8. Kediaman Kakek Amar

Mendengar ucapan Reza, Maryam hanya diam tidak menjawab sepatah katapun. Bahkan Maryam tidak Mampu mengartikan ucapan Reza, Kemana saat ini dirinya akan di bawa pulang oleh laki-laki tersebut

Jika pun dirinya akan di bawa kerumah orang tuanya, Maryam telah siap dan sudah ikhlas menerimanya.

Maryam merasa sudah cukup Jengah dengan sikap Reza yang selalu mengacuhkan dirinya.

***

Dengan langkah gontai Maryam mengikuti kemana Arah kaki Reza Saat ini, Maryam merasa Lebih baik diam, dan Tidak perlu meminta penjelasan apapun kepada Reza.

Saat itu Maryam merasa sangat kerepotan, membawa beberapa barang dan juga koper miliknya, untuk dibawa Menuju Parkiran. Reza yang melihatnya hal tersebut tetap mengabaikan, dan Acuh kepada Maryam, Reza lebih memilih langsung masuk kedalam mobil tanpa memikirkan Bagaimana Maryam saat ini.

Hal itu di sadari Maryam, Dan Maryam pun merasa sudah terbiasa dengan sikap Acuh yang di tunjukan oleh Reza

Setibanya di parkiran Mobil, Maryam segera memasukkan Barang-Barangnya ke bagasi mobil, dan Langsung membuka Pintu Belakang mobil tersebut untuk duduk di dalamnya.

Melihat hal tersebut Reza merasa sangat marah " Apa kamu pikir kamu Nyonya besar ??? " Ucap Reza dengan ketus.

"Maksud Tuan Reza apa ?" Jawab Maryam kemudian. Maryam tidak menyadari Jika Dengan dia duduk di belakang membuat Reza merasa sangat marah kepadanya.

"Apa kau pikir aku ini Supir mu !!!, Keluar , !!! dan duduk disini !!" Jawab Reza Dengan menunjuk bangku bagian depan yang berada di sebelah kemudi.

Seketika Maryam keluar dari mobil, dan Membuka pintu bagian depan, Maryam duduk di sebelah Reza dengan perasaan yang telah berkecamuk.

Tidak ada lagi debaran atau rasa gugub di hati Maryam seperti yang dirasakan sebelumnya, Sebelum Maryam benar-benar mengetahui Sikap Reza terhadapnya.

Saat ini dihatinya hanya ada Rasa sedih, dan meratapi nasibnya. Berusaha sekuat tenaga untuk tidak menunjukkan Kesedihan di hadapan Reza. Sekuat tenaga Maryam menahan air mata yang akan mengalir di sudut matanya.

Maryam yang menyadari bahwa ini Bukanlah jalan menuju Rumahnya, seketika berfikir mau di bawa kemana dirinya, oleh laki-laki yang berada di sampingnya tersebut.

Namun Meskipun Maryam sangat penasaran, Maryam urungkan untuk menanyakan kemana tujuan mereka saat ini.

Tidak berselang lama Mobil yang di kendarai oleh Reza telah masuk kedalam Sebuah Gerbang Berukuran sangat besar. Mobil terus melaju ke dalamnya dan tak lama kemudian Maryam dapat melihat Sebuah Rumah yang sangat Megah disana, Rumah yang lebih Layak disebut dengan istana.

Reza memarkirkan Mobilnya tepat di depan pintu utama rumah tersebut.

"Keluar!! " Ucap Reza dengan kasar

"Baik tuan" jawab Maryam kemudian.

"Tunggu" Seketika Reza menghentikan Langkah Maryam yang akan membuka pintu mobil.

"Ingat!! Bersikaplah baik di hadapan Kakek dan Nenek, dan Jangan Pernah Sekalipun Kau Menceritakan Kejadian Semalam !!! Tukas Reza kemudian dengan nada penuh penekanan dan peringatan

"Baik tuan" Jawab Maryam dengan anggukan kepala.

