6. Kamar Pengantin

Suasana Haru dirasakan pula oleh Maryam dan Ummi Maya di ruangan tempat mereka menunggu.

Maryam yang menitihkan air mata tatkala mendengarkan Lafadz Ijab qobul yang di ucapkan oleh Reza dengan satu kali tarikan nafas membuat hatinya merasa bahagia bercampur gugup yang luar biasa.

"Ya Allah mudahkanlah langkah hamba dalam mengarungi Bahtera Rumah tangga ini " ucap Maryam dalam hati , setelah Ikrar Qobul terucap dari mulut Reza.

Begitu juga dengan Ummi Maya yang tidak dapat menyembunyikan rasa bahagianya, seketika memeluk putri bungsunya tersebut.

Rasa Syukur Senantiasa mereka panjatkan kepada Allah SWT. yang telah memudahkan segalanya.

"Nona Maryam ... Sudah saatnya nona untuk keluar, mari saya antar ke ruangan.." Ucap seorang wanita , yang merupakan salah satu penanggungjawab Wedding Organizer.

"Baik.." Dengan perasaan gugup Maryam melangkah Menuju ruangan dimana Riza Abizar El Shirazy Melafalkan Ijab qobul sebelumnya.

Dengan pasti Maryam Memasuki Ruangan tersebut, Setiap mata memandang merasa kagum dengan pesona yang di tampilkan oleh Maryam. meski hanya melalui sorot mata, Maryam terlihat sangat cantik.

Tak terkecuali Reza, yang juga merasa kagum dengan istri barunya tersebut, Namun seketika hal itu segera ia tepis oleh Reza .

"Kelihatanya saja Cantik, Kalian bahkan tidak pernah tau seperti apa di balik kain yang menutupi wajahnya itu" Gumam Reza dalam hati.

Kemudian Setelahnya Maryam dipersilahkan duduk di samping Reza. dengan perasaan berdebar Maryam menyalami Seseorang yang saat ini SAH menjadi Suaminya. Seseorang yang akan menemani dan menjadi Imam dalam rumah tangganya, Seseorang yang akan menjadi Ayah dari anak-anaknya. Dengan Takzim Maryam mencium punggung Tangan Tersebut.

Cup..

Segera Reza Memasangkan Cincin Pernikahan mereka di jari manis Maryam, Jari yang terasa beku saat tangan Reza menyentuhnya, menandakan Sang pemilik sedang merasa Gugup.

Setelah Selesai Pemasangan Cincin tiba saatnya Penghulu mengarahkan keduanya untuk menandatangani beberapa dokumen Pernikahan yang harus di tandatangani.

***

Resepsi yang di lakukan pada malam harinya pun berlangsung dengan sangat meriah, Semua kolega kakek Amar dan juga Reza hadir dalam acara tersebut.

Keluarga besar Maryam pun turut Hadir dalam acara tersebut, Abi dan Ummi Maya yang tampak bahagia menyaksikan Perhelatan yang sangat Luar biasa ini. Resepsi yang sangat meriah dan Luar biasa bagi mereka.

Maryam yang mengenakan Pakaian berwarna Grey berhiaskan manik-manik yang sangat cantik, serta mengenakan Kerudung dengan warna senada. disandingkan dengan Reza yang mengenakan Setelan Jas Berwarna Grey dan Kemeja berwarna Putih senada dengan yang di kenakan oleh maryam. Menambah Serasi antara keduanya.

Beberapa Tamu undangan saling berfoto ria dan Mengucapkan doa serta ucapan selamat kepada keduanya. Tak jarang diantara mereka yang mendoakan agar segera diberikan momongan.

Nampak keduanya memang sangat canggung dan menjaga jarak, terlihat dari cara mereka menyambut tamu , Tidak ada Gandengan Tangan atau senyuman mesra diantara keduanya.

