16. Pertemuan Maryam dan Dokter Tama

Ummi tidak papa nak, tidak perlu khawatir!!" Jawab Ummi Maya pelan. mencoba menenangkan Putrinya

"Ummi, Maryam tidak mau tau, jangan pernah seperti ini lagi kedepannya, jika memang ada masalah , Ummi bisa ceritakan semuanya pada Maryam " Jawab Maryam dengan suara tangisnya, dan beberapa kali Maryam menyeka Air mata yang keluar dari sudut matanya.

***

Maryam dengan sabar menemani Ummi Maya yang terbaring lemah di ruang perawatan.

Dengan Telaten Maryam menyuapi Ummi Maya, Meski Ummi terkesan enggan untuk makan, namun dengan sabar Maryam menyuapi sedikit demi sedikit sampai Makanan yang di sediakan oleh Ahli gizi rumah sakit tersebut habis tak ber sisa.

"Assalamualaikum, Selamat Pagi Bu Maya, ...!" Sapa seorang dokter, Seraya masuk kedalam ruangan Ummi Maya.

"Pagi dok" Jawab Bu Maya kemudian.

"Saya periksa dulu ya Bu" Ucap Dokter tersebut. Kemudian mendapatkan Anggukan kepala dari Ummi Maya.

Maryam Tetap menundukkan pandangan, Ketika dokter tersebut sibuk memeriksa kondisi Ummi Maya.

"Sepertinya Bu Maya Jauh Lebih baik hari ini" Ucap dokter tersebut.

"Tidak salah, kedatangan putri anda Membuat Kondisi anda lebih baik saat ini" Tukas dokter tersebut dengan senyum manisnya. Dan dibalas senyuman oleh Ummi Maya, tanda jika dia meng Iya kan.

Dokter Tama memberikan penjelasan dan pengarahan kepada Ummi Maya , Begitu juga Maryam turut serta mendengarkannya dengan Baik apa yang di sampaikan dokter tersebut.

Setelah menyelesaikan tugas Visit nya , Dokter tersebut Bergegas meninggalkan Ruangan Ummi Maya. Tanpa sengaja Dokter tersebut memandang ke arah Maryam. Maryam yang saat itu sedang Mendongakkan Kepala untuk Mengucapkan Terima Kasih, Seketika pandangan mereka Beradu ,Yang langsung di ketahui Maryam, bahwa dia Sangat Mengenal Sosok yang ada di Hadapannya saat ini.

"Dokter Tama !!" Ucap Maryam ketika mengetahui siapa yang merawat Ummi nya selama di rumah sakit ini.

"Maryam !! Betul Maryam ??" Ucap Dokter Tama yang merasa kaget menemui Mahasiswanya.

"Ohhh .. Jadi Bu Maya Ini, Ibu mu ?" Tanya dokter tama

"Betul dok" Ucap Maryam masih dengan Menundukkan pandangan.

"Maryam mengenal dokter taman ?" Sergah Ummi Maya kemudian .

"Iya Umi, Dokter Tama ini merupakan salah satu dosen tamu Di kampus Maryam" Ucap Maryam, memberikan penjelasan pada Umminya

"Ohh, Iya iya" Jawab Ummi dengan anggukan kepala.

Setelah beberapa saat perbincangan antara dokter Tama dan Maryam. Kemudian Dokter Tama berpamitan , dan Berlalu meninggalkan keduanya.

Maryam yang melihat Layar Handphone, Saat itu menunjukan Pukul 09.55 . Maryam bergegas Mengambil Air Wudhu dan melaksanakan Sholat Duha.

"Ummi Istirahat dulu ya, Maryam akan Sholat Duha dulu" Ucap Maryam sembari membetulkan selimut Ummi Maya. dan dibalas dengan senyuman.

***

Setelah Maryam menyelesaikan Kegiatan Menyuapi Ummi Maya, Maryam Bergegas menuju Kantin Rumah sakit.

Maryam yang sejak kemarin belum menghubungi Kakek Amar dan Nenek Halimah merasa sangat khawatir dengan keadaan mereka.

"Wahhh ...Alhamdulillah, Luar biasa Ummi, Hari ini Ummi makan banyak sekali... Maryam yakin, Berat Badan Ummi akan bertambah jika setiap hari makan dengan porsi Sebanyak ini" Goda Maryam kepada Ummi Maya

Umi yang menyadari Hanya tersenyum-senyum , melihat tingkah usil putrinya.

"Ohya Ummi Maryam ingin ke kantin sebentar, Ummi Tidak papa Maryam tinggal ?? Ucap Maryam lembut.

