17. Reza dan Tama

Maksut kakek Apa ? " Ucap Reza lagi .

Kakek Amar yang sudah malas menanggapinya segera berlalu meninggalkan Reza. tanpa menjawab pertanyaannya.

***

Dengan Kasar Reza menghempaskan bobot tubuhnya diatas Kasur berukuran king'Size yang ada di kamarnya. Memandang Langit- langit kamar dengan pikiran yang Berkecamuk. Mendengus dengan nafas Kasar. Berpikir tentang apa yang di ucapkan kakeknya.

Segera Reza mengambil Handphone nya, dan menghubungi seseorang.

Reza menghubungi Asisten pribadinya dan Memintanya untuk menghandle Semua pekerjaan di kantor, Serta Memastikan Semua Pekerjaan Harus Berjalan Sesuai Rencana.

Setelahnya Reza meminta Bi Siti Untuk Menyiapkan Beberapa Pakaian.

Setelah memikirkan Beberapa saat Reza memutuskan Akan menemui Maryam, Dan Melihat Keadaan Mertuanya.Reza bergegas Turun ke lantai Bawah dan Berpamitan dengan Kakek juga neneknya

Kakek Amar dan Nenek Halimah pun Bahagia dengan Keputusan Reza.

"Mari Tuan" Ucap Pak Roni seraya membukakan Pintu Mobil

"Tidak Usah Pak, Saya Berangkat Sendiri saja, Saya akan beberapa Hari Di sana" Tukas Reza

"Baik Tuan" Ucap Pak Roni Singkat

"Ohya Selama Saya Tidak Di rumah Pastikan Kakek dan Nenek Baik-Baik Saja " Ucap Reza memperingati Para Pelayan yang Berada di sana , Termasuk Pak Roni dan Bi Siti.

"Baik Tuan!!" Ucap Para Pelayan Serentak. Setelahnya Reza Berlalu meninggalkan Rumah.

***

"Assalamualaikum" Ucap Abi Hanif kerika masuk kedalam ruang Perawatan Ummi Maya.

"Waalaikumsalam Abi" Jawab Ummi Maya dan Maryam bersamaan.

"Maryam, Ini Abi bawakan Bubur Ayam Kesukaanmu" Ucap Abi Hanif dengan Semangat.

Maryam yang mengetahui Abinya membawakan makanan kesukaannya segera Menghambur, Dan Menerima pemberian Abi Hanif dengan semangat. Maryam menerima dengan senyum lebar dan ucapan terima kasih.

Segera Maryam membuka bungkusan tersebut, Terlihat uap yang masih Mengepul sedikit diatasnya. Menandakan Bubur tersebut masih hangat. Tidak menunggu lama, Suapan demi Suapan Telah Masuk kedalam Mulut Maryam.

Melihat Maryam tengah menyantap Bubur Ayam dengan penuh semangat, Abi Hanif dan Ummi Maya pun ikut senang.

"Pelan.. Pelan saja Maryam" Ucap Ummi Maya ketika melihat Putrinya terlalu bersemangat.

"Maryam Sudah Cukup lama Ummi Merindukan Rasa Bubur Ayam ini" Jawab Maryam seketika.

Abi Hanif dan Ummi Maya, menyadari setelah pernikahan Maryam dengan Reza Maryam belum pernah sekalipun pulang Kerumah orang tuanya, sudah pasti Maryam merindukan Bubur Ayam kesukaannya.

Karena Baru saat ini Maryam bisa pulang, saat Ummi Maya sakit, Sehingga Abi Hanif berinisiatif untuk membawakan Makanan kesukaannya.

Melihat Ke Arah Abi Hanif , Maryam yang menyadari ada guratan kesedihan di wajah Tua nya, Seketika bertanya "Abi Ada masalah apa ?, Atau Abi sedang Sakit ?," Tanya Maryam karena mendapati wajah orang tuanya yang tidak seperti biasanya.

Mendengar Pertanyaan Maryam Abi Hanif tersenyum Kearahnya, yang sedang mengunyah makanan.

"Tidak, Abi baik-baik saja Maryam"

"Habiskan makananmu nak " Ucap Abi Hanif kemudian.

Setelah Menghabiskan satu porsi penuh Bubur Ayam, Maryam merasa sangat kenyang dan Puas.

Setelah itu Maryam Bergegas untuk melaksanakan Sholat Asyar , Maryam segera menuju ke kamar mandi dan mengambil Air wudhu, Setelah itu Maryam Sholat Asyar dengan Abi Hanif sebagai imamnya. Dan Ummi Maya yang sholat diatas Kasurnya dengan Posisi duduk.

