Bab. 3 Membatalkan Perjanjian? Mimpi!

Mendengar tuduhan kejam pria itu, hati Dee yang lembut terasa sakit. Dia hanya terdiam saja, tidak ingin menjelaskan apapun pada pria itu karena menurutnya tidak ada gunanya. 

Dia memang tidak tahu malu, tapi bukan karena ingin hidup mewah. Dia hanya ingin kehidupan adik-adik panti nya tidak dalam kesulitan dan Ibu panti kembali pulih. Tahu apa orang kaya dengan hal seperti ini. 

Dee yang diam saja membuat pria di depannya menjadi kasar karena merasa diabaikan perkataannya. Tubuh Dee langsung bergetar hebat tatkala bibir pria itu ada diatas bahunya. Suhu terasa dingin seketika. 

Dee ingin kabur karena ketakutan tetapi dia membutuhkan uang itu. 

"Kenapa takut? Kau ingin kabur?" ucap pria itu dibawah telinga Dee membuat tubuhnya merinding ngeri. 

"Jika kau ingin pergi maka kau harus membayar kembali uang yang telah ku keluarkan untuk Ibu pantimu, pengobatannya akan dihentikan dan kau tahu sendiri bagaimana nasib anak-anak lainnya, mereka akan hidup di pinggir jalan." 

Dee mendorong keras tubuh pria itu dan berlari ke sisi tempat tidur yang lain. 

"Tidak, aku tidak akan pergi. Hanya saja bolehkah kita melakukannya besok saja?" tawar Dee gugup. 

Pria itu menyisir rambutnya ke belakang dan tersenyum. Tangannya yang besar menarik kaki Dee dan menimpanya. 

Dee menggigit bibir merahnya karena terkejut. Bola matanya membesar ketika bibir tipis pria itu mulai menyentuh bibirnya. Dengan gerakan mendominasi dan memaksa lidah pria itu masuk ke dalam mulut Dee. 

Tangan pria itu mulai bergerak ke bagian depan tubuh Dee dan suara keras robekan kain mulai terdengar. Kancing baju mulai berhamburan keluar. 

Hal itu membuat Dee panik. Dia menggenggam seprai dengan erat. Entah apa yang selanjutnya terjadi,pakaiannya langsung dirobek oleh pria itu. 

Mulut pria itu mulai masuk ke dalam mulutnya, memaksa, aroma tembakau menguar, lidahnya menggeliat di dalam mulut Dee. Dee membuka matanya dengan lebar. 

Dia ingin menghentikan pria itu, tetapi ini yang dia lakukan agar dia bisa hamil anaknya. Demi mendapatkan uang demi pengobatan Bu Panti. 

Pria itu telah membuat dia menjadi wanitanya seutuhnya kali ini. Dee hanya bisa menerimanya. Tetes air mata jatuh setelah tubuh mereka menjadi satu. Pria itu menghentikan gerakannya. 

"Sudah jangan menangis, kau ingin uang kan. Nikmati saja nanti kuberi apa yang kau mau. Kau cukup hamil anakku saja." Pria itu mengatakannya dengan raut wajah biasa saja. 

Lalu, pria itu memeluk Dee dan melanjutkan apa yang seharusnya terjadi. 

Ucapan pria itu mengiris hati, membuatnya terluka dalam. Saat ini adalah saat terkelam dalam sejarah hidupnya selamanya dia akan mengingat penghinaan ini. 

"Sudah cukup untuk saat ini." Pria itu lantas bangun dari tubuh Dee. Dia tahu sentuhannya di tubuh Dee, semuanya adalah yang pertama untuk Dee karena wanita itu terlihat kaku dan takut. 

Dee seperti barang yang belum dibuka dan tersentuh siapapun. Sangat disayangkan jika dilewatkan. Lagipula sudah terlalu lama dia tidak melakukan ini. Pikir pria itu. 

Kane memegang dagu Dee. "Jika kau menurut dan membuatku senang kau bisa mendapatkan lebih dari perjanjian kita."

