Bab. 16 Marah Tak Beralasan

Dee memasak sesuai dengan pesanan Kane. Dia sangat kesal dengan Kane yang uring-uringan sedari kembali lagi. Baginya hidupnya tenang tanpa ada Kane di sisi. Bisa menghela nafas dengan lega.

Dia membuat pangsit isi udang dibantu dengan pelayan yang ada. Sebenarnya dia bisa melakukan itu hanya saja kata Kane dia harus diawasi takut jika Dee akan meracuninya.

Namun, itu memang benar. Dia ingin memasak pangsit level 20 yang akan membuat lidah Kane yang lemas panas. Lidah itu harus diberi pelajaran karena terus memarahinya dan menghina semua yang dia lakukan.

"Bi tolong ambilkan karet rambut untukku," pinta Dee pada koki masak, Butler. Butler memicingkan mata sejenak takut jika Dee kembali membuat ulah seperti yang gadis itu lakukan pada Nona Liliana.

"Kalau kau tidak mau mengambilnya maka aku yang akan ambil sendiri." Dee melangkahkan kaki keluar dapur begitu sampai di pintu dia memegang perutnya.

"Aduh," rintihnya.

"Nona Anda baik-baik saja?'' tanya Butler cemas takut jika sesuatu terjadi pada calon bayi Tuannya.

"Tadi aku berdiri berjam-jam karena memijat Tuanmu jadi mungkin aku kelelahan. Tapi aku baik-baik saja. Aku akan mengambil ikat rambutku di atas terlebih dahulu sebelum menyelesaikan masakanku. Kau tahu kan jika Tuan meminta sesuatu harus dipenuhi jika tidak ....

"Nona Anda harus istirahat."

Dee menggelengkan kepalanya."Aku tidak ingin mengecewakannya karena tidak jadi memasak makanan ini. Dia sedang menunggu masakanku. Kau dengar tadi kan bagaimana dia marah karena aku belum memasak untuknya."

Butler menghela nafas. Dia tadi sempat mendengar jika Kane marah karena Dee belum juga memasakkannya makanan.

"Aku akan ke atas untuk mengambil ikat rambut Nona. Anda di sini saja menungguku kembali. Jangan terlalu banyak bergerak karena aku tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi pada penerus keluarga ini. Anak ini adalah masa depan Tuan jadi kau harus menjaganya sepenuh hati."

Dee mengangguk.

Butler keluar dapur mengambil ikat rambutnya. Di saat itu Dee tersenyum samar menatap ke arah CCTV di dapur. Merencanakan sesuatu.

"Nona Anda telah menyelesaikannya?" tanya Butler yang sudah kembali ke dapur dan melihat kulit pangsit itu telah diberi isian dan dibentuk cantik oleh Dee tinggal mengkukusnya.

"Ya, aku hanya ingin pekerjaan ini lekas selesai dan aku bisa berbaring nyaman di kamarku."

"Seharusnya kau menungguku Nona," sungut Butler yang tidak yakin apa yang Dee lakukan dengan pangsit miliknya. Berharap Dee tidak memasukkan sesuatu yang bisa memancing kemarahan Tuannya.

Pangsit di kukus dan Dee duduk manis menunggu Butler menyelesaikan pekerjaan itu. Setelah Butler melihat Dee kesakitan dia tidak berani untuk membiarkan Dee kelelahan.

Menu yang Kane minta telah siap di meja beserta menu makanan lainnya. Butler sendiri yang memanggil Kane untuk turun ke bawah sedangkan Dee duduk menyiapkan makan siang untuk Kane.

"Akhirnya makanan siap juga. Aku kira kau tidur di dapur sehingga lama sekali untuk membuat seporsi makanan untukku," ucap Kane.

"Sebetulnya ini masakan Butler bukan aku," kata Dee melirik ke arah Butler.