Maryam tidak mengatakan pada Umminya jika akan menghubungi Kakek Amar dan Nenek Halimah, Maryam takut jika Umminya Merasa tidak nyaman.

"Tidak papa nak, Lagi pula disini Ada Perawat yang akan menjaga Ummi." Jawab Ummi Maya Seketika , meyakinkan Putrinya.

Setelah membereskan semua peralatan makan yang di gunakan Ummi Maya sebelumnya, Bergegas Maryam keluar dari kamar , menuju kantin.

Setelah sampai di kantin, dan menemukan Bangku yang tidak di gunakan, bergegas Maryam Duduk disana dan Segera mengeluarkan ponsel dari dalam saku.

Setelahnya Maryam menghubungi Kakek Amar, menanyakan kabar , dan kondisi keduanya, Saling bertukar cerita, juga sesekali bercanda.

Maryam yang menceritakan kondisi Umminya yang saat ini sudah berangsur pulih , Selain itu Maryam juga menanyakan Keadaan Reza.

Kakek Amar yang menyadari, beberapa hari terahir, setelah kepulangan Maryam , Reza menjadi lebih murung dan sering uring-uringan. Kakek Amar ingin menceritakan hal itu pada Maryam. Namun pada akhirnya kakek Amar Urungkan, mengingat mungkin saja hal itu akan mengganggu pikiran Maryam dan fokusnya untuk menjaga otangtuanya.

Kakek Amar sangat memahami jika saat ini Ummi Maya lebih membutuhkan Maryam.

Setelah mendengar kabar Kakek dan nenek yang baik-baik saja, Maryam memutuskan untuk mematikan telepon, dan bergegas kembali ke kamar Ummi.

"Maryam!!" Ucap seseorang yang berlari ke arahnya.

"Dokter Tama ?, Iya dok ada yang bisa saya bantu ?" Ucap Maryam kemudian . dengan menundukkan pandangan.

"Nggak, Ohya, Sudah makan ??" Tanya dokter Tama kemudian.

"Alhamdulillah sudah dok, Maryam permisi dok, mau kembali ke kamar" Ucap Maryam segera berlalu dari hadapan dokter Tama.

Dokter Tama diketahui telah memiliki rasa terhadap Maryam, bahkan sejak Gadis itu berstatus sebagai Mahasiswa baru di kampusnya. Hampir setiap hari bertemu di kampus , membuat Benih-benih cinta di hati Tama tumbuh dengan subur.

Namun Tama Selalu Tidak memiliki kesempatan apabila akan menyampaikan isi hatinya. Entah karena Maryam yang selalu menghindar ataukah memang tidak ditakdirkan Maryam menjadi jodohnya.

Hal itu pun masih tetap Tama rasakan Sampai saat ini. Perasaan yang masih terjaga dengan baik.

Maryam bergegas meninggalkan Tama, karena tidak ingin terjadi fitnah, Maryam sangat menjaga dirinya, terlebih dengan statusnya saat ini yang telah menikah.

***

Dirumah kakek Amar , Reza Merasa gelisah dan Tidak bersemangat, Entah karena Maryam atau bukan namun hatinya saat ini sedang tidak baik-baik saja.

Reza yang sebelumnya selalu mendengar bacaan Ayat suci Al-Qur'an, Setiap kali Maryam selesai Melaksanakan Sholat Wajib maupun Sunah, saat ini merasa sangat merindukan suara itu.

Maryam yang selalu melayani dirinya sebelum berangkat ke kantor, dan menyambutnya saat tiba di rumah, Reza merindukan hal itu.

Terlebih dengan wajah Cantik yang Baru saja beberapa kali di lihatnya, Rasanya Reza ingin Melihat wajah itu lagi dan lagi.

"Reza...!!" Panggil kakek Amar, membuyarkan lamunannya yang sedang duduk bersantai di pinggir kolam renang.

"Iya kek" Jawab Reza dengan nada malas.

"Apa kau tidak berniat untuk menjenguk Mertuamu ??" Ucap kakek Amar

Reza hanya diam mendengarkan ucapan kakek Amar, tanpa berniat untuk menjawab.

"Kakek rasa Kamu perlu datang kesana, Mengingat hari ini sudah hari ke lima Maryam menemani Mertuamu"

"Apa kau tidak ingin melihat bagaiman kondisi nya saat ini" Ucap kakek Amar kemudian.

Kakek Amar yang melihat reaksi dari Reza biasa-biasa saja, merasa sedikit jengkel dengan cucunya itu, Bagaiman dia begitu acuh terhadap orang tua dari istrinya sendiri.

Kakek Amar yang mengetahui bagaimana kondisi pernikahan cucunya merasa sangat menyesal, telah menikahkan Mereka berdua.

