15. Kepergian Maryam

"Kau bisa memanggilku seperti pasangan Suami-istri pada umumnya" Jawab Reza dengan nada dingin.

"Bukan apa-apa , aku hanya merasa tidak nyaman jika kakek dan nenek tau kau memanggilku dengan sebutan Tuan, Bagaimana mereka akan berpikir tentang ku?" Ucap Reza mencoba memberi penjelasan.

Maryam Yang masih bengong pun bingung dengan pernyataan yang baru saja di sampaikan oleh Reza.

***

Setibanya di kamar, Maryam bergegas menuju Ke kamar mandi untuk mengambil wudhu. Dan langsung melaksanakan Solat tahajud dengan sisa waktu yang masih ada.

Selesai menuntaskan hajatnya dengan sang khalik, Maryam bergegas membukakan mushaf Al-Qur'an miliknya.

Hati dan pikiran Maryam saat ini sedang merasa tidak baik-baik saja, Maryam hanya berharap semoga Pagi segera datang, Maryam sudah sangat tidak sabar dengan Rencana kepulangannya.

Beberapa surah dalam Mushaf, Maryam baca dengan khusyuk, Beberapa kali Maryam menitihkan Air matanya.

Surat Al-Insyirah

إِنَّ مَعَ ٱلۡعُسۡرِ يُسۡرٗا

Artinya: "Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan." (QS Al-Insyirah: 6)

Maryam sangat Meyakini Di tengah masalah yang mendera, Allah SWT menjanjikan bahwa semua masalah akan selesai dengan kemudahan atau solusi yang mengiringinya.

Sayup - Sayup terdengar oleh pasang Telinga Maryam Adzan Subuh telah berkumandang. Maryam bergegas untuk bangkit dan melaksanakan sholat subuh.

Reza yang sedari tadi pula tidak dapat memejamkan matanya pun, mengetahui jika Maryam sedang Merasa gelisah. Namun Reza merasa enggan untuk bertanya, karena rasa gengsinya.

Setelah menyelesaikan sholatnya, Maryam segera bergegas untuk ke kamar mandi, sejenak Maryam Melihat ke arah Tempat tidur Reza, Mendapati Reza masih Ter

tidur, Maryam memilih berlalu begitu saja.

Reza yang hanya berpura-pura tertidur pun , akhirnya membuka matanya ketika Maryam masuk kedalam kamar mandi.

***

Pagi itu Maryam berpamitan kepada kakek Amar dan nenek Halimah, untuk Beberapa hari menginap di rumah Orang tuanya.

Mendengar permintaan Cucu menantunya, kakek Amar tidak bisa menolak ataupun melarangnya, karena Reza pun telah mengizinkannya.

Satu hal yang membuat Kakek Amar dan Nenek Halimah tidak tenang, adalah karena Reza membiarkan Maryam pulang Kerumah orang tuanya sendirian.

Sedikit ada rasa kecewa dari kakek Amar, namun hal itu segera di luruskan oleh Maryam

"Tidak papa kek, Lagi pula Mas Reza semalam Kurang Sehat, Dan Sepertinya baru pagi tadi Mas Reza bisa tidur pulas"

"Maryam sengaja tidak membangunkan Mas Reza, Karena semalam mas Reza sudah berpesan ke Maryam untuk meminta pak Roni mengantarkan Maryam" Ucap Maryam dengan lembut

"Baiklah nak, Hati-hati di jalan, dan jaga kesehatanmu" Ucap kakek Amar seraya mengantarkan Maryam Keluar rumah.

***

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih satu jam Akhirnya Maryam sampai di Gerbang rumah Abi dan Ummi nya, Rumah yang baru Maryam tempati sejak Usaha Perkebunan dan Pabrik milik orang tuanya mulai berkembang.

"Pak Roni , Terima kasih telah mengantar Maryam, Pak Roni bisa kembali ke rumah kakek, Mungkin Maryam akan tinggal beberapa hari di sini" Ucap Maryam kemudian .

Pak Roni yang tidak mengetahui rencana Maryam untuk menginap pun, segera bergegas kembali ke kediaman Kakek Amar.

"Baik Nona Maryam, Bapak Permisi, Assalamualaikum " Ucap pak Roni sebelum meninggalkan Maryam.

"Waalaikumsalam " Jawab Maryam singkat.