Setelah Maryam membuka pintu , Maryam telah di sambut oleh beberapa pelayan yang berseragam sama, Pelayang yang mungkin saja Usianya Hampir sama dengan Usia Umminya.

"Selamat datang Tuan Reza, Selamat datang Nona Maryam," Ucap para pelayan disana.

Beberapa ada yang menanyakan Barang bawaan Maryam., dan bergegas membawakannya masuk kedalam rumah.

Maryam memasuki Rumah tersebut dengan Perasaan Takjub, Kagum dengan Rumah besar bak istana dimana dirinya saat ini berdiri.

Semua barang-barang yang ada disana tertata rapi dan semua terlihat barang mahal, yang merupakan koleksi pemilik rumah.

"MashaAllah" Gumam Maryam dalam hati seraya mengagumi keindahan rumah tersebut.

Tidak lama kemudian kedatangan Maryam dan Reza telah di sambut oleh Kakek Amar dan Nenek Halimah. Mereka yang merasa sangat bahagia Akhirnya keduanya telah sampai di rumah mereka.

Melihat Kedua orang tua tersebut Maryam segera menghambur kepada keduanya untuk segera Mencium punggung tangan mereka dengan takzim. Hal yang di lakukan oleh Maryam tersebut seketika diikuti oleh Reza yang juga mencium punggung tangan kakek dan neneknya dengan takzim.

Melihat tingkah cucunya kakek Amar dan nenek Halimah hanya Sling pandang dan melemparkan senyuman, pasalnya sebelum ini Reza tidak pernah sekalipun mencium punggung tangan mereka kecuali saat hari lebaran tiba.

Namun hal itu membuat keduanya merasa sangat bahagia dengan perubahan yang di tunjukan oleh Reza.

"Maryam... Pasti kamu sangat lelah, Segera beristirahatlah" Ucap nenek Halimah dengan lembut.

"Baik Nenek" Jawab Maryam dengan sopan.

"Zaa... Bawa istrimu ke kamar, Biarkan dia istirahat, dia pasti sangat lelah setelah Acara kemarin" Tukas Nenek Halimah kemudian.

"Baiklah, Reza permisi dulu kek, nek!!" Jawab Reza kemudian meninggalkan keduanya menuju kamar.

Maryam yang kebingungan, hanya mengekor kemana Reza pergi, tanpa menanyakan apapun.

Rumah Besar dan mewah tersebut terasa Asing bagi Maryam, dan Mungkin saja jika dia harus berjalan sendiri, bisa jadi Maryam akan tersesat.

Rumah megah yang di lengkapi Lift didalamnya. Beberapa saat kemudian mereka telah sampai di lantai tiga, Dimana disana lah kamar Reza berada.

Reza bergegas membuka pintu kamarnya dan masuk kedalam kamar. Setelah memasuki kamar, Reza terkejut melihat Maryam yang hanya mematung di depan pintu kamarnya.

"Apa kamu akan di sana terus!! " Ucap Reza dengan ketus

" Maaf tuan" jawab Maryam dengan segera masuk kedalam kamar tersebut.

Kamar yang berukuran sangat luas jika hanya di gunakan untuk dua orang saja. Bahkan Kamar ini Berukuran hampir sama dengan separuh Rumah Maryam.

Begitu takjub dan kagum Maryam memandang isi dari kamar tersebut. Namun Maryam tidak heran jika kamar tersebut Sangat Rapi dan Bersih , Mengingat banyaknya pelayan yang ada di rumah ini.

"Apa kau sudah puas Mengagumi Rumah ini "??? Sergah Reza kemudian .

Maryam menyadari, jika ternyata sedari tadi Reza memperhatikan tingkahnya.

"Maaf Tuan, saya tidak bermaksud ...."

Suuutttttt!!! Belum juga Maryam menyelesaikan Bicaranya, Reza telah memutusnya.

"Ada beberapa peraturan yang akan saya terapkan untuk kamu mulai saat ini !!" Ucap Reza . Maryam hanya memperhatikan dan mendengarkan ucapan Reza dengan menundukkan pandanganya.

