Bab. 9 Malu Tapi Mau

Kane mengemudikan mobilnya dengan kecepatan sedang. Sesekali menatap Dee yang terduduk lemah di sampingnya. Badan mereka berdua basah kuyup, tapi Kane tidak peduli itu. Dia hanya ingin cepat sampai di rumah agar bisa segera memberikan obat untuk sang istri. 

Beberapa pelayan langsung menyambut kedatangan Kane, mereka semua terkejut saat tuannya pulang bersama Dee dalam kondisi seperti itu. 

“Rawat dia dengan baik,” perintah Kane kepada para pelayan wanita. 

“Baik, Tuan.” 

Kane lantas pergi ke kamarnya untuk membersihkan diri. Sementara, Honey Dee mengikuti orang-orang yang akan membantunya. Mereka semua baik, menyiapkan air hangat untuk mandi, serta menyiapkan baju hangat. 

Beberapa saat kemudian, Dee sudah dalam keadaan yang baik. Dia tidur di atas ranjang empuk dan hangat, dengan selimut tebal yang akan membuatnya tidak kedinginan lagi. 

Akan tetapi, lama-lama dia merasa tidak enak badan. Kaki dan tubuhnya terasa sangat lelah. Kepala pun mulai sakit bersamaan dengan hawa dingin yang menyelimuti tubuhnya. 

“Nona, apakah ada yang Anda butuhkan lagi?” tanya salah seorang pelayan. 

“Mmm, tidak,” jawab Dee. 

“Baiklah, kalau begitu kami izin keluar. Jika ada yang Anda butuhkan, bisa segera hubungi kami,” ujarnya lagi. 

“Iya.” Dee menyahut sopan. 

Kamar tempat Dee beristirahat sudah sepi setelah semua pelayan pergi karena perintah Kane. Laki-laki itu masuk ke kamar istrinya setelah mandi dan berganti pakaian. Dee yang terlanjur malu hanya bisa mengabaikan kedatangan Kane dengan memalingkan wajahnya. 

“Bagaimana keadaanmu?” tanya Kane sambil berdiri di samping tempat tidur. 

“Kau benar-benar mengabaikanku.” Kane menghela napas kasar. 

Dia lantas  duduk di tepi tempat tidur perempuan itu. “Jangan meremehkan aku. Kamu tidak bisa semudah itu untuk pergi,” ucapnya. 

Dee hanya bisa menelan kasar salivanya. Namun, tidak mengatakan apapun dan terus saja terdiam. Akibat hujan-hujanan tadi, badannya mulai menggigil, tapi Kane belum menyadari itu. 

“Seharusnya kamu tidak perlu pergi dan susah payah kabur dariku. Lihatlah. Aku bisa dengan mudah membawamu kembali,” kata Kane kemudian. 

Laki-laki itu tersenyum sinis menatap Dee yang masih terdiam. Namun, kali ini dia menoleh pada Kane. “Kenapa kamu mencariku? Bukankah aku hanya beban?” tanyanya. 

“Jelas saja aku mencarimu. Bukankah sudah ku katakan? Tidak semudah itu bisa pergi,” jelas Kane. 

“Dasar __” Dee handak memukul Kane. Padahal tenaganya sangat lemah. 

Kane yang sangat cekatan langsung menggenggam pergelangan tangan Dee, melindungi diri dari amukannya. Ekspresi mengerikan laki-laki itu seketika berubah saat merasakan suhu badan Dee yang panas. 

Barulah Kane tahu jika Dee demam saat dia menyentuh tangannya. “Lihatlah, kamu sakit karena ceroboh,” kata Kane kemudian. 

Dia memekik kesakitan saat Kane menyentuh keningnya, lalu sedikit menjentikkan jari di sana. Tanpa berpikir panjang, dia langsung mengambil handphone dari saku celana. 

“Cepat datang.” 

“Saya tidak mau tahu urusan kamu.” 