Maryam bergegas menuju pintu Utama, dan Mengetuk pintu rumah yang memang selalu di tutup.

Tok tok tok ...!!!

Assalamualaikum Abi. ??

" Ya, Waalaikumsalam " terdengar jawaban dari dalam rumah.

Ceklek

"Ning Maryam ? " Ucap Bi Minah yang tak lain adalah Asisten rumah tangga keluarga Abi Hanif.

"Ning, Masuk Ning!!," Ucap Bi Minah kemudian,

"Ummi sama Abi dimana Bi?" Tanya Maryam Seketika.

"Ee... Itu Ning, Ee... Sudah duduk dulu saja Ning Maryam, bibi Ambilkan Minum ya" Ucap Bi Minah dengan Terbata-bata.

"Bi... !! Dimana Abi dan Ummi " Tanya Maryam dengan nada sedikit meninggi.

Menyadari Bahwa Maryam sedang dalam suasana hati yang tidak baik, kemudian Bi Minah menuntunnya menuju Ruang tamu untuk duduk bersama.

"Ning, Sebetulnya Abi melarang Bibi Mengatakan ini sama Ning Maryam, Tapi karena Ning Maryam pulang Tiba-tiba maka bibi akan menceritakannya.

Bi minah menceritakan dengan detail, kejadian yang menimpa keluarganya. Setelah pernikahan Maryam Dengan Reza, Benar saja Reza Mengembalikan Semua Aset keluarganya, Bahkan Kakek Amar pun Memberikan Investasi Lebih dari sebelumnya.

Namun Sejak saat itu pula Kondisi kesehatan Ummi menjadi menurun, Beberapa kali ummi sakit, namun Ummi tidak pernah mau untuk di bawa kerumah sakit.

Ummi selalu memikirkan Pernikahan Maryam dengan Reza, bagaimana sikap dan perlakuan Reza kepada Maryam.

Melihat Pengorbanan yang di lakukan Maryam, membuat umi merasa sangat sedih. Berkorban Demi Keluarga dan Banyak Orang lainya, demi Supaya Pabrik dan Perkebunan tidak di tutup. Sungguh hal itu sangat mengganggu pikiran ummi.

Selain itu Bi minah Juga mengatakan Jika ummi selalu memikirkan Mahira sang kakak, Ummi yang selalu meratapi Putri Sulungnya itu, Pergi begitu saja dengan laki-laki yang bahkan Bukan Suaminya.

Ummi merasa sangat malu, dan Entah bagaimana Nasibnya, ketika orang-orang tau Kalau Ummi merupakan Orang yang gagal dalam mendidik anak. Setiap hari ummi bersedih atas Kepergian Mahira.

Mendengarkan Cerita BI Minah , tanpa terasa Bulir-bulir Bening menetes begitu saja di sudut mata Maryam, membasahi seluruh cadar yang ia kenakan.

Bi Minah Melanjutkan ceritanya, Bahwa sebetulnya Ummi Maya sudah di rawat di rumah sakit sejak 5 hari yang lalu.

Maryam merasa sangat sedih mendengar umminya yang di rawat sudah cukup lama, namun tidak ada seorangpun yang memberitahu dirinya mengenai kondisi Umminya.

Maryam segera bangkit dan bergegas Meninggalkan Rumah untuk Ke rumah Sakit saat itu juga.

"Ning, Ning Maryam mau kemana ?" Ucap Bi Minah ketika mendapati Maryam beranjak dari duduknya.

"Bi , Maryam Akan kerumah sakit Sekarang" Ucap Maryam Kemudian.

***

Setibanya di rumah sakit, Maryam segera berlalu menuju ruangan diman Umminya di rawat.

Ceklek..

" Assalamualaikum Ummi... Abi..." Ucap Maryam ketika memasuki ruang rawat inap Ummi Maya.

Mendengar suara putrinya , Abi Hanif merasa kaget, Bahkan Ummi Maya pun terjaga dari istirahatnya, ketika mendengar suara Maryam.

"Maryam!!" Ucap keduanya bersamaan

Maryam yang merasa sedih segera menghambur ke arah Umminya kemudian segera memeluk dan mencium Bidadari Surganya itu.

Tidak ada kata yang terucap saat itu, hanya Butiran Air mata yang terus mengalir dari sudut mata Maryam.

