20. Pesona Maryam

Dengan sedikit rasa ragu dan Gugup Reza mengetuk Pintu kamar Maryam yang tertutup Rapat.

***

Tok tok tok

Terdengar Suara ketukan dadi balik pintu kamar Maryam

"Masuk Bi, Tidak Maryam Kunci Pintunya " Ucap Maryam kemudian.

Tok tok tok

Masih dengan Suara Ketukan pintu yang sama

Maryam Yang menyadari jika sebelumnya BI Minah Akan Membawa makanan dan minuman ke kamarnya ,Seketika Maryam berpikir Mungkin BI Minah Kesulitan Membawa Nampan Makanan dan minuman Ke dalam kamar, Sehingga dia tidak langsung Membuka pintu.

"Sebentar Bi " Ucap Maryam segera berlalu.

Maryam Bergegas Membuka Pintu , Agar Bi Minah Bisa segera meletakkan Makanannya di dalam kamar.

Ceklek.

Alangkah Terkejutnya Maryam mendapati sosok di hadapannya.

Laki-laki berperawakan Tinggi, dengan badan tegap, dada bidang sedang berdiri di hadapannya. Wajah Tampan , Aroma Maskulin Yang seketika membulatkan kedua bola mata Maryam.

"Tu..Tuan Reza" Ucap Maryam gagap, Merasa kaget dengan kehadiran Reza yang tiba-tiba.

Tidak hanya Maryam yang merasa kaget, Namun Reza juga Merasa sangat Terkejut dengan pemandangan yang ada di hadapannya.

Reza Yang mematung, Segera setelah Maryam membuka Pintu Kamarnya, Melihat Penampilan Maryam yang Jauh berbeda dari Sebelumnya.

Maryam Yang sebelumnya selalu menutup Auratnya, Meski Tengah berada di dalam Kamar miliknya. Maryam yang tidak pernah memperlihatkan lekuk tubuhnya yang Sangat indah.

Maryam yang selalu menundukkan Pandanganya, dan Menutupi wajahnya dengan Cadar.

Beberapa Kali mengedipkan Mata, Reza menyadari Seseorang yang berada di hadapannya saat ini adalah Seseorang yang Telah Sah Menjadi Istrinya.

Seseorang yang selama ini Selalu dia sakiti dengan Perkataan Atau pun Tindakan.

Menatap lekat ke Tubuh Maryam yang mengenakan Baju Terbuka. Membuat Reza Seketika Menelan Ludah

Gleg..!

Menatap Ke setiap Inci Tubuh Maryam. Mata indah Reza yang seketika Mengarah Kepada Dua Gundukan Besar Maryam, Seketika Reza membulatkan Matanya. Gundukan Yang terlihat lebih besar dari Bayangan Reza sebelumnya. Terlihat lebih menonjol dan lebih berisi.

Mata Reza seketika terbuai dengan pemandangan indah, dihadapanya, Pemandangan yang tidak pernah dilihat oleh Reza sebelumnya.

Maryam yang menyadari arah pandang Reza seketika Berbalik, dan Menutup Kedua Buah gundukan besar yang ada di dadanya dengan tangan.

"Maa..Af Tuan Reza !!" Ucap Maryam merasa sangat malu.

Menyadari Maryam merasa Malu, seketika Reza Masuk Ke dalam Kamar, dan segera Menutup Pintu kamar tersebut.

Maryam yang masih merasa sangat malu , Berpikir untuk Segera Berlari Menuju kamar mandi, untuk mengganti pakaiannya. Maryam berpikir jika Reza mungkin saja akan merasa tidak nyaman Melihat dirinya mengenakan Pakaian yang minim bahan.

Namun belum sempat juga Maryam melangkah, Reza telah lebih dulu Memeluknya dari belakang.

Reza memeluk dengan Erat Pinggang Maryam, dan sesekali meremasnya. Seolah Tidak ingin melepaskan Pinggang tersebut.