Butler tertawa kecil dengan canggung dan takut. "Nona Dee terlalu merendah. Dia yang memasak ini semua, aku hanya membantunya sedikit. Dia sangat berbakat dalam hal memasak."

"Sungguhkah? Kenapa aku meragukannya?"

Kane dan Butler menatap ke arah Dee yang tidak perduli dengan perkataan dua orang ini.

"Ayo kita makan," ajak Kane pada Dee.

"Kau saja Tuan. Orang bawahan sepertiku tidak cocok untuk duduk di samping Tuan," jawab Dee.

"Akhirnya kau tahu kedudukanmu!" ujar Kane. Dee mulai menyiapkan makanan Kane dengan hati-hati.

Baru saja satu suap Kane melepeh makanannya. Dee sudah mengira ini akan terjadi. Kane sedari tadi memang sedang mencari masalah dengannya.

"Kau itu bisa masak atau tidak? Kenapa makanan ini tidak ada rasanya!" teriak Kane.

"Aku sudah melakukan yang kubisa untukmu maaf jika tidak sesuai seleramu!"

"Berikan saja makanan ini pada anjing penjaga, tidak layak bagiku untuk mengkonsumsinya. Aku berharap anjingku tidak mati karena makanan yang kau buat. Sebagai  wanita bayaran kau tidak bisa melayaniku dengan baik diatas ranjang, sebagai wanita kau tidak becus untuk berdandan dan sebagai pelayan kau tidak bisa melayani Tuanmu dengan baik. Aku heran bagaimana kau bisa hidup di dunia ini? Apakah kau hidup dengan menjual belas kasihan pada setiap orang? Sungguh sangat menjijikkan!"

Mata Dee mengerjap cepat berusaha agar tidak ada air mata yang menetes untuk setiap  kata yang Kane ucapkan. Hidup bersama Kane seperti berada di dalam neraka setiap harinya. Penuh dengan konflik dan penderitaan. Tidak ada waktu untuk tidak menghina serta mengejeknya. Dia selalu saja punya alasan untuk melakukan.

"Aku sudah melakukan yang terbaik yang bisa kulakukan jika itu belum cukup untukmu maafkan atas kekuranganku. Aku akan memperbaikinya lagi." Suara Dee terdengar lirih dan serak.

Dee menundukkan kepalanya dengan dalam, berusaha bernafas dalam tekanan berat yang menyerang dada.

"Selamat siang, Sayang." Terdengar sebuah suara merdu dan manja dari pintu. Semua yang ada di sana menatap ke arah Liliana yang menenteng wadah makanan.

"Kau sudah makan, Sayang?" tanya Liliana mencium pipi Kane.

"Belum, makanan ini tidak cocok untuk ku konsumsi. Sangat tidak enak dan rasanya menjijikkan," ujar Kane.

"Oh, untung saja aku membawa makanan untukmu."

"Kau memang selalu tahu apa yang dibutuhkan," ujar Kane.

Liliana meminta pelayan membereskan makanan di meja dan menggantinya dengan makanan yang dia bawa.

"Aku memasak kau pangsit daging, acar ikan dan sop rumput laut yang segar."

"Wah, makanan ini sama seperti dirimu, terlihat cantik dan menggiurkan," kata Kane memuji Liliana.

Dee ingin segera pergi dari ruangan itu, tapi langkah kakinya terhenti ketika Kane memanggilnya.

"Kau layaniku makan," kata Kane dingin tanpa melihat ke arah Dee.

"Biar aku yang melakukan ini untukmu, Sayang," kata Liliana.

"Kau itu ratu seharusnya dilayani bukan melayani," jawab Kane menatap Liliana lembut. Kane lantas menyuapi wanita itu.

"Tuangkan air minumnya," perintah Kane pada Dee. Dee dengan terpaksa melakukannya.

Liliana dan Kane makan dengan sangat mesra. Kane yang terlihat menyuapinya hingga makanan habis.

