Bab. 12 Perjanjian Buta

"Didalam perjanjian itu tugas ku hanya untuk hamil anakmu. Jadi, kau tidak berhak untuk menyentuhku setelah aku hamil itu di luar dari perjanjian kita."

Dee melakukan ini karena dia sadar dia tidak uang sepeserpun lagi setelah kecopetan kemarin. Dia tahu jika harus mengumpulkan banyak uang untuk bisa kabur dari rumah ini. Selain harus bersembunyi dari Kane jika telah melarikan diri, dia juga tidak bisa bekerja untuk sementara waktu sampai anak ini lahir dan bisa untuk dia tinggalkan. 

Sepertinya itu rencana bagus. Mengumpulkan banyak uang dan pergi saat ada kesempatan.

"Jadi kau ingin dibayar lagi?" ucap Kane sinis. Wanita itu memang sama saja selalu melihat sesuatunya dari kacamata uang, materialistis, dan tidak bisa untuk diberi hati sama sekali.

"Berapa yang kau mau?" tanya Kane jijik.

"Seratus juta untuk sekali permainan!" ujar Dee berani, menantang Kane.

"Hanya segitu hargamu!" ejek Kane. Dia lantas pergi keluar kamar dan kembali lagi dengan segepok uang yang dilemparkan ke atas tubuh Dee.

"Aku bayar kau lunas! Lain kali jika ingin pasang tarif tinggi maka puaskan pelangganmu!" Kane lantas keluar kamar dengan membanting pintu keras.

Bang!

Dee melonjak terkejut mendengarnya. Tidak lama kemudian dia mendengar suara mobil meninggalkan rumah itu. Hati Dee merasa dingin. Dia menangis untuk semua yang telah terjadi padanya sembari menatap ke arah uang yang ada di depannya.

"Jangan takut, Nak, kita akan keluar dari penjara ini dan hidup bersama. Ibu tidak akan mungkin untuk meninggalkanmu dengan pria seperti itu."

Dua hari ini Kane tidak datang ke rumah. Dee merasa lega dengan hal itu. Dia menggunakannya untuk berjalan-jalan di rumah Kane, melihat adakah celah yang bisa dia gunakan untuk kabur dari sini.

Namun sayang, semua tempat telah di pasang CCTV yang membuatnya merasa seperti diawasi setiap saat. Penjaga pun selalu berkeliaran untuk menjaga tempat itu. Dee seperti merasa tinggal di dalam penjara yang mewah saja. Dia tidak menemukan jalan keluar untuk menghadapi masalahnya.

Dia lantas kembali lagi ke dalam rumah dengan rasa frustasi yang amat tinggi berjalan ke lantai paling atas rumah Kane, berdiri dengan bersandar pada tembok pembatas menatap jauh ke taman mengelilingi rumah itu.

Dia menegakkan pundak seraya mengingat akan nasib yang dia alami dari kecil. Hidup tanpa kasih sayang kedua orang tua. Kemungkinan besarnya, orang tuanya tidak mengharapkan kehadirannya sama sekali.

Bayi ini tidak akan tumbuh seperti dirinya. Dia harus mempunyai semua yang anak lain miliki. Rumah yang hangat dan orang tua. Dee menelan keras emosi yang menyumbat tenggorokannya.

Bayinya akan punya ayah dan ibu nantinya. Hanya saja siapa yang jadi ibunya nanti, membuat Dee berpikir keras. Apakah ibu sambung itu akan menyayangi anaknya nanti ataukah malah berbuat buruk padanya?

Dee menepis rambut yang terkena angin dan menariknya ke belakang telinga. Duduk di pembatas sambil menengadahkan kepala menatap ke arah langit.

Andai saja ada kemungkinan dirinya bisa bersama dengan anaknya maka dia akan melakukan itu walau pun hidup dalam neraka bersama Kane. Dia tidak ingin anaknya kehilangan kasih sayang.