"Pertama !! Kamu tidak saya perbolehkan untuk tidur bersama saya di kasur ini !! " Ucap Reza dengan lantang .

"Lalu saya tidur di mana tuan" Ucap Maryam dengan terbelalak , Maryam hanya berfikir mungkin saja Reza akan menyuruhnya untuk tidur di lantai.

Mendengar Pertanyaan Maryam , segera Reza menunjukan dimana Maryam akan tidur nantinya.

Disebuah tempat tidur kecil yang terletak di sebelah ruang kerja Reza , Tempat tidur yang biasa Reza gunakan untuk merebahkan otot-ototnya yang kaku setelah bekerja di ruangan tersebut.

"Disana nanti kamu nanti akan tidur !!" Ucap Reza dengan sinis.

" Baik Tuan" Jawab Maryam kemudian. Setidaknya Maryam tidak tidur di lantai saja dia sudah sangat bersyukur

Meskipun Tempat tidur tersebut Terkesan tidak pas untuk mereka yang berstatus sebagai pengantin baru, namun Maryam tetap bersyukur, mungkin itu lebih baik, daripada jika dia harus tidur satu ranjang dengan orang yang sangat angkuh.

"Tidak buruk" gumam Maryam dalam hati.

Setelah menunjukan dimana kamar tidur Maryam. tidak berselang lama seorang pelayan yang berusia tidak lagi muda masuk kedalam ruangan yang tidak di tutup sebelumya. dengan membawa beberapa barang dan koper milik Maryam

"Maaf tuan Reza , saya kesini ingin mengantarkan ini kepada nona Maryam" Ucap pelayan tersebut dengan sopan.

"Letakkan disana !!" Ucap Reza dengan kasar.

"Baik tuan" bergegas pelayan tersebut masuk kedalam Walk in closet untuk meletakkan barang-barang milik Maryam .

Mendengar ada pelayan yang membawakan barangnya , segera Maryam menyusul pelayan tersebut kedalam Walk in closet.

"Terima kasih Bi..." Ucap Maryam dengan sopan

Mendengar Ucapan terima kasih dari Majikannya, Pelayan tersebut merasa sangat senang, pasalnya sebelum ini tidak ada yang mengucapkan kata tersebut, bahkan dengan sangat merdu terdengar di telinga pelayan tersebut.

"Mari nona saya bantu memasukkan Barang-Barangnya" Ucap pelayan tersebut.

Pelayan yang sepertinya sudah sangat hafal dengan ruangan tersebut, seketika menunjukan dimana Maryam bisa meletakkan barang-barang miliknya.

Baru Beberapa gamis milik Maryam di masukan , tiba-tiba terdengar suara Reza dengan Kencang

"STOPP!!! Siapa yang menyuruhmu meletakkan bajumu disana !!" Ketus Reza kepada keduanya.

"Maaf tuan , Tapi di sini kosong" ucap pelayan tersebut. Namun seketika Reza menunjukan sebuah lemari yang berada si bagian pojok bawa. Dengan Ukuran Lemari yang sangat kecil, Bahkan tidak semua barang bawaan Maryam muat disana.

"Disana!! Letakkan disan!! Ucap Reza dengan menunjuk tempat tersebut. kalau meninggalkan keduanya.

Dengan terpaksa Maryam membiarkan beberapa bajunya berada di dalam koper , Hal itu di lakukan karena memang lemari yang di berikan oleh Reza tidak lah cukup untuk barang yang dibawa oleh Maryam.

Kemudian Maryam meletakkan koper di sisi pojok ruangan. Agar nantinya tidak mengganggu Reza

"Yang sabar ya non" Ucap pelayan tersebut kepada Maryam.

"Iya bi... " Jawab Maryam kemudian dengan senyum yang tidak terlihat.

