Bab.18 Tidak Mengakui Perasaan

"Apa maksudmu?" tanya Liliana dengan suara tidak kalah tinggi. Dia mencoba membaca situasi yang ada. Menyorot semua pelayan yang terlihat menundukkan mata tidak berani mengatakan apapun.

"Ya Tuhan, aku tahu jika kau sedang mencoba membuatku marah karena kau tahu jika aku tidak sama seperti semuanya di sini!" ungkap Dee.

Liliana tersenyum sinis dan mengejek. "Apakah pelayan ini menganggap dirinya adalah putri atau ratu rumah ini sehingga berani mengangkat wajah padaku. Sejujurnya aku sudah muak melihat wajahmu dari awal hanya saja, lagi-lagi Kane selalu membelamu."

Dee melipat tangan ke dada. "Kau tahu itu seharusnya kau berpikir kenapa Kane melakukan itu?" ujar Dee berani.

Liliana bertepuk tangan sambil tertawa keras. "Wah, sang pelayan mulai berpikir akan jadi ratu rumah ini, jangan bermimpi. Kau mungkin dibela oleh Kane tapi kau hanya pelayan jadi ingat akan statusmu!" Liliana menunjuk Dada Dee keras sehingga Dee sedikit goyah.

"Tidak usah tunjuk-tunjuk," Dee menyingkirkan tangan Liliana dari tubuhnya.

Emilio maju hendak menengahi perkelahian itu. "Nona sebaiknya tidak meneruskan ini."

Dee merentangkan tangannya ke depan Emilio.

"Jadi kau juga memanggilnya Nona?" balik Liliana pada Emilio.

"Dia tahu jika aku bukanlah pelayan yang seperti kau pikirkan. Aku … aku … ," ucap Dee terputus teringat jika dia tidak boleh membocorkan pada siapapun bahwa dia adalah istri Kane.

"Siapa kau, wanita gatal yang merayu tunangan orang, atau wanita murahan yang menjual dirinya demi sejumlah uang. Ya kau pasti adalah wanita penggoda, aku tidak heran dengan wanita sepertimu yang rela melakukan apapun demi ," Liliana menunjuk Dee dari bawah hingga ke atas dengan wajah mengejek.

"Sedangkan aku adalah tunangannya, orang yang akan menikah dengannya? Calon dari majikanmu!" lanjut Liliana bangga.

"Tunangan yang tidak dicintai," celetuk Dee.

Liliana memegang bahu Dee dan mengoyaknya keras.

"Nona jangan lakukan itu, kasihan dia," seru Emilio. Beberapa pelayan yang melihat nampak khawatir Liliana akan mencelakai Dee.

"Kau membela pelayan ini hah!"

"Dia tahu siapa atasannya, kau atau aku," ujar Dee santai.

Liliana menyipitkan mata menyorot tajam pada semua orang yang ada di sana. Liliana mulia curiga.

"Siapa kau?" tanya Liliana pada akhirnya.

Dee mengangkat satu bibir ke atas penuh kemenangan. Kalimat ini yang dia tunggu dari tadi keluar dari bibir Liliana.

"Aku adalah wanita yang Kane harapkan selalu ada di ranjangnya. Aku adalah wanita yang selalu bersamanya saat ini dan saat ini bagi Kane aku lebih penting dari dirimu," jawab Dee tenang.

"Kau bohong!" ujar Liliana menatap lekat Dee berharap wanita itu telah mengatakan kebohongan pada dirinya.

Dee memiringkan kepalanya ke samping. "Apakah aku terlihat berbohong? Pada kenyataannya, hanya aku yang Kane cari untuk menemani malamnya. Dia tidak berharap padamu bahkan aku rasa dia tidak berselera padamu," ujar Dee memancing kemarahan Liliana.

Plak!

Liliana menampar Dee dengan keras hingga tubuh wanita itu kehilangan keseimbangan.