Dee ragu Kane yang baik untuk anaknya. Dilihat dari sifatnya yang dingin dan arrogan kemungkinan besar anak itu akan hidup sendiri bersama dengan pelayan serta hidup dalam keterasingan dan kesepian. Dee tidak ingin hal itu menimpa anaknya kelak.

Dee melihat ke arah samping dan baru sadar jika Emilio sedang mengawasinya sedari tadi.

"Aku tidak tahu kau ternyata di sini juga," ucap Dee bangkit.

"Perkerjaanku adalah untuk selalu berada di sekitarmu, Nona dan untuk itu aku dibayar."

"Oh, selain di awasi lewat CCTV ternyata pergerakanku juga dimata-matai olehmu? Aku serasa menjadi seekor burung yang terkurung dalam sangkar masih diikat pula. Sungguh malang nasibku."

Dee mengatakannya dengan mimik lucu sehingga sebuah senyum terbit di bibir Emilio yang dipenuhi jambang halus.

"Aku heran mengapa Tuan bisa terikat padamu?" tanya Emilio pada akhirnya mengakhiri kekakuan diantara mereka.

"Aku yang terikat padanya, itu lebih tepat."

"Sama saja," ujar Emilio menyalakan rokoknya dan menghisapnya dalam.

"Selama ini jarang ada wanita yang dekat dengannya kecuali Nona Liliana dan setahuku Tuan sangat anti Pati dengan yang namanya wanita dan ketika aku baru pulang kemarin, dia memintaku untuk mengawasimu karena kau hamil anaknya."

"Ceritanya panjang," kata Dee.

"Kalau begitu ceritakanlah."

"Aku rasa itu tidak ada manfaatnya untukku dan untukmu. Intinya adakah kini aku terikat disini, ingin pergi tapi tidak bisa."

"Akan sulit untuk bisa lepas dari Tuan kami, kau hanya akan mencari mati saja," ujar Emilio.

"Kau benar, dia selalu tahu kemana diriku pergi."

"Mereka bercerita bagaimana kau kabur dari Tuan Kane dan sepertinya itu seru. Sayang saat itu aku tidak ada di sini." Dee menatap ke arah Emilio.

"Pak Jhon tua yang malang, dia ikut berlari-lari mengejar ku padahal usianya sudah uzur."

Mereka berdua tertawa membayangkan hal itu. Terdiam untuk sejenak.

"Jadi kau telah hamil anak Bos?"

"Hmm."

Emilio mengernyitkan dahi seperti tidak percaya dengan semua ini.

"Sungguh anak Bos?" tanya Emilio lagi.

"Terserah kau mau percaya atau tidak. Aku lebih suka jika bosmu yang tidak percaya aku hamil anaknya dan bisa pergi dengan membawa anakku."

Dee menegakkan tubuh dan menepuk kedua tangannya. "Sudahlah, kita tidak usah membicarakan ini."

Emilio bisa melihat sikap tidak peduli Dee pada Kane, padahal setahunya semua wanita akan tergila-gila begitu melihatnya dan rela melakukan apa saja agar bisa bersamanya.

Dee pergi meninggalkan Emilio, tetapi pria itu berjalan di belakangnya.

"Apakah kau akan selalu mengikutiku?" tanya Dee.

"Itu perintah langsung Tuan," balas Emilio sambil menyisir rambut ke belakang dengan tangan. Tubuhnya tinggi dan besar sehingga bayangannya menutupi tubuh mungil Dee.

"Memang di mana dia sekarang?" tanya Dee.

"Tuan saat ini sedang ada di Singapura setelah itu terbang ke Shanghai untuk mengawasi proyeknya di sana."

"Shanghai?" gumam lirih Dee sambil bertanya dalam hati seberapa kaya Kane sehingga proyeknya ada di China juga. Tiba-tiba Dee membalikkan tubuhnya membuat Emilio terkejut dan mudnur

"Apakah kau telah lama bersama dengan Kane?"