Kane benar-benar aneh. Dia memaksa dokter pribadi keluarganya untuk segera datang, padahal sedang ada yang dikerjakan di luar sana. 

Sementara itu, Dee hanya menghela napas panjang. Menatap Kane penuh rasa kesal seraya memicingkan mata. Rasanya, ingin sekali mengumpat laki-laki itu dengan kata-kata kasar. Namun, Dee menahannya karena melihat perlakuan Kane yang penuh perhatian. 

Tidak begitu lama kemudian, seorang dokter datang dengan membawa obat-obatan lengkap.  Dee mendapatkan pengobatan yang terbaik saat itu juga.  Selama menunggu Dee diperiksa, Kane duduk di sofa yang bersebrangan dengan tempat tidur itu. Beberapa menit saja pemeriksaan pun selesai. 

Kane tidak sabar ingin segera tahu bagaimana kondisi Dee saat ini. Dokter tersenyum ramah pada Kane ketika berhadapan dengannya. “Istri Anda baik-baik saja. Hanya dehidrasi dan demam, tapi tidak parah. Nanti akan segera pulih setelah meminum obatnya,” ujar sang dokter. 

“Syukurlah,” sahut Kane. Dia langsung menghampiri Honey Dee. 

Sementara, dokter itu pulang karena sudah menyelesaikan tugasnya di rumah Kane. 

Kane  sungguh kesal atas kecerobohan Dee tadi. Tatapannya cukup tajam sehingga membuat Dee memalingkan muka. “Untung saja tidak buruk,” ucap laki-laki itu. 

“Kamu terlalu lebay,” cibir Dee. 

Sedetik kemudian dia membungkam mulutnya karena sudah berkata yang tidak-tidak kepada Kane. Tetapi, Kane justru tersenyum kecil dan kembali duduk di tepi tempat tidur.

Sore hari menjelang malam, suasana di kamar itu sunyi sekali. Hanya ada  Dee dan Kane yang saling terdiam. Dee tertidur nyenyak setelah meminum obat sehingga membuat Kane tidak tega meninggalkannya sendirian. 

Namun, saat hari semakin malam, Dee mulai meracau tidak jelas karena mimpi buruk. Kane yang sedari tadi duduk di sampingnya khawatir sekali melihat kondisi Dee yang malah memburuk. Dia mengganti kain kompres secara teratur, berharap demamnya cepat menurun. 

Sepanjang malam bahkan Kane tidak ingin tidur supaya tetap menjaga Dee dengan baik. Dia terus mengganti kain kompresan itu, sampai demam yang Dee rasakan berangsur turun. 

Tengah malam, Dee sedikit membuka mata. Dia dalam keadaan setengah sadar menyentuh tangan Kane yang sedang mengusap lembut rambutnya. 

“Tetaplah disini. Temani aku, aku takut,” gumam Dee dengan tatapan mata yang kacau. 

“Iya,” jawab Kane singkat sambil terus mengusap puncak kepala Dee. 

“Aku tidak kehilangan bayi ini, hiks,” lirih Dee lagi. 

Kane pun menatap tangan Dee yang mengelus lembut perutnya. “Iya, bayi kita baik-baik saja,” ujarnya menenangkan. 

“Tidurlah. Kamu butuh istirahat.” Kane tampak tersenyum kecil usai mengatakannya. 

*** 

Kehangatan yang Dee rasakan membuatnya tidur sangat nyenyak semalaman. Pagi ini, dia tanpa sadar meringkuk ke dalam pelukan Kane. Kenyamanan itu rasanya belum pernah ia dapatkan sepanjang hidupnya. 

Sementara, Kane merasa bahwa Dee mungkin masih kedinginan karena meringkuk seperti itu. Dia lantas memeluknya semakin erat, seraya mengusap puncak kepala Dee yang masih nyaman dalam tidurnya. 

Kane tersenyum tipis saat memperhatikan Dee yang seperti anak kecil. Dia juga merasa bahagia bisa menenangkan perempuan itu meskipun harus menjaganya sepanjang malam. 