Setelah menyelesaikan Sholat, Keduanya Membaca beberapa Amalan Dzikir Petang dan di lanjut Membaca Mushaf Al-Qur'an.

Setelah menyelesaikan semua Kegiatan Selepas Sholat, Maryam mencium Punggung tangan Kedua orang tuanya dengan Takzim.

"Maryam .. " Ucap Abi Hanif Memecah Kesunyian.

"Ya Abi" Jawab maryam kemudian

"Ada beberapa hal yang ingin Abi bicarakan denganmu nak " Ucap Abi Hanif dengan Posisi masih duduk diatas Sajadah.

"Iya Abi, Katakan Saja " Ucap Maryam dengan Melipat Mukenanya.

"Sebetulnya Abi ingin bertanya dari beberapa hari yang lalu " Tukas Abi Hanif kemudian

Maryam yang menyadari Perubahan mimik wajah Abinya pun, segera fokus duduk Berhadapan.

"Maryam, Apa Kamu Bahagia dengan Pernikahanmu Nak?? " Tanya Abi Kemudian

Maryam yang Mendengar pertanyaan tersebut pun merasa Bagai sedang tersengat listrik.

Maryam merasa sangat Terkejut dengan Pertanyaan itu, seketika Membulatkan Kedua Bola matanya, dan setelahnya Raut wajah Maryam pun menjadi padam.

"Maryam ...Maafkan Abi dan Ummi Nak" Ucap Ummi Maya dengan nada sedih.

Abi Hanif yang mengetahui jika putrinya sedang Tidak baik-baik, Namun enggan Menceritakan Permasalahan yang sedang di hadapi kepada orang tuanya, Abi Hanif yang menyadari, Mencoba Mencairkan suasana.

"Nak... Abi Tahu, mungkin ini berat untukmu, Tapi Abi percaya kamu bisa melewatinya, Kamu tidak perlu menceritakan Permasalahan Keluargamu Jika Memang Kamu Tidak Menginginkannya " Ucap Abi Hanif , Memberi nasihat.

"Percayalah Maryam, Allah SWT tidak akan menguji Hambanya diluar kemampuannya"

"Sebagai Seorang Wanita Muslim, dan Seorang istri, Abi senang jika kamu menyimpan Aib Rumah tanggamu, Karna sejatinya itu lebih baik untukmu dan Suamimu" Tukas Abi Hanif , Dengan usapan lembut di puncak kepala Maryam.

"Percayalah nak, Allah SWT akan menggantikan kesedihan dan ketidakberdayaan mu dengan sesuatu yang tidak akan pernah kamu Ketahui, Allah maha membolak balikkan Hati Umatnya "

Maryam mendengarkan nasihat orang tuanya dengan hati Lapang, Menyadari setiap Perkataan Abi Benar adanya. Maryam telah ikhlas dengan semua takdir yang di terimanya.

"Abi... Ummi... !! Maryam bahagia dengan Pernikahan Maryam saat , Kakek Amar Nenek Halimah Mereka semua Baik terhadap Maryam , Terlebih dengan Mas Reza, Beliau Suami Yang baik, Tidak pernah sedikitpun berlaku kasar terhadap Maryam"

"Mengenai Mas Reza yang saat ini mungkin belum bisa menjenguk Ummi, Karena Beliau memiliki beberapa kesibukan dan Proyek penting di Luar kota"

"Abi dan Umi tidak perlu Mencemaskan Maryam, Semuanya baik-baik Saja " Ucap Maryam panjang lebar Mencoba Menenangkan Kegelisahan Kedua orang tuanya.

Tanpa di sadari oleh ketiganya, Seseorang telah berdiri tepat di Ambang pintu Ruang perawatan Ummi Maya. Reza yang mengetahui Percakapan Ketiganya Urung untuk masuk kedalam ruangan.

"Bahkan Setelah Semua yang kulakukan, dia tetap Menutupi Semua Aib ku"

"Bisa saja dia mengatakan semua keburukan ku Kepada Orang Tuanya, Tapi dia lebih Memilih Menutupi dan Memendamnya Sendiri". Ucap Reza dalam hati.

Merasa dirinya sudah sangat keterlaluan terhadap Maryam, Reza sangat Malu dan Tidak bisa menemui Maryam Saat ini.

Reza Memutuskan Untuk meninggalkan Ketiganya, karena sudah tidak sanggup mendengar perbincangan Mereka.

Segera Reza mengenakan kembali kaca mata hitamnya, Dengan Langkah Gontai Reza bergegas keluar dari rumah sakit.

"Reza!!" Seseorang memanggilnya

Mendengar seseorang memanggilnya, Reza bergegas Mencari siapa orang tersebut.

