2. Jawaban Dari Doa Maryam

Tubuh yang sudah penuh dengan peluh-peluh, Butiran keringat berukuran besar membasahi sekujur tubuhnya. seketika Maryam beristigfar, memohon Petunjuk dan Perlindungan dari Allah SWT.

***

Mendapati dirinya dalam keadaan Tersebut, Maryam bergegas menuju Kamar mandi, yang berada di dalam kamarnya untuk segera berwudhu, Melihat Jam yang Digital di atas meja nya menunjukan pukul 04.15, segera Maryam melaksanakan ibadah sholat Subuh ya dengan khusyuk.

Matahari pagi yang mulai menampakkan Sinarnya, menembus celah-celah jendela kamar Maryam, Seketika membuat Hati Maryam Merasa Bahagia. Dengan memanjatkan doa dan Dzikir pagi Maryam memulai harinya, Perwujudan dari rasa syukur yang di rasakannya atas nikmat sehat yang masih ia rasakan pagi ini.

Tok tok tok

"Ning Maryam" Sapa salah seorang di balik pintu kamar Maryam

"Masuk Bi, Pintunya tidak di kunci" Jawab Maryam kemudian

Seorang wanita Muncul dari balik pintu, guratan di wajah yang terlihat lumayan banyak, menandakan usianya yang tidak lagi muda, Ya. Beliau adalah seseorang yang di pekerjakan oleh pak Hanif di rumahnya Sudah sejak Maryam kecil.

"Ning, Ning Maryam sudah di tunggu Ummi di Taman Belakang" Ucap Wanita tersebut dengan sopan.

"Ohh .. iya bi, terima kasih, sebentar lagi Maryam kesana BI".

Maryam bergegas menyusul dimana umminya berada, dari kejauhan nampak seorang wanita duduk dengan Menggunakan Kerudung berukuran cukup besar, namun tidak menggunakan Cadar, seperti halnya Maryam, terlihat duduk dengan wajah sendu.

Melihat bidadari Surganya termenung, seketika membuat keceriaan Maryam memudar saat itu juga.

"Ummi..." Ucap Maryam pelan dengan usapan lembut di bahu umminya.

"Apa yang sedang ummi pikirkan?? " tanya Maryam kemudian. Dan hanya mendapat respon senyuman dari sang ummi.

*Flashback On*

Sore itu seperti biasa Mahira mengalami Muntah-muntah yang sangat hebat, Sudah beberapa hari terahir Mahira Mengalami hal tersebut, hal itu pun membuat seisi rumah merasa khawatir dengan keadaanya.

Maryam yang mengetahui kakaknya sedang kurang sehat berinisiatif mendatanginya. Setibanya Maryam di kamar Mahira, Maryam segera menanyakan keadaan Mahira.

"Kakak Tidak papa dik... " Ucap Mahira dengan santai

"Tapi kakak sakit, bagaimana kalau kita ke dokter sekarang" Ajak Maryam kemudian, karena merasa khawatir, sebab beberapa hari lagi Mahira akan melangsungkan Pernikahan, dan Tidak ingin kakak nya semakin sakit.

"Sudah lah dik, Kakak baik-baik saja, setelah minum obat Kaka pasti sembuh" Sela Mahira kemudian.

"Baiklah, kalau begitu beristirahatlah ka, " Ucap Maryam Bangkit dari sisi tempat tidur Mahira seraya meninggalkan kamar tersebut.

***

Pagi hari.

Mengetahui jika beberapa hari terahir, kakaknya selalu mengalami Muntah-muntah, Maryam berinisiatif mendatangi kamar kakaknya dan membawakannya segelas Susu jahe hangat untuknya.

Tok tok tok ...

"Assalamualaikum ka" Ucap Maryam

Tok tok tok ...

"Kak" Ucap Maryam lagi

Tok Tok Tok...

Tidak mendapatkan jawaban dari dalam, Maryam berfikir kakaknya masih tidur, dan berinisiatif membuka pintu kamar kakaknya.

Ceklek..

"Kak, ini Maryam bawakan Susu jahe buat kakak!" Ucap Maryam seraya melangkah masuk kedalam kamar dan meletakkan susu di salah meja yang berada di salah satu sisi tempat tidur kakaknya, Kamar dengan nuansa Serba Pink tersebut menggambarkan sang pemilik yang memiliki kepribadian feminim.