“Eh!” Dee terkejut saat menyadari jika ada yang menyentuh kepalanya. 

Ketika kelopak mata indah itu terbuka, betapa malunya Honey Dee mendapati Kane berada tepat di depannya. Dia reflek menjauhkan diri sehingga membuat Kane terkejut. 

“Ada apa?” Kane bertanya dengan ekspresi datar. 

Namun, suaranya terdengar lembut. “Ada yang sakit?” lanjut Kane penuh dengan perhatian. 

Dee seketika terpaku mendengarnya. Tidak percaya, jika laki-laki itu bersikap sangat baik dan peduli sekali.  Sementara, perempuan di dekatnya itu masih terdiam tanpa kata. Kane langsung mendekatkan wajah pada wajah Dee, lalu menempelkan keningnya pada kening Dee demi bisa merasakan apakah suhu tubuh Dee sudah turun? 

“Hmm … tidak sepanas semalam,” gumam Kane. 

Lagi-lagi Dee terkejut dengan perlakuan Kane. Dia malah mendorongnya sekuat tenaga sehingga tubuh mereka berdua tidak sedekat tadi. “Kamu … kenapa ada disini?” tanyanya, panik. 

Seketika Kane menaikkan salah satu alisnya dan berkata, “Bukannya kamu sendiri yang melarangku pergi?” 

Ketika Kane berkata seperti itu, Dee pun perlahan-lahan kembali mengingat apa yang terjadi semalam. Pipi Dee langsung memerah

Terpopuler

Comments

Nining Rosmanah

Nining Rosmanah

apakah sebenarnya Kane orang yang baik dan lembut memperlakukan wanita atau ada maksud lain 🤔

2022-12-21

0

Humanoid

Humanoid

Kane OTW Bucin..

2022-12-15

0

Sweet Girl

Sweet Girl

maaf maaf... lagi amnesia.

