Bab. 7 Aku Tidak Sebodoh Itu

Akhirnya, setelah adegan yang begitu menegangkan, Dee bisa terlepas dari para anak buah Kane. Dia berjalan cepat untuk segera menemukan Anna. Berharap keadaan Anna akan baik-baik saja. Tidak ada hal buruk apapun yang terjadi.

Tak berapa lama Dee berjalan, akhirnya ia pun melihat Anna. Anna juga melihat Dee. Rasa haru terpancar jelas di wajah keduanya. 

Segera keduanya berjalan mendekat satu sama lain.

“Akhirnya kamu baik-baik saja.” Dee memeluk tubuh Anna erat. Hanya Anna lah satu-satunya orang yang bisa menjadi tempatnya bertumpu dan bersandar. 

“Iya. Ayo kak, sebaiknya kita harus pergi,” ajak Anna. 

Mereka memang sudah berhasil keluar dari daerah kost milik mereka. Namun, belum terlalu jauh. 

“Iya.”

Dee menggenggam tangan Anna erat. Takut jikalau terpisah. 

Kedua perempuan yang sedang membawa bawaan cukup banyak itu terus berlari. Tinggal sebentar lagi mereka tiba di jalan raya untuk menemukan Taksi.

Terlihat mobil berhenti tidak jauh dari tempat mereka saat ini. Kemudian, turunlah seorang yang Dee kenali. Itu asisten Tuan Kane.

Kedua bola mata Dee membulat sempurna. Astaga! Bagaimana ini? Kenapa sedari tadi ia sangat sulit lepas dari jerat pria sombong itu? Bukankah namanya ini keterlaluan. 

Pria itu sungguh sudah begitu semena-mena dengan memperlakukannya seperti buronan begini. Bukankah ia kabur juga karena salah pria itu? Huh! Dasar! 

“Aku begitu membenci ayahmu, Nak,” monolog Dee sambil mengelus perutnya perlahan.

Meski panik, bisa-bisanya perempuan itu melakukan hal tidak berguna begini. 

Celaka! Pak Jhon dan ia saling beradu tatap. 

“Anna, ayo!”

Keduanya pun berlari memutar arah. Mereka menuju tangga darurat. Hanya itu jalan keluar satu-satunya yang bisa menjadi penolong mereka. 

Sialan memang! Kenapa bisa asisten pria itu melihat dirinya? 

“Kak, tenanglah. Kita pasti bisa lolos dari mereka semua,” lirih Anna yang masih berlarian dengan Dee. 

Anna sebenarnya begitu khawatir dengan Dee yang berlarian seperti ini, mengingat kondisi Dee yang tengah mengandung. Hal itu tentunya tidak baik untuk Dee lakukan sekarang. Namun, apa boleh buat. Sepertinya Kakak angkatnya memang tidak ingin tertangkap. 

Bagi Anna, apapun keputusan Dee adalah yang terbaik. 

“Taksi!” jerit Dee yang terus melihat ke arah belakang. Takut jika Pak Jhon mengikuti mereka.

Ternyata dugaannya benar. Sebuah mobil mewah berjalan mendekat ke arah mereka dengan cepat. Untungnya taksi itu berhenti di depan mereka.

BRAKK!!!

Dee masuk dan menutup pintu taksi itu dengan cepat. Di sampingnya sudah ada Anna yang duduk dengan wajah pucat seperti Dee.

“Cepat jalan, Pak. Ada yang mau menculik kita!” seru Dee dengan mimik wajah panik dan tegang. 

Pemilik taksi segera melihat ke belakang lewat kaca spion. Dia tahu apa yang harus dilakukan.

“Baik, Nona.” Taksi yang ditumpangi Dee dan Anna melaju cepat. 

Di belakang mereka ada mobil asisten Kane yang ikut mengejar. Tampaknya mereka tidak akan menyerah sampai berhasil menangkap Dee.

Di tengah-tengah itu, tiba-tiba saja handphone milik Dee berdering. Bisa ia lihat kalau Kane meneleponnya. Dee menelan salivanya dengan berat.

Anna melirik sekilas ke arah ponsel Dee yang berdering. 

Kane? Apakah itu adalah nama pria yang katanya ayah dari anak yang dikandung oleh Dee? Anna terus menerka-nerka.