Maryam yang merasa tidak nyaman pun berusaha berontak, dan berusaha melepaskan Tangan Reza dadi pinggangnya.

Namun Reza yang menyadari penolakan Maryam, segera Melingkarkan Kedua tangannya Hingga Menutupi Ke seluruh Bagian Perut Maryam, dan menyandarkan Kepalanya di lekukan leher Maryam , Hingga Maryam tidak bisa berkutik lagi.

Berdiri tepat di belakang Maryam dengan posisi yang sangat intim, membuat Reza leluasa mengendus Aroma Tubuh Maryam. Aroma Yang beberapa Hari terahir menjadi Favorit baginya. Aroma Shampo yang di gunakan Maryam sangat menenangkan Jiwa Reza Yang sedang bergejolak.

Cup

Kecupan Lembut seketika mendarat di atas puncak kepala Maryam.

Maryam merasa semakin tidak nyaman dengan Sikap Reza, berusaha berontak.

"Tetaplah seperti ini Maryam, Sebentar saja, Aku mohon"!! Ucap Reza dengan Bisikan Lembut.

Mendengar Ucapan Reza seketika Maryam terdiam tanpa Penolakan dan Tanpa Gerakan.

Maryam Merasa sangat nyaman dengan Dekapan Reza , Tubuh kekar dan Dada bidang yang membuatnya Nyaman Untuk Bersandar.

Beberapa saat kemudian keduanya memejamkan mata, dalam posisi masih berdiri dengan Reza yang mendekap erat tubuh maryam. Menikmati suasana malam yang Tenang.

Tok...Tok...Tok...

Menyadari Ketukan pintu dari luar, Reza yang merasa kaget segera melepaskan Pelukannya. Maryam pun Segera menepis tangan Reza dengan cepat . Tidak ingin Bi Minah Mengetahui Adegan Mereka Barusan.

Beberapa saat kemudian Maryam mencoba menguasai dirinya, dan bergegas membuka pintu

Ceklek

"Ohh Bi Minah" , Ucap Maryam kemudian setelah membukakan pintu kamarnya.

"Ning , Ini Bi Minah Taruh meja Ya" Ucap Bi Minah seraya berlalu untuk meletakan makanan di Meja Kamar Maryam.

"Iya bi, Terima kasih ya, Maaf Merepotkan BI Minah Malam-malam" Ucap Maryam merasa Tidak enak.

"Sudah Tugas Bibi Ning, Ning Maryam segera makan ya sebelum dingin" Ucap Bi Minah Kemudian.

"Ning Maryam, Bi Minah Istirahat dulu ya, nanti kalau butuh apa -apa Ning Maryam Panggil saja" Ucap Bi Minah seraya berlalu dari kamar Maryam

"Baik bi, Terima kasih" Ucap Maryam kemudian.

Setelah Asisten rumah tangganya itu keluar, Maryam Bergegas menutup pintu kembali. Maryam merasa sangat canggung berada dalam satu kamar dengan Reza,

dengan kondisi dirinya yang hanya mengenakan Selembar kain , Kain yang terasa kekurangan bahan.

Beberapa saat kemudian Maryam mencoba mencairkan suasana Kamar yang mulai beku.

"Silahkan duduk Tuan" Ucap Maryam pelan memecah keheningan Kamar tersebut.

Maryam menyuruh Reza untuk duduk di sofa sudut yang ada di dalam kamar Maryam.

Menyadari tidak mendapatkan tanggapan Dari Reza, seketika Maryam menjadi sangat gugup.

Maryam berpikir mungkin saja Reza akan melakukan Lebih dari Yang tadi dia sudah lakukan.

Hampir saja Maryam menangis , karena merasa sangat ketakutan.

Reza yang menyadari Maryam tengah merasakan gugup dan takut yang luar biasa pun Mencoba Menenangkan Maryam.