"Ada kotoran di mulutmu," ujar Kane mencium bibir Liliana yang ada makanannya membuat Liliana terkejut. Wajahnya secara otomatis memerah. Tidak pernah Kane bersikap semanis itu padanya.

Dee sendiri menatap malas pada pasangan itu.

"Kau bersihkan semuanya, dan jangan ada yang membantu!" suruh Kane pada Dee. Pria itu lantas berdiri mengulurkan tangan pada Liliana dan membawanya keluar ruangan itu sambil memeluk bahu wanita itu.

Sebelum benar-benar keluar Kane menoleh ke belakang.

"Dee setelah kau menyelesaikan semuanya, kau buatkan untuk Nona Liliana satu cangkir teh lemon yang segar, Liliana sangat menyukainya. Buatlah seenak mungkin dan jangan kecewakan aku untuk kesekian kalinya!"

Terpopuler

Comments

wuland

wuland

nanti kalau anaknya kane lahir, dia akan mengerjai papanya, karena semasa di dalam kandungan, mamanya dikerjain mulu

2022-12-30

0

Sri Sebayang

Sri Sebayang

kan org hamil hrus byk istirahat,ini knapa mlahan fsuruh ini itu berdiri berjam jam bknya bikin kram perut g jlas critanya

2022-12-30

0

Shepty Ani

Shepty Ani

aneh kty sangat menginginkan bayinya tp disaat hamil muda malah nyiksa lahir batinnya masak nggak sedikitpun khawatir akan keadaan bayinya didlm klo dee kecapean atau bisa sakit trs keguguran.