"Abi.. Ummi , Kenapa tidak pernah menceritakan ini pada Maryam" Ucap Maryam dengan lembut kepada kedua orang tuanya

"Ummi tidak papa nak, tidak perlu khawatir!!" Jawab Ummi Maya pelan. mencoba menenangkan Putrinya

"Ummi, Maryam tidak mau tau, jangan pernah seperti ini lagi kedepannya, jika memang ada masalah , Ummi bisa ceritakan semuanya pada Maryam " Jawab Maryam dengan suara tangisnya, dan beberapa kali Maryam menyeka Air mata yang keluar dari sudut matanya.

***

[[Mohon. Dukungan Untuk Karya Saya - Dan Mohon Maaf masih Banyak Kekurangan ]]

🙏🤗🥰

Terpopuler

Comments

Erah R Zaelani

Erah R Zaelani

maryam hrs bahagia

2023-07-11

3

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝘧𝘦𝘭𝘭𝘪𝘯𝘨 𝘔𝘢𝘳𝘺𝘢𝘮 𝘣𝘦𝘯𝘢𝘳 𝘬𝘭 𝘵𝘦𝘳𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘴𝘦𝘴𝘶𝘢𝘵𝘶 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘰𝘳𝘵𝘶𝘯𝘺𝘢 👍👍👍

2023-05-02

0

Kinan Rosa

Kinan Rosa

memang kalau orang tua itu tak pernah mau menyusahkan anak"nya
itulah hebatnya orang tua

2023-04-16

1

lihat semua
Episodes
1 1. PROLOG
2 2. Jawaban Dari Doa Maryam
3 3. Reza dan Maryam
4 4. Persiapan Maryam
5 5. Pernikahan Maryam Dan Reza
6 6. Kamar Pengantin
7 7. Kekecewaan Maryam
8 8. Kediaman Kakek Amar
9 9. Kesabaran Maryam
10 10. Meja Makan
11 11. Peninggalan Orang Tua Reza
12 12. Cadar Maryam
13 13. Meminta Izin
14 14. Reza Sakit
15 15. Kepergian Maryam
16 16. Pertemuan Maryam dan Dokter Tama
17 17. Reza dan Tama
18 18. Perubahan Reza
19 19. Ustadz Hamzah
20 20. Pesona Maryam
21 21. Kejujuran Maryam
22 22. Bersama
23 23. Memasak
24 24. Sarapan Bersama
25 25. Kemarahan Reza
26 26. Perkebunan
27 27. Menahan Amarah
28 28. Tidak Jujur
29 29. Menghindari Fitnah
30 30. Persiapan Penyambutan Ummi
31 31. Bertemu Dokter Tama
32 32. Kepulangan Ummi
33 33. Tama - Maryam - Reza
34 34. Tasyakuran
35 35. Menahan Amarah
36 36. Imam Sholat
37 37. Kejujuran Reza
38 38. Dimana Reza ?
39 39. Tingkah Konyol Reza
40 40. Shock Therapi
41 41. Panik
42 42. Pulang Ke Ruman Reza
43 43. Rumah Kakek Amar
44 44. Permohonan Reza
45 45. Terjebak dalam Kamar Mandi
46 46. Lingerie
47 47. Sarapan
48 48. Perdebatan di pagi hari
49 49. Perintah Reza
50 50. Kuliah Dokter Tama
51 51. Lampu Hijau (Berpetualang)
52 52. Berbelanja Bersama
53 53. Menemani Kakek dan Nenek
54 54. Berbincang bersama
55 55. Tata Cara
56 56. Berpetualang Part 1
57 57. Kepanikan Maryam
58 58. Kedatangan Mahira
59 59. Menanti Keputusan
60 60. Kecemburuan Mahira
61 61. Iri dan Dengki Mahira