Setelahnya, Reza segera duduk di sofa yang di tunjukan Maryam. Melihat Maryam yang berdiri mematung

"Apa Kamu akan Berdiri terus di Sana ? Ucap Reza Dengan nada lembut.

Maryam yang Menyadari perkataan Reza pun, segera berlalu dan duduk di sofa yang sama dengan Reza, namun dengan Jarak Yang lumayan jauh dari tempat Reza duduk.

Reza yang melihat Maryam duduk menjauhinya seketika mengeryitkan dahinya, Namun seger Reza mendekat dan mendekap tubuh ramping Maryam.

Maryam mulai kembali merasakan sesak di dada karena Jantung yang seketika Berdegup sangat kencang.

Tidak hanya Maryam, Begitu juga Reza yang merasa Jantungnya akan Segera lepas dari tempatnya.

"Maryam, Maafkan Aku !" Ucap Reza singkat

"Eemm.. , Tapi untuk apa Tuan Reza meminta maaf pada saya ? Tanya Maryam terbata-bata

"Apapun itu, aku meminta maaf kepadamu" Ucap Reza Datar, Reza memang tidak bisa berbasa basi dalam hal apapun .

Reza tengah duduk dengan posisi mendekap erat tubuh Maryam pun seketika membulatkan kedua matanya. Reza merasakan Jika Adik kecilnya saat ini tengah terbangun.

Keringat dingin seketika mengucur deras dari tubuh Reza. Beberapa saat kemudian Maryam merasakan Tubuhnya melayang. Tanpa Aba-aba Reza segera mengangkat tubuh Maryam menuju Ranjang tempat tidur Maryam.

Reza yang sudah tidak dapat menahan Gairah dalam jiwanya seketika mengukung Maryam di bawah tubuhnya.

Keringat deras membasahi Tubuh Reza, Tetesan peluh di Wajah yang tanpa terasa jatuh di pipi putih Maryam.

Maryam yang merasakannya merasa sangat Ketakutan dan Sangat Gugup. Maryam berusaha memejamkan matanya dengan rapat, Tidak terasa bulir-Bulir halus merembes dari sudut mata Maryam.

Menyadari Terdapat Air yang mengalir dari sudut mata Maryam, seketika reza tersadar dengan tingkah lakunya. Tingkah laku yang menakuti Maryam saat itu.

Seketika Reza memejamkan Matanya dan Mencoba mengembalikan kesadarannya yang entak berkelana kemana.

Melihat Maryam yang Ketakutan dan Menangis di bawah Tubuh kekarnya, Seketika Reza merasa iba.

Tidak berselang lama Reza menghempaskan Tubuhnya , dan berbaring di samping Maryam.

"Maafkan Aku" Ucap Reza singkat.

Maryam yang menyadari, Reza telah melepaskannya segera Bangkit dan duduk di tepian Tempat tidur tersebut.

***

[[Terima kasih Telah Membaca Karya Saya -Mohon Maaf Masih Terdapat Banyak Kekurangan]]

[[ Suport saya dengan selalu memberikan Dukungan ya ]]

[[Be Smart Reader]]

Terpopuler

Comments

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝘫𝘯𝘨𝘯 𝘮𝘢𝘪𝘯 𝘴𝘰𝘴𝘰𝘳 𝘢𝘫𝘢 𝘙𝘦𝘻𝘢 𝘫𝘥 𝘬𝘢𝘯 𝘵𝘢𝘬𝘶𝘵 𝘔𝘢𝘳𝘺𝘢𝘮 𝘯𝘺𝘢 🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️

2023-05-02

1

Wagia Ningsih

Wagia Ningsih

aku yg ikut dekdekan, ikut tahan nafas

2023-04-23

0

Mbah Edhok

Mbah Edhok

selesaikan dulu permintaan maaf yang wajib suami lakukan kepada isteri karena zalim ...