2022-12-30

0

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1 Terpaksa menjadi Ibu pengganti
2 Bab. 2 Harga Diri Jauh Lebih Berharga Dibandingkan Uang
3 Bab. 3 Membatalkan Perjanjian? Mimpi!
4 Bab. 4 Menganggapmu Mati.
5 Bab. 5 Ketahuan Hamil
6 Bab. 6 Menangkapku? Tidak mungkin bisa
7 Bab. 7 Aku Tidak Sebodoh Itu
8 Bab. 8 Sia-sia Sudah
9 Bab. 9 Malu Tapi Mau
10 Bab. 10 Sakit tetapi tidak berdarah.
11 Bab. 11 Kau bayar aku jika begitu
12 Bab. 12 Perjanjian Buta
13 Bab. 13 Iblis Tampan
14 Bab. 14 Kabar Mengejutkan
15 Bab. 15 Pemicu Amarah
16 Bab. 16 Marah Tak Beralasan
17 Bab.17 Kau tidak tahu siapa aku?
18 Bab.18 Tidak Mengakui Perasaan
19 Bab. 19 Terluka tapi tidak berdarah
20 Bab.20 Tidak penting itu.
21 Bab. 21 Mencari gantimu
22 Bab. 22 Merajuk kesal
23 Bab. 23 Rindu tapi enggan mengakui.
24 Bab. 24 Menguras Emosi Jiwa
25 Bab. 25 Sangat Membencimu!
26 Bab.26 Memendam perasaan Benci
27 Bab.27 Tidak peduli dengan aku!
28 Bab. 28 Meminta bantuan
29 Bab 29. Rencana yang Gagal
30 Bab. 30. Ke Rumah Mertua
31 Bab 31 Hanya karena soal warisan
32 Bab. 32 Masa lalu Kane
33 Bab.33 Jangan ajariku tentang membaca hati!
34 Bab.34 Hadiah Mertua
35 Bab. 35 Benci tapi Cinta
36 Bab. 36 Belajar Mengerti Dirimu
37 Bab. 37 Jangan khianati aku
38 Bab. 38 Kebahagiaan yang mulai nampak
39 Bab. 39 Bertemu kembali
40 Bab. 40 Mencari mati
41 Bab. 41 Ketahuan
42 Bab. 42 Antara Cinta dan Jodoh
43 Bab. 43 Cemburu Buta
44 Bab. 44 Tidak memaafkan
45 Bab. 45 Merajuk
46 Bab. 46 Mulai Memahami
47 Bab. 47 Tidak ada hubungan kekeluargaan dalam bisnis!
48 Bab 48. Penerus Grup Diamonds
49 Bab. 49 Kabar Buruk dari Park Yang
50 Bab. 50 Kunjungan Mertua
51 Bab. 51 Semuanya Hanya Sandiwara Belaka.
52 Bab. 52 Lakukan Saja
53 Bab. 53 Adik rasa Musuh
54 Bab 54 Tersudut oleh Hinaan
55 Bab. 55 Memungut kenangan lama
56 Bab. 56 Lukamu adalah Lukaku
57 Bab. 57 Bermain Curang
58 Bab 58 Menang tapi kalah
59 Bab. 59 Kenyataan Pahit
60 Bab. 60 Kelahiran
61 Bab. 61 Perpisahan yang Menyakitkan
62 Bab. 62 Biang Rusuh
63 Bab. 63 Dua anak dengan nasib berbeda
64 Bab. 64 Sama-sama tidak diinginkan
65 Bab. 65 Luka Lama
66 Bab. 66 Ayah dan Anak
67 Bab. 67 Cara Menjerat Wanita
68 Bab. 68 Tatapan yang mendebarkan jiwa
69 Bab. 69 Kenyataan Perih
70 Bab. 70 Bertemu Lagi
71 Bab 71
72 Bab 72 Hari Pertama Bersekolah
73 Bab 73 Sakit Hati
74 Bab. 74 Jebakan sang mantan
75 Bab. 75 Menantang Kane
76 Bab. 76 Otak Cadangan
77 Bab. 77 Bertukar peran
78 Bab. 78 Tidak biasanya
79 Bab. 79 Suasana Baru
80 Bab. 80 Hanya Sekedar Mimpi
81 Bab. 81 Keributan Besar
82 Bab. 82 Bilang Pada Mama
83 Bab. 83 Tidak mau!
84 Bab. 84 Mengulangi Kejadian Lama
85 Bab. 85 Membuat Masalah
86 Bab. 86 Berbagi Rasa
87 Bab. 87 Tak Ingin Berpisah
88 Bab. 88 Kenapa harus begitu? Bukankah dia Mamaku
89 Bab. 89 Kembali Pulang
90 Bab. 90 Impian Jesper
91 Bab. 91
92 Bab. 92 Lebih Baik Diam!
93 Bab. 93 Kedatangan Tamu
94 Bab. 94 Takut Kehilangan Mereka
95 Bab. 95 Maafkan aku!
96 Bab. 96 Butuh kejujuran! Untuk apa? lebih baik aku pergi.
97 Bab 97 Salah sangka
98 Bab 98 Tragedi
99 Bab. 99 Adik Tercela
100 Bab. 100 Kembalilah Padaku!
101 Bab. 101 Kesempatan Kedua
102 Bab. 102 Pak Jhon anfal
103 Bab. 103 Jebakan
104 Bab. 104 Rencana Indah
105 Bab. 105 Keributan Kecil
106 Bab.106 Tugas Terakhir
107 Bab. 107
108 Bab. 108 Janji yang dipertanyakan
109 Bab. 108 Malam Indah
110 Bab. 110 Rencana Baru
111 Bab. 111 Janji Manis
112 Bab. 112 Kekecewaan Terdalam
113 Bab. 113 Sendiri tak sanggup bersama kutersiksa.
114 Bab. 114 Pernikahan Rosemary
115 Bab. 115 Kebersamaan Ceria
116 Bab 116 Kenyataan Pahit
117 Bab. 116 Kebahagiaan Kita
118 Bab 118 Cemburu Gila
119 Bab. 119 Kenyataan yang terpendam lama
120 Bab. 120 Buah Simalakama
121 Bab.121 Sahabat Hidup
122 Bab. 122 Satu Server
123 Bab. 123 Kesepakatan Pernikahan
124 Bab. 124 Hanya Untuk Sebuah Status
125 Bab 126. Kabar Bahagia
126 Bab.126 Kakek dan Nenek Baru
127 Bab. 127 Ibu dan Anak
128 Bab.128 Cerita Lama
129 Bab. 129
130 Bab. 130
131 Bab.131 Tragedi mencekam
132 Bab.132 Untukmu apapun akan kulakukan
133 Bab. 133 Hampir Gila Karenamu
134 Bab.134 Kejutan Menyenangkan
135 Bab. 135 Damai
136 Bab. 136 Tamat
137 Tawanan Cinta sang Perwira
Episodes