Terpopuler

Comments

sri Hartati_

sri Hartati_

Thor karya is the best

2023-11-16

1

Tatik Tabayy

Tatik Tabayy

ngg bosen2 bc br ulang2

2023-10-03

2

Zudiyah Zudiyah

Zudiyah Zudiyah

aduh za... sikpmu kebangtan apa kmu g malu nnti klo uda bucin sma Maryam mengingt sikp & prilakumu itu pd Maryam 😡😡😡😡

2023-08-23

1

lihat semua
Episodes
1 1. PROLOG
2 2. Jawaban Dari Doa Maryam
3 3. Reza dan Maryam
4 4. Persiapan Maryam
5 5. Pernikahan Maryam Dan Reza
6 6. Kamar Pengantin
7 7. Kekecewaan Maryam
8 8. Kediaman Kakek Amar
9 9. Kesabaran Maryam
10 10. Meja Makan
11 11. Peninggalan Orang Tua Reza
12 12. Cadar Maryam
13 13. Meminta Izin
14 14. Reza Sakit
15 15. Kepergian Maryam
16 16. Pertemuan Maryam dan Dokter Tama
17 17. Reza dan Tama
18 18. Perubahan Reza
19 19. Ustadz Hamzah
20 20. Pesona Maryam
21 21. Kejujuran Maryam
22 22. Bersama
23 23. Memasak
24 24. Sarapan Bersama
25 25. Kemarahan Reza
26 26. Perkebunan
27 27. Menahan Amarah
28 28. Tidak Jujur
29 29. Menghindari Fitnah
30 30. Persiapan Penyambutan Ummi
31 31. Bertemu Dokter Tama
32 32. Kepulangan Ummi
33 33. Tama - Maryam - Reza
34 34. Tasyakuran
35 35. Menahan Amarah
36 36. Imam Sholat
37 37. Kejujuran Reza
38 38. Dimana Reza ?
39 39. Tingkah Konyol Reza
40 40. Shock Therapi
41 41. Panik
42 42. Pulang Ke Ruman Reza
43 43. Rumah Kakek Amar
44 44. Permohonan Reza
45 45. Terjebak dalam Kamar Mandi
46 46. Lingerie
47 47. Sarapan
48 48. Perdebatan di pagi hari
49 49. Perintah Reza
50 50. Kuliah Dokter Tama
51 51. Lampu Hijau (Berpetualang)
52 52. Berbelanja Bersama
53 53. Menemani Kakek dan Nenek
54 54. Berbincang bersama
55 55. Tata Cara
56 56. Berpetualang Part 1
57 57. Kepanikan Maryam
58 58. Kedatangan Mahira
59 59. Menanti Keputusan
60 60. Kecemburuan Mahira
61 61. Iri dan Dengki Mahira
62 62. Berpetualang Part 2
63 63. Maryam dan Mahira
64 64. Reza dan Mahira
65 65. Pertemuan Randy dan Mahira
66 66. Hanya Istriku
67 67. Membesuk
68 68. Kemarahan Reza
69 69. Saling menguatkan
70 70. Berpetualang Part 3
71 71. Berpetualangan Part 4
72 72. Berpetualang
73 73. Ibadah Rumah tangga
74 74. Rasa Sakit Maryam
75 75. Tanda Cinta Reza