2023-04-16

0

lihat semua
Episodes
1 1. PROLOG
2 2. Jawaban Dari Doa Maryam
3 3. Reza dan Maryam
4 4. Persiapan Maryam
5 5. Pernikahan Maryam Dan Reza
6 6. Kamar Pengantin
7 7. Kekecewaan Maryam
8 8. Kediaman Kakek Amar
9 9. Kesabaran Maryam
10 10. Meja Makan
11 11. Peninggalan Orang Tua Reza
12 12. Cadar Maryam
13 13. Meminta Izin
14 14. Reza Sakit
15 15. Kepergian Maryam
16 16. Pertemuan Maryam dan Dokter Tama
17 17. Reza dan Tama
18 18. Perubahan Reza
19 19. Ustadz Hamzah
20 20. Pesona Maryam
21 21. Kejujuran Maryam
22 22. Bersama
23 23. Memasak
24 24. Sarapan Bersama
25 25. Kemarahan Reza
26 26. Perkebunan
27 27. Menahan Amarah
28 28. Tidak Jujur
29 29. Menghindari Fitnah
30 30. Persiapan Penyambutan Ummi
31 31. Bertemu Dokter Tama
32 32. Kepulangan Ummi
33 33. Tama - Maryam - Reza
34 34. Tasyakuran
35 35. Menahan Amarah
36 36. Imam Sholat
37 37. Kejujuran Reza
38 38. Dimana Reza ?
39 39. Tingkah Konyol Reza
40 40. Shock Therapi
41 41. Panik
42 42. Pulang Ke Ruman Reza
43 43. Rumah Kakek Amar
44 44. Permohonan Reza
45 45. Terjebak dalam Kamar Mandi
46 46. Lingerie
47 47. Sarapan
48 48. Perdebatan di pagi hari
49 49. Perintah Reza
50 50. Kuliah Dokter Tama
51 51. Lampu Hijau (Berpetualang)
52 52. Berbelanja Bersama
53 53. Menemani Kakek dan Nenek
54 54. Berbincang bersama
55 55. Tata Cara
56 56. Berpetualang Part 1
57 57. Kepanikan Maryam
58 58. Kedatangan Mahira
59 59. Menanti Keputusan
60 60. Kecemburuan Mahira
61 61. Iri dan Dengki Mahira
62 62. Berpetualang Part 2
63 63. Maryam dan Mahira
64 64. Reza dan Mahira
65 65. Pertemuan Randy dan Mahira
66 66. Hanya Istriku
67 67. Membesuk
68 68. Kemarahan Reza
69 69. Saling menguatkan
70 70. Berpetualang Part 3
71 71. Berpetualangan Part 4
72 72. Berpetualang
73 73. Ibadah Rumah tangga
74 74. Rasa Sakit Maryam
75 75. Tanda Cinta Reza
76 76. Cha Tauge
77 77. Kuliah dokter Tama
78 78. Cemburu
79 79. Sikap Manja
80 80. Kedatangan Tasya
81 81. Tangisan Tasya
82 82. Bercengkrama