"Nona Awas!" pekik semua pelayan di sana.

"Akh!" teriak Dee kesakitan. Dia jatuh tersungkur di lantai.

Waktu terasa berhenti ketika semua orang menatap ke arah darah yang mulai merembes di kaki Dee.

Emilio hendak bergerak maju untuk membantu, tetapi Kane yang baru datang membuat Emilio menghentikan langkahnya. Semua orang yang ada di sana menjadi pucat pasi melihat apa yang telah terjadi. Kaki mereka serasa tidak menapak di bumi karena rasa takut yang mencengkeram dan berpikir bagaimana nasib mereka ke depannya.

Liliana mundur beberapa langkah, menanti reaksi dari Kane dengan cemas dan tegang.

"Kau!" bentak Kane pada Liliana dengan sorot mata tajam seakan ingin menguliti Liliana. Rahangnya mengatup keras, menatap ke semua orang yang ada di sana.

"Apa kalian tidak bisa menjaga satu orang saja untukku dengan baik!" murka Kane terdengar hingga membuat gemetar seluruh tembok yang ada.

"Kane, aku … ," Liliana tidak tahu harus mengatakan apa untuk menjelaskannya.

"Sakit," rintih Dee lirih memegang bawah perutnya yang membesar terasa seperti diremas keras. Matanya memerah menatap ke arah Kane.

Kane lantas memusatkan pikirannya pada Dee, memeluk Dee dengan erat, seakan ingin melindunginya. Lalu menggendong Dee dengan lembut.

"Kau akan baik-baik saja," ucap Kane rendah membawa Dee keluar dari rumah itu.

Pak Jhon yang baru kembali dari Shanghai dikejutkan dengan keadaan Dee. Dia ingin bertanya apa yang terjadi namun diurungkan.

Sopir Kane nampak terkejut karena belum lima menit Kane masuk ke dalam rumah sudah kembali lagi dengan membawa Dee yang dalam kondisi berdarah. Dia langsung membuka pintu mobil.

"Cepat nyalakan mobilnya," teriak panik Kane yang langsung masuk ke dalam mobil. Sopir langsung menyalakan mesin dan melajukan kendaraannya dengan cepat.

"Tuan," panggil Dee lirih dan cemas, wajahnya yang biasa berseri kini pucat.Tangan wanita itu juga nampak dingin. Keringat membasahi dahinya karena menahan rasa sakit.

"Maaf, aku tidak bisa menjaga anakmu dengan baik," cicitnya.

"Sudah jangan katakan apapun lagi. Anak ini dan kau akan baik-baik saja," ucap Kane menenangkan padahal dirinya seakan mau mati melihat Dee berdarah seperti ini. Rasa takut mulai membayangi dirinya. Dia memeluk erat Dee.

Kane menarik Tissue yang ada di depannya dan mulai membersihkan kaki Dee yang mengalir darah dengan tangan yang gemetar.

Desisan panjang keluar dari mulut Dee dan tangannya dengan erat memegang lengan kokoh Kane hingga kukunya yang tajam masuk ke dalam daging.

Kane memasukkan Dee dalam dekapannya dengan erat. Mencium pucuk kepala Dee dalam seakan tidak ingin kehilangan.

'Tuhan, aku bahkan tidak pernah ingat padamu atau merasa kau itu ada. Namun, kali ini aku menginginkan kau mendengar pintaku. Tolong jangan ambil calon anakku, jika kau mengambilnya, maka aku akan kehilangan keduanya,' ucap Kane dalam hati.

"Cepatlah mengemudikan kendaraan ini, nyawa istri dan anakku sedang dipertaruhkan sekarang. Jika terjadi apa-apa dengan mereka maka nyawamu yang akan melayang." Ucapan Kane membuat sopir itu ketakutan. Dia sudah menjalankan mobilnya diambang batas kecepatan dan masih kurang cepat juga.