Melihat ke sekeliling kamar, Maryam tidak mendapati kakaknya, berusaha mencari dan Membuka pintu kamar mandi, namun kakaknya tidak juga dia temui, Dan Alangkah Kagetnya Maryam ketika mendapati sepucuk surat yang di tinggalkan Mahira kepada Kedua orang tuanya.

Sebuah surat yang dalam kondisi tidak di lipat, di atasnya terdapat sebuah alat tes kehamilan, yang di sana Tertera dengan jelas dua garis berwarna merah yang berbatas tegas.

Seketika Raut wajah Maryam menjadi pucat pasi, Mata indahnya seketika berembun dan butiran-butiran bening meluncur begitu saja di Pipi putih yang tertutup oleh cadar.

Bergegas Maryam keluar dari kamar kakaknya, dan memberitahukan semuanya kepada Kedua Orang tuanya.

...... Abi.. Umi .. Maafkan Mahira telah membuat hati Abi dan ummi sedih, Mahira telah gagal menjadi Anak kebanggaan Abi dan Umi, Mahira telah gagal dan tidak mampu menjaga kesucian , Mahira tidak ingin lagi menambah Beban Abi dan Ummi, maka dari itu Mahira putuskan Untuk Membatalkan Pernikahan Mahira, Umi dan Abi tidak perlu mencari keberadaan Mahira, dan tidak perlu khawatir karena Mahira saat ini bersama laki-laki yang Mahira cintai ... ...

Begitu isi dari surat yang di tinggalkan oleh kakanya Mahira kepad kedua orangnya.

***

*Flashback Off*

***

"Umi... " Ucap Maryam disertai usapan lembut di punggung Umminya.

Saat ini Bu Maya atau ummi dari Maryam dan Mahira hanya mampu menitihkan Air mata meratapi Nasip kedua putri nya.

Seorang ibu yang merasa gagal dalam mendidik anaknya, sehingga sang anak terjerumus kedalam lembah hitam penuh dosa.

"Umi.. Jangan sedih, Maryam tidak bisa melihat umi seperti ini" ucap Maryam dengan lirih.

Maryam jelas mengetahui betul alasan dibalik kesedihan umminya. Memikirkan Kondisi kakaknya yang hamil tanpa adanya ikatan pernikahan dan saat ini justru pergi meninggalkan keluarga bersama dengan Laki-laki yang tidak berstatus sebagai suaminya.

Belum juga permasalahan selesai, orang tuanya sudah harus di hadapkan dengan kenyataan Perkebunan teh beserta pabriknya terancam gulung tikar.

Bukan meratapi kesedihan karena akan kehilangan seluruh harta dan kekayaan yang selama ini di rintis oleh kedua orang tuanya.

Namun kesedihan yang dirasakan adalah karena, Memikirkan nasib para Pekerja yang selama ini menggantungkan hidupnya dengan bekerja di perkebunan dan pabrik milik Pak Hanif apabila pabrik dan perkebunan tersebut benar-benar gulung tikar.

Bagaimana mereka tidak sangat sedih, Ratusan orang akan Kebingungan Mencari Pekerjaan setelahnya, Mungkin saja juga Akan ada anak-anak yang akan putus sekolah.

Kejadian yang berlangsung sangat cepat tanpa adanya pemberitahuan dan Aba-aba sebelumnya, membuat hati orang tuanya merasa terpukul.

"Maryam... " Ucap ummi memecah keheningan diantara mereka

"Yaa ... Ummi" Jawab Maryam lirih.

"Ummi tidak bisa lagi memikirkan bagaimana nasib para karyawan kita nak, setelah pabrik dan perkebunan nantinya benar-benar di tutup." dengan nafas berat ummi menceritakan isi hatinya.

"Ummi tidak masalah jika harus kembali hidup susah nak, sejatinya sebelum seperti sekarang, ummi dan Abi hidup dengan pas-pasan , jadi tidak masalah bagi umi jika memang harus kembali seperti dulu" ucap umi kemudian, Maryam hanya mendengarkan setiap ucapan yang di sampaikan umminya dengan tertunduk lemas.

"Tapi bagaimana dengan mereka??" (mereka yang di maksut adalah para karyawan)

Heuhhhhhh.... Terdengar Hembusan nafas berat keluar dari bibir ummi Maya.

"Ummi" Ucap Maryam sopan.