Panggilan pertama Dee abaikan begitu saja. Sepertinya dia tidak berniat untuk mengangkat panggilan itu.

Hal itu berulang sampai berpuluh-puluh panggilan yang terus diabaikan oleh Dee. Hingga, terdengar suara notif ponsel yang menandakan ada pesan masuk. 

Rasa penasaran menghantui diri Dee ketika melihat motif itu, Dee pun meraih benda pipih persegi dan membaca pesan yang tertulis.

“Dia gila?!” Dee melempar ponselnya ke sembarang arah. Untungnya, Anna bisa menangkapnya. Jika tidak, entah akan seperti apa benda itu nantinya. Padahal, Anna sangat yakin kalau benda itu adalah benda berharga yang Dee miliki.

“Kak Dee, ada apa?” Anna memulai pembicaraan. Dia sudah tidak bisa lagi membendung semua pertanyaan yang bersarang di kepalanya. 

Dee menoleh, tidak langsung menjawabnya. “Tadi itu pesan dari orang yang berusaha menangkapku.” Dee terlihat serius. Ingin sekali ia langsung menceritakan apa yang sudah terjadi kepadanya tanpa menutup-nutupinya dari Anna sedikitpun. Hanya saja, waktunya belum tepat. 

“Dia bilang apa?”

“Tidak ada. Hanya sebuah ancaman kecil saja.” Memang ancaman kecil, tapi Dee yakin kalau hal tersebut akan membuatnya dalam bahaya, begitu pula dengan Anna yang pastinya akan terlibat.

Di sisi lain.

Tampak seorang pria tengah menahan amarah. Tangannya terkepal sempurna.  

“Dasar perempuan tidak tahu diri!” kesalnya sambil memandang ponselnya dengan tatapan membunuh.

Berani sekali Dee mengabaikan teleponnya itu. Cari mati rupanya!

“Lebih cepat lagi! Jangan sampai dia terlepas! Atau nyawa kalian taruhannya!” pekik Kane kuat dari balik telephon. 

“Baik, Tuan,” jawab Pak Jhon nampak ketakutan. 

Pak Jhon tahu Kane pasti kesal karena diabaikan oleh Dee. Namun, ia akui kalau Nona Dee sudah begitu berani.

Setelah menempuh jalan yang cukup panjang. Dee dan Anna sudah tiba di stasiun. Mereka memutuskan untuk  pergi ke luar kota tepatnya di sebuah desa yang terpencil dengan mengendarai kereta. Dia ingin Kane tidak dapat menemukannya. 

Di tengah perjalanan, tiba-tiba saja kereta berhenti mendadak. Semua penumpang terkejut dan melongok keluar lewat jendela. Baru kali ini dalam sejarah ada kereta berhenti begitu saja tanpa ada alasan yang tepat seperti keadaan bahaya.

Dee dan Anna saling berpandangan. Mereka merasa ada hal yang janggal. Hingga, telepon Dee kembali berbunyi.

Dengan tangan gemetar ia mencoba melihat ponselnya. 

Tubuhnya membeku sempurna. Gila! Ini gila! 

Ternyata firasatnya ini benar. Penyebab kereta delay begini adalah karena ulah Kane. Kane menggunakan kekuasaannya itu untuk melakukan semuanya. Dee merinding memikirkan betapa berkuasanya pria itu.

Kereta yang tak kunjung berjalan kembali, membuat suasana menjadi riuh. Mereka tampak marah dan kesal dengan kejadian ini dan melakukan protes pada petugas yang ada.

Lagi-lagi pesan masuk. Dee hanya bisa menelan air liurnya dengan susah payah. Baiklah. Semua ini mungkin sudah menjadi takdirnya.

Dia pun mulai membalas pesan tersebut. Tidak ada cara lain. Ia memang harus menyerah.

“Anna, pergilah. Ini ada uang sedikit dariku. Maaf, aku tidak bisa ikut denganmu.”

“Kenapa, Kak?” Anna tentu tampak panik dan khawatir.

“Aku harus kembali. Jika tidak, sampai kapanpun kereta tidak akan berjalan kembali,” ucap Dee dengan suara lemas.