Merasa tidak tega melihat Maryam harus menerima perlakuan kasar dari cucunya. Selalu mengabaikan Kehadirannya. Dan Berbuat Sesuka hatinya.

Bahkan kakek Amar tahu betul jika Maryam dan Reza tidak tidur dalam satu Kasur. Meski keduanya tidur dalam satu kamar.

Hal itu diketahui Kakek Amar, setelah Kakek Amar meminta Bi siti mengawasi gerak-gerik Kedua cucunya tersebut.

Dan alangkah terkejutnya kakek Amar mengetahui jika cucu menantunya itu tidur di tempat yang tidak Seharusnya digunakan Oleh Pasangan suami istri.

Dengan nafas berat kakek Amar mengatakan

"Baru saja Maryam menghubungi Kakek, Maryam mengatakan masih akan tinggal beberapa hari lagi di Rumah orang tuanya, sampai kondisi Umminya benar-benar pulih" Tukas Kakek Amar dengan ketus, karena mendapati cucunya tidak merespon pembicaraanya.

"Apa??? " Jawab Reza seketika , dengan mata yang terbelalak memandang tidak percaya ke arah Kakek Amar

"Maksut kakek Apa ? " Ucap Reza lagi .

Kakek Amar yang sudah malas menanggapinya segera berlalu meninggalkan Reza. tanpa menjawab pertanyaannya.

***

[[Terima kasih telah membaca Karya Saya- Mohon Dukunganya ya ]]

🤗🙏🥰

Terpopuler

Comments

Bunda Aish

Bunda Aish

kalau sudah tiada baru terasa, gengsi aja terus lama² rugi sendiri

2023-06-07

5

Uthie

Uthie

mang enak tuhh, ditinggal lebih lama lagi 😜

2023-05-04

1

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝘣𝘦𝘯𝘦𝘳 𝘒𝘢𝘬𝘢𝘬 𝘈𝘮𝘢𝘳 𝘢𝘤𝘶𝘩𝘬𝘢𝘯 𝘙𝘦𝘻𝘢 👏👏👏