76 76. Cha Tauge
77 77. Kuliah dokter Tama
78 78. Cemburu
79 79. Sikap Manja
80 80. Kedatangan Tasya
81 81. Tangisan Tasya
82 82. Bercengkrama
83 83. Kebucinan Reza
84 84. Kemarahan Tasya
85 85. Senam Pagi
86 86. Cerita Pagi
87 87. Aku Yakin Dengan Istriku, Namun Tidak Padamu
88 88. Seblak Bandung level lima
89 89. Tingkah Konyol Reza
90 90. Sakit Perut Reza
91 91. Pengakuan Reza
92 92. Pertemuan Yang Tak Terduga
93 93. Rasa Penasaran Maryam
94 94. Cerita Mahira
95 95. Mahira dan Denis Part 1
96 96. Mahira Dan Denis Part 2
97 97. Kecurigaan Reza
98 98. Kebun Teh Abi Hanif
99 99. Kepulangan Maryam
100 100. Kejadian Yang Menimpa Maryam dan Mahira
101 101. Mahira dan Tama
102 102. Menjadi Detektif Tama
103 103. Kepanikan Maryam
104 104. Dalang dari Kejadian
105 105. Pertanggung Jawaban
106 106. Kecemasan Reza
107 107. Mual dan Muntah
108 108. Kabar Bahagia
109 109. Sambutan Hangat
110 110. Kesedihan Mahira
111 111. Pengakuan Mahira
112 112. Ungkapan Cinta Denis
113 113. Tanda Hati Sedang Terluka
114 114. Bersaing
115 115. Kedatangan Tama
116 116. Bukan Waktu yang salah dalam sebuah Kisah Cinta
117 117. Membuka Hati
118 118. Memantapkan Hati
119 119. Mengajak Junior Berpetualang
120 120 . Pengumuman
121 121. Hijrah
122 122. Khitan Masal
123 123. Denis dan Rasa Sakitnya.
124 124. Lamaran Denis
125 125. Luka Mahira
126 126. Pertemuan Nissa dan Sahabat Lama
127 127. Menu Istimewa
128 128. Melamar Denis
129 129. Jawaban Denis
130 130. Nissa dan Denis
131 131. Pertemuan Denis dengan Mahira dan Tama
132 132. Kecelakaan
133 133. Operasi
134 134. Pertemuan pertama
135 135. Di Ruang Yang Sama
136 136. Sarapan Pagi
137 137. Berpamitan
138 138. Pengumuman.
139 Pengumuman
140 139. Penantian Jodoh
141 140. Biaya Perawatan
142 141. Kepanikan Nissa
143 142. Titipan Kertas
144 143. Jawaban
145 144. Kejadian Masa Silam
146 145. Bimbang
147 146. Suasana Tegang
148 147. Penawaran
149 148. Persetujuan Tama
150 149. Mahar
151 150. Menerima Mu
152 151. Posesif
153 152. Memperkenalkan status
154 153. Pertemuan Pertama.
155 154. Tak Terduga
156 155. Saling Mengenal
157 156. Pulang
158 157. Sah.
Episodes