“Jaga dirimu baik-baik.” Anna seperti berat melepaskan Dee. Dia hanya bisa berdoa semoga orang yang sudah dia anggap sebagai kakaknya ini bisa menemukan kebahagiaannya.

Dee pun langsung melangkah keluar dari kereta. Dia melambai kepada Anna yang terlihat ingin mengejar. Ia berusaha tersenyum supaya Anna tidak terlalu khawatir.

Sudah ada mobil hitam yang menunggunya. Pak Jhon berdiri di samping pintu menunggunya datang. Dengan langkah berat Dee melangkahkan kaki mendekat. Wajahnya terlihat sendu.

“Nona, silahkan masuk. Anda sudah ditunggu Tuan besar.” Membuka pintu mobil.

Hening. Dee hanya diam. Menghela nafas panjang sebelum memasuki mobil. Dengan amat terpaksa, dirinya pun memasuki mobil. 

Entah hukuman apa yang akan ia dapatkan karena sudah berani membangkang seperti ini. 

Di tengah perjalanan, Dee hanya bisa termenung. Merasa jika takdir tidak pernah berpihak kepadanya. Apakah memang harus begini hidupnya? Namun, dia tidak boleh menyerah. Baiklah. Ini adalah cara terakhir yang dirinya gunakan. 

“Pak, tolong berhenti. Saya kebelet,” lirihnya.

“Aku mohon. Aku sudah tidak tahan lagi.”

Akhirnya mobil pun menepi. 

“Aku berjanji tidak akan kabur.”

Wajah Pak Jhon terlihat ragu. 

“Peganglah tasku. Ini sebagai bukti kalau aku tidak berani kabur. Semua uang dan identitasku ada di dalam sini.” Dee terlihat meyakinkan.

“Baiklah, Nona. Saya tunggu Anda di sini.” Pria tua itu mengambil tas milik Dee.

Sudah hampir satu jam sosok Dee tak kembali juga. Sang asisten tampak curiga dan panik. Ia pun mulai menyusul Dee ke kamar mandi.

Betapa kagetnya ia, tatkala tidak menemukan sosok Dee sama sekali. Ternyata Dee kembali kabur.

“Celaka! Tuan bisa marah besar nanti.”

Terpopuler

Comments

Puja Kesuma

Puja Kesuma

wah ternyata kecolongan lg tuh pak jhon...dee licin jg seperti belut..ada cela dikit kabur😃😃😃

2022-10-10

1

noven yee

noven yee

wanita murahan? klo murahan knp kamu memilih dia utk mengandung anak kamu?. knp tdk menikah dgn perempuan pilihan orang tuamu? kamu pingin punya anak tp nikahnya nikah siri, diam2 pula. klo kamu mengatakam dee wanita murahan maka kamu laki2 pecundang dan pengecut.

2022-09-20

1

Anggi Susanti

Anggi Susanti

wanita murahan tpi kenapa km mau dan pertahankan anak itu cari wanita terhormat sana yg mau mengandung anakmu jadi laki kok egois ikut kesal jadinya