2022-11-01

0

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1 Terpaksa menjadi Ibu pengganti
2 Bab. 2 Harga Diri Jauh Lebih Berharga Dibandingkan Uang
3 Bab. 3 Membatalkan Perjanjian? Mimpi!
4 Bab. 4 Menganggapmu Mati.
5 Bab. 5 Ketahuan Hamil
6 Bab. 6 Menangkapku? Tidak mungkin bisa
7 Bab. 7 Aku Tidak Sebodoh Itu
8 Bab. 8 Sia-sia Sudah
9 Bab. 9 Malu Tapi Mau
10 Bab. 10 Sakit tetapi tidak berdarah.
11 Bab. 11 Kau bayar aku jika begitu
12 Bab. 12 Perjanjian Buta
13 Bab. 13 Iblis Tampan
14 Bab. 14 Kabar Mengejutkan
15 Bab. 15 Pemicu Amarah
16 Bab. 16 Marah Tak Beralasan
17 Bab.17 Kau tidak tahu siapa aku?
18 Bab.18 Tidak Mengakui Perasaan
19 Bab. 19 Terluka tapi tidak berdarah
20 Bab.20 Tidak penting itu.
21 Bab. 21 Mencari gantimu
22 Bab. 22 Merajuk kesal
23 Bab. 23 Rindu tapi enggan mengakui.
24 Bab. 24 Menguras Emosi Jiwa
25 Bab. 25 Sangat Membencimu!
26 Bab.26 Memendam perasaan Benci
27 Bab.27 Tidak peduli dengan aku!
28 Bab. 28 Meminta bantuan
29 Bab 29. Rencana yang Gagal
30 Bab. 30. Ke Rumah Mertua
31 Bab 31 Hanya karena soal warisan
32 Bab. 32 Masa lalu Kane
33 Bab.33 Jangan ajariku tentang membaca hati!
34 Bab.34 Hadiah Mertua
35 Bab. 35 Benci tapi Cinta
36 Bab. 36 Belajar Mengerti Dirimu
37 Bab. 37 Jangan khianati aku
38 Bab. 38 Kebahagiaan yang mulai nampak
39 Bab. 39 Bertemu kembali
40 Bab. 40 Mencari mati
41 Bab. 41 Ketahuan
42 Bab. 42 Antara Cinta dan Jodoh
43 Bab. 43 Cemburu Buta
44 Bab. 44 Tidak memaafkan
45 Bab. 45 Merajuk
46 Bab. 46 Mulai Memahami
47 Bab. 47 Tidak ada hubungan kekeluargaan dalam bisnis!
48 Bab 48. Penerus Grup Diamonds
49 Bab. 49 Kabar Buruk dari Park Yang
50 Bab. 50 Kunjungan Mertua
51 Bab. 51 Semuanya Hanya Sandiwara Belaka.
52 Bab. 52 Lakukan Saja
53 Bab. 53 Adik rasa Musuh
54 Bab 54 Tersudut oleh Hinaan
55 Bab. 55 Memungut kenangan lama
56 Bab. 56 Lukamu adalah Lukaku
57 Bab. 57 Bermain Curang
58 Bab 58 Menang tapi kalah
59 Bab. 59 Kenyataan Pahit
60 Bab. 60 Kelahiran
61 Bab. 61 Perpisahan yang Menyakitkan
62 Bab. 62 Biang Rusuh
63 Bab. 63 Dua anak dengan nasib berbeda
64 Bab. 64 Sama-sama tidak diinginkan
65 Bab. 65 Luka Lama
66 Bab. 66 Ayah dan Anak
67 Bab. 67 Cara Menjerat Wanita
68 Bab. 68 Tatapan yang mendebarkan jiwa
69 Bab. 69 Kenyataan Perih
70 Bab. 70 Bertemu Lagi
71 Bab 71
72 Bab 72 Hari Pertama Bersekolah
73 Bab 73 Sakit Hati
74 Bab. 74 Jebakan sang mantan
75 Bab. 75 Menantang Kane
76 Bab. 76 Otak Cadangan
77 Bab. 77 Bertukar peran
78 Bab. 78 Tidak biasanya
79 Bab. 79 Suasana Baru
80 Bab. 80 Hanya Sekedar Mimpi
81 Bab. 81 Keributan Besar
82 Bab. 82 Bilang Pada Mama
83 Bab. 83 Tidak mau!
84 Bab. 84 Mengulangi Kejadian Lama
85 Bab. 85 Membuat Masalah
86 Bab. 86 Berbagi Rasa
87 Bab. 87 Tak Ingin Berpisah
88 Bab. 88 Kenapa harus begitu? Bukankah dia Mamaku
89 Bab. 89 Kembali Pulang
90 Bab. 90 Impian Jesper
91 Bab. 91
92 Bab. 92 Lebih Baik Diam!
93 Bab. 93 Kedatangan Tamu
94 Bab. 94 Takut Kehilangan Mereka
95 Bab. 95 Maafkan aku!
96 Bab. 96 Butuh kejujuran! Untuk apa? lebih baik aku pergi.
97 Bab 97 Salah sangka
98 Bab 98 Tragedi
99 Bab. 99 Adik Tercela
100 Bab. 100 Kembalilah Padaku!
101 Bab. 101 Kesempatan Kedua
102 Bab. 102 Pak Jhon anfal
103 Bab. 103 Jebakan
104 Bab. 104 Rencana Indah
105 Bab. 105 Keributan Kecil
106 Bab.106 Tugas Terakhir
107 Bab. 107
108 Bab. 108 Janji yang dipertanyakan
109 Bab. 108 Malam Indah
110 Bab. 110 Rencana Baru
111 Bab. 111 Janji Manis
112 Bab. 112 Kekecewaan Terdalam
113 Bab. 113 Sendiri tak sanggup bersama kutersiksa.
114 Bab. 114 Pernikahan Rosemary
115 Bab. 115 Kebersamaan Ceria
116 Bab 116 Kenyataan Pahit
117 Bab. 116 Kebahagiaan Kita
118 Bab 118 Cemburu Gila
119 Bab. 119 Kenyataan yang terpendam lama
120 Bab. 120 Buah Simalakama
121 Bab.121 Sahabat Hidup
122 Bab. 122 Satu Server
123 Bab. 123 Kesepakatan Pernikahan
124 Bab. 124 Hanya Untuk Sebuah Status
125 Bab 126. Kabar Bahagia
126 Bab.126 Kakek dan Nenek Baru
127 Bab. 127 Ibu dan Anak
128 Bab.128 Cerita Lama
129 Bab. 129
130 Bab. 130
131 Bab.131 Tragedi mencekam
132 Bab.132 Untukmu apapun akan kulakukan
133 Bab. 133 Hampir Gila Karenamu
134 Bab.134 Kejutan Menyenangkan
135 Bab. 135 Damai
136 Bab. 136 Tamat
137 Tawanan Cinta sang Perwira
Episodes