***

Maryam sudah berada di dalam kamar pengantin setelah acara resepsi selesai. Beberapa orang juga sudah tampak membereskan Perlengkapan yang sebelumnya di gunakan dalam acara.

Maryam yang saat itu masih di temani oleh umi dan Abi nya merasa sangat senang dan bahagia. Beberapa kali Abi Hanif memberikan Wejangan atau nasihat pada Maryam mengenai Istri solihah, begitu juga Ummi Maya yang menyampaikan tentang beberapa Ilmu berumah tangga.

"Abi dan Ummi pamit ya nak, Jaga dirimu Baik-baik, jangan kecewakan keluarga suamimu, dan Sering-seringlah berkunjung." Ucap Abi Hanif sebelum meninggalkan Putrinya.

"InshaAllah Abi" Jawaban singkat dari Maryam

Setelah Ketiganya saling berpamitan Abi Hanif meninggalkan Maryam dengan Ikhlas. Berbeda dengan Maryam yang mengantarkan kepergian Orang Tuanya dengan Tetesan Bulir-bulir embun yang lolos begitu saja di sudut mata Maryam.

Tidak berselang lama setelah kepergian Abi Hanif dan ummi Maya, Reza, kakek Amar dan Nenek Halimah yang duduk di kursi roda dengan di dorong satu orang pengawal menghampiri kamar pengantin tersebut.

Melihat kedatangan Kakek Amar dan Nenek Haliman , Maryam segera berlari menghampirinya. Mencium takzim punggung tangan keduanya.

Melihat Karakter Maryam yang begitu baik, dan Solihah membuat Nenek Halimah merasa semakin yakin, jika memang Maryam lah seseorang yang pantas mendampingi cucunya.

"Mari Kek, Nek Masuk ke dalam" Ucap Maryam dengan lembut.

Seketika Maryam mengambil alih Dorongan Kursi roda yang di duduki oleh Nenek Halimah dan mendorongnya masuk.

Nenek Halimah yang baru pertama kali melihat secara langsung Cucu menantunya tersebut, merasa sangat teduh, Meski tidak dapat terlihat bagaimana wajah Maryam saat ini namun Nenek Halimah dapat melihat ketulusan di wajah itu.

Setelah saling mengobrol dan Bercerita diantara mereka, Kakek Amar dan nenek Halimah memutuskan untuk berpamitan, karena tidak ingin mengganggu kemesraan pengantin baru tersebut.

"Reza!! Jaga Maryam dengan baik" Sergah Kakek Amar Kepada cucunya. Tidak ada jawaban dari Reza , hanya ada senyuman yang terukir di bibirnya.

"Zaa... Ingat pesan nenek Perlakukan istrimu dengan baik nak, Dan Nenek berharap kalian Tidak Menunda untuk mendapatkan Momongan " Ucap nenek Halimah kemudian.

Mendengar perkataan nenek Halimah, seketika Maryam membulatkan matanya, Rona wajah yang sudah memerah bagaikan udang rebus. Namun Maryam hanya dapat menundukkan pandanganya.

"Baiklah Maryam.. Kakek dan nenek pamit dulu, jaga diri kalian baik-baik, Kakek dan nenek menunggu kalian di rumah" Ucap kakek Amar Lembut sebelum meninggalkan mereka berdua.

***

Maryam telah masuk terlebih dahulu, setelah mengantarkan kepergian kakek Amar dan nenek Halimah, Mengantar kepergian mereka sampai di depan pintu kamar.

Setelahnya Reza pun Juga menyusunya masuk kedalam kamar.

Maryam yang menyadari Reza berjalan di belakangnya, Mendadak merasa sangat Gugup, Jantung yang semula biasa-biasa saja kini berdebar dengan kencang, Mungkin jika tidak di tutupi dengan Kerudungnya yang Lebar, Akan sangat terlihat betapa Maryam sangat takut dan gugup. Keringat yang bercucuran,serta tangan yang terasa sangat dingin.