2022-09-17

1

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1 Terpaksa menjadi Ibu pengganti
2 Bab. 2 Harga Diri Jauh Lebih Berharga Dibandingkan Uang
3 Bab. 3 Membatalkan Perjanjian? Mimpi!
4 Bab. 4 Menganggapmu Mati.
5 Bab. 5 Ketahuan Hamil
6 Bab. 6 Menangkapku? Tidak mungkin bisa
7 Bab. 7 Aku Tidak Sebodoh Itu
8 Bab. 8 Sia-sia Sudah
9 Bab. 9 Malu Tapi Mau
10 Bab. 10 Sakit tetapi tidak berdarah.
11 Bab. 11 Kau bayar aku jika begitu
12 Bab. 12 Perjanjian Buta
13 Bab. 13 Iblis Tampan
14 Bab. 14 Kabar Mengejutkan
15 Bab. 15 Pemicu Amarah
16 Bab. 16 Marah Tak Beralasan
17 Bab.17 Kau tidak tahu siapa aku?
18 Bab.18 Tidak Mengakui Perasaan
19 Bab. 19 Terluka tapi tidak berdarah
20 Bab.20 Tidak penting itu.
21 Bab. 21 Mencari gantimu
22 Bab. 22 Merajuk kesal
23 Bab. 23 Rindu tapi enggan mengakui.
24 Bab. 24 Menguras Emosi Jiwa
25 Bab. 25 Sangat Membencimu!
26 Bab.26 Memendam perasaan Benci
27 Bab.27 Tidak peduli dengan aku!
28 Bab. 28 Meminta bantuan
29 Bab 29. Rencana yang Gagal
30 Bab. 30. Ke Rumah Mertua
31 Bab 31 Hanya karena soal warisan
32 Bab. 32 Masa lalu Kane
33 Bab.33 Jangan ajariku tentang membaca hati!
34 Bab.34 Hadiah Mertua
35 Bab. 35 Benci tapi Cinta
36 Bab. 36 Belajar Mengerti Dirimu
37 Bab. 37 Jangan khianati aku
38 Bab. 38 Kebahagiaan yang mulai nampak
39 Bab. 39 Bertemu kembali
40 Bab. 40 Mencari mati
41 Bab. 41 Ketahuan
42 Bab. 42 Antara Cinta dan Jodoh
43 Bab. 43 Cemburu Buta
44 Bab. 44 Tidak memaafkan
45 Bab. 45 Merajuk
46 Bab. 46 Mulai Memahami
47 Bab. 47 Tidak ada hubungan kekeluargaan dalam bisnis!
48 Bab 48. Penerus Grup Diamonds
49 Bab. 49 Kabar Buruk dari Park Yang
50 Bab. 50 Kunjungan Mertua
51 Bab. 51 Semuanya Hanya Sandiwara Belaka.
52 Bab. 52 Lakukan Saja
53 Bab. 53 Adik rasa Musuh
54 Bab 54 Tersudut oleh Hinaan
55 Bab. 55 Memungut kenangan lama
56 Bab. 56 Lukamu adalah Lukaku
57 Bab. 57 Bermain Curang
58 Bab 58 Menang tapi kalah
59 Bab. 59 Kenyataan Pahit
60 Bab. 60 Kelahiran
61 Bab. 61 Perpisahan yang Menyakitkan
62 Bab. 62 Biang Rusuh
63 Bab. 63 Dua anak dengan nasib berbeda
64 Bab. 64 Sama-sama tidak diinginkan
65 Bab. 65 Luka Lama
66 Bab. 66 Ayah dan Anak
67 Bab. 67 Cara Menjerat Wanita
68 Bab. 68 Tatapan yang mendebarkan jiwa
69 Bab. 69 Kenyataan Perih
70 Bab. 70 Bertemu Lagi
71 Bab 71
72 Bab 72 Hari Pertama Bersekolah
73 Bab 73 Sakit Hati
74 Bab. 74 Jebakan sang mantan
75 Bab. 75 Menantang Kane
76 Bab. 76 Otak Cadangan
77 Bab. 77 Bertukar peran
78 Bab. 78 Tidak biasanya
79 Bab. 79 Suasana Baru
80 Bab. 80 Hanya Sekedar Mimpi
81 Bab. 81 Keributan Besar
82 Bab. 82 Bilang Pada Mama
83 Bab. 83 Tidak mau!
84 Bab. 84 Mengulangi Kejadian Lama
85 Bab. 85 Membuat Masalah
86 Bab. 86 Berbagi Rasa
87 Bab. 87 Tak Ingin Berpisah
88 Bab. 88 Kenapa harus begitu? Bukankah dia Mamaku
89 Bab. 89 Kembali Pulang
90 Bab. 90 Impian Jesper
91 Bab. 91
92 Bab. 92 Lebih Baik Diam!
93 Bab. 93 Kedatangan Tamu
94 Bab. 94 Takut Kehilangan Mereka
95 Bab. 95 Maafkan aku!
96 Bab. 96 Butuh kejujuran! Untuk apa? lebih baik aku pergi.
97 Bab 97 Salah sangka
98 Bab 98 Tragedi
99 Bab. 99 Adik Tercela
100 Bab. 100 Kembalilah Padaku!
101 Bab. 101 Kesempatan Kedua
102 Bab. 102 Pak Jhon anfal
103 Bab. 103 Jebakan
104 Bab. 104 Rencana Indah
105 Bab. 105 Keributan Kecil
106 Bab.106 Tugas Terakhir
107 Bab. 107
108 Bab. 108 Janji yang dipertanyakan
109 Bab. 108 Malam Indah
110 Bab. 110 Rencana Baru
111 Bab. 111 Janji Manis
112 Bab. 112 Kekecewaan Terdalam
113 Bab. 113 Sendiri tak sanggup bersama kutersiksa.
114 Bab. 114 Pernikahan Rosemary
115 Bab. 115 Kebersamaan Ceria
116 Bab 116 Kenyataan Pahit
117 Bab. 116 Kebahagiaan Kita
118 Bab 118 Cemburu Gila
119 Bab. 119 Kenyataan yang terpendam lama
120 Bab. 120 Buah Simalakama
121 Bab.121 Sahabat Hidup
122 Bab. 122 Satu Server
123 Bab. 123 Kesepakatan Pernikahan
124 Bab. 124 Hanya Untuk Sebuah Status
125 Bab 126. Kabar Bahagia
126 Bab.126 Kakek dan Nenek Baru
127 Bab. 127 Ibu dan Anak
128 Bab.128 Cerita Lama
129 Bab. 129
130 Bab. 130
131 Bab.131 Tragedi mencekam
132 Bab.132 Untukmu apapun akan kulakukan
133 Bab. 133 Hampir Gila Karenamu
134 Bab.134 Kejutan Menyenangkan
135 Bab. 135 Damai
136 Bab. 136 Tamat
137 Tawanan Cinta sang Perwira
Episodes