2023-05-02

1

lihat semua
Episodes
1 1. PROLOG
2 2. Jawaban Dari Doa Maryam
3 3. Reza dan Maryam
4 4. Persiapan Maryam
5 5. Pernikahan Maryam Dan Reza
6 6. Kamar Pengantin
7 7. Kekecewaan Maryam
8 8. Kediaman Kakek Amar
9 9. Kesabaran Maryam
10 10. Meja Makan
11 11. Peninggalan Orang Tua Reza
12 12. Cadar Maryam
13 13. Meminta Izin
14 14. Reza Sakit
15 15. Kepergian Maryam
16 16. Pertemuan Maryam dan Dokter Tama
17 17. Reza dan Tama
18 18. Perubahan Reza
19 19. Ustadz Hamzah
20 20. Pesona Maryam
21 21. Kejujuran Maryam
22 22. Bersama
23 23. Memasak
24 24. Sarapan Bersama
25 25. Kemarahan Reza
26 26. Perkebunan
27 27. Menahan Amarah
28 28. Tidak Jujur
29 29. Menghindari Fitnah
30 30. Persiapan Penyambutan Ummi
31 31. Bertemu Dokter Tama
32 32. Kepulangan Ummi
33 33. Tama - Maryam - Reza
34 34. Tasyakuran
35 35. Menahan Amarah
36 36. Imam Sholat
37 37. Kejujuran Reza
38 38. Dimana Reza ?
39 39. Tingkah Konyol Reza
40 40. Shock Therapi
41 41. Panik
42 42. Pulang Ke Ruman Reza
43 43. Rumah Kakek Amar
44 44. Permohonan Reza
45 45. Terjebak dalam Kamar Mandi
46 46. Lingerie
47 47. Sarapan
48 48. Perdebatan di pagi hari
49 49. Perintah Reza
50 50. Kuliah Dokter Tama
51 51. Lampu Hijau (Berpetualang)
52 52. Berbelanja Bersama
53 53. Menemani Kakek dan Nenek
54 54. Berbincang bersama
55 55. Tata Cara
56 56. Berpetualang Part 1
57 57. Kepanikan Maryam
58 58. Kedatangan Mahira
59 59. Menanti Keputusan
60 60. Kecemburuan Mahira
61 61. Iri dan Dengki Mahira
62 62. Berpetualang Part 2
63 63. Maryam dan Mahira
64 64. Reza dan Mahira
65 65. Pertemuan Randy dan Mahira
66 66. Hanya Istriku
67 67. Membesuk
68 68. Kemarahan Reza
69 69. Saling menguatkan
70 70. Berpetualang Part 3
71 71. Berpetualangan Part 4
72 72. Berpetualang
73 73. Ibadah Rumah tangga
74 74. Rasa Sakit Maryam
75 75. Tanda Cinta Reza
76 76. Cha Tauge
77 77. Kuliah dokter Tama
78 78. Cemburu
79 79. Sikap Manja
80 80. Kedatangan Tasya
81 81. Tangisan Tasya
82 82. Bercengkrama
83 83. Kebucinan Reza
84 84. Kemarahan Tasya
85 85. Senam Pagi
86 86. Cerita Pagi
87 87. Aku Yakin Dengan Istriku, Namun Tidak Padamu
88 88. Seblak Bandung level lima
89 89. Tingkah Konyol Reza
90 90. Sakit Perut Reza
91 91. Pengakuan Reza
92 92. Pertemuan Yang Tak Terduga
93 93. Rasa Penasaran Maryam
94 94. Cerita Mahira
95 95. Mahira dan Denis Part 1
96 96. Mahira Dan Denis Part 2
97 97. Kecurigaan Reza
98 98. Kebun Teh Abi Hanif
99 99. Kepulangan Maryam
100 100. Kejadian Yang Menimpa Maryam dan Mahira
101 101. Mahira dan Tama
102 102. Menjadi Detektif Tama
103 103. Kepanikan Maryam
104 104. Dalang dari Kejadian
105 105. Pertanggung Jawaban
106 106. Kecemasan Reza
107 107. Mual dan Muntah
108 108. Kabar Bahagia
109 109. Sambutan Hangat
110 110. Kesedihan Mahira
111 111. Pengakuan Mahira
112 112. Ungkapan Cinta Denis
113 113. Tanda Hati Sedang Terluka
114 114. Bersaing
115 115. Kedatangan Tama
116 116. Bukan Waktu yang salah dalam sebuah Kisah Cinta
117 117. Membuka Hati
118 118. Memantapkan Hati
119 119. Mengajak Junior Berpetualang
120 120 . Pengumuman
121 121. Hijrah
122 122. Khitan Masal
123 123. Denis dan Rasa Sakitnya.
124 124. Lamaran Denis
125 125. Luka Mahira
126 126. Pertemuan Nissa dan Sahabat Lama
127 127. Menu Istimewa
128 128. Melamar Denis
129 129. Jawaban Denis
130 130. Nissa dan Denis
131 131. Pertemuan Denis dengan Mahira dan Tama
132 132. Kecelakaan
133 133. Operasi
134 134. Pertemuan pertama
135 135. Di Ruang Yang Sama
136 136. Sarapan Pagi
137 137. Berpamitan
138 138. Pengumuman.
139 Pengumuman
140 139. Penantian Jodoh
141 140. Biaya Perawatan
142 141. Kepanikan Nissa
143 142. Titipan Kertas
144 143. Jawaban
145 144. Kejadian Masa Silam
146 145. Bimbang
147 146. Suasana Tegang
148 147. Penawaran
149 148. Persetujuan Tama
150 149. Mahar
151 150. Menerima Mu
152 151. Posesif
153 152. Memperkenalkan status
154 153. Pertemuan Pertama.
155 154. Tak Terduga
156 155. Saling Mengenal
157 156. Pulang
158 157. Sah.
Episodes