Maryam hanya mampu meremas ujung Kerudung yang dikenakannya.

Maryam menyadari jika Reza semakin dekat dengan dirinya, Maryam pun dengan cepat segera membalikkan badan dan benar saja Reza telah tepat berada di depan nya.

Menyadari juka mungkin saja Reza akan meminta HAK atas diri Maryam, Menjadikan gadis tersebut sangat gugup dan gemetaran

Namun Maryam telah berjanji pada dirinya sendiri, bahwa dia akan menjadi istri yang baik dan istri solihah untuk suaminya. Sehingga Maryam hanya pasrah jika memang Reza meminta hak atas dirinya malam ini juga.

Maryam yang merasa sangat gugup dan takut hanya bisa berdzikir, Tangan yang sedari tadi tidak tenang meremas ujung Kerudung yang di kenakan, kini berpindah memegang dada yang terasa berguncang, kemudian sesekali meremas gaun pengantin yang masih dia kenakan.

Langkah Reza yang langkahnya semakin lama semakin maju, diiringi Langkah kaki Maryam pula yang semakin Mundur ,

Tanpa sadar langkah Maryam terhenti ketika dirinya sudah tidak dapat lagi mundur, karena di belakang ternyata sudah mentok dengan Meja.

Maryam yang merasa sedari tadi sangat gugup, saat ini bertambah menjadi lebih gugup dan jantung yang sudah tidak dapat lagi di kontrol.

Maryam yang merasa sudah tidak dapat berbuat apa-apa lagi , reflek pasrah memejamkan kedua matanya, menyadari Reza akan melakukan sesuatu kepada dirinya.

Beberapa detik Maryam memejamkan mata ternyata tidak terjadi apa-apa diantara mereka, seketika Maryam menghembuskan nafas dengan Kasar dan mulai membuka kedua matanya.

Alangkah kagetnya ketika mendapati wajah Reza berada tepat di depan wajahnya. Seketika Maryam membulatkan kedua bola matanya karena merasa sangat kaget.

"Ttuu..Tuuan Reza!! " Panggil Maryam dengan terbata-bata.

"Apa kau benar-benar berpikir aku akan melakukan itu ??" Ucap Reza ketus, masih dengan posisi berhadapan langsung dengan Maryam.

"Apa kau pikir dirimu sangat menarik hah ??"

"Bahkan aku pun tidak Berniat dan tidak berpikir Melakukanya dengan mu!!!" Ucap Reza dengan sinis.

"Bagiku kau tidak jauh berbeda dengan kakak mu yang..." Reza tidak melanjutkan omongannya.

"Jangan berharap aku akan melakukanya, !! Bermimpi saja Kau!!!" Ucap Reza sinis tepat di telinga Maryam.

Meski hatinya merasa sangat sakit dengan ucapan Reza barusan, namun Seketika Maryam merasa sangat lega, karena Reza telah melepaskan dirinya dari himpitan badan antara dirinya dengan Reza sebelumnya.

Dan setelahnya Maryam mengetahui jika Reza hanya ingin mengambil Handphone dan Kunci mobil miliknya yang berada di atas meja tepat dibelakang Maryam.

Setelahnya Reza pergi begitu saja tanpa berpamitan pada Maryam dan tanpa mengatakan apapun.

Brak.. Pintu kamar yang tertutup dengan begitu kencangnya.