83 83. Kebucinan Reza
84 84. Kemarahan Tasya
85 85. Senam Pagi
86 86. Cerita Pagi
87 87. Aku Yakin Dengan Istriku, Namun Tidak Padamu
88 88. Seblak Bandung level lima
89 89. Tingkah Konyol Reza
90 90. Sakit Perut Reza
91 91. Pengakuan Reza
92 92. Pertemuan Yang Tak Terduga
93 93. Rasa Penasaran Maryam
94 94. Cerita Mahira
95 95. Mahira dan Denis Part 1
96 96. Mahira Dan Denis Part 2
97 97. Kecurigaan Reza
98 98. Kebun Teh Abi Hanif
99 99. Kepulangan Maryam
100 100. Kejadian Yang Menimpa Maryam dan Mahira
101 101. Mahira dan Tama
102 102. Menjadi Detektif Tama
103 103. Kepanikan Maryam
104 104. Dalang dari Kejadian
105 105. Pertanggung Jawaban
106 106. Kecemasan Reza
107 107. Mual dan Muntah
108 108. Kabar Bahagia
109 109. Sambutan Hangat
110 110. Kesedihan Mahira
111 111. Pengakuan Mahira
112 112. Ungkapan Cinta Denis
113 113. Tanda Hati Sedang Terluka
114 114. Bersaing
115 115. Kedatangan Tama
116 116. Bukan Waktu yang salah dalam sebuah Kisah Cinta
117 117. Membuka Hati
118 118. Memantapkan Hati
119 119. Mengajak Junior Berpetualang
120 120 . Pengumuman
121 121. Hijrah
122 122. Khitan Masal
123 123. Denis dan Rasa Sakitnya.
124 124. Lamaran Denis
125 125. Luka Mahira
126 126. Pertemuan Nissa dan Sahabat Lama
127 127. Menu Istimewa
128 128. Melamar Denis
129 129. Jawaban Denis
130 130. Nissa dan Denis
131 131. Pertemuan Denis dengan Mahira dan Tama
132 132. Kecelakaan
133 133. Operasi
134 134. Pertemuan pertama
135 135. Di Ruang Yang Sama
136 136. Sarapan Pagi
137 137. Berpamitan
138 138. Pengumuman.
139 Pengumuman
140 139. Penantian Jodoh
141 140. Biaya Perawatan
142 141. Kepanikan Nissa
143 142. Titipan Kertas
144 143. Jawaban
145 144. Kejadian Masa Silam
146 145. Bimbang
147 146. Suasana Tegang
148 147. Penawaran
149 148. Persetujuan Tama
150 149. Mahar
151 150. Menerima Mu
152 151. Posesif
153 152. Memperkenalkan status
154 153. Pertemuan Pertama.
155 154. Tak Terduga
156 155. Saling Mengenal
157 156. Pulang
158 157. Sah.
Episodes

