencekam
132 Bab.132 Untukmu apapun akan kulakukan
133 Bab. 133 Hampir Gila Karenamu
134 Bab.134 Kejutan Menyenangkan
135 Bab. 135 Damai
136 Bab. 136 Tamat
137 Tawanan Cinta sang Perwira
Episodes

Updated 137 Episodes

1
Bab. 1 Terpaksa menjadi Ibu pengganti
2
Bab. 2 Harga Diri Jauh Lebih Berharga Dibandingkan Uang
3
Bab. 3 Membatalkan Perjanjian? Mimpi!
4
Bab. 4 Menganggapmu Mati.
5
Bab. 5 Ketahuan Hamil
6
Bab. 6 Menangkapku? Tidak mungkin bisa
7
Bab. 7 Aku Tidak Sebodoh Itu
8
Bab. 8 Sia-sia Sudah
9
Bab. 9 Malu Tapi Mau
10
Bab. 10 Sakit tetapi tidak berdarah.
11
Bab. 11 Kau bayar aku jika begitu
12
Bab. 12 Perjanjian Buta
13
Bab. 13 Iblis Tampan
14
Bab. 14 Kabar Mengejutkan
15
Bab. 15 Pemicu Amarah
16
Bab. 16 Marah Tak Beralasan
17
Bab.17 Kau tidak tahu siapa aku?
18
Bab.18 Tidak Mengakui Perasaan
19
Bab. 19 Terluka tapi tidak berdarah
20
Bab.20 Tidak penting itu.
21
Bab. 21 Mencari gantimu
22
Bab. 22 Merajuk kesal
23
Bab. 23 Rindu tapi enggan mengakui.
24
Bab. 24 Menguras Emosi Jiwa
25
Bab. 25 Sangat Membencimu!
26
Bab.26 Memendam perasaan Benci
27
Bab.27 Tidak peduli dengan aku!
28
Bab. 28 Meminta bantuan
29
Bab 29. Rencana yang Gagal
30
Bab. 30. Ke Rumah Mertua
31
Bab 31 Hanya karena soal warisan
32
Bab. 32 Masa lalu Kane
33
Bab.33 Jangan ajariku tentang membaca hati!
34
Bab.34 Hadiah Mertua
35
Bab. 35 Benci tapi Cinta
36
Bab. 36 Belajar Mengerti Dirimu
37
Bab. 37 Jangan khianati aku
38
Bab. 38 Kebahagiaan yang mulai nampak
39
Bab. 39 Bertemu kembali
40
Bab. 40 Mencari mati
41
Bab. 41 Ketahuan
42
Bab. 42 Antara Cinta dan Jodoh
43
Bab. 43 Cemburu Buta
44
Bab. 44 Tidak memaafkan
45
Bab. 45 Merajuk
46
Bab. 46 Mulai Memahami
47
Bab. 47 Tidak ada hubungan kekeluargaan dalam bisnis!
48
Bab 48. Penerus Grup Diamonds
49
Bab. 49 Kabar Buruk dari Park Yang
50
Bab. 50 Kunjungan Mertua
51
Bab. 51 Semuanya Hanya Sandiwara Belaka.
52
Bab. 52 Lakukan Saja
53
Bab. 53 Adik rasa Musuh
54
Bab 54 Tersudut oleh Hinaan
55
Bab. 55 Memungut kenangan lama
56
Bab. 56 Lukamu adalah Lukaku
57
Bab. 57 Bermain Curang
58
Bab 58 Menang tapi kalah
59
Bab. 59 Kenyataan Pahit
60
Bab. 60 Kelahiran
61
Bab. 61 Perpisahan yang Menyakitkan
62
Bab. 62 Biang Rusuh
63
Bab. 63 Dua anak dengan nasib berbeda
64
Bab. 64 Sama-sama tidak diinginkan
65
Bab. 65 Luka Lama
66
Bab. 66 Ayah dan Anak
67
Bab. 67 Cara Menjerat Wanita
68
Bab. 68 Tatapan yang mendebarkan jiwa
69
Bab. 69 Kenyataan Perih
70
Bab. 70 Bertemu Lagi
71
Bab 71
72
Bab 72 Hari Pertama Bersekolah
73
Bab 73 Sakit Hati
74
Bab. 74 Jebakan sang mantan
75
Bab. 75 Menantang Kane
76
Bab. 76 Otak Cadangan
77
Bab. 77 Bertukar peran
78
Bab. 78 Tidak biasanya
79
Bab. 79 Suasana Baru
80
Bab. 80 Hanya Sekedar Mimpi
81
Bab. 81 Keributan Besar
82
Bab. 82 Bilang Pada Mama
83
Bab. 83 Tidak mau!
84
Bab. 84 Mengulangi Kejadian Lama
85
Bab. 85 Membuat Masalah
86
Bab. 86 Berbagi Rasa
87
Bab. 87 Tak Ingin Berpisah
88
Bab. 88 Kenapa harus begitu? Bukankah dia Mamaku
89
Bab. 89 Kembali Pulang
90
Bab. 90 Impian Jesper
91
Bab. 91
92
Bab. 92 Lebih Baik Diam!
93
Bab. 93 Kedatangan Tamu
94
Bab. 94 Takut Kehilangan Mereka
95
Bab. 95 Maafkan aku!
96
Bab. 96 Butuh kejujuran! Untuk apa? lebih baik aku pergi.
97
Bab 97 Salah sangka
98
Bab 98 Tragedi
99
Bab. 99 Adik Tercela
100
Bab. 100 Kembalilah Padaku!
101
Bab. 101 Kesempatan Kedua
102
Bab. 102 Pak Jhon anfal
103
Bab. 103 Jebakan
104
Bab. 104 Rencana Indah
105
Bab. 105 Keributan Kecil
106
Bab.106 Tugas Terakhir
107
Bab. 107
108
Bab. 108 Janji yang dipertanyakan
109
Bab. 108 Malam Indah
110
Bab. 110 Rencana Baru
111
Bab. 111 Janji Manis
112
Bab. 112 Kekecewaan Terdalam
113
Bab. 113 Sendiri tak sanggup bersama kutersiksa.
114
Bab. 114 Pernikahan Rosemary
115
Bab. 115 Kebersamaan Ceria
116
Bab 116 Kenyataan Pahit
117
Bab. 116 Kebahagiaan Kita
118
Bab 118 Cemburu Gila
119
Bab. 119 Kenyataan yang terpendam lama
120
Bab. 120 Buah Simalakama
121
Bab.121 Sahabat Hidup
122
Bab. 122 Satu Server
123
Bab. 123 Kesepakatan Pernikahan
124
Bab. 124 Hanya Untuk Sebuah Status
125
Bab 126. Kabar Bahagia
126
Bab.126 Kakek dan Nenek Baru
127
Bab. 127 Ibu dan Anak
128
Bab.128 Cerita Lama
129
Bab. 129
130
Bab. 130
131
Bab.131 Tragedi mencekam
132
Bab.132 Untukmu apapun akan kulakukan
133
Bab. 133 Hampir Gila Karenamu
134
Bab.134 Kejutan Menyenangkan
135
Bab. 135 Damai
136
Bab. 136 Tamat
137
Tawanan Cinta sang Perwira

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!