Sopir itu mengemudikan kendaraannya seperti orang gila menyalip semua kendaraan yang ada di depannya. Berharap semoga Dee dan calon anak Kane selamat dan mereka juga selamat sampai rumah sakit.

Kane mengusap punggung Dee berharap hal itu bisa mengurangi rasa sakit Dee.

"Bertahanlah untukku," lirih Kane di telinga Dee, yang samar-samar Dee dengarkan karena dia dalam ambang sadar dan tidak sadar.

Dada Kane terasa sesak dan sakit, ada sesuatu yang tidak Kane mengerti, dia sangat takut kehilangan Dee lebih dari takut kehilangan anaknya sendiri. Seharusnya rasa ini tidak terjadi, tapi itulah kenyataan yang tidak ingin diakui.

Terpopuler

Comments

Windha Winda

Windha Winda

bgus dee.. kmu jngan lemh d.mata mereka.. kmu hrus lwan mreka jga..
klw perlu kmu kbur sja dari rmh neraka itu....

2023-02-14

0

wuland

wuland

kalau sampai keguguran, dee akan pergi. Kane akan kehilangan dua2nya. Pas tdk terjadi apa2, kenapa kane tdk menjaga dee dg baik

2022-12-30

0

Shepty Ani

Shepty Ani

takut kehilangan anak dan dee tp tidak memperlakukan dia dgn layak udh nggak pp keguguran aja trs kamu pergi aja dee mulai hidup batu biar kane klimpungan

