Bab. 15 Pemicu Amarah

"Dari mana Ayah tahu berita tentang ini?" Kane mengatakannya tanpa ekspresi seolah ini bukan masalah besar untuknya.

"Ha... Ha... kau tidak perlu tahu tentang itu, Nak,  yang jelas aku selalu tahu apa yang kau kerjakan!" Park Yang berjalan maju lalu duduk di kursi, yang bersebrangan depan Kane.

"Jadi perusahaan KK akan bertarung dengan perusahaan Diamond di acara lelang jalan tol itu?" tanya Park Yang langsung ke inti.

"Kau sudah tahu itu," jawab Kane dingin.

"Aku minta kau mengalah kali ini. Aku akan menggantinya dengan proyek rumah sakit milikku di daerah Jiaju, jika kau bisa memilikinya maka usahamu di sini akan semakin dilihat oleh banyak orang dan menjadi sorotan," ujar Park Yang.

"Ayah, bertarunglah secara adil. Bukankah kau ingin aku melakukan ini untuk kepentingan David? Kau ingin agar usahanya di Indonesia berhasil?" balik Kane yang tahu jika Park Yang akan melakukan apapun untuk kemajuan usaha adik tirinya, Davit.

"Kita bicarakan ini nanti setelah acara ulang tahunku bulan depan. Kau harus bawa istrimu untuk menemuiku," ujar Park Yang.

"Dia bukan istri resmiku," ucap Kane tidak senang.

"Simpanan kah?" tanya Park Yang. "Kau memang sangat pandai sekali, sama sepertiku. Kita harus bisa memilih wanita yang bisa menguatkan dan mendukung kedudukan kita di dunia ekonomi. Sedangkan wanita yang lain hanya untuk bermain-main."

"Aku tidak jadi sepertimu yang punya sifat licik! Aku ingin seorang anak secepatnya untuk mewarisi hartaku jika sewaktu-waktu aku mati mendadak. Aku tidak rela jika hartaku jatuh ke tangan kalian!" ungkap Kane.

"Kane kau memang anak kurang ajar!" bentak Park Yang menunjuk ke arah Kane.

"Tuan Besar, tenanglah," ujar Pak Jhon memegang mantan majikannya.

"Apa itu yang kau ajarkan padanya Jhon, untuk membangkang padaku!" seru Park Yang.

"Ayah, aku tidak punya waktu untuk berbicara denganmu. Lain waktu aku pasti akan datang ke acara ulang tahunmu dan memberi sebuah kado indah. Aku takut jika tidak datang aku akan menyesal karena itu tahun terakhirmu untuk hidup."

Amarah Park Yang bertambah. 

"Anak sialan kau dan ibumu sama saja sialan!" Tuan Park membenarkan jasnya lantas keluar dari ruangan itu dengan umpatan serapah yang dikeluarkan dari mulutnya.

***

Kembali ke dua Minggu setelahnya.

Dua jam Dee memijat Kane yang bekerja tanpa berhenti. Tangannya sudah merasa sakit dan pegal.

Dia menghembuskan nafas kesal. Ingin rasanya dia menarik rambut tebal Kane itu dengan keras sehingga rontok dan menjadi botak lalu tertawa di atas penderitaan pria itu.

"Katakan saja jika kau suka meremas rambutku, tidak usah ragu. Aku suka jika kau melakukannya ketika berada di bawahku."

'Dasar pria narsis yang tidak punya malu,' umpat Dee.

"Sudah ... sudah ... pijatanmu ini sangat tidak enak, tidak bertenaga. Seharusnya kau makan yang banyak agar bisa menghasilkan energi lebih. Sekarang sudah siang, buatkan aku makanan yang enak. Hm ... aku rindu makanan Chinese, pangsit kuah isi udang. Aku pikir tanganmu lebih berguna jika melakukan pekerjaan di dapur karena setahuku apapun yang kau lakukan tidak pernah benar."