Dee memalingkan wajahnya ke samping. 

Pria itu lantas pergi ke kamar mandi. Tangis Dee langsung pecah setelah pria itu tidak ada. Di saat yang sama ponselnya berdering. Dee menoleh dan ragu untuk mengambilnya. Panggilan mati dan ada panggilan untuk kedua kalinya. 

Sejenak dia menatap ke arah pintu kamar mandi. Masih tertutup dengan cepat Dee melihat siapa yang menelpon. 

Anna. Ada apa dia menelpon Dee?  Pikir Dee. Dia langsung mengangkatnya. 

Belum juga memberi salam Dee sudah mendengar suara isak dari seberang telepon. Jantung Dee berdebar dengan kencang. Dia mulai panik. 

"Ada apa Anna?" ucapnya lirih sambil menggigit ibu jari. 

"Kak," panggil Anna. "Ibu sudah tidak ada…."

Handphone langsung jatuh ke lantai. Dengan cepat Dee memungut kembali pakaiannya yang sudah robek. Dia menggelengkan kepala. Mulai memakainya lantas mengambil jas yang tersampir di atas sofa untuk menutupi bagian yang sobek. Dia berjalan, mengambil tas dan barang pribadi miliknya bersiap untuk pergi. Dia langsung bergegas keluar kamar ketika Kane membuka pintu kamar mandi dan menatapnya bingung. 

"Hei, kau mau kemana?" tanya Kane berjalan mendekat membuat otak Dee kosong untuk sejenak karena takut bila pria itu akan mencegahnya pergi. 

"Aku batalkan perjanjian kita. Aku kembalikan lagi uangnya, aku tidak mau hamil anakmu," ungkap Dee dengan suara gemetar dan panik. 

"Kau tidak bisa membatalkan perjanjian dengan semena-mena!" ucap Kane dengan rahang mengetat dan suara yang meninggi. Pria itu hanya memakai bathrobe saja dan air mengalir di leher serta dahi karena rambutnya masih basah. 

Tubuh Dee mulai limbung dia mundur dan memegang daun pintu. 

Kane sendiri bisa melihat apa yang dia lakukan barusan pada tubuh Dee. Bibir gadis muda itu berdarah karena gigitan Kane dan tangan Dee juga terluka karena Dee menggigitnya sendiri terlalu keras ketika menahan diri dari sentuhan Kane. Ada beberapa tanda merah yang terlihat di leher wanita itu dan gigitan gemas Kane tadi karena Dee hanya terdiam seperti patung. Wajahnya masih kacau dan basah oleh air mata. 

Dee bersimpuh di depan Kane membuat pria itu merasa kasihan. 

"Ibu panti yang ingin kutolong nyawanya sudah tidak ada, lantas untuk apa uang itu? Berbelas kasihanlah pada anak yatim ini. Aku akan mengembalikan semuanya, tidak akan ada yang kurang. Aku tidak mau uangmu, aku hanya ingin pergi melihatnya. Lepaskan aku…." Tangan Dee  disatukan di dada, hati Kane terasa mendesir sakit. Kane menggerakkan tangannya, menyuruh Dee pergi. 

Dee buru-buru keluar dari kamar. Kepergiannya membuat Kane tertegun sejenak. Dia lantas ikut keluar, melihat kepergian Dee. 

Di luar Dee berpapasan dengan Pak Jhon. Pria itu menghentikan lari Dee. 

"Biarkan aku pergi, aku batalkan semua perjanjian kita." 

Pak Jhon melihat ke arah Kane yang berdiri di pintu. Pria itu menganggukkan kepala. Pak Jhon baru memberi jalan Dee pergi. Dengan cepat Dee berlari meninggalkan villa. 

Pengorbanannya kali ini terasa sia-sia, orang yang memberinya hidup dan mengajarkannya kasih sayang telah pergi meninggalkannya. Hati Dee remuk seketika. 

Dee menangis sepanjang jalan. Tiba-tiba ada mobil yang menjajarinya dan membuka kaca mobil. 