Updated 158 Episodes

1
1. PROLOG
2
2. Jawaban Dari Doa Maryam
3
3. Reza dan Maryam
4
4. Persiapan Maryam
5
5. Pernikahan Maryam Dan Reza
6
6. Kamar Pengantin
7
7. Kekecewaan Maryam
8
8. Kediaman Kakek Amar
9
9. Kesabaran Maryam
10
10. Meja Makan
11
11. Peninggalan Orang Tua Reza
12
12. Cadar Maryam
13
13. Meminta Izin
14
14. Reza Sakit
15
15. Kepergian Maryam
16
16. Pertemuan Maryam dan Dokter Tama
17
17. Reza dan Tama
18
18. Perubahan Reza
19
19. Ustadz Hamzah
20
20. Pesona Maryam
21
21. Kejujuran Maryam
22
22. Bersama
23
23. Memasak
24
24. Sarapan Bersama
25
25. Kemarahan Reza
26
26. Perkebunan
27
27. Menahan Amarah
28
28. Tidak Jujur
29
29. Menghindari Fitnah
30
30. Persiapan Penyambutan Ummi
31
31. Bertemu Dokter Tama
32
32. Kepulangan Ummi
33
33. Tama - Maryam - Reza
34
34. Tasyakuran
35
35. Menahan Amarah
36
36. Imam Sholat
37
37. Kejujuran Reza
38
38. Dimana Reza ?
39
39. Tingkah Konyol Reza
40
40. Shock Therapi
41
41. Panik
42
42. Pulang Ke Ruman Reza
43
43. Rumah Kakek Amar
44
44. Permohonan Reza
45
45. Terjebak dalam Kamar Mandi
46
46. Lingerie
47
47. Sarapan
48
48. Perdebatan di pagi hari
49
49. Perintah Reza
50
50. Kuliah Dokter Tama
51
51. Lampu Hijau (Berpetualang)
52
52. Berbelanja Bersama
53
53. Menemani Kakek dan Nenek
54
54. Berbincang bersama
55
55. Tata Cara
56
56. Berpetualang Part 1
57
57. Kepanikan Maryam
58
58. Kedatangan Mahira
59
59. Menanti Keputusan
60
60. Kecemburuan Mahira
61
61. Iri dan Dengki Mahira
62
62. Berpetualang Part 2
63
63. Maryam dan Mahira
64
64. Reza dan Mahira
65
65. Pertemuan Randy dan Mahira
66
66. Hanya Istriku
67
67. Membesuk
68
68. Kemarahan Reza
69
69. Saling menguatkan
70
70. Berpetualang Part 3
71
71. Berpetualangan Part 4
72
72. Berpetualang
73
73. Ibadah Rumah tangga
74
74. Rasa Sakit Maryam
75
75. Tanda Cinta Reza
76
76. Cha Tauge
77
77. Kuliah dokter Tama
78
78. Cemburu
79
79. Sikap Manja
80
80. Kedatangan Tasya
81
81. Tangisan Tasya
82
82. Bercengkrama
83
83. Kebucinan Reza
84
84. Kemarahan Tasya
85
85. Senam Pagi
86
86. Cerita Pagi
87
87. Aku Yakin Dengan Istriku, Namun Tidak Padamu
88
88. Seblak Bandung level lima
89
89. Tingkah Konyol Reza
90
90. Sakit Perut Reza
91
91. Pengakuan Reza
92
92. Pertemuan Yang Tak Terduga
93
93. Rasa Penasaran Maryam
94
94. Cerita Mahira
95
95. Mahira dan Denis Part 1
96
96. Mahira Dan Denis Part 2
97
97. Kecurigaan Reza
98
98. Kebun Teh Abi Hanif
99
99. Kepulangan Maryam
100
100. Kejadian Yang Menimpa Maryam dan Mahira
101
101. Mahira dan Tama
102
102. Menjadi Detektif Tama
103
103. Kepanikan Maryam
104
104. Dalang dari Kejadian
105
105. Pertanggung Jawaban
106
106. Kecemasan Reza
107
107. Mual dan Muntah
108
108. Kabar Bahagia
109
109. Sambutan Hangat
110
110. Kesedihan Mahira
111
111. Pengakuan Mahira
112
112. Ungkapan Cinta Denis
113
113. Tanda Hati Sedang Terluka
114
114. Bersaing
115
115. Kedatangan Tama
116
116. Bukan Waktu yang salah dalam sebuah Kisah Cinta
117
117. Membuka Hati
118
118. Memantapkan Hati
119
119. Mengajak Junior Berpetualang
120
120 . Pengumuman
121
121. Hijrah
122
122. Khitan Masal
123
123. Denis dan Rasa Sakitnya.
124
124. Lamaran Denis
125
125. Luka Mahira
126
126. Pertemuan Nissa dan Sahabat Lama
127
127. Menu Istimewa
128
128. Melamar Denis
129
129. Jawaban Denis
130
130. Nissa dan Denis
131
131. Pertemuan Denis dengan Mahira dan Tama
132
132. Kecelakaan
133
133. Operasi
134
134. Pertemuan pertama
135
135. Di Ruang Yang Sama
136
136. Sarapan Pagi
137
137. Berpamitan
138
138. Pengumuman.
139
Pengumuman
140
139. Penantian Jodoh
141
140. Biaya Perawatan
142
141. Kepanikan Nissa
143
142. Titipan Kertas
144
143. Jawaban
145
144. Kejadian Masa Silam
146
145. Bimbang
147
146. Suasana Tegang
148
147. Penawaran
149
148. Persetujuan Tama
150
149. Mahar
151
150. Menerima Mu
152
151. Posesif
153
152. Memperkenalkan status
154
153. Pertemuan Pertama.
155
154. Tak Terduga
156
155. Saling Mengenal
157
156. Pulang
158
157. Sah.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!