Dee mencengkeram erat ujung bajunya dengan wajah yang menggelap. Pria itu mengatakan tidak bisa melakukan apapun padahal dia telah membuatkan lima gelas kopi yang semuanya sudah habis dan memijatnya selama dua jam sampai kakinya merasa pegal. Itupun dengan mendengar omelannya yang mengatakan jika kurang keras atau terlalu keras menekan atau pula hal lainnya. Itu semua belum cukup dan masih ingin dia memasak makanan Chinese. Okey, akan dia lakukan.

"Aku akan membuatnya tapi jika tidak sesuai dengan seleramu maaf karena lidah orang bawahan ini berbeda dengan lidah orang kalangan atas," sindir Dee berjalan keluar dari ruangan itu.

"Ya, lidah orang bawah kurang dididik jadi tidak beretika sedangkan lidah orang atas itu penuh dengan pertimbangan setiap mengeluarkan kata."

Dee rasanya ingin muntah mendengar hal itu. Kane terlalu menyanjung dirinya sendiri.

Dee lantas keluar dari ruang kerja Kane. Tidak lupa dia ke kamar terlebih dahulu dan membersihkan tangannya dari bekas sentuhan Kane. Pria itu sebenarnya bersih namun tingkahnya itu membuat dia sebal.

Ketika sudah membersihkan tangannya dan keluar dari toilet, Dee melihat ke arah laci yang menyimpan handphone miliknya. Dia mengambil benda pipih itu dan melihat ada notifikasi pesan.

Netranya yang lembut menjadi sendu ketika membaca sebuah pesan yang ada.

'Dee aku pulang kembali ke Jakarta dua hari lagi. Aku sudah membayangkan melihat wajahmu yang ayu tersenyum menyambutku di bandara. Aku punya sebuah kejutan untukmu yang pasti kau tidak akan menyangkanya. Jangan kau tanya apa itu karena aku akan memberitahu itu ketika kita bertemu nanti.'

'Aku berpikir tentang hidupmu di sana bagaimana? Apakah kau baik-baik saja setelah hidup sendiri tanpa ada keluarga yang menemani? Itu membuatku tidak tenang dan ingin membawamu turut serta bersamaku. Alasan inilah yang membuatkan mempercepat cuti tahunan ku. Aku ingin melakukan pernikahan secepatnya denganmu serta membawamu pergi ke kota ini dan tinggal bersamaku.'

'Walau aku tidak sekaya para konglomerat tapi aku masih bisa mencukupi kebutuhanmu di sini sehingga kau tidak perlu khawatir jika kita pindah kemari.'

'Kita akan mewujudkan mimpi kita untuk selalu bersama setiap saat dan setiap waktu.'

'Aku mencintaimu Dee dengan segenap hatiku. Dulu, kini dan hingga nanti hanya kaulah yang ada di jiwaku. Salam rindu dari kekasihmu, Rizki.'

Chat dari Rizki membuat hati Dee bergetar. Dia teringat bagaimana Rizki yang selalu melindungi dan memperhatikannya setiap saat ketika mereka masih sama-sama di panti. Membayangkan bagaimana mereka membuat mimpi untuk bisa membina rumah tangga yang sederhana dan bahagia selamanya.

Dia pun sangat mencintai Rizki dengan sepenuh hati.Namun, jika Rizki tahu apa yang terjadi apakah cinta pria itu akan tetap sama untuknya? Apakah pria itu bisa menerimanya dan bayi ini? Dee tidak yakin.

Kalau Rizki bisa menerima kehamilannya maka dia akan meminta Rizki untuk membawanya pergi jauh dari Kane. Dia ingin hidup bersama dengan anaknya, bukan menyerahkannya pada pria dengan perangai buruk seperti Kane.