Updated 137 Episodes

1
Bab. 1 Terpaksa menjadi Ibu pengganti
2
Bab. 2 Harga Diri Jauh Lebih Berharga Dibandingkan Uang
3
Bab. 3 Membatalkan Perjanjian? Mimpi!
4
Bab. 4 Menganggapmu Mati.
5
Bab. 5 Ketahuan Hamil
6
Bab. 6 Menangkapku? Tidak mungkin bisa
7
Bab. 7 Aku Tidak Sebodoh Itu
8
Bab. 8 Sia-sia Sudah
9
Bab. 9 Malu Tapi Mau
10
Bab. 10 Sakit tetapi tidak berdarah.
11
Bab. 11 Kau bayar aku jika begitu
12
Bab. 12 Perjanjian Buta
13
Bab. 13 Iblis Tampan
14
Bab. 14 Kabar Mengejutkan
15
Bab. 15 Pemicu Amarah
16
Bab. 16 Marah Tak Beralasan
17
Bab.17 Kau tidak tahu siapa aku?
18
Bab.18 Tidak Mengakui Perasaan
19
Bab. 19 Terluka tapi tidak berdarah
20
Bab.20 Tidak penting itu.
21
Bab. 21 Mencari gantimu
22
Bab. 22 Merajuk kesal
23
Bab. 23 Rindu tapi enggan mengakui.
24
Bab. 24 Menguras Emosi Jiwa
25
Bab. 25 Sangat Membencimu!
26
Bab.26 Memendam perasaan Benci
27
Bab.27 Tidak peduli dengan aku!
28
Bab. 28 Meminta bantuan
29
Bab 29. Rencana yang Gagal
30
Bab. 30. Ke Rumah Mertua
31
Bab 31 Hanya karena soal warisan
32
Bab. 32 Masa lalu Kane
33
Bab.33 Jangan ajariku tentang membaca hati!
34
Bab.34 Hadiah Mertua
35
Bab. 35 Benci tapi Cinta
36
Bab. 36 Belajar Mengerti Dirimu
37
Bab. 37 Jangan khianati aku
38
Bab. 38 Kebahagiaan yang mulai nampak
39
Bab. 39 Bertemu kembali
40
Bab. 40 Mencari mati
41
Bab. 41 Ketahuan
42
Bab. 42 Antara Cinta dan Jodoh
43
Bab. 43 Cemburu Buta
44
Bab. 44 Tidak memaafkan
45
Bab. 45 Merajuk
46
Bab. 46 Mulai Memahami
47
Bab. 47 Tidak ada hubungan kekeluargaan dalam bisnis!
48
Bab 48. Penerus Grup Diamonds
49
Bab. 49 Kabar Buruk dari Park Yang
50
Bab. 50 Kunjungan Mertua
51
Bab. 51 Semuanya Hanya Sandiwara Belaka.
52
Bab. 52 Lakukan Saja
53
Bab. 53 Adik rasa Musuh
54
Bab 54 Tersudut oleh Hinaan
55
Bab. 55 Memungut kenangan lama
56
Bab. 56 Lukamu adalah Lukaku
57
Bab. 57 Bermain Curang
58
Bab 58 Menang tapi kalah
59
Bab. 59 Kenyataan Pahit
60
Bab. 60 Kelahiran
61
Bab. 61 Perpisahan yang Menyakitkan
62
Bab. 62 Biang Rusuh
63
Bab. 63 Dua anak dengan nasib berbeda
64
Bab. 64 Sama-sama tidak diinginkan
65
Bab. 65 Luka Lama
66
Bab. 66 Ayah dan Anak