Emilio mengangguk.

"Kalau begitu kau tahu kan jika dia telah bertunangan dengan Liliana?" Emilio mengiyakan lagi. Dia mulai merasa dijebak oleh pertanyaan lanjutan Dee.

"Jika dia telah mempunyai tunangan mengapa dia ingin punya anak dari wanita lain? Bukan dari tunangannya sendiri? Aku curiga jika sebenarnya Tuanmu itu tidak mencintai tunangannya karena jika cinta dia tidak akan mendua."

Benar saja pertanyaan ini akan sulit dijawab oleh Emilio karena dia sendiri bingung oleh kenyataan ini. Satu hal yang dia tahu dan dia mengerti adalah Tuannya sangat anti dengan namanya wanita karena pada dasarnya dia membenci wanita.

Jadi sangat tidak mungkin jika Tuannya menyentuhnya tanpa ada rasa. Apalagi Tuannya meminta Dee hamil anaknya. Itu pasti dengan pertimbangan matang.

Terpopuler

Comments

Ai Hodijah

Ai Hodijah

sampai sini aku suka ceritanya

2023-01-02

0

noven yee

noven yee

ooo jangan2 keluarga liliana yg membuat kane terpuruk jd dia ingin bls dendam ke keluarga liliana dgn cara mendekati liliana.

2022-10-11

2

Puja Kesuma

Puja Kesuma

nah betul emilio..mana mgkin kane menyentuh dee tanpa ada rasa krn kame anti wanita... pasti da rasa tp gengsi