62 62. Berpetualang Part 2
63 63. Maryam dan Mahira
64 64. Reza dan Mahira
65 65. Pertemuan Randy dan Mahira
66 66. Hanya Istriku
67 67. Membesuk
68 68. Kemarahan Reza
69 69. Saling menguatkan
70 70. Berpetualang Part 3
71 71. Berpetualangan Part 4
72 72. Berpetualang
73 73. Ibadah Rumah tangga
74 74. Rasa Sakit Maryam
75 75. Tanda Cinta Reza
76 76. Cha Tauge
77 77. Kuliah dokter Tama
78 78. Cemburu
79 79. Sikap Manja
80 80. Kedatangan Tasya
81 81. Tangisan Tasya
82 82. Bercengkrama
83 83. Kebucinan Reza
84 84. Kemarahan Tasya
85 85. Senam Pagi
86 86. Cerita Pagi
87 87. Aku Yakin Dengan Istriku, Namun Tidak Padamu
88 88. Seblak Bandung level lima
89 89. Tingkah Konyol Reza
90 90. Sakit Perut Reza
91 91. Pengakuan Reza
92 92. Pertemuan Yang Tak Terduga
93 93. Rasa Penasaran Maryam
94 94. Cerita Mahira
95 95. Mahira dan Denis Part 1
96 96. Mahira Dan Denis Part 2
97 97. Kecurigaan Reza
98 98. Kebun Teh Abi Hanif
99 99. Kepulangan Maryam
100 100. Kejadian Yang Menimpa Maryam dan Mahira
101 101. Mahira dan Tama
102 102. Menjadi Detektif Tama
103 103. Kepanikan Maryam
104 104. Dalang dari Kejadian
105 105. Pertanggung Jawaban
106 106. Kecemasan Reza
107 107. Mual dan Muntah
108 108. Kabar Bahagia
109 109. Sambutan Hangat
110 110. Kesedihan Mahira
111 111. Pengakuan Mahira
112 112. Ungkapan Cinta Denis
113 113. Tanda Hati Sedang Terluka
114 114. Bersaing
115 115. Kedatangan Tama
116 116. Bukan Waktu yang salah dalam sebuah Kisah Cinta
117 117. Membuka Hati
118 118. Memantapkan Hati
119 119. Mengajak Junior Berpetualang
120 120 . Pengumuman
121 121. Hijrah
122 122. Khitan Masal
123 123. Denis dan Rasa Sakitnya.
124 124. Lamaran Denis
125 125. Luka Mahira
126 126. Pertemuan Nissa dan Sahabat Lama
127 127. Menu Istimewa
128 128. Melamar Denis
129 129. Jawaban Denis
130 130. Nissa dan Denis
131 131. Pertemuan Denis dengan Mahira dan Tama
132 132. Kecelakaan
133 133. Operasi
134 134. Pertemuan pertama
135 135. Di Ruang Yang Sama
136 136. Sarapan Pagi
137 137. Berpamitan
138 138. Pengumuman.
139 Pengumuman
140 139. Penantian Jodoh
141 140. Biaya Perawatan
142 141. Kepanikan Nissa
143 142. Titipan Kertas
144 143. Jawaban
145 144. Kejadian Masa Silam
146 145. Bimbang
147 146. Suasana Tegang
148 147. Penawaran
149 148. Persetujuan Tama
150 149. Mahar
151 150. Menerima Mu
152 151. Posesif
153 152. Memperkenalkan status
154 153. Pertemuan Pertama.
155 154. Tak Terduga
156 155. Saling Mengenal
157 156. Pulang
158 157. Sah.
Episodes