"Yaa, nak ? " Jawab Ummi dengan pandangan yang masih terus fokus ke arah depan.

"Bismillah, InshaAllah Maryam akan menerima tawaran Tuan Riza Ummi" Ucap Maryam pelan, sontak membuat ummi Maya kaget dan mendongakkan kepala, Merasa sangat terkejut hingga kedua bola matanya membulat sempurna.

"Maryam!!!" ucap ummi seketika, hampir tidak percaya mendengarkan penuturan putrinya. Seketika Air mata merembes dengan deras melalui sudut mata Umminya. Bagaimana tidak wanita paru baya itu bersedih melihat Putri bungsunya harus berkorban demi keluarga dan demi orang lain.

***

[[Mohon dukungan untuk karya saya ya]]

[[Mohon maaf jika masih ada kekurangan dan kesalahan dalam penulisan Karya ini, Sehingga Author Memohon dukungan dan Semangatnya dari para reader yaa]]

Terima kasih 🥰🙏

Terpopuler

Comments

Muawanah

Muawanah

dah aku ksh bunga nieh kak

2024-01-19

2

sri Hartati_

sri Hartati_

bc ulang yg kesekian kali..ny

2023-11-16

0

Zudiyah Zudiyah

Zudiyah Zudiyah

aq coba baca dulu thor kyaknya seru

2023-08-23

1

lihat semua
Episodes
1 1. PROLOG
2 2. Jawaban Dari Doa Maryam
3 3. Reza dan Maryam
4 4. Persiapan Maryam
5 5. Pernikahan Maryam Dan Reza
6 6. Kamar Pengantin
7 7. Kekecewaan Maryam
8 8. Kediaman Kakek Amar
9 9. Kesabaran Maryam
10 10. Meja Makan
11 11. Peninggalan Orang Tua Reza
12 12. Cadar Maryam
13 13. Meminta Izin
14 14. Reza Sakit
15 15. Kepergian Maryam
16 16. Pertemuan Maryam dan Dokter Tama
17 17. Reza dan Tama
18 18. Perubahan Reza
19 19. Ustadz Hamzah
20 20. Pesona Maryam
21 21. Kejujuran Maryam
22 22. Bersama
23 23. Memasak
24 24. Sarapan Bersama
25 25. Kemarahan Reza
26 26. Perkebunan
27 27. Menahan Amarah
28 28. Tidak Jujur
29 29. Menghindari Fitnah
30 30. Persiapan Penyambutan Ummi
31 31. Bertemu Dokter Tama
32 32. Kepulangan Ummi
33 33. Tama - Maryam - Reza
34 34. Tasyakuran
35 35. Menahan Amarah
36 36. Imam Sholat
37 37. Kejujuran Reza
38 38. Dimana Reza ?
39 39. Tingkah Konyol Reza
40 40. Shock Therapi
41 41. Panik
42 42. Pulang Ke Ruman Reza
43 43. Rumah Kakek Amar
44 44. Permohonan Reza
45 45. Terjebak dalam Kamar Mandi
46 46. Lingerie
47 47. Sarapan
48 48. Perdebatan di pagi hari
49 49. Perintah Reza
50 50. Kuliah Dokter Tama
51 51. Lampu Hijau (Berpetualang)
52 52. Berbelanja Bersama
53 53. Menemani Kakek dan Nenek
54 54. Berbincang bersama
55 55. Tata Cara
56 56. Berpetualang Part 1
57 57. Kepanikan Maryam
58 58. Kedatangan Mahira
59 59. Menanti Keputusan
60 60. Kecemburuan Mahira
61 61. Iri dan Dengki Mahira