"Nona, masuklah. Tuan memerintahkan untuk mengantarmu."

Dee ingin menolak. 

"Ini sudah malam dan tidak akan transportasi yang akan lewat di sini." 

Dee bisa melihat jika mereka berada di daerah pegunungan yang dikelilingi oleh hutan pinus. 

Akhirnya, dengan sangat terpaksa, Dee menerimanya. Ternyata Kane tidak seburuk yang dia kira. Mereka lantas pergi ke rumah sakit. 

Di dalam mobil suasana hening seketika. Dee hanya melihat keluar mobil sambil menyeka air matanya. 

"Nona, Tuan berkata jika kau tidak usah mengembalikan uang yang sudah kami berikan. Anggap saja itu sebagai ganti atas kerugianmu."

'Rugi? Harga kerugiannya itu lebih karena aku sudah tidak punya lagi kehormatan untuk bertemu dengan kekasihku yang akan jadi calon suamiku. Aku tidak punya apapun untuk kubanggakan ke depannya.'

Terpopuler

Comments

Erlinda

Erlinda

Dee klo kau benar benar mau menolong ibu panti dan adik adik panti mu kau jgn bodoh dong kau udah menyerahkan kehormatan mu pada Kane apa kau ga berpikir ttg adik panti mu mau hidup dijalanan jgn sia dia kan pengorbanan mu jd lah wanita kuat dan elegan

2023-08-05

0

Sweet Girl

Sweet Girl

klo butuh jangan nakutnakutin anak kecil Tuan Kane...

2022-11-01

0

Azizka Amelia Putri

Azizka Amelia Putri

𝙠𝙚𝙣𝙖𝙥𝙖 𝙢𝙖𝙡𝙖𝙝 𝙟𝙖𝙙𝙞 𝙗𝙚𝙜𝙞𝙣𝙞 𝙞𝙗𝙪 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙙𝙞 𝙩𝙤𝙡𝙤𝙣𝙜 𝙩𝙚𝙡𝙖𝙝 𝙩𝙞𝙖𝙙𝙖...𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙨𝙖𝙗𝙖𝙧 𝙙𝙚𝙚