2022-10-10

1

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1 Terpaksa menjadi Ibu pengganti
2 Bab. 2 Harga Diri Jauh Lebih Berharga Dibandingkan Uang
3 Bab. 3 Membatalkan Perjanjian? Mimpi!
4 Bab. 4 Menganggapmu Mati.
5 Bab. 5 Ketahuan Hamil
6 Bab. 6 Menangkapku? Tidak mungkin bisa
7 Bab. 7 Aku Tidak Sebodoh Itu
8 Bab. 8 Sia-sia Sudah
9 Bab. 9 Malu Tapi Mau
10 Bab. 10 Sakit tetapi tidak berdarah.
11 Bab. 11 Kau bayar aku jika begitu
12 Bab. 12 Perjanjian Buta
13 Bab. 13 Iblis Tampan
14 Bab. 14 Kabar Mengejutkan
15 Bab. 15 Pemicu Amarah
16 Bab. 16 Marah Tak Beralasan
17 Bab.17 Kau tidak tahu siapa aku?
18 Bab.18 Tidak Mengakui Perasaan
19 Bab. 19 Terluka tapi tidak berdarah
20 Bab.20 Tidak penting itu.
21 Bab. 21 Mencari gantimu
22 Bab. 22 Merajuk kesal
23 Bab. 23 Rindu tapi enggan mengakui.
24 Bab. 24 Menguras Emosi Jiwa
25 Bab. 25 Sangat Membencimu!
26 Bab.26 Memendam perasaan Benci
27 Bab.27 Tidak peduli dengan aku!
28 Bab. 28 Meminta bantuan
29 Bab 29. Rencana yang Gagal
30 Bab. 30. Ke Rumah Mertua
31 Bab 31 Hanya karena soal warisan
32 Bab. 32 Masa lalu Kane
33 Bab.33 Jangan ajariku tentang membaca hati!
34 Bab.34 Hadiah Mertua
35 Bab. 35 Benci tapi Cinta
36 Bab. 36 Belajar Mengerti Dirimu
37 Bab. 37 Jangan khianati aku
38 Bab. 38 Kebahagiaan yang mulai nampak
39 Bab. 39 Bertemu kembali
40 Bab. 40 Mencari mati
41 Bab. 41 Ketahuan
42 Bab. 42 Antara Cinta dan Jodoh
43 Bab. 43 Cemburu Buta
44 Bab. 44 Tidak memaafkan
45 Bab. 45 Merajuk
46 Bab. 46 Mulai Memahami
47 Bab. 47 Tidak ada hubungan kekeluargaan dalam bisnis!
48 Bab 48. Penerus Grup Diamonds
49 Bab. 49 Kabar Buruk dari Park Yang
50 Bab. 50 Kunjungan Mertua
51 Bab. 51 Semuanya Hanya Sandiwara Belaka.
52 Bab. 52 Lakukan Saja
53 Bab. 53 Adik rasa Musuh
54 Bab 54 Tersudut oleh Hinaan
55 Bab. 55 Memungut kenangan lama
56 Bab. 56 Lukamu adalah Lukaku
57 Bab. 57 Bermain Curang
58 Bab 58 Menang tapi kalah
59 Bab. 59 Kenyataan Pahit
60 Bab. 60 Kelahiran
61 Bab. 61 Perpisahan yang Menyakitkan
62 Bab. 62 Biang Rusuh
63 Bab. 63 Dua anak dengan nasib berbeda
64 Bab. 64 Sama-sama tidak diinginkan
65 Bab. 65 Luka Lama
66 Bab. 66 Ayah dan Anak
67 Bab. 67 Cara Menjerat Wanita
68 Bab. 68 Tatapan yang mendebarkan jiwa
69 Bab. 69 Kenyataan Perih
70 Bab. 70 Bertemu Lagi
71 Bab 71
72 Bab 72 Hari Pertama Bersekolah
73 Bab 73 Sakit Hati
74 Bab. 74 Jebakan sang mantan
75 Bab. 75 Menantang Kane
76 Bab. 76 Otak Cadangan
77 Bab. 77 Bertukar peran
78 Bab. 78 Tidak biasanya
79 Bab. 79 Suasana Baru
80 Bab. 80 Hanya Sekedar Mimpi
81 Bab. 81 Keributan Besar
82 Bab. 82 Bilang Pada Mama
83 Bab. 83 Tidak mau!
84 Bab. 84 Mengulangi Kejadian Lama
85 Bab. 85 Membuat Masalah
86 Bab. 86 Berbagi Rasa
87 Bab. 87 Tak Ingin Berpisah
88 Bab. 88 Kenapa harus begitu? Bukankah dia Mamaku
89 Bab. 89 Kembali Pulang
90 Bab. 90 Impian Jesper
91 Bab. 91
92 Bab. 92 Lebih Baik Diam!
93 Bab. 93 Kedatangan Tamu
94 Bab. 94 Takut Kehilangan Mereka
95 Bab. 95 Maafkan aku!
96 Bab. 96 Butuh kejujuran! Untuk apa? lebih baik aku pergi.
97 Bab 97 Salah sangka
98 Bab 98 Tragedi
99 Bab. 99 Adik Tercela
100 Bab. 100 Kembalilah Padaku!
101 Bab. 101 Kesempatan Kedua
102 Bab. 102 Pak Jhon anfal
103 Bab. 103 Jebakan
104 Bab. 104 Rencana Indah
105 Bab. 105 Keributan Kecil
106 Bab.106 Tugas Terakhir
107 Bab. 107
108 Bab. 108 Janji yang dipertanyakan
109 Bab. 108 Malam Indah
110 Bab. 110 Rencana Baru
111 Bab. 111 Janji Manis
112 Bab. 112 Kekecewaan Terdalam
113 Bab. 113 Sendiri tak sanggup bersama kutersiksa.
114 Bab. 114 Pernikahan Rosemary
115 Bab. 115 Kebersamaan Ceria
116 Bab 116 Kenyataan Pahit
117 Bab. 116 Kebahagiaan Kita
118 Bab 118 Cemburu Gila
119 Bab. 119 Kenyataan yang terpendam lama
120 Bab. 120 Buah Simalakama
121 Bab.121 Sahabat Hidup
122 Bab. 122 Satu Server
123 Bab. 123 Kesepakatan Pernikahan
124 Bab. 124 Hanya Untuk Sebuah Status
125 Bab 126. Kabar Bahagia
126 Bab.126 Kakek dan Nenek Baru
127 Bab. 127 Ibu dan Anak
128 Bab.128 Cerita Lama
129 Bab. 129
130 Bab. 130
131 Bab.131 Tragedi mencekam
132 Bab.132 Untukmu apapun akan kulakukan
133 Bab. 133 Hampir Gila Karenamu
134 Bab.134 Kejutan Menyenangkan
135 Bab. 135 Damai
136 Bab. 136 Tamat
137 Tawanan Cinta sang Perwira
Episodes