62 62. Berpetualang Part 2
63 63. Maryam dan Mahira
64 64. Reza dan Mahira
65 65. Pertemuan Randy dan Mahira
66 66. Hanya Istriku
67 67. Membesuk
68 68. Kemarahan Reza
69 69. Saling menguatkan
70 70. Berpetualang Part 3
71 71. Berpetualangan Part 4
72 72. Berpetualang
73 73. Ibadah Rumah tangga
74 74. Rasa Sakit Maryam
75 75. Tanda Cinta Reza
76 76. Cha Tauge
77 77. Kuliah dokter Tama
78 78. Cemburu
79 79. Sikap Manja
80 80. Kedatangan Tasya
81 81. Tangisan Tasya
82 82. Bercengkrama
83 83. Kebucinan Reza
84 84. Kemarahan Tasya
85 85. Senam Pagi
86 86. Cerita Pagi
87 87. Aku Yakin Dengan Istriku, Namun Tidak Padamu
88 88. Seblak Bandung level lima
89 89. Tingkah Konyol Reza
90 90. Sakit Perut Reza
91 91. Pengakuan Reza
92 92. Pertemuan Yang Tak Terduga
93 93. Rasa Penasaran Maryam
94 94. Cerita Mahira
95 95. Mahira dan Denis Part 1
96 96. Mahira Dan Denis Part 2
97 97. Kecurigaan Reza
98 98. Kebun Teh Abi Hanif
99 99. Kepulangan Maryam
100 100. Kejadian Yang Menimpa Maryam dan Mahira
101 101. Mahira dan Tama
102 102. Menjadi Detektif Tama
103 103. Kepanikan Maryam
104 104. Dalang dari Kejadian
105 105. Pertanggung Jawaban
106 106. Kecemasan Reza
107 107. Mual dan Muntah
108 108. Kabar Bahagia
109 109. Sambutan Hangat
110 110. Kesedihan Mahira
111 111. Pengakuan Mahira
112 112. Ungkapan Cinta Denis
113 113. Tanda Hati Sedang Terluka
114 114. Bersaing
115 115. Kedatangan Tama
116 116. Bukan Waktu yang salah dalam sebuah Kisah Cinta
117 117. Membuka Hati
118 118. Memantapkan Hati
119 119. Mengajak Junior Berpetualang
120 120 . Pengumuman
121 121. Hijrah
122 122. Khitan Masal
123 123. Denis dan Rasa Sakitnya.
124 124. Lamaran Denis
125 125. Luka Mahira
126 126. Pertemuan Nissa dan Sahabat Lama
127 127. Menu Istimewa
128 128. Melamar Denis
129 129. Jawaban Denis
130 130. Nissa dan Denis
131 131. Pertemuan Denis dengan Mahira dan Tama
132 132. Kecelakaan
133 133. Operasi
134 134. Pertemuan pertama
135 135. Di Ruang Yang Sama
136 136. Sarapan Pagi
137 137. Berpamitan
138 138. Pengumuman.
139 Pengumuman
140 139. Penantian Jodoh
141 140. Biaya Perawatan
142 141. Kepanikan Nissa
143 142. Titipan Kertas
144 143. Jawaban
145 144. Kejadian Masa Silam
146 145. Bimbang
147 146. Suasana Tegang
148 147. Penawaran
149 148. Persetujuan Tama
150 149. Mahar
151 150. Menerima Mu
152 151. Posesif
153 152. Memperkenalkan status
154 153. Pertemuan Pertama.
155 154. Tak Terduga
156 155. Saling Mengenal
157 156. Pulang
158 157. Sah.
Episodes