2022-10-01

0

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1 Terpaksa menjadi Ibu pengganti
2 Bab. 2 Harga Diri Jauh Lebih Berharga Dibandingkan Uang
3 Bab. 3 Membatalkan Perjanjian? Mimpi!
4 Bab. 4 Menganggapmu Mati.
5 Bab. 5 Ketahuan Hamil
6 Bab. 6 Menangkapku? Tidak mungkin bisa
7 Bab. 7 Aku Tidak Sebodoh Itu
8 Bab. 8 Sia-sia Sudah
9 Bab. 9 Malu Tapi Mau
10 Bab. 10 Sakit tetapi tidak berdarah.
11 Bab. 11 Kau bayar aku jika begitu
12 Bab. 12 Perjanjian Buta
13 Bab. 13 Iblis Tampan
14 Bab. 14 Kabar Mengejutkan
15 Bab. 15 Pemicu Amarah
16 Bab. 16 Marah Tak Beralasan
17 Bab.17 Kau tidak tahu siapa aku?
18 Bab.18 Tidak Mengakui Perasaan
19 Bab. 19 Terluka tapi tidak berdarah
20 Bab.20 Tidak penting itu.
21 Bab. 21 Mencari gantimu
22 Bab. 22 Merajuk kesal
23 Bab. 23 Rindu tapi enggan mengakui.
24 Bab. 24 Menguras Emosi Jiwa
25 Bab. 25 Sangat Membencimu!
26 Bab.26 Memendam perasaan Benci
27 Bab.27 Tidak peduli dengan aku!
28 Bab. 28 Meminta bantuan
29 Bab 29. Rencana yang Gagal
30 Bab. 30. Ke Rumah Mertua
31 Bab 31 Hanya karena soal warisan
32 Bab. 32 Masa lalu Kane
33 Bab.33 Jangan ajariku tentang membaca hati!
34 Bab.34 Hadiah Mertua
35 Bab. 35 Benci tapi Cinta
36 Bab. 36 Belajar Mengerti Dirimu
37 Bab. 37 Jangan khianati aku
38 Bab. 38 Kebahagiaan yang mulai nampak
39 Bab. 39 Bertemu kembali
40 Bab. 40 Mencari mati
41 Bab. 41 Ketahuan
42 Bab. 42 Antara Cinta dan Jodoh
43 Bab. 43 Cemburu Buta
44 Bab. 44 Tidak memaafkan
45 Bab. 45 Merajuk
46 Bab. 46 Mulai Memahami
47 Bab. 47 Tidak ada hubungan kekeluargaan dalam bisnis!
48 Bab 48. Penerus Grup Diamonds
49 Bab. 49 Kabar Buruk dari Park Yang
50 Bab. 50 Kunjungan Mertua
51 Bab. 51 Semuanya Hanya Sandiwara Belaka.
52 Bab. 52 Lakukan Saja
53 Bab. 53 Adik rasa Musuh
54 Bab 54 Tersudut oleh Hinaan
55 Bab. 55 Memungut kenangan lama
56 Bab. 56 Lukamu adalah Lukaku
57 Bab. 57 Bermain Curang
58 Bab 58 Menang tapi kalah
59 Bab. 59 Kenyataan Pahit
60 Bab. 60 Kelahiran
61 Bab. 61 Perpisahan yang Menyakitkan
62 Bab. 62 Biang Rusuh
63 Bab. 63 Dua anak dengan nasib berbeda
64 Bab. 64 Sama-sama tidak diinginkan
65 Bab. 65 Luka Lama
66 Bab. 66 Ayah dan Anak
67 Bab. 67 Cara Menjerat Wanita
68 Bab. 68 Tatapan yang mendebarkan jiwa
69 Bab. 69 Kenyataan Perih
70 Bab. 70 Bertemu Lagi
71 Bab 71
72 Bab 72 Hari Pertama Bersekolah
73 Bab 73 Sakit Hati
74 Bab. 74 Jebakan sang mantan
75 Bab. 75 Menantang Kane
76 Bab. 76 Otak Cadangan
77 Bab. 77 Bertukar peran
78 Bab. 78 Tidak biasanya
79 Bab. 79 Suasana Baru
80 Bab. 80 Hanya Sekedar Mimpi
81 Bab. 81 Keributan Besar
82 Bab. 82 Bilang Pada Mama
83 Bab. 83 Tidak mau!
84 Bab. 84 Mengulangi Kejadian Lama
85 Bab. 85 Membuat Masalah
86 Bab. 86 Berbagi Rasa
87 Bab. 87 Tak Ingin Berpisah
88 Bab. 88 Kenapa harus begitu? Bukankah dia Mamaku
89 Bab. 89 Kembali Pulang
90 Bab. 90 Impian Jesper
91 Bab. 91
92 Bab. 92 Lebih Baik Diam!
93 Bab. 93 Kedatangan Tamu
94 Bab. 94 Takut Kehilangan Mereka
95 Bab. 95 Maafkan aku!
96 Bab. 96 Butuh kejujuran! Untuk apa? lebih baik aku pergi.
97 Bab 97 Salah sangka
98 Bab 98 Tragedi
99 Bab. 99 Adik Tercela
100 Bab. 100 Kembalilah Padaku!
101 Bab. 101 Kesempatan Kedua
102 Bab. 102 Pak Jhon anfal
103 Bab. 103 Jebakan
104 Bab. 104 Rencana Indah
105 Bab. 105 Keributan Kecil
106 Bab.106 Tugas Terakhir
107 Bab. 107
108 Bab. 108 Janji yang dipertanyakan
109 Bab. 108 Malam Indah
110 Bab. 110 Rencana Baru
111 Bab. 111 Janji Manis
112 Bab. 112 Kekecewaan Terdalam
113 Bab. 113 Sendiri tak sanggup bersama kutersiksa.
114 Bab. 114 Pernikahan Rosemary
115 Bab. 115 Kebersamaan Ceria
116 Bab 116 Kenyataan Pahit
117 Bab. 116 Kebahagiaan Kita
118 Bab 118 Cemburu Gila
119 Bab. 119 Kenyataan yang terpendam lama
120 Bab. 120 Buah Simalakama
121 Bab.121 Sahabat Hidup
122 Bab. 122 Satu Server
123 Bab. 123 Kesepakatan Pernikahan
124 Bab. 124 Hanya Untuk Sebuah Status
125 Bab 126. Kabar Bahagia
126 Bab.126 Kakek dan Nenek Baru
127 Bab. 127 Ibu dan Anak
128 Bab.128 Cerita Lama
129 Bab. 129
130 Bab. 130
131 Bab.131 Tragedi mencekam
132 Bab.132 Untukmu apapun akan kulakukan
133 Bab. 133 Hampir Gila Karenamu
134 Bab.134 Kejutan Menyenangkan
135 Bab. 135 Damai
136 Bab. 136 Tamat
137 Tawanan Cinta sang Perwira
Episodes