Tiba-tiba air matanya menetes tanpa bisa dia tahan. Dia ingin membalas chat dari Rizki tapi apa? Jarinya hanya bisa gemetar di atas layar tanpa bisa mengetikan apapun. 

Prank!

Terdengar suara keras dari arah luar. Dee lekas menyimpan kembali handphone miliknya, tetapi sebelum itu dia menghapus pesan yang ada. Tidak ingin jika Kane dan Pak Jhon tahu jika dia masih berhubungan dengan Rizki lewat telepon seluler.

Suara pintu dibanting mulai terdengar. Dee terkejut memegang dadanya. 

"Bagus, aku kelaparan dan kau malah asik duduk di sini, Nona Dee?" seru Kane dengan suara mengejek. "Bukankah sudah kukatakan untuk memasakkan ku makanan? Tugasmu itu melayaniku seperti pelayan karena aku telah membayarmu mahal. Bukannya malah duduk-duduk bermalas-malasan."

Terpopuler

Comments

wuland

wuland

Kane marah2, krn tau Dee lagi baca pesan dr riski. Kane cemburu yaa

2022-12-30

0

Puja Kesuma

Puja Kesuma

wih knp kau marah marah kanr.mcm org datang bulan aja...ah pasti kau tau kan klo dee dpt pesan dr pacarnya rizky dan kau marah cembiri..hayoo ngaku aja kau kane..kau udah retas hp dee kan jadi kau tau apa yg masuk dan kluar dr hp dee...😁😁

2022-10-10

1

teti kurniawati

teti kurniawati

akhirnya ketahuan...