Updated 158 Episodes

1
1. PROLOG
2
2. Jawaban Dari Doa Maryam
3
3. Reza dan Maryam
4
4. Persiapan Maryam
5
5. Pernikahan Maryam Dan Reza
6
6. Kamar Pengantin
7
7. Kekecewaan Maryam
8
8. Kediaman Kakek Amar
9
9. Kesabaran Maryam
10
10. Meja Makan
11
11. Peninggalan Orang Tua Reza
12
12. Cadar Maryam
13
13. Meminta Izin
14
14. Reza Sakit
15
15. Kepergian Maryam
16
16. Pertemuan Maryam dan Dokter Tama
17
17. Reza dan Tama
18
18. Perubahan Reza
19
19. Ustadz Hamzah
20
20. Pesona Maryam
21
21. Kejujuran Maryam
22
22. Bersama
23
23. Memasak
24
24. Sarapan Bersama
25
25. Kemarahan Reza
26
26. Perkebunan
27
27. Menahan Amarah
28
28. Tidak Jujur
29
29. Menghindari Fitnah
30
30. Persiapan Penyambutan Ummi
31
31. Bertemu Dokter Tama
32
32. Kepulangan Ummi
33
33. Tama - Maryam - Reza
34
34. Tasyakuran
35
35. Menahan Amarah
36
36. Imam Sholat
37
37. Kejujuran Reza
38
38. Dimana Reza ?
39
39. Tingkah Konyol Reza
40
40. Shock Therapi
41
41. Panik
42
42. Pulang Ke Ruman Reza
43
43. Rumah Kakek Amar
44
44. Permohonan Reza
45
45. Terjebak dalam Kamar Mandi
46
46. Lingerie
47
47. Sarapan
48
48. Perdebatan di pagi hari
49
49. Perintah Reza
50
50. Kuliah Dokter Tama
51
51. Lampu Hijau (Berpetualang)
52
52. Berbelanja Bersama
53
53. Menemani Kakek dan Nenek
54
54. Berbincang bersama
55
55. Tata Cara
56
56. Berpetualang Part 1
57
57. Kepanikan Maryam
58
58. Kedatangan Mahira
59
59. Menanti Keputusan
60
60. Kecemburuan Mahira
61
61. Iri dan Dengki Mahira
62
62. Berpetualang Part 2
63
63. Maryam dan Mahira
64
64. Reza dan Mahira
65
65. Pertemuan Randy dan Mahira
66
66. Hanya Istriku
67
67. Membesuk
68
68. Kemarahan Reza
69
69. Saling menguatkan
70
70. Berpetualang Part 3
71
71. Berpetualangan Part 4
72
72. Berpetualang
73
73. Ibadah Rumah tangga
74
74. Rasa Sakit Maryam
75
75. Tanda Cinta Reza
76
76. Cha Tauge
77
77. Kuliah dokter Tama
78
78. Cemburu
79
79. Sikap Manja
80
80. Kedatangan Tasya
81
81. Tangisan Tasya
82
82. Bercengkrama
83
83. Kebucinan Reza
84
84. Kemarahan Tasya
85
85. Senam Pagi
86
86. Cerita Pagi
87
87. Aku Yakin Dengan Istriku, Namun Tidak Padamu
88
88. Seblak Bandung level lima
89
89. Tingkah Konyol Reza
90
90. Sakit Perut Reza
91
91. Pengakuan Reza
92
92. Pertemuan Yang Tak Terduga
93
93. Rasa Penasaran Maryam
94
94. Cerita Mahira
95
95. Mahira dan Denis Part 1
96
96. Mahira Dan Denis Part 2
97
97. Kecurigaan Reza
98
98. Kebun Teh Abi Hanif
99
99. Kepulangan Maryam
100
100. Kejadian Yang Menimpa Maryam dan Mahira
101
101. Mahira dan Tama
102
102. Menjadi Detektif Tama
103
103. Kepanikan Maryam
104
104. Dalang dari Kejadian
105
105. Pertanggung Jawaban
106
106. Kecemasan Reza
107
107. Mual dan Muntah
108
108. Kabar Bahagia
109
109. Sambutan Hangat
110
110. Kesedihan Mahira
111
111. Pengakuan Mahira
112
112. Ungkapan Cinta Denis
113
113. Tanda Hati Sedang Terluka
114
114. Bersaing
115
115. Kedatangan Tama
116
116. Bukan Waktu yang salah dalam sebuah Kisah Cinta
117
117. Membuka Hati
118
118. Memantapkan Hati
119
119. Mengajak Junior Berpetualang
120
120 . Pengumuman
121
121. Hijrah
122
122. Khitan Masal
123
123. Denis dan Rasa Sakitnya.
124
124. Lamaran Denis
125
125. Luka Mahira
126
126. Pertemuan Nissa dan Sahabat Lama
127
127. Menu Istimewa
128
128. Melamar Denis
129
129. Jawaban Denis
130
130. Nissa dan Denis
131
131. Pertemuan Denis dengan Mahira dan Tama
132
132. Kecelakaan
133
133. Operasi
134
134. Pertemuan pertama
135
135. Di Ruang Yang Sama
136
136. Sarapan Pagi
137
137. Berpamitan
138
138. Pengumuman.
139
Pengumuman
140
139. Penantian Jodoh
141
140. Biaya Perawatan
142
141. Kepanikan Nissa
143
142. Titipan Kertas
144
143. Jawaban
145
144. Kejadian Masa Silam
146
145. Bimbang
147
146. Suasana Tegang
148
147. Penawaran
149
148. Persetujuan Tama
150
149. Mahar
151
150. Menerima Mu
152
151. Posesif
153
152. Memperkenalkan status
154
153. Pertemuan Pertama.
155
154. Tak Terduga
156
155. Saling Mengenal
157
156. Pulang
158
157. Sah.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!