2022-12-30

1

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1 Terpaksa menjadi Ibu pengganti
2 Bab. 2 Harga Diri Jauh Lebih Berharga Dibandingkan Uang
3 Bab. 3 Membatalkan Perjanjian? Mimpi!
4 Bab. 4 Menganggapmu Mati.
5 Bab. 5 Ketahuan Hamil
6 Bab. 6 Menangkapku? Tidak mungkin bisa
7 Bab. 7 Aku Tidak Sebodoh Itu
8 Bab. 8 Sia-sia Sudah
9 Bab. 9 Malu Tapi Mau
10 Bab. 10 Sakit tetapi tidak berdarah.
11 Bab. 11 Kau bayar aku jika begitu
12 Bab. 12 Perjanjian Buta
13 Bab. 13 Iblis Tampan
14 Bab. 14 Kabar Mengejutkan
15 Bab. 15 Pemicu Amarah
16 Bab. 16 Marah Tak Beralasan
17 Bab.17 Kau tidak tahu siapa aku?
18 Bab.18 Tidak Mengakui Perasaan
19 Bab. 19 Terluka tapi tidak berdarah
20 Bab.20 Tidak penting itu.
21 Bab. 21 Mencari gantimu
22 Bab. 22 Merajuk kesal
23 Bab. 23 Rindu tapi enggan mengakui.
24 Bab. 24 Menguras Emosi Jiwa
25 Bab. 25 Sangat Membencimu!
26 Bab.26 Memendam perasaan Benci
27 Bab.27 Tidak peduli dengan aku!
28 Bab. 28 Meminta bantuan
29 Bab 29. Rencana yang Gagal
30 Bab. 30. Ke Rumah Mertua
31 Bab 31 Hanya karena soal warisan
32 Bab. 32 Masa lalu Kane
33 Bab.33 Jangan ajariku tentang membaca hati!
34 Bab.34 Hadiah Mertua
35 Bab. 35 Benci tapi Cinta
36 Bab. 36 Belajar Mengerti Dirimu
37 Bab. 37 Jangan khianati aku
38 Bab. 38 Kebahagiaan yang mulai nampak
39 Bab. 39 Bertemu kembali
40 Bab. 40 Mencari mati
41 Bab. 41 Ketahuan
42 Bab. 42 Antara Cinta dan Jodoh
43 Bab. 43 Cemburu Buta
44 Bab. 44 Tidak memaafkan
45 Bab. 45 Merajuk
46 Bab. 46 Mulai Memahami
47 Bab. 47 Tidak ada hubungan kekeluargaan dalam bisnis!
48 Bab 48. Penerus Grup Diamonds
49 Bab. 49 Kabar Buruk dari Park Yang
50 Bab. 50 Kunjungan Mertua
51 Bab. 51 Semuanya Hanya Sandiwara Belaka.
52 Bab. 52 Lakukan Saja
53 Bab. 53 Adik rasa Musuh
54 Bab 54 Tersudut oleh Hinaan
55 Bab. 55 Memungut kenangan lama
56 Bab. 56 Lukamu adalah Lukaku
57 Bab. 57 Bermain Curang
58 Bab 58 Menang tapi kalah
59 Bab. 59 Kenyataan Pahit
60 Bab. 60 Kelahiran
61 Bab. 61 Perpisahan yang Menyakitkan
62 Bab. 62 Biang Rusuh
63 Bab. 63 Dua anak dengan nasib berbeda
64 Bab. 64 Sama-sama tidak diinginkan
65 Bab. 65 Luka Lama
66 Bab. 66 Ayah dan Anak
67 Bab. 67 Cara Menjerat Wanita
68 Bab. 68 Tatapan yang mendebarkan jiwa
69 Bab. 69 Kenyataan Perih
70 Bab. 70 Bertemu Lagi
71 Bab 71
72 Bab 72 Hari Pertama Bersekolah
73 Bab 73 Sakit Hati
74 Bab. 74 Jebakan sang mantan
75 Bab. 75 Menantang Kane
76 Bab. 76 Otak Cadangan
77 Bab. 77 Bertukar peran
78 Bab. 78 Tidak biasanya
79 Bab. 79 Suasana Baru
80 Bab. 80 Hanya Sekedar Mimpi
81 Bab. 81 Keributan Besar
82 Bab. 82 Bilang Pada Mama
83 Bab. 83 Tidak mau!
84 Bab. 84 Mengulangi Kejadian Lama
85 Bab. 85 Membuat Masalah
86 Bab. 86 Berbagi Rasa
87 Bab. 87 Tak Ingin Berpisah
88 Bab. 88 Kenapa harus begitu? Bukankah dia Mamaku
89 Bab. 89 Kembali Pulang
90 Bab. 90 Impian Jesper
91 Bab. 91
92 Bab. 92 Lebih Baik Diam!
93 Bab. 93 Kedatangan Tamu
94 Bab. 94 Takut Kehilangan Mereka
95 Bab. 95 Maafkan aku!
96 Bab. 96 Butuh kejujuran! Untuk apa? lebih baik aku pergi.
97 Bab 97 Salah sangka
98 Bab 98 Tragedi
99 Bab. 99 Adik Tercela
100 Bab. 100 Kembalilah Padaku!
101 Bab. 101 Kesempatan Kedua
102 Bab. 102 Pak Jhon anfal
103 Bab. 103 Jebakan
104 Bab. 104 Rencana Indah
105 Bab. 105 Keributan Kecil
106 Bab.106 Tugas Terakhir
107 Bab. 107
108 Bab. 108 Janji yang dipertanyakan
109 Bab. 108 Malam Indah
110 Bab. 110 Rencana Baru
111 Bab. 111 Janji Manis
112 Bab. 112 Kekecewaan Terdalam
113 Bab. 113 Sendiri tak sanggup bersama kutersiksa.
114 Bab. 114 Pernikahan Rosemary
115 Bab. 115 Kebersamaan Ceria
116 Bab 116 Kenyataan Pahit
117 Bab. 116 Kebahagiaan Kita
118 Bab 118 Cemburu Gila
119 Bab. 119 Kenyataan yang terpendam lama
120 Bab. 120 Buah Simalakama
121 Bab.121 Sahabat Hidup
122 Bab. 122 Satu Server
123 Bab. 123 Kesepakatan Pernikahan
124 Bab. 124 Hanya Untuk Sebuah Status
125 Bab 126. Kabar Bahagia
126 Bab.126 Kakek dan Nenek Baru
127 Bab. 127 Ibu dan Anak
128 Bab.128 Cerita Lama
129 Bab. 129
130 Bab. 130
131 Bab.131 Tragedi mencekam
132 Bab.132 Untukmu apapun akan kulakukan
133 Bab. 133 Hampir Gila Karenamu
134 Bab.134 Kejutan Menyenangkan
135 Bab. 135 Damai
136 Bab. 136 Tamat
137 Tawanan Cinta sang Perwira
Episodes