***

[[Terima kasih Telah Membaca Karya Author ya, Jangan Lupa Selalu dukung Author ya ]]

Terpopuler

Comments

Hera Puspita Sari

Hera Puspita Sari

entar begitu lihat wajah Maryam pasti Reza klepek² 😁😁😁

2024-01-20

2

Meby

Meby

entar ny3sel loh om reza...😒😒

2024-01-19

0

sri Hartati_

sri Hartati_

jhtt ber rezaaa

2023-11-16

0

lihat semua
Episodes
1 1. PROLOG
2 2. Jawaban Dari Doa Maryam
3 3. Reza dan Maryam
4 4. Persiapan Maryam
5 5. Pernikahan Maryam Dan Reza
6 6. Kamar Pengantin
7 7. Kekecewaan Maryam
8 8. Kediaman Kakek Amar
9 9. Kesabaran Maryam
10 10. Meja Makan
11 11. Peninggalan Orang Tua Reza
12 12. Cadar Maryam
13 13. Meminta Izin
14 14. Reza Sakit
15 15. Kepergian Maryam
16 16. Pertemuan Maryam dan Dokter Tama
17 17. Reza dan Tama
18 18. Perubahan Reza
19 19. Ustadz Hamzah
20 20. Pesona Maryam
21 21. Kejujuran Maryam
22 22. Bersama
23 23. Memasak
24 24. Sarapan Bersama
25 25. Kemarahan Reza
26 26. Perkebunan
27 27. Menahan Amarah
28 28. Tidak Jujur
29 29. Menghindari Fitnah
30 30. Persiapan Penyambutan Ummi
31 31. Bertemu Dokter Tama
32 32. Kepulangan Ummi
33 33. Tama - Maryam - Reza
34 34. Tasyakuran
35 35. Menahan Amarah
36 36. Imam Sholat
37 37. Kejujuran Reza
38 38. Dimana Reza ?
39 39. Tingkah Konyol Reza
40 40. Shock Therapi
41 41. Panik
42 42. Pulang Ke Ruman Reza
43 43. Rumah Kakek Amar
44 44. Permohonan Reza
45 45. Terjebak dalam Kamar Mandi
46 46. Lingerie
47 47. Sarapan
48 48. Perdebatan di pagi hari
49 49. Perintah Reza
50 50. Kuliah Dokter Tama
51 51. Lampu Hijau (Berpetualang)
52 52. Berbelanja Bersama
53 53. Menemani Kakek dan Nenek
54 54. Berbincang bersama
55 55. Tata Cara
56 56. Berpetualang Part 1
57 57. Kepanikan Maryam
58 58. Kedatangan Mahira
59 59. Menanti Keputusan
60 60. Kecemburuan Mahira
61 61. Iri dan Dengki Mahira
62 62. Berpetualang Part 2
63 63. Maryam dan Mahira
64 64. Reza dan Mahira
65 65. Pertemuan Randy dan Mahira
66 66. Hanya Istriku
67 67. Membesuk
68 68. Kemarahan Reza
69 69. Saling menguatkan
70 70. Berpetualang Part 3
71 71. Berpetualangan Part 4
72 72. Berpetualang
73 73. Ibadah Rumah tangga
74 74. Rasa Sakit Maryam