Updated 137 Episodes

1
Bab. 1 Terpaksa menjadi Ibu pengganti
2
Bab. 2 Harga Diri Jauh Lebih Berharga Dibandingkan Uang
3
Bab. 3 Membatalkan Perjanjian? Mimpi!
4
Bab. 4 Menganggapmu Mati.
5
Bab. 5 Ketahuan Hamil
6
Bab. 6 Menangkapku? Tidak mungkin bisa
7
Bab. 7 Aku Tidak Sebodoh Itu
8
Bab. 8 Sia-sia Sudah
9
Bab. 9 Malu Tapi Mau
10
Bab. 10 Sakit tetapi tidak berdarah.
11
Bab. 11 Kau bayar aku jika begitu
12
Bab. 12 Perjanjian Buta
13
Bab. 13 Iblis Tampan
14
Bab. 14 Kabar Mengejutkan
15
Bab. 15 Pemicu Amarah
16
Bab. 16 Marah Tak Beralasan
17
Bab.17 Kau tidak tahu siapa aku?
18
Bab.18 Tidak Mengakui Perasaan
19
Bab. 19 Terluka tapi tidak berdarah
20
Bab.20 Tidak penting itu.
21
Bab. 21 Mencari gantimu
22
Bab. 22 Merajuk kesal
23
Bab. 23 Rindu tapi enggan mengakui.
24
Bab. 24 Menguras Emosi Jiwa
25
Bab. 25 Sangat Membencimu!
26
Bab.26 Memendam perasaan Benci
27
Bab.27 Tidak peduli dengan aku!
28
Bab. 28 Meminta bantuan
29
Bab 29. Rencana yang Gagal
30
Bab. 30. Ke Rumah Mertua
31
Bab 31 Hanya karena soal warisan
32
Bab. 32 Masa lalu Kane
33
Bab.33 Jangan ajariku tentang membaca hati!
34
Bab.34 Hadiah Mertua
35
Bab. 35 Benci tapi Cinta
36
Bab. 36 Belajar Mengerti Dirimu
37
Bab. 37 Jangan khianati aku
38
Bab. 38 Kebahagiaan yang mulai nampak
39
Bab. 39 Bertemu kembali
40
Bab. 40 Mencari mati
41
Bab. 41 Ketahuan
42
Bab. 42 Antara Cinta dan Jodoh
43
Bab. 43 Cemburu Buta
44
Bab. 44 Tidak memaafkan
45
Bab. 45 Merajuk
46
Bab. 46 Mulai Memahami
47
Bab. 47 Tidak ada hubungan kekeluargaan dalam bisnis!
48
Bab 48. Penerus Grup Diamonds
49
Bab. 49 Kabar Buruk dari Park Yang
50
Bab. 50 Kunjungan Mertua
51
Bab. 51 Semuanya Hanya Sandiwara Belaka.
52
Bab. 52 Lakukan Saja
53
Bab. 53 Adik rasa Musuh
54
Bab 54 Tersudut oleh Hinaan
55
Bab. 55 Memungut kenangan lama
56
Bab. 56 Lukamu adalah Lukaku
57
Bab. 57 Bermain Curang
58
Bab 58 Menang tapi kalah
59
Bab. 59 Kenyataan Pahit
60
Bab. 60 Kelahiran
61
Bab. 61 Perpisahan yang Menyakitkan
62
Bab. 62 Biang Rusuh
63
Bab. 63 Dua anak dengan nasib berbeda
64
Bab. 64 Sama-sama tidak diinginkan
65
Bab. 65 Luka Lama
66
Bab. 66 Ayah dan Anak