Updated 137 Episodes

1
Bab. 1 Terpaksa menjadi Ibu pengganti
2
Bab. 2 Harga Diri Jauh Lebih Berharga Dibandingkan Uang
3
Bab. 3 Membatalkan Perjanjian? Mimpi!
4
Bab. 4 Menganggapmu Mati.
5
Bab. 5 Ketahuan Hamil
6
Bab. 6 Menangkapku? Tidak mungkin bisa
7
Bab. 7 Aku Tidak Sebodoh Itu
8
Bab. 8 Sia-sia Sudah
9
Bab. 9 Malu Tapi Mau
10
Bab. 10 Sakit tetapi tidak berdarah.
11
Bab. 11 Kau bayar aku jika begitu
12
Bab. 12 Perjanjian Buta
13
Bab. 13 Iblis Tampan
14
Bab. 14 Kabar Mengejutkan
15
Bab. 15 Pemicu Amarah
16
Bab. 16 Marah Tak Beralasan
17
Bab.17 Kau tidak tahu siapa aku?
18
Bab.18 Tidak Mengakui Perasaan
19
Bab. 19 Terluka tapi tidak berdarah
20
Bab.20 Tidak penting itu.
21
Bab. 21 Mencari gantimu
22
Bab. 22 Merajuk kesal
23
Bab. 23 Rindu tapi enggan mengakui.
24
Bab. 24 Menguras Emosi Jiwa
25
Bab. 25 Sangat Membencimu!
26
Bab.26 Memendam perasaan Benci
27
Bab.27 Tidak peduli dengan aku!
28
Bab. 28 Meminta bantuan
29
Bab 29. Rencana yang Gagal
30
Bab. 30. Ke Rumah Mertua
31
Bab 31 Hanya karena soal warisan
32
Bab. 32 Masa lalu Kane
33
Bab.33 Jangan ajariku tentang membaca hati!
34
Bab.34 Hadiah Mertua
35
Bab. 35 Benci tapi Cinta
36
Bab. 36 Belajar Mengerti Dirimu
37
Bab. 37 Jangan khianati aku
38
Bab. 38 Kebahagiaan yang mulai nampak
39
Bab. 39 Bertemu kembali
40
Bab. 40 Mencari mati
41
Bab. 41 Ketahuan
42
Bab. 42 Antara Cinta dan Jodoh
43
Bab. 43 Cemburu Buta
44
Bab. 44 Tidak memaafkan
45
Bab. 45 Merajuk
46
Bab. 46 Mulai Memahami
47
Bab. 47 Tidak ada hubungan kekeluargaan dalam bisnis!
48
Bab 48. Penerus Grup Diamonds
49
Bab. 49 Kabar Buruk dari Park Yang
50
Bab. 50 Kunjungan Mertua
51
Bab. 51 Semuanya Hanya Sandiwara Belaka.
52
Bab. 52 Lakukan Saja
53
Bab. 53 Adik rasa Musuh
54
Bab 54 Tersudut oleh Hinaan
55
Bab. 55 Memungut kenangan lama
56
Bab. 56 Lukamu adalah Lukaku
57
Bab. 57 Bermain Curang
58
Bab 58 Menang tapi kalah
59
Bab. 59 Kenyataan Pahit
60
Bab. 60 Kelahiran
61
Bab. 61 Perpisahan yang Menyakitkan
62
Bab. 62 Biang Rusuh
63
Bab. 63 Dua anak dengan nasib berbeda
64
Bab. 64 Sama-sama tidak diinginkan
65
Bab. 65 Luka Lama
66
Bab. 66 Ayah dan Anak