Updated 158 Episodes

1
1. PROLOG
2
2. Jawaban Dari Doa Maryam
3
3. Reza dan Maryam
4
4. Persiapan Maryam
5
5. Pernikahan Maryam Dan Reza
6
6. Kamar Pengantin
7
7. Kekecewaan Maryam
8
8. Kediaman Kakek Amar
9
9. Kesabaran Maryam
10
10. Meja Makan
11
11. Peninggalan Orang Tua Reza
12
12. Cadar Maryam
13
13. Meminta Izin
14
14. Reza Sakit
15
15. Kepergian Maryam
16
16. Pertemuan Maryam dan Dokter Tama
17
17. Reza dan Tama
18
18. Perubahan Reza
19
19. Ustadz Hamzah
20
20. Pesona Maryam
21
21. Kejujuran Maryam
22
22. Bersama
23
23. Memasak
24
24. Sarapan Bersama
25
25. Kemarahan Reza
26
26. Perkebunan
27
27. Menahan Amarah
28
28. Tidak Jujur
29
29. Menghindari Fitnah
30
30. Persiapan Penyambutan Ummi
31
31. Bertemu Dokter Tama
32
32. Kepulangan Ummi
33
33. Tama - Maryam - Reza
34
34. Tasyakuran
35
35. Menahan Amarah
36
36. Imam Sholat
37
37. Kejujuran Reza
38
38. Dimana Reza ?
39
39. Tingkah Konyol Reza
40
40. Shock Therapi
41
41. Panik
42
42. Pulang Ke Ruman Reza
43
43. Rumah Kakek Amar
44
44. Permohonan Reza
45
45. Terjebak dalam Kamar Mandi
46
46. Lingerie
47
47. Sarapan
48
48. Perdebatan di pagi hari
49
49. Perintah Reza
50
50. Kuliah Dokter Tama
51
51. Lampu Hijau (Berpetualang)
52
52. Berbelanja Bersama
53
53. Menemani Kakek dan Nenek
54
54. Berbincang bersama
55
55. Tata Cara
56
56. Berpetualang Part 1
57
57. Kepanikan Maryam
58
58. Kedatangan Mahira
59
59. Menanti Keputusan
60
60. Kecemburuan Mahira
61
61. Iri dan Dengki Mahira
62
62. Berpetualang Part 2
63
63. Maryam dan Mahira
64
64. Reza dan Mahira
65
65. Pertemuan Randy dan Mahira
66
66. Hanya Istriku
67
67. Membesuk
68
68. Kemarahan Reza
69
69. Saling menguatkan
70
70. Berpetualang Part 3
71
71. Berpetualangan Part 4
72
72. Berpetualang
73
73. Ibadah Rumah tangga
74
74. Rasa Sakit Maryam
75
75. Tanda Cinta Reza
76
76. Cha Tauge
77
77. Kuliah dokter Tama
78
78. Cemburu
79
79. Sikap Manja
80
80. Kedatangan Tasya
81
81. Tangisan Tasya
82
82. Bercengkrama
83
83. Kebucinan Reza
84
84. Kemarahan Tasya
85
85. Senam Pagi
86
86. Cerita Pagi
87
87. Aku Yakin Dengan Istriku, Namun Tidak Padamu
88
88. Seblak Bandung level lima
89
89. Tingkah Konyol Reza
90
90. Sakit Perut Reza
91
91. Pengakuan Reza
92
92. Pertemuan Yang Tak Terduga
93
93. Rasa Penasaran Maryam
94
94. Cerita Mahira
95
95. Mahira dan Denis Part 1
96
96. Mahira Dan Denis Part 2
97
97. Kecurigaan Reza
98
98. Kebun Teh Abi Hanif
99
99. Kepulangan Maryam
100
100. Kejadian Yang Menimpa Maryam dan Mahira
101
101. Mahira dan Tama
102
102. Menjadi Detektif Tama
103
103. Kepanikan Maryam
104
104. Dalang dari Kejadian
105
105. Pertanggung Jawaban
106
106. Kecemasan Reza
107
107. Mual dan Muntah
108
108. Kabar Bahagia
109
109. Sambutan Hangat
110
110. Kesedihan Mahira
111
111. Pengakuan Mahira
112
112. Ungkapan Cinta Denis
113
113. Tanda Hati Sedang Terluka
114
114. Bersaing
115
115. Kedatangan Tama
116
116. Bukan Waktu yang salah dalam sebuah Kisah Cinta
117
117. Membuka Hati
118
118. Memantapkan Hati
119
119. Mengajak Junior Berpetualang
120
120 . Pengumuman
121
121. Hijrah
122
122. Khitan Masal
123
123. Denis dan Rasa Sakitnya.
124
124. Lamaran Denis
125
125. Luka Mahira
126
126. Pertemuan Nissa dan Sahabat Lama
127
127. Menu Istimewa
128
128. Melamar Denis
129
129. Jawaban Denis
130
130. Nissa dan Denis
131
131. Pertemuan Denis dengan Mahira dan Tama
132
132. Kecelakaan
133
133. Operasi
134
134. Pertemuan pertama
135
135. Di Ruang Yang Sama
136
136. Sarapan Pagi
137
137. Berpamitan
138
138. Pengumuman.
139
Pengumuman
140
139. Penantian Jodoh
141
140. Biaya Perawatan
142
141. Kepanikan Nissa
143
142. Titipan Kertas
144
143. Jawaban
145
144. Kejadian Masa Silam
146
145. Bimbang
147
146. Suasana Tegang
148
147. Penawaran
149
148. Persetujuan Tama
150
149. Mahar
151
150. Menerima Mu
152
151. Posesif
153
152. Memperkenalkan status
154
153. Pertemuan Pertama.
155
154. Tak Terduga
156
155. Saling Mengenal
157
156. Pulang
158
157. Sah.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!