Updated 137 Episodes

1
Bab. 1 Terpaksa menjadi Ibu pengganti
2
Bab. 2 Harga Diri Jauh Lebih Berharga Dibandingkan Uang
3
Bab. 3 Membatalkan Perjanjian? Mimpi!
4
Bab. 4 Menganggapmu Mati.
5
Bab. 5 Ketahuan Hamil
6
Bab. 6 Menangkapku? Tidak mungkin bisa
7
Bab. 7 Aku Tidak Sebodoh Itu
8
Bab. 8 Sia-sia Sudah
9
Bab. 9 Malu Tapi Mau
10
Bab. 10 Sakit tetapi tidak berdarah.
11
Bab. 11 Kau bayar aku jika begitu
12
Bab. 12 Perjanjian Buta
13
Bab. 13 Iblis Tampan
14
Bab. 14 Kabar Mengejutkan
15
Bab. 15 Pemicu Amarah
16
Bab. 16 Marah Tak Beralasan
17
Bab.17 Kau tidak tahu siapa aku?
18
Bab.18 Tidak Mengakui Perasaan
19
Bab. 19 Terluka tapi tidak berdarah
20
Bab.20 Tidak penting itu.
21
Bab. 21 Mencari gantimu
22
Bab. 22 Merajuk kesal
23
Bab. 23 Rindu tapi enggan mengakui.
24
Bab. 24 Menguras Emosi Jiwa
25
Bab. 25 Sangat Membencimu!
26
Bab.26 Memendam perasaan Benci
27
Bab.27 Tidak peduli dengan aku!
28
Bab. 28 Meminta bantuan
29
Bab 29. Rencana yang Gagal
30
Bab. 30. Ke Rumah Mertua
31
Bab 31 Hanya karena soal warisan
32
Bab. 32 Masa lalu Kane
33
Bab.33 Jangan ajariku tentang membaca hati!
34
Bab.34 Hadiah Mertua
35
Bab. 35 Benci tapi Cinta
36
Bab. 36 Belajar Mengerti Dirimu
37
Bab. 37 Jangan khianati aku
38
Bab. 38 Kebahagiaan yang mulai nampak
39
Bab. 39 Bertemu kembali
40
Bab. 40 Mencari mati
41
Bab. 41 Ketahuan
42
Bab. 42 Antara Cinta dan Jodoh
43
Bab. 43 Cemburu Buta
44
Bab. 44 Tidak memaafkan
45
Bab. 45 Merajuk
46
Bab. 46 Mulai Memahami
47
Bab. 47 Tidak ada hubungan kekeluargaan dalam bisnis!
48
Bab 48. Penerus Grup Diamonds
49
Bab. 49 Kabar Buruk dari Park Yang
50
Bab. 50 Kunjungan Mertua
51
Bab. 51 Semuanya Hanya Sandiwara Belaka.
52
Bab. 52 Lakukan Saja
53
Bab. 53 Adik rasa Musuh
54
Bab 54 Tersudut oleh Hinaan
55
Bab. 55 Memungut kenangan lama
56
Bab. 56 Lukamu adalah Lukaku
57
Bab. 57 Bermain Curang
58
Bab 58 Menang tapi kalah
59
Bab. 59 Kenyataan Pahit
60
Bab. 60 Kelahiran
61
Bab. 61 Perpisahan yang Menyakitkan
62
Bab. 62 Biang Rusuh
63
Bab. 63 Dua anak dengan nasib berbeda
64
Bab. 64 Sama-sama tidak diinginkan
65
Bab. 65 Luka Lama
66
Bab. 66 Ayah dan Anak