67
Bab. 67 Cara Menjerat Wanita
68
Bab. 68 Tatapan yang mendebarkan jiwa
69
Bab. 69 Kenyataan Perih
70
Bab. 70 Bertemu Lagi
71
Bab 71
72
Bab 72 Hari Pertama Bersekolah
73
Bab 73 Sakit Hati
74
Bab. 74 Jebakan sang mantan
75
Bab. 75 Menantang Kane
76
Bab. 76 Otak Cadangan
77
Bab. 77 Bertukar peran
78
Bab. 78 Tidak biasanya
79
Bab. 79 Suasana Baru
80
Bab. 80 Hanya Sekedar Mimpi
81
Bab. 81 Keributan Besar
82
Bab. 82 Bilang Pada Mama
83
Bab. 83 Tidak mau!
84
Bab. 84 Mengulangi Kejadian Lama
85
Bab. 85 Membuat Masalah
86
Bab. 86 Berbagi Rasa
87
Bab. 87 Tak Ingin Berpisah
88
Bab. 88 Kenapa harus begitu? Bukankah dia Mamaku
89
Bab. 89 Kembali Pulang
90
Bab. 90 Impian Jesper
91
Bab. 91
92
Bab. 92 Lebih Baik Diam!
93
Bab. 93 Kedatangan Tamu
94
Bab. 94 Takut Kehilangan Mereka
95
Bab. 95 Maafkan aku!
96
Bab. 96 Butuh kejujuran! Untuk apa? lebih baik aku pergi.
97
Bab 97 Salah sangka
98
Bab 98 Tragedi
99
Bab. 99 Adik Tercela
100
Bab. 100 Kembalilah Padaku!
101
Bab. 101 Kesempatan Kedua
102
Bab. 102 Pak Jhon anfal
103
Bab. 103 Jebakan
104
Bab. 104 Rencana Indah
105
Bab. 105 Keributan Kecil
106
Bab.106 Tugas Terakhir
107
Bab. 107
108
Bab. 108 Janji yang dipertanyakan
109
Bab. 108 Malam Indah
110
Bab. 110 Rencana Baru
111
Bab. 111 Janji Manis
112
Bab. 112 Kekecewaan Terdalam
113
Bab. 113 Sendiri tak sanggup bersama kutersiksa.
114
Bab. 114 Pernikahan Rosemary
115
Bab. 115 Kebersamaan Ceria
116
Bab 116 Kenyataan Pahit
117
Bab. 116 Kebahagiaan Kita
118
Bab 118 Cemburu Gila
119
Bab. 119 Kenyataan yang terpendam lama
120
Bab. 120 Buah Simalakama
121
Bab.121 Sahabat Hidup
122
Bab. 122 Satu Server
123
Bab. 123 Kesepakatan Pernikahan
124
Bab. 124 Hanya Untuk Sebuah Status
125
Bab 126. Kabar Bahagia
126
Bab.126 Kakek dan Nenek Baru
127
Bab. 127 Ibu dan Anak
128
Bab.128 Cerita Lama
129
Bab. 129
130
Bab. 130
131
Bab.131 Tragedi mencekam
132
Bab.132 Untukmu apapun akan kulakukan
133
Bab. 133 Hampir Gila Karenamu
134
Bab.134 Kejutan Menyenangkan
135
Bab. 135 Damai
136
Bab. 136 Tamat
137
Tawanan Cinta sang Perwira

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!