Updated 137 Episodes

1
Bab. 1 Terpaksa menjadi Ibu pengganti
2
Bab. 2 Harga Diri Jauh Lebih Berharga Dibandingkan Uang
3
Bab. 3 Membatalkan Perjanjian? Mimpi!
4
Bab. 4 Menganggapmu Mati.
5
Bab. 5 Ketahuan Hamil
6
Bab. 6 Menangkapku? Tidak mungkin bisa
7
Bab. 7 Aku Tidak Sebodoh Itu
8
Bab. 8 Sia-sia Sudah
9
Bab. 9 Malu Tapi Mau
10
Bab. 10 Sakit tetapi tidak berdarah.
11
Bab. 11 Kau bayar aku jika begitu
12
Bab. 12 Perjanjian Buta
13
Bab. 13 Iblis Tampan
14
Bab. 14 Kabar Mengejutkan
15
Bab. 15 Pemicu Amarah
16
Bab. 16 Marah Tak Beralasan
17
Bab.17 Kau tidak tahu siapa aku?
18
Bab.18 Tidak Mengakui Perasaan
19
Bab. 19 Terluka tapi tidak berdarah
20
Bab.20 Tidak penting itu.
21
Bab. 21 Mencari gantimu
22
Bab. 22 Merajuk kesal
23
Bab. 23 Rindu tapi enggan mengakui.
24
Bab. 24 Menguras Emosi Jiwa
25
Bab. 25 Sangat Membencimu!
26
Bab.26 Memendam perasaan Benci
27
Bab.27 Tidak peduli dengan aku!
28
Bab. 28 Meminta bantuan
29
Bab 29. Rencana yang Gagal
30
Bab. 30. Ke Rumah Mertua
31
Bab 31 Hanya karena soal warisan
32
Bab. 32 Masa lalu Kane
33
Bab.33 Jangan ajariku tentang membaca hati!
34
Bab.34 Hadiah Mertua
35
Bab. 35 Benci tapi Cinta
36
Bab. 36 Belajar Mengerti Dirimu
37
Bab. 37 Jangan khianati aku
38
Bab. 38 Kebahagiaan yang mulai nampak
39
Bab. 39 Bertemu kembali
40
Bab. 40 Mencari mati
41
Bab. 41 Ketahuan
42
Bab. 42 Antara Cinta dan Jodoh
43
Bab. 43 Cemburu Buta
44
Bab. 44 Tidak memaafkan
45
Bab. 45 Merajuk
46
Bab. 46 Mulai Memahami
47
Bab. 47 Tidak ada hubungan kekeluargaan dalam bisnis!
48
Bab 48. Penerus Grup Diamonds
49
Bab. 49 Kabar Buruk dari Park Yang
50
Bab. 50 Kunjungan Mertua
51
Bab. 51 Semuanya Hanya Sandiwara Belaka.
52
Bab. 52 Lakukan Saja
53
Bab. 53 Adik rasa Musuh
54
Bab 54 Tersudut oleh Hinaan
55
Bab. 55 Memungut kenangan lama
56
Bab. 56 Lukamu adalah Lukaku
57
Bab. 57 Bermain Curang
58
Bab 58 Menang tapi kalah
59
Bab. 59 Kenyataan Pahit
60
Bab. 60 Kelahiran
61
Bab. 61 Perpisahan yang Menyakitkan
62
Bab. 62 Biang Rusuh
63
Bab. 63 Dua anak dengan nasib berbeda
64
Bab. 64 Sama-sama tidak diinginkan
65
Bab. 65 Luka Lama
66
Bab. 66 Ayah dan Anak