"Tama !!" Dengan Suara dingin Reza melihat kearah Tama yang berjalan kearahnya.

"Tuan Reza Abizar El Shirazy, Sudah lama rasanya Kita tidak bertemu!!" Ucap tama kepada Kemudian.

"Ya, Benar ... Sudah Sejak Dua Belas Tahun yang lalu" Ucap Reza dengan nada dingin.

"Hhahaahaa... sudah dua belas tahun ternyata, dan kau masih tetap sama dengan Reza yang ku kenal dulu " Ucap Tama sinis.

"Apa mau mu? " Tanya Reza dengan nada ketus.

"Apa kau tidak ingin Reuni Dengan Sahabat Lamamu ini ??" Ucap Tama dengan nada Mengejek.

Reza yang merasa tidak nyaman dengan Pertemuan nya dengan Teman lamanya tersebut, memilih segera berlalu meninggalkannya.

***

[[Terima kasih Telah Mampir di Karya Saya- Jangan Lupa Dukunganya]]

Terpopuler

Comments

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝘬𝘢𝘺𝘢𝘬𝘯𝘺𝘢 𝘛𝘢𝘮𝘢 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘺𝘨 𝘥𝘶𝘭𝘶 𝘴𝘶𝘬𝘢 𝘣𝘶𝘭𝘪 𝘙𝘦𝘻𝘢 𝘥𝘦𝘩 🤔🤔🤔🤔

2023-05-02

1

Wagia Ningsih

Wagia Ningsih

ah mungkin temannya itu yg pernah membuli reza

2023-04-23

0

Kinan Rosa

Kinan Rosa

ternyata si Tama musuhnya si Reza
itu bagus sehingga bisa membuat Reza semakin ingin melindungi istrinya 😄