2022-10-03

0

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1 Terpaksa menjadi Ibu pengganti
2 Bab. 2 Harga Diri Jauh Lebih Berharga Dibandingkan Uang
3 Bab. 3 Membatalkan Perjanjian? Mimpi!
4 Bab. 4 Menganggapmu Mati.
5 Bab. 5 Ketahuan Hamil
6 Bab. 6 Menangkapku? Tidak mungkin bisa
7 Bab. 7 Aku Tidak Sebodoh Itu
8 Bab. 8 Sia-sia Sudah
9 Bab. 9 Malu Tapi Mau
10 Bab. 10 Sakit tetapi tidak berdarah.
11 Bab. 11 Kau bayar aku jika begitu
12 Bab. 12 Perjanjian Buta
13 Bab. 13 Iblis Tampan
14 Bab. 14 Kabar Mengejutkan
15 Bab. 15 Pemicu Amarah
16 Bab. 16 Marah Tak Beralasan
17 Bab.17 Kau tidak tahu siapa aku?
18 Bab.18 Tidak Mengakui Perasaan
19 Bab. 19 Terluka tapi tidak berdarah
20 Bab.20 Tidak penting itu.
21 Bab. 21 Mencari gantimu
22 Bab. 22 Merajuk kesal
23 Bab. 23 Rindu tapi enggan mengakui.
24 Bab. 24 Menguras Emosi Jiwa
25 Bab. 25 Sangat Membencimu!
26 Bab.26 Memendam perasaan Benci
27 Bab.27 Tidak peduli dengan aku!
28 Bab. 28 Meminta bantuan
29 Bab 29. Rencana yang Gagal
30 Bab. 30. Ke Rumah Mertua
31 Bab 31 Hanya karena soal warisan
32 Bab. 32 Masa lalu Kane
33 Bab.33 Jangan ajariku tentang membaca hati!
34 Bab.34 Hadiah Mertua
35 Bab. 35 Benci tapi Cinta
36 Bab. 36 Belajar Mengerti Dirimu
37 Bab. 37 Jangan khianati aku
38 Bab. 38 Kebahagiaan yang mulai nampak
39 Bab. 39 Bertemu kembali
40 Bab. 40 Mencari mati
41 Bab. 41 Ketahuan
42 Bab. 42 Antara Cinta dan Jodoh
43 Bab. 43 Cemburu Buta
44 Bab. 44 Tidak memaafkan
45 Bab. 45 Merajuk
46 Bab. 46 Mulai Memahami
47 Bab. 47 Tidak ada hubungan kekeluargaan dalam bisnis!
48 Bab 48. Penerus Grup Diamonds
49 Bab. 49 Kabar Buruk dari Park Yang
50 Bab. 50 Kunjungan Mertua
51 Bab. 51 Semuanya Hanya Sandiwara Belaka.
52 Bab. 52 Lakukan Saja
53 Bab. 53 Adik rasa Musuh
54 Bab 54 Tersudut oleh Hinaan
55 Bab. 55 Memungut kenangan lama
56 Bab. 56 Lukamu adalah Lukaku
57 Bab. 57 Bermain Curang
58 Bab 58 Menang tapi kalah
59 Bab. 59 Kenyataan Pahit
60 Bab. 60 Kelahiran
61 Bab. 61 Perpisahan yang Menyakitkan
62 Bab. 62 Biang Rusuh
63 Bab. 63 Dua anak dengan nasib berbeda
64 Bab. 64 Sama-sama tidak diinginkan
65 Bab. 65 Luka Lama
66 Bab. 66 Ayah dan Anak
67 Bab. 67 Cara Menjerat Wanita
68 Bab. 68 Tatapan yang mendebarkan jiwa
69 Bab. 69 Kenyataan Perih
70 Bab. 70 Bertemu Lagi
71 Bab 71
72 Bab 72 Hari Pertama Bersekolah
73 Bab 73 Sakit Hati
74 Bab. 74 Jebakan sang mantan
75 Bab. 75 Menantang Kane
76 Bab. 76 Otak Cadangan
77 Bab. 77 Bertukar peran
78 Bab. 78 Tidak biasanya
79 Bab. 79 Suasana Baru
80 Bab. 80 Hanya Sekedar Mimpi
81 Bab. 81 Keributan Besar
82 Bab. 82 Bilang Pada Mama
83 Bab. 83 Tidak mau!
84 Bab. 84 Mengulangi Kejadian Lama
85 Bab. 85 Membuat Masalah
86 Bab. 86 Berbagi Rasa
87 Bab. 87 Tak Ingin Berpisah
88 Bab. 88 Kenapa harus begitu? Bukankah dia Mamaku
89 Bab. 89 Kembali Pulang
90 Bab. 90 Impian Jesper
91 Bab. 91
92 Bab. 92 Lebih Baik Diam!
93 Bab. 93 Kedatangan Tamu
94 Bab. 94 Takut Kehilangan Mereka
95 Bab. 95 Maafkan aku!
96 Bab. 96 Butuh kejujuran! Untuk apa? lebih baik aku pergi.
97 Bab 97 Salah sangka
98 Bab 98 Tragedi
99 Bab. 99 Adik Tercela
100 Bab. 100 Kembalilah Padaku!
101 Bab. 101 Kesempatan Kedua
102 Bab. 102 Pak Jhon anfal
103 Bab. 103 Jebakan
104 Bab. 104 Rencana Indah
105 Bab. 105 Keributan Kecil
106 Bab.106 Tugas Terakhir
107 Bab. 107
108 Bab. 108 Janji yang dipertanyakan
109 Bab. 108 Malam Indah
110 Bab. 110 Rencana Baru
111 Bab. 111 Janji Manis
112 Bab. 112 Kekecewaan Terdalam
113 Bab. 113 Sendiri tak sanggup bersama kutersiksa.
114 Bab. 114 Pernikahan Rosemary
115 Bab. 115 Kebersamaan Ceria
116 Bab 116 Kenyataan Pahit
117 Bab. 116 Kebahagiaan Kita
118 Bab 118 Cemburu Gila
119 Bab. 119 Kenyataan yang terpendam lama
120 Bab. 120 Buah Simalakama
121 Bab.121 Sahabat Hidup
122 Bab. 122 Satu Server
123 Bab. 123 Kesepakatan Pernikahan
124 Bab. 124 Hanya Untuk Sebuah Status
125 Bab 126. Kabar Bahagia
126 Bab.126 Kakek dan Nenek Baru
127 Bab. 127 Ibu dan Anak
128 Bab.128 Cerita Lama
129 Bab. 129
130 Bab. 130
131 Bab.131 Tragedi mencekam
132 Bab.132 Untukmu apapun akan kulakukan
133 Bab. 133 Hampir Gila Karenamu
134 Bab.134 Kejutan Menyenangkan
135 Bab. 135 Damai
136 Bab. 136 Tamat
137 Tawanan Cinta sang Perwira
Episodes