67
Bab. 67 Cara Menjerat Wanita
68
Bab. 68 Tatapan yang mendebarkan jiwa
69
Bab. 69 Kenyataan Perih
70
Bab. 70 Bertemu Lagi
71
Bab 71
72
Bab 72 Hari Pertama Bersekolah
73
Bab 73 Sakit Hati
74
Bab. 74 Jebakan sang mantan
75
Bab. 75 Menantang Kane
76
Bab. 76 Otak Cadangan
77
Bab. 77 Bertukar peran
78
Bab. 78 Tidak biasanya
79
Bab. 79 Suasana Baru
80
Bab. 80 Hanya Sekedar Mimpi
81
Bab. 81 Keributan Besar
82
Bab. 82 Bilang Pada Mama
83
Bab. 83 Tidak mau!
84
Bab. 84 Mengulangi Kejadian Lama
85
Bab. 85 Membuat Masalah
86
Bab. 86 Berbagi Rasa
87
Bab. 87 Tak Ingin Berpisah
88
Bab. 88 Kenapa harus begitu? Bukankah dia Mamaku
89
Bab. 89 Kembali Pulang
90
Bab. 90 Impian Jesper
91
Bab. 91
92
Bab. 92 Lebih Baik Diam!
93
Bab. 93 Kedatangan Tamu
94
Bab. 94 Takut Kehilangan Mereka
95
Bab. 95 Maafkan aku!
96
Bab. 96 Butuh kejujuran! Untuk apa? lebih baik aku pergi.
97
Bab 97 Salah sangka
98
Bab 98 Tragedi
99
Bab. 99 Adik Tercela
100
Bab. 100 Kembalilah Padaku!
101
Bab. 101 Kesempatan Kedua
102
Bab. 102 Pak Jhon anfal
103
Bab. 103 Jebakan
104
Bab. 104 Rencana Indah
105
Bab. 105 Keributan Kecil
106
Bab.106 Tugas Terakhir
107
Bab. 107
108
Bab. 108 Janji yang dipertanyakan
109
Bab. 108 Malam Indah
110
Bab. 110 Rencana Baru
111
Bab. 111 Janji Manis
112
Bab. 112 Kekecewaan Terdalam
113
Bab. 113 Sendiri tak sanggup bersama kutersiksa.
114
Bab. 114 Pernikahan Rosemary
115
Bab. 115 Kebersamaan Ceria
116
Bab 116 Kenyataan Pahit
117
Bab. 116 Kebahagiaan Kita
118
Bab 118 Cemburu Gila
119
Bab. 119 Kenyataan yang terpendam lama
120
Bab. 120 Buah Simalakama
121
Bab.121 Sahabat Hidup
122
Bab. 122 Satu Server
123
Bab. 123 Kesepakatan Pernikahan
124
Bab. 124 Hanya Untuk Sebuah Status
125
Bab 126. Kabar Bahagia
126
Bab.126 Kakek dan Nenek Baru
127
Bab. 127 Ibu dan Anak
128
Bab.128 Cerita Lama
129
Bab. 129
130
Bab. 130
131
Bab.131 Tragedi mencekam
132
Bab.132 Untukmu apapun akan kulakukan
133
Bab. 133 Hampir Gila Karenamu
134
Bab.134 Kejutan Menyenangkan
135
Bab. 135 Damai
136
Bab. 136 Tamat
137
Tawanan Cinta sang Perwira

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!