67
Bab. 67 Cara Menjerat Wanita
68
Bab. 68 Tatapan yang mendebarkan jiwa
69
Bab. 69 Kenyataan Perih
70
Bab. 70 Bertemu Lagi
71
Bab 71
72
Bab 72 Hari Pertama Bersekolah
73
Bab 73 Sakit Hati
74
Bab. 74 Jebakan sang mantan
75
Bab. 75 Menantang Kane
76
Bab. 76 Otak Cadangan
77
Bab. 77 Bertukar peran
78
Bab. 78 Tidak biasanya
79
Bab. 79 Suasana Baru
80
Bab. 80 Hanya Sekedar Mimpi
81
Bab. 81 Keributan Besar
82
Bab. 82 Bilang Pada Mama
83
Bab. 83 Tidak mau!
84
Bab. 84 Mengulangi Kejadian Lama
85
Bab. 85 Membuat Masalah
86
Bab. 86 Berbagi Rasa
87
Bab. 87 Tak Ingin Berpisah
88
Bab. 88 Kenapa harus begitu? Bukankah dia Mamaku
89
Bab. 89 Kembali Pulang
90
Bab. 90 Impian Jesper
91
Bab. 91
92
Bab. 92 Lebih Baik Diam!
93
Bab. 93 Kedatangan Tamu
94
Bab. 94 Takut Kehilangan Mereka
95
Bab. 95 Maafkan aku!
96
Bab. 96 Butuh kejujuran! Untuk apa? lebih baik aku pergi.
97
Bab 97 Salah sangka
98
Bab 98 Tragedi
99
Bab. 99 Adik Tercela
100
Bab. 100 Kembalilah Padaku!
101
Bab. 101 Kesempatan Kedua
102
Bab. 102 Pak Jhon anfal
103
Bab. 103 Jebakan
104
Bab. 104 Rencana Indah
105
Bab. 105 Keributan Kecil
106
Bab.106 Tugas Terakhir
107
Bab. 107
108
Bab. 108 Janji yang dipertanyakan
109
Bab. 108 Malam Indah
110
Bab. 110 Rencana Baru
111
Bab. 111 Janji Manis
112
Bab. 112 Kekecewaan Terdalam
113
Bab. 113 Sendiri tak sanggup bersama kutersiksa.
114
Bab. 114 Pernikahan Rosemary
115
Bab. 115 Kebersamaan Ceria
116
Bab 116 Kenyataan Pahit
117
Bab. 116 Kebahagiaan Kita
118
Bab 118 Cemburu Gila
119
Bab. 119 Kenyataan yang terpendam lama
120
Bab. 120 Buah Simalakama
121
Bab.121 Sahabat Hidup
122
Bab. 122 Satu Server
123
Bab. 123 Kesepakatan Pernikahan
124
Bab. 124 Hanya Untuk Sebuah Status
125
Bab 126. Kabar Bahagia
126
Bab.126 Kakek dan Nenek Baru
127
Bab. 127 Ibu dan Anak
128
Bab.128 Cerita Lama
129
Bab. 129
130
Bab. 130
131
Bab.131 Tragedi mencekam
132
Bab.132 Untukmu apapun akan kulakukan
133
Bab. 133 Hampir Gila Karenamu
134
Bab.134 Kejutan Menyenangkan
135
Bab. 135 Damai
136
Bab. 136 Tamat
137
Tawanan Cinta sang Perwira

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!