67
Bab. 67 Cara Menjerat Wanita
68
Bab. 68 Tatapan yang mendebarkan jiwa
69
Bab. 69 Kenyataan Perih
70
Bab. 70 Bertemu Lagi
71
Bab 71
72
Bab 72 Hari Pertama Bersekolah
73
Bab 73 Sakit Hati
74
Bab. 74 Jebakan sang mantan
75
Bab. 75 Menantang Kane
76
Bab. 76 Otak Cadangan
77
Bab. 77 Bertukar peran
78
Bab. 78 Tidak biasanya
79
Bab. 79 Suasana Baru
80
Bab. 80 Hanya Sekedar Mimpi
81
Bab. 81 Keributan Besar
82
Bab. 82 Bilang Pada Mama
83
Bab. 83 Tidak mau!
84
Bab. 84 Mengulangi Kejadian Lama
85
Bab. 85 Membuat Masalah
86
Bab. 86 Berbagi Rasa
87
Bab. 87 Tak Ingin Berpisah
88
Bab. 88 Kenapa harus begitu? Bukankah dia Mamaku
89
Bab. 89 Kembali Pulang
90
Bab. 90 Impian Jesper
91
Bab. 91
92
Bab. 92 Lebih Baik Diam!
93
Bab. 93 Kedatangan Tamu
94
Bab. 94 Takut Kehilangan Mereka
95
Bab. 95 Maafkan aku!
96
Bab. 96 Butuh kejujuran! Untuk apa? lebih baik aku pergi.
97
Bab 97 Salah sangka
98
Bab 98 Tragedi
99
Bab. 99 Adik Tercela
100
Bab. 100 Kembalilah Padaku!
101
Bab. 101 Kesempatan Kedua
102
Bab. 102 Pak Jhon anfal
103
Bab. 103 Jebakan
104
Bab. 104 Rencana Indah
105
Bab. 105 Keributan Kecil
106
Bab.106 Tugas Terakhir
107
Bab. 107
108
Bab. 108 Janji yang dipertanyakan
109
Bab. 108 Malam Indah
110
Bab. 110 Rencana Baru
111
Bab. 111 Janji Manis
112
Bab. 112 Kekecewaan Terdalam
113
Bab. 113 Sendiri tak sanggup bersama kutersiksa.
114
Bab. 114 Pernikahan Rosemary
115
Bab. 115 Kebersamaan Ceria
116
Bab 116 Kenyataan Pahit
117
Bab. 116 Kebahagiaan Kita
118
Bab 118 Cemburu Gila
119
Bab. 119 Kenyataan yang terpendam lama
120
Bab. 120 Buah Simalakama
121
Bab.121 Sahabat Hidup
122
Bab. 122 Satu Server
123
Bab. 123 Kesepakatan Pernikahan
124
Bab. 124 Hanya Untuk Sebuah Status
125
Bab 126. Kabar Bahagia
126
Bab.126 Kakek dan Nenek Baru
127
Bab. 127 Ibu dan Anak
128
Bab.128 Cerita Lama
129
Bab. 129
130
Bab. 130
131
Bab.131 Tragedi mencekam
132
Bab.132 Untukmu apapun akan kulakukan
133
Bab. 133 Hampir Gila Karenamu
134
Bab.134 Kejutan Menyenangkan
135
Bab. 135 Damai
136
Bab. 136 Tamat
137
Tawanan Cinta sang Perwira

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!