75 75. Tanda Cinta Reza
76 76. Cha Tauge
77 77. Kuliah dokter Tama
78 78. Cemburu
79 79. Sikap Manja
80 80. Kedatangan Tasya
81 81. Tangisan Tasya
82 82. Bercengkrama
83 83. Kebucinan Reza
84 84. Kemarahan Tasya
85 85. Senam Pagi
86 86. Cerita Pagi
87 87. Aku Yakin Dengan Istriku, Namun Tidak Padamu
88 88. Seblak Bandung level lima
89 89. Tingkah Konyol Reza
90 90. Sakit Perut Reza
91 91. Pengakuan Reza
92 92. Pertemuan Yang Tak Terduga
93 93. Rasa Penasaran Maryam
94 94. Cerita Mahira
95 95. Mahira dan Denis Part 1
96 96. Mahira Dan Denis Part 2
97 97. Kecurigaan Reza
98 98. Kebun Teh Abi Hanif
99 99. Kepulangan Maryam
100 100. Kejadian Yang Menimpa Maryam dan Mahira
101 101. Mahira dan Tama
102 102. Menjadi Detektif Tama
103 103. Kepanikan Maryam
104 104. Dalang dari Kejadian
105 105. Pertanggung Jawaban
106 106. Kecemasan Reza
107 107. Mual dan Muntah
108 108. Kabar Bahagia
109 109. Sambutan Hangat
110 110. Kesedihan Mahira
111 111. Pengakuan Mahira
112 112. Ungkapan Cinta Denis
113 113. Tanda Hati Sedang Terluka
114 114. Bersaing
115 115. Kedatangan Tama
116 116. Bukan Waktu yang salah dalam sebuah Kisah Cinta
117 117. Membuka Hati
118 118. Memantapkan Hati
119 119. Mengajak Junior Berpetualang
120 120 . Pengumuman
121 121. Hijrah
122 122. Khitan Masal
123 123. Denis dan Rasa Sakitnya.
124 124. Lamaran Denis
125 125. Luka Mahira
126 126. Pertemuan Nissa dan Sahabat Lama
127 127. Menu Istimewa
128 128. Melamar Denis
129 129. Jawaban Denis
130 130. Nissa dan Denis
131 131. Pertemuan Denis dengan Mahira dan Tama
132 132. Kecelakaan
133 133. Operasi
134 134. Pertemuan pertama
135 135. Di Ruang Yang Sama
136 136. Sarapan Pagi
137 137. Berpamitan
138 138. Pengumuman.
139 Pengumuman
140 139. Penantian Jodoh
141 140. Biaya Perawatan
142 141. Kepanikan Nissa
143 142. Titipan Kertas
144 143. Jawaban
145 144. Kejadian Masa Silam
146 145. Bimbang
147 146. Suasana Tegang
148 147. Penawaran
149 148. Persetujuan Tama
150 149. Mahar
151 150. Menerima Mu
152 151. Posesif
153 152. Memperkenalkan status
154 153. Pertemuan Pertama.
155 154. Tak Terduga
156 155. Saling Mengenal
157 156. Pulang
158 157. Sah.
Episodes