Updated 137 Episodes

1
Bab. 1 Terpaksa menjadi Ibu pengganti
2
Bab. 2 Harga Diri Jauh Lebih Berharga Dibandingkan Uang
3
Bab. 3 Membatalkan Perjanjian? Mimpi!
4
Bab. 4 Menganggapmu Mati.
5
Bab. 5 Ketahuan Hamil
6
Bab. 6 Menangkapku? Tidak mungkin bisa
7
Bab. 7 Aku Tidak Sebodoh Itu
8
Bab. 8 Sia-sia Sudah
9
Bab. 9 Malu Tapi Mau
10
Bab. 10 Sakit tetapi tidak berdarah.
11
Bab. 11 Kau bayar aku jika begitu
12
Bab. 12 Perjanjian Buta
13
Bab. 13 Iblis Tampan
14
Bab. 14 Kabar Mengejutkan
15
Bab. 15 Pemicu Amarah
16
Bab. 16 Marah Tak Beralasan
17
Bab.17 Kau tidak tahu siapa aku?
18
Bab.18 Tidak Mengakui Perasaan
19
Bab. 19 Terluka tapi tidak berdarah
20
Bab.20 Tidak penting itu.
21
Bab. 21 Mencari gantimu
22
Bab. 22 Merajuk kesal
23
Bab. 23 Rindu tapi enggan mengakui.
24
Bab. 24 Menguras Emosi Jiwa
25
Bab. 25 Sangat Membencimu!
26
Bab.26 Memendam perasaan Benci
27
Bab.27 Tidak peduli dengan aku!
28
Bab. 28 Meminta bantuan
29
Bab 29. Rencana yang Gagal
30
Bab. 30. Ke Rumah Mertua
31
Bab 31 Hanya karena soal warisan
32
Bab. 32 Masa lalu Kane
33
Bab.33 Jangan ajariku tentang membaca hati!
34
Bab.34 Hadiah Mertua
35
Bab. 35 Benci tapi Cinta
36
Bab. 36 Belajar Mengerti Dirimu
37
Bab. 37 Jangan khianati aku
38
Bab. 38 Kebahagiaan yang mulai nampak
39
Bab. 39 Bertemu kembali
40
Bab. 40 Mencari mati
41
Bab. 41 Ketahuan
42
Bab. 42 Antara Cinta dan Jodoh
43
Bab. 43 Cemburu Buta
44
Bab. 44 Tidak memaafkan
45
Bab. 45 Merajuk
46
Bab. 46 Mulai Memahami
47
Bab. 47 Tidak ada hubungan kekeluargaan dalam bisnis!
48
Bab 48. Penerus Grup Diamonds
49
Bab. 49 Kabar Buruk dari Park Yang
50
Bab. 50 Kunjungan Mertua
51
Bab. 51 Semuanya Hanya Sandiwara Belaka.
52
Bab. 52 Lakukan Saja
53
Bab. 53 Adik rasa Musuh
54
Bab 54 Tersudut oleh Hinaan
55
Bab. 55 Memungut kenangan lama
56
Bab. 56 Lukamu adalah Lukaku
57
Bab. 57 Bermain Curang
58
Bab 58 Menang tapi kalah
59
Bab. 59 Kenyataan Pahit
60
Bab. 60 Kelahiran
61
Bab. 61 Perpisahan yang Menyakitkan
62
Bab. 62 Biang Rusuh
63
Bab. 63 Dua anak dengan nasib berbeda
64
Bab. 64 Sama-sama tidak diinginkan
65
Bab. 65 Luka Lama
66
Bab. 66 Ayah dan Anak