Updated 158 Episodes

1
1. PROLOG
2
2. Jawaban Dari Doa Maryam
3
3. Reza dan Maryam
4
4. Persiapan Maryam
5
5. Pernikahan Maryam Dan Reza
6
6. Kamar Pengantin
7
7. Kekecewaan Maryam
8
8. Kediaman Kakek Amar
9
9. Kesabaran Maryam
10
10. Meja Makan
11
11. Peninggalan Orang Tua Reza
12
12. Cadar Maryam
13
13. Meminta Izin
14
14. Reza Sakit
15
15. Kepergian Maryam
16
16. Pertemuan Maryam dan Dokter Tama
17
17. Reza dan Tama
18
18. Perubahan Reza
19
19. Ustadz Hamzah
20
20. Pesona Maryam
21
21. Kejujuran Maryam
22
22. Bersama
23
23. Memasak
24
24. Sarapan Bersama
25
25. Kemarahan Reza
26
26. Perkebunan
27
27. Menahan Amarah
28
28. Tidak Jujur
29
29. Menghindari Fitnah
30
30. Persiapan Penyambutan Ummi
31
31. Bertemu Dokter Tama
32
32. Kepulangan Ummi
33
33. Tama - Maryam - Reza
34
34. Tasyakuran
35
35. Menahan Amarah
36
36. Imam Sholat
37
37. Kejujuran Reza
38
38. Dimana Reza ?
39
39. Tingkah Konyol Reza
40
40. Shock Therapi
41
41. Panik
42
42. Pulang Ke Ruman Reza
43
43. Rumah Kakek Amar
44
44. Permohonan Reza
45
45. Terjebak dalam Kamar Mandi
46
46. Lingerie
47
47. Sarapan
48
48. Perdebatan di pagi hari
49
49. Perintah Reza
50
50. Kuliah Dokter Tama
51
51. Lampu Hijau (Berpetualang)
52
52. Berbelanja Bersama
53
53. Menemani Kakek dan Nenek
54
54. Berbincang bersama
55
55. Tata Cara
56
56. Berpetualang Part 1
57
57. Kepanikan Maryam
58
58. Kedatangan Mahira
59
59. Menanti Keputusan
60
60. Kecemburuan Mahira
61
61. Iri dan Dengki Mahira
62
62. Berpetualang Part 2
63
63. Maryam dan Mahira
64
64. Reza dan Mahira
65
65. Pertemuan Randy dan Mahira
66
66. Hanya Istriku
67
67. Membesuk
68
68. Kemarahan Reza
69
69. Saling menguatkan
70
70. Berpetualang Part 3
71
71. Berpetualangan Part 4
72
72. Berpetualang
73
73. Ibadah Rumah tangga
74
74. Rasa Sakit Maryam
75
75. Tanda Cinta Reza
76
76. Cha Tauge
77
77. Kuliah dokter Tama
78
78. Cemburu
79
79. Sikap Manja
80
80. Kedatangan Tasya
81
81. Tangisan Tasya
82
82. Bercengkrama
83
83. Kebucinan Reza
84
84. Kemarahan Tasya
85
85. Senam Pagi
86
86. Cerita Pagi
87
87. Aku Yakin Dengan Istriku, Namun Tidak Padamu
88
88. Seblak Bandung level lima
89
89. Tingkah Konyol Reza
90
90. Sakit Perut Reza
91
91. Pengakuan Reza
92
92. Pertemuan Yang Tak Terduga
93
93. Rasa Penasaran Maryam
94
94. Cerita Mahira
95
95. Mahira dan Denis Part 1
96
96. Mahira Dan Denis Part 2
97
97. Kecurigaan Reza
98
98. Kebun Teh Abi Hanif
99
99. Kepulangan Maryam
100
100. Kejadian Yang Menimpa Maryam dan Mahira
101
101. Mahira dan Tama
102
102. Menjadi Detektif Tama
103
103. Kepanikan Maryam
104
104. Dalang dari Kejadian
105
105. Pertanggung Jawaban
106
106. Kecemasan Reza
107
107. Mual dan Muntah
108
108. Kabar Bahagia
109
109. Sambutan Hangat
110
110. Kesedihan Mahira
111
111. Pengakuan Mahira
112
112. Ungkapan Cinta Denis
113
113. Tanda Hati Sedang Terluka
114
114. Bersaing
115
115. Kedatangan Tama
116
116. Bukan Waktu yang salah dalam sebuah Kisah Cinta
117
117. Membuka Hati
118
118. Memantapkan Hati
119
119. Mengajak Junior Berpetualang
120
120 . Pengumuman
121
121. Hijrah
122
122. Khitan Masal
123
123. Denis dan Rasa Sakitnya.
124
124. Lamaran Denis
125
125. Luka Mahira
126
126. Pertemuan Nissa dan Sahabat Lama
127
127. Menu Istimewa
128
128. Melamar Denis
129
129. Jawaban Denis
130
130. Nissa dan Denis
131
131. Pertemuan Denis dengan Mahira dan Tama
132
132. Kecelakaan
133
133. Operasi
134
134. Pertemuan pertama
135
135. Di Ruang Yang Sama
136
136. Sarapan Pagi
137
137. Berpamitan
138
138. Pengumuman.
139
Pengumuman
140
139. Penantian Jodoh
141
140. Biaya Perawatan
142
141. Kepanikan Nissa
143
142. Titipan Kertas
144
143. Jawaban
145
144. Kejadian Masa Silam
146
145. Bimbang
147
146. Suasana Tegang
148
147. Penawaran
149
148. Persetujuan Tama
150
149. Mahar
151
150. Menerima Mu
152
151. Posesif
153
152. Memperkenalkan status
154
153. Pertemuan Pertama.
155
154. Tak Terduga
156
155. Saling Mengenal
157
156. Pulang
158
157. Sah.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!