Updated 158 Episodes

1
1. PROLOG
2
2. Jawaban Dari Doa Maryam
3
3. Reza dan Maryam
4
4. Persiapan Maryam
5
5. Pernikahan Maryam Dan Reza
6
6. Kamar Pengantin
7
7. Kekecewaan Maryam
8
8. Kediaman Kakek Amar
9
9. Kesabaran Maryam
10
10. Meja Makan
11
11. Peninggalan Orang Tua Reza
12
12. Cadar Maryam
13
13. Meminta Izin
14
14. Reza Sakit
15
15. Kepergian Maryam
16
16. Pertemuan Maryam dan Dokter Tama
17
17. Reza dan Tama
18
18. Perubahan Reza
19
19. Ustadz Hamzah
20
20. Pesona Maryam
21
21. Kejujuran Maryam
22
22. Bersama
23
23. Memasak
24
24. Sarapan Bersama
25
25. Kemarahan Reza
26
26. Perkebunan
27
27. Menahan Amarah
28
28. Tidak Jujur
29
29. Menghindari Fitnah
30
30. Persiapan Penyambutan Ummi
31
31. Bertemu Dokter Tama
32
32. Kepulangan Ummi
33
33. Tama - Maryam - Reza
34
34. Tasyakuran
35
35. Menahan Amarah
36
36. Imam Sholat
37
37. Kejujuran Reza
38
38. Dimana Reza ?
39
39. Tingkah Konyol Reza
40
40. Shock Therapi
41
41. Panik
42
42. Pulang Ke Ruman Reza
43
43. Rumah Kakek Amar
44
44. Permohonan Reza
45
45. Terjebak dalam Kamar Mandi
46
46. Lingerie
47
47. Sarapan
48
48. Perdebatan di pagi hari
49
49. Perintah Reza
50
50. Kuliah Dokter Tama
51
51. Lampu Hijau (Berpetualang)
52
52. Berbelanja Bersama
53
53. Menemani Kakek dan Nenek
54
54. Berbincang bersama
55
55. Tata Cara
56
56. Berpetualang Part 1
57
57. Kepanikan Maryam
58
58. Kedatangan Mahira
59
59. Menanti Keputusan
60
60. Kecemburuan Mahira
61
61. Iri dan Dengki Mahira
62
62. Berpetualang Part 2
63
63. Maryam dan Mahira
64
64. Reza dan Mahira
65
65. Pertemuan Randy dan Mahira
66
66. Hanya Istriku
67
67. Membesuk
68
68. Kemarahan Reza
69
69. Saling menguatkan
70
70. Berpetualang Part 3
71
71. Berpetualangan Part 4
72
72. Berpetualang
73
73. Ibadah Rumah tangga
74
74. Rasa Sakit Maryam
75
75. Tanda Cinta Reza
76
76. Cha Tauge
77
77. Kuliah dokter Tama
78
78. Cemburu
79
79. Sikap Manja
80
80. Kedatangan Tasya
81
81. Tangisan Tasya
82
82. Bercengkrama
83
83. Kebucinan Reza
84
84. Kemarahan Tasya
85
85. Senam Pagi
86
86. Cerita Pagi
87
87. Aku Yakin Dengan Istriku, Namun Tidak Padamu
88
88. Seblak Bandung level lima
89
89. Tingkah Konyol Reza
90
90. Sakit Perut Reza
91
91. Pengakuan Reza
92
92. Pertemuan Yang Tak Terduga
93
93. Rasa Penasaran Maryam
94
94. Cerita Mahira
95
95. Mahira dan Denis Part 1
96
96. Mahira Dan Denis Part 2
97
97. Kecurigaan Reza
98
98. Kebun Teh Abi Hanif
99
99. Kepulangan Maryam
100
100. Kejadian Yang Menimpa Maryam dan Mahira
101
101. Mahira dan Tama
102
102. Menjadi Detektif Tama
103
103. Kepanikan Maryam
104
104. Dalang dari Kejadian
105
105. Pertanggung Jawaban
106
106. Kecemasan Reza
107
107. Mual dan Muntah
108
108. Kabar Bahagia
109
109. Sambutan Hangat
110
110. Kesedihan Mahira
111
111. Pengakuan Mahira
112
112. Ungkapan Cinta Denis
113
113. Tanda Hati Sedang Terluka
114
114. Bersaing
115
115. Kedatangan Tama
116
116. Bukan Waktu yang salah dalam sebuah Kisah Cinta
117
117. Membuka Hati
118
118. Memantapkan Hati
119
119. Mengajak Junior Berpetualang
120
120 . Pengumuman
121
121. Hijrah
122
122. Khitan Masal
123
123. Denis dan Rasa Sakitnya.
124
124. Lamaran Denis
125
125. Luka Mahira
126
126. Pertemuan Nissa dan Sahabat Lama
127
127. Menu Istimewa
128
128. Melamar Denis
129
129. Jawaban Denis
130
130. Nissa dan Denis
131
131. Pertemuan Denis dengan Mahira dan Tama
132
132. Kecelakaan
133
133. Operasi
134
134. Pertemuan pertama
135
135. Di Ruang Yang Sama
136
136. Sarapan Pagi
137
137. Berpamitan
138
138. Pengumuman.
139
Pengumuman
140
139. Penantian Jodoh
141
140. Biaya Perawatan
142
141. Kepanikan Nissa
143
142. Titipan Kertas
144
143. Jawaban
145
144. Kejadian Masa Silam
146
145. Bimbang
147
146. Suasana Tegang
148
147. Penawaran
149
148. Persetujuan Tama
150
149. Mahar
151
150. Menerima Mu
152
151. Posesif
153
152. Memperkenalkan status
154
153. Pertemuan Pertama.
155
154. Tak Terduga
156
155. Saling Mengenal
157
156. Pulang
158
157. Sah.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!