Updated 137 Episodes

1
Bab. 1 Terpaksa menjadi Ibu pengganti
2
Bab. 2 Harga Diri Jauh Lebih Berharga Dibandingkan Uang
3
Bab. 3 Membatalkan Perjanjian? Mimpi!
4
Bab. 4 Menganggapmu Mati.
5
Bab. 5 Ketahuan Hamil
6
Bab. 6 Menangkapku? Tidak mungkin bisa
7
Bab. 7 Aku Tidak Sebodoh Itu
8
Bab. 8 Sia-sia Sudah
9
Bab. 9 Malu Tapi Mau
10
Bab. 10 Sakit tetapi tidak berdarah.
11
Bab. 11 Kau bayar aku jika begitu
12
Bab. 12 Perjanjian Buta
13
Bab. 13 Iblis Tampan
14
Bab. 14 Kabar Mengejutkan
15
Bab. 15 Pemicu Amarah
16
Bab. 16 Marah Tak Beralasan
17
Bab.17 Kau tidak tahu siapa aku?
18
Bab.18 Tidak Mengakui Perasaan
19
Bab. 19 Terluka tapi tidak berdarah
20
Bab.20 Tidak penting itu.
21
Bab. 21 Mencari gantimu
22
Bab. 22 Merajuk kesal
23
Bab. 23 Rindu tapi enggan mengakui.
24
Bab. 24 Menguras Emosi Jiwa
25
Bab. 25 Sangat Membencimu!
26
Bab.26 Memendam perasaan Benci
27
Bab.27 Tidak peduli dengan aku!
28
Bab. 28 Meminta bantuan
29
Bab 29. Rencana yang Gagal
30
Bab. 30. Ke Rumah Mertua
31
Bab 31 Hanya karena soal warisan
32
Bab. 32 Masa lalu Kane
33
Bab.33 Jangan ajariku tentang membaca hati!
34
Bab.34 Hadiah Mertua
35
Bab. 35 Benci tapi Cinta
36
Bab. 36 Belajar Mengerti Dirimu
37
Bab. 37 Jangan khianati aku
38
Bab. 38 Kebahagiaan yang mulai nampak
39
Bab. 39 Bertemu kembali
40
Bab. 40 Mencari mati
41
Bab. 41 Ketahuan
42
Bab. 42 Antara Cinta dan Jodoh
43
Bab. 43 Cemburu Buta
44
Bab. 44 Tidak memaafkan
45
Bab. 45 Merajuk
46
Bab. 46 Mulai Memahami
47
Bab. 47 Tidak ada hubungan kekeluargaan dalam bisnis!
48
Bab 48. Penerus Grup Diamonds
49
Bab. 49 Kabar Buruk dari Park Yang
50
Bab. 50 Kunjungan Mertua
51
Bab. 51 Semuanya Hanya Sandiwara Belaka.
52
Bab. 52 Lakukan Saja
53
Bab. 53 Adik rasa Musuh
54
Bab 54 Tersudut oleh Hinaan
55
Bab. 55 Memungut kenangan lama
56
Bab. 56 Lukamu adalah Lukaku
57
Bab. 57 Bermain Curang
58
Bab 58 Menang tapi kalah
59
Bab. 59 Kenyataan Pahit
60
Bab. 60 Kelahiran
61
Bab. 61 Perpisahan yang Menyakitkan
62
Bab. 62 Biang Rusuh
63
Bab. 63 Dua anak dengan nasib berbeda
64
Bab. 64 Sama-sama tidak diinginkan
65
Bab. 65 Luka Lama
66
Bab. 66 Ayah dan Anak