67
Bab. 67 Cara Menjerat Wanita
68
Bab. 68 Tatapan yang mendebarkan jiwa
69
Bab. 69 Kenyataan Perih
70
Bab. 70 Bertemu Lagi
71
Bab 71
72
Bab 72 Hari Pertama Bersekolah
73
Bab 73 Sakit Hati
74
Bab. 74 Jebakan sang mantan
75
Bab. 75 Menantang Kane
76
Bab. 76 Otak Cadangan
77
Bab. 77 Bertukar peran
78
Bab. 78 Tidak biasanya
79
Bab. 79 Suasana Baru
80
Bab. 80 Hanya Sekedar Mimpi
81
Bab. 81 Keributan Besar
82
Bab. 82 Bilang Pada Mama
83
Bab. 83 Tidak mau!
84
Bab. 84 Mengulangi Kejadian Lama
85
Bab. 85 Membuat Masalah
86
Bab. 86 Berbagi Rasa
87
Bab. 87 Tak Ingin Berpisah
88
Bab. 88 Kenapa harus begitu? Bukankah dia Mamaku
89
Bab. 89 Kembali Pulang
90
Bab. 90 Impian Jesper
91
Bab. 91
92
Bab. 92 Lebih Baik Diam!
93
Bab. 93 Kedatangan Tamu
94
Bab. 94 Takut Kehilangan Mereka
95
Bab. 95 Maafkan aku!
96
Bab. 96 Butuh kejujuran! Untuk apa? lebih baik aku pergi.
97
Bab 97 Salah sangka
98
Bab 98 Tragedi
99
Bab. 99 Adik Tercela
100
Bab. 100 Kembalilah Padaku!
101
Bab. 101 Kesempatan Kedua
102
Bab. 102 Pak Jhon anfal
103
Bab. 103 Jebakan
104
Bab. 104 Rencana Indah
105
Bab. 105 Keributan Kecil
106
Bab.106 Tugas Terakhir
107
Bab. 107
108
Bab. 108 Janji yang dipertanyakan
109
Bab. 108 Malam Indah
110
Bab. 110 Rencana Baru
111
Bab. 111 Janji Manis
112
Bab. 112 Kekecewaan Terdalam
113
Bab. 113 Sendiri tak sanggup bersama kutersiksa.
114
Bab. 114 Pernikahan Rosemary
115
Bab. 115 Kebersamaan Ceria
116
Bab 116 Kenyataan Pahit
117
Bab. 116 Kebahagiaan Kita
118
Bab 118 Cemburu Gila
119
Bab. 119 Kenyataan yang terpendam lama
120
Bab. 120 Buah Simalakama
121
Bab.121 Sahabat Hidup
122
Bab. 122 Satu Server
123
Bab. 123 Kesepakatan Pernikahan
124
Bab. 124 Hanya Untuk Sebuah Status
125
Bab 126. Kabar Bahagia
126
Bab.126 Kakek dan Nenek Baru
127
Bab. 127 Ibu dan Anak
128
Bab.128 Cerita Lama
129
Bab. 129
130
Bab. 130
131
Bab.131 Tragedi mencekam
132
Bab.132 Untukmu apapun akan kulakukan
133
Bab. 133 Hampir Gila Karenamu
134
Bab.134 Kejutan Menyenangkan
135
Bab. 135 Damai
136
Bab. 136 Tamat
137
Tawanan Cinta sang Perwira

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!