67
Bab. 67 Cara Menjerat Wanita
68
Bab. 68 Tatapan yang mendebarkan jiwa
69
Bab. 69 Kenyataan Perih
70
Bab. 70 Bertemu Lagi
71
Bab 71
72
Bab 72 Hari Pertama Bersekolah
73
Bab 73 Sakit Hati
74
Bab. 74 Jebakan sang mantan
75
Bab. 75 Menantang Kane
76
Bab. 76 Otak Cadangan
77
Bab. 77 Bertukar peran
78
Bab. 78 Tidak biasanya
79
Bab. 79 Suasana Baru
80
Bab. 80 Hanya Sekedar Mimpi
81
Bab. 81 Keributan Besar
82
Bab. 82 Bilang Pada Mama
83
Bab. 83 Tidak mau!
84
Bab. 84 Mengulangi Kejadian Lama
85
Bab. 85 Membuat Masalah
86
Bab. 86 Berbagi Rasa
87
Bab. 87 Tak Ingin Berpisah
88
Bab. 88 Kenapa harus begitu? Bukankah dia Mamaku
89
Bab. 89 Kembali Pulang
90
Bab. 90 Impian Jesper
91
Bab. 91
92
Bab. 92 Lebih Baik Diam!
93
Bab. 93 Kedatangan Tamu
94
Bab. 94 Takut Kehilangan Mereka
95
Bab. 95 Maafkan aku!
96
Bab. 96 Butuh kejujuran! Untuk apa? lebih baik aku pergi.
97
Bab 97 Salah sangka
98
Bab 98 Tragedi
99
Bab. 99 Adik Tercela
100
Bab. 100 Kembalilah Padaku!
101
Bab. 101 Kesempatan Kedua
102
Bab. 102 Pak Jhon anfal
103
Bab. 103 Jebakan
104
Bab. 104 Rencana Indah
105
Bab. 105 Keributan Kecil
106
Bab.106 Tugas Terakhir
107
Bab. 107
108
Bab. 108 Janji yang dipertanyakan
109
Bab. 108 Malam Indah
110
Bab. 110 Rencana Baru
111
Bab. 111 Janji Manis
112
Bab. 112 Kekecewaan Terdalam
113
Bab. 113 Sendiri tak sanggup bersama kutersiksa.
114
Bab. 114 Pernikahan Rosemary
115
Bab. 115 Kebersamaan Ceria
116
Bab 116 Kenyataan Pahit
117
Bab. 116 Kebahagiaan Kita
118
Bab 118 Cemburu Gila
119
Bab. 119 Kenyataan yang terpendam lama
120
Bab. 120 Buah Simalakama
121
Bab.121 Sahabat Hidup
122
Bab. 122 Satu Server
123
Bab. 123 Kesepakatan Pernikahan
124
Bab. 124 Hanya Untuk Sebuah Status
125
Bab 126. Kabar Bahagia
126
Bab.126 Kakek dan Nenek Baru
127
Bab. 127 Ibu dan Anak
128
Bab.128 Cerita Lama
129
Bab. 129
130
Bab. 130
131
Bab.131 Tragedi mencekam
132
Bab.132 Untukmu apapun akan kulakukan
133
Bab. 133 Hampir Gila Karenamu
134
Bab.134 Kejutan Menyenangkan
135
Bab. 135 Damai
136
Bab. 136 Tamat
137
Tawanan Cinta sang Perwira

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!