67
Bab. 67 Cara Menjerat Wanita
68
Bab. 68 Tatapan yang mendebarkan jiwa
69
Bab. 69 Kenyataan Perih
70
Bab. 70 Bertemu Lagi
71
Bab 71
72
Bab 72 Hari Pertama Bersekolah
73
Bab 73 Sakit Hati
74
Bab. 74 Jebakan sang mantan
75
Bab. 75 Menantang Kane
76
Bab. 76 Otak Cadangan
77
Bab. 77 Bertukar peran
78
Bab. 78 Tidak biasanya
79
Bab. 79 Suasana Baru
80
Bab. 80 Hanya Sekedar Mimpi
81
Bab. 81 Keributan Besar
82
Bab. 82 Bilang Pada Mama
83
Bab. 83 Tidak mau!
84
Bab. 84 Mengulangi Kejadian Lama
85
Bab. 85 Membuat Masalah
86
Bab. 86 Berbagi Rasa
87
Bab. 87 Tak Ingin Berpisah
88
Bab. 88 Kenapa harus begitu? Bukankah dia Mamaku
89
Bab. 89 Kembali Pulang
90
Bab. 90 Impian Jesper
91
Bab. 91
92
Bab. 92 Lebih Baik Diam!
93
Bab. 93 Kedatangan Tamu
94
Bab. 94 Takut Kehilangan Mereka
95
Bab. 95 Maafkan aku!
96
Bab. 96 Butuh kejujuran! Untuk apa? lebih baik aku pergi.
97
Bab 97 Salah sangka
98
Bab 98 Tragedi
99
Bab. 99 Adik Tercela
100
Bab. 100 Kembalilah Padaku!
101
Bab. 101 Kesempatan Kedua
102
Bab. 102 Pak Jhon anfal
103
Bab. 103 Jebakan
104
Bab. 104 Rencana Indah
105
Bab. 105 Keributan Kecil
106
Bab.106 Tugas Terakhir
107
Bab. 107
108
Bab. 108 Janji yang dipertanyakan
109
Bab. 108 Malam Indah
110
Bab. 110 Rencana Baru
111
Bab. 111 Janji Manis
112
Bab. 112 Kekecewaan Terdalam
113
Bab. 113 Sendiri tak sanggup bersama kutersiksa.
114
Bab. 114 Pernikahan Rosemary
115
Bab. 115 Kebersamaan Ceria
116
Bab 116 Kenyataan Pahit
117
Bab. 116 Kebahagiaan Kita
118
Bab 118 Cemburu Gila
119
Bab. 119 Kenyataan yang terpendam lama
120
Bab. 120 Buah Simalakama
121
Bab.121 Sahabat Hidup
122
Bab. 122 Satu Server
123
Bab. 123 Kesepakatan Pernikahan
124
Bab. 124 Hanya Untuk Sebuah Status
125
Bab 126. Kabar Bahagia
126
Bab.126 Kakek dan Nenek Baru
127
Bab. 127 Ibu dan Anak
128
Bab.128 Cerita Lama
129
Bab. 129
130
Bab. 130
131
Bab.131 Tragedi mencekam
132
Bab.132 Untukmu apapun akan kulakukan
133
Bab. 133 Hampir Gila Karenamu
134
Bab.134 Kejutan Menyenangkan
135
Bab. 135 Damai
136
Bab. 136 Tamat
137
Tawanan Cinta sang Perwira

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!