Updated 158 Episodes

1
1. PROLOG
2
2. Jawaban Dari Doa Maryam
3
3. Reza dan Maryam
4
4. Persiapan Maryam
5
5. Pernikahan Maryam Dan Reza
6
6. Kamar Pengantin
7
7. Kekecewaan Maryam
8
8. Kediaman Kakek Amar
9
9. Kesabaran Maryam
10
10. Meja Makan
11
11. Peninggalan Orang Tua Reza
12
12. Cadar Maryam
13
13. Meminta Izin
14
14. Reza Sakit
15
15. Kepergian Maryam
16
16. Pertemuan Maryam dan Dokter Tama
17
17. Reza dan Tama
18
18. Perubahan Reza
19
19. Ustadz Hamzah
20
20. Pesona Maryam
21
21. Kejujuran Maryam
22
22. Bersama
23
23. Memasak
24
24. Sarapan Bersama
25
25. Kemarahan Reza
26
26. Perkebunan
27
27. Menahan Amarah
28
28. Tidak Jujur
29
29. Menghindari Fitnah
30
30. Persiapan Penyambutan Ummi
31
31. Bertemu Dokter Tama
32
32. Kepulangan Ummi
33
33. Tama - Maryam - Reza
34
34. Tasyakuran
35
35. Menahan Amarah
36
36. Imam Sholat
37
37. Kejujuran Reza
38
38. Dimana Reza ?
39
39. Tingkah Konyol Reza
40
40. Shock Therapi
41
41. Panik
42
42. Pulang Ke Ruman Reza
43
43. Rumah Kakek Amar
44
44. Permohonan Reza
45
45. Terjebak dalam Kamar Mandi
46
46. Lingerie
47
47. Sarapan
48
48. Perdebatan di pagi hari
49
49. Perintah Reza
50
50. Kuliah Dokter Tama
51
51. Lampu Hijau (Berpetualang)
52
52. Berbelanja Bersama
53
53. Menemani Kakek dan Nenek
54
54. Berbincang bersama
55
55. Tata Cara
56
56. Berpetualang Part 1
57
57. Kepanikan Maryam
58
58. Kedatangan Mahira
59
59. Menanti Keputusan
60
60. Kecemburuan Mahira
61
61. Iri dan Dengki Mahira
62
62. Berpetualang Part 2
63
63. Maryam dan Mahira
64
64. Reza dan Mahira
65
65. Pertemuan Randy dan Mahira
66
66. Hanya Istriku
67
67. Membesuk
68
68. Kemarahan Reza
69
69. Saling menguatkan
70
70. Berpetualang Part 3
71
71. Berpetualangan Part 4
72
72. Berpetualang
73
73. Ibadah Rumah tangga
74
74. Rasa Sakit Maryam
75
75. Tanda Cinta Reza
76
76. Cha Tauge
77
77. Kuliah dokter Tama
78
78. Cemburu
79
79. Sikap Manja
80
80. Kedatangan Tasya
81
81. Tangisan Tasya
82
82. Bercengkrama
83
83. Kebucinan Reza
84
84. Kemarahan Tasya
85
85. Senam Pagi
86
86. Cerita Pagi
87
87. Aku Yakin Dengan Istriku, Namun Tidak Padamu
88
88. Seblak Bandung level lima
89
89. Tingkah Konyol Reza
90
90. Sakit Perut Reza
91
91. Pengakuan Reza
92
92. Pertemuan Yang Tak Terduga
93
93. Rasa Penasaran Maryam
94
94. Cerita Mahira
95
95. Mahira dan Denis Part 1
96
96. Mahira Dan Denis Part 2
97
97. Kecurigaan Reza
98
98. Kebun Teh Abi Hanif
99
99. Kepulangan Maryam
100
100. Kejadian Yang Menimpa Maryam dan Mahira
101
101. Mahira dan Tama
102
102. Menjadi Detektif Tama
103
103. Kepanikan Maryam
104
104. Dalang dari Kejadian
105
105. Pertanggung Jawaban
106
106. Kecemasan Reza
107
107. Mual dan Muntah
108
108. Kabar Bahagia
109
109. Sambutan Hangat
110
110. Kesedihan Mahira
111
111. Pengakuan Mahira
112
112. Ungkapan Cinta Denis
113
113. Tanda Hati Sedang Terluka
114
114. Bersaing
115
115. Kedatangan Tama
116
116. Bukan Waktu yang salah dalam sebuah Kisah Cinta
117
117. Membuka Hati
118
118. Memantapkan Hati
119
119. Mengajak Junior Berpetualang
120
120 . Pengumuman
121
121. Hijrah
122
122. Khitan Masal
123
123. Denis dan Rasa Sakitnya.
124
124. Lamaran Denis
125
125. Luka Mahira
126
126. Pertemuan Nissa dan Sahabat Lama
127
127. Menu Istimewa
128
128. Melamar Denis
129
129. Jawaban Denis
130
130. Nissa dan Denis
131
131. Pertemuan Denis dengan Mahira dan Tama
132
132. Kecelakaan
133
133. Operasi
134
134. Pertemuan pertama
135
135. Di Ruang Yang Sama
136
136. Sarapan Pagi
137
137. Berpamitan
138
138. Pengumuman.
139
Pengumuman
140
139. Penantian Jodoh
141
140. Biaya Perawatan
142
141. Kepanikan Nissa
143
142. Titipan Kertas
144
143. Jawaban
145
144. Kejadian Masa Silam
146
145. Bimbang
147
146. Suasana Tegang
148
147. Penawaran
149
148. Persetujuan Tama
150
149. Mahar
151
150. Menerima Mu
152
151. Posesif
153
152. Memperkenalkan status
154
153. Pertemuan Pertama.
155
154. Tak Terduga
156
155. Saling Mengenal
157
156. Pulang
158
157. Sah.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!