2023-04-16

0

lihat semua
Episodes
1 1. PROLOG
2 2. Jawaban Dari Doa Maryam
3 3. Reza dan Maryam
4 4. Persiapan Maryam
5 5. Pernikahan Maryam Dan Reza
6 6. Kamar Pengantin
7 7. Kekecewaan Maryam
8 8. Kediaman Kakek Amar
9 9. Kesabaran Maryam
10 10. Meja Makan
11 11. Peninggalan Orang Tua Reza
12 12. Cadar Maryam
13 13. Meminta Izin
14 14. Reza Sakit
15 15. Kepergian Maryam
16 16. Pertemuan Maryam dan Dokter Tama
17 17. Reza dan Tama
18 18. Perubahan Reza
19 19. Ustadz Hamzah
20 20. Pesona Maryam
21 21. Kejujuran Maryam
22 22. Bersama
23 23. Memasak
24 24. Sarapan Bersama
25 25. Kemarahan Reza
26 26. Perkebunan
27 27. Menahan Amarah
28 28. Tidak Jujur
29 29. Menghindari Fitnah
30 30. Persiapan Penyambutan Ummi
31 31. Bertemu Dokter Tama
32 32. Kepulangan Ummi
33 33. Tama - Maryam - Reza
34 34. Tasyakuran
35 35. Menahan Amarah
36 36. Imam Sholat
37 37. Kejujuran Reza
38 38. Dimana Reza ?
39 39. Tingkah Konyol Reza
40 40. Shock Therapi
41 41. Panik
42 42. Pulang Ke Ruman Reza
43 43. Rumah Kakek Amar
44 44. Permohonan Reza
45 45. Terjebak dalam Kamar Mandi
46 46. Lingerie
47 47. Sarapan
48 48. Perdebatan di pagi hari
49 49. Perintah Reza
50 50. Kuliah Dokter Tama
51 51. Lampu Hijau (Berpetualang)
52 52. Berbelanja Bersama
53 53. Menemani Kakek dan Nenek
54 54. Berbincang bersama
55 55. Tata Cara
56 56. Berpetualang Part 1
57 57. Kepanikan Maryam
58 58. Kedatangan Mahira
59 59. Menanti Keputusan
60 60. Kecemburuan Mahira
61 61. Iri dan Dengki Mahira
62 62. Berpetualang Part 2
63 63. Maryam dan Mahira
64 64. Reza dan Mahira
65 65. Pertemuan Randy dan Mahira
66 66. Hanya Istriku
67 67. Membesuk
68 68. Kemarahan Reza
69 69. Saling menguatkan
70 70. Berpetualang Part 3
71 71. Berpetualangan Part 4
72 72. Berpetualang
73 73. Ibadah Rumah tangga
74 74. Rasa Sakit Maryam
75 75. Tanda Cinta Reza
76 76. Cha Tauge
77 77. Kuliah dokter Tama
78 78. Cemburu
79 79. Sikap Manja
80 80. Kedatangan Tasya
81 81. Tangisan Tasya
82 82. Bercengkrama
83 83. Kebucinan Reza
84 84. Kemarahan Tasya
85 85. Senam Pagi
86 86. Cerita Pagi
87 87. Aku Yakin Dengan Istriku, Namun Tidak Padamu
88 88. Seblak Bandung level lima
89 89. Tingkah Konyol Reza
90 90. Sakit Perut Reza
91 91. Pengakuan Reza
92 92. Pertemuan Yang Tak Terduga
93 93. Rasa Penasaran Maryam
94 94. Cerita Mahira
95 95. Mahira dan Denis Part 1
96 96. Mahira Dan Denis Part 2
97 97. Kecurigaan Reza
98 98. Kebun Teh Abi Hanif
99 99. Kepulangan Maryam
100 100. Kejadian Yang Menimpa Maryam dan Mahira
101 101. Mahira dan Tama
102 102. Menjadi Detektif Tama
103 103. Kepanikan Maryam
104 104. Dalang dari Kejadian
105 105. Pertanggung Jawaban
106 106. Kecemasan Reza
107 107. Mual dan Muntah
108 108. Kabar Bahagia
109 109. Sambutan Hangat
110 110. Kesedihan Mahira
111 111. Pengakuan Mahira
112 112. Ungkapan Cinta Denis
113 113. Tanda Hati Sedang Terluka
114 114. Bersaing
115 115. Kedatangan Tama
116 116. Bukan Waktu yang salah dalam sebuah Kisah Cinta
117 117. Membuka Hati
118 118. Memantapkan Hati
119 119. Mengajak Junior Berpetualang
120 120 . Pengumuman
121 121. Hijrah
122 122. Khitan Masal
123 123. Denis dan Rasa Sakitnya.
124 124. Lamaran Denis
125 125. Luka Mahira
126 126. Pertemuan Nissa dan Sahabat Lama
127 127. Menu Istimewa
128 128. Melamar Denis
129 129. Jawaban Denis
130 130. Nissa dan Denis
131 131. Pertemuan Denis dengan Mahira dan Tama
132 132. Kecelakaan
133 133. Operasi
134 134. Pertemuan pertama
135 135. Di Ruang Yang Sama
136 136. Sarapan Pagi
137 137. Berpamitan
138 138. Pengumuman.
139 Pengumuman
140 139. Penantian Jodoh
141 140. Biaya Perawatan
142 141. Kepanikan Nissa
143 142. Titipan Kertas
144 143. Jawaban
145 144. Kejadian Masa Silam
146 145. Bimbang
147 146. Suasana Tegang
148 147. Penawaran
149 148. Persetujuan Tama
150 149. Mahar
151 150. Menerima Mu
152 151. Posesif
153 152. Memperkenalkan status
154 153. Pertemuan Pertama.
155 154. Tak Terduga
156 155. Saling Mengenal
157 156. Pulang
158 157. Sah.
Episodes

Updated 158 Episodes

1
1. PROLOG
2
2. Jawaban Dari Doa Maryam
3
3. Reza dan Maryam
4
4. Persiapan Maryam
5
5. Pernikahan Maryam Dan Reza
6
6. Kamar Pengantin
7
7. Kekecewaan Maryam
8
8. Kediaman Kakek Amar
9
9. Kesabaran Maryam
10
10. Meja Makan
11
11. Peninggalan Orang Tua Reza
12
12. Cadar Maryam
13
13. Meminta Izin
14
14. Reza Sakit
15
15. Kepergian Maryam
16
16. Pertemuan Maryam dan Dokter Tama
17
17. Reza dan Tama
18
18. Perubahan Reza
19
19. Ustadz Hamzah
20
20. Pesona Maryam
21
21. Kejujuran Maryam
22
22. Bersama
23
23. Memasak
24
24. Sarapan Bersama
25
25. Kemarahan Reza
26
26. Perkebunan
27
27. Menahan Amarah
28
28. Tidak Jujur
29
29. Menghindari Fitnah
30
30. Persiapan Penyambutan Ummi
31
31. Bertemu Dokter Tama
32
32. Kepulangan Ummi
33
33. Tama - Maryam - Reza
34
34. Tasyakuran
35
35. Menahan Amarah
36
36. Imam Sholat
37
37. Kejujuran Reza
38
38. Dimana Reza ?
39
39. Tingkah Konyol Reza
40
40. Shock Therapi
41
41. Panik
42
42. Pulang Ke Ruman Reza
43
43. Rumah Kakek Amar
44
44. Permohonan Reza
45
45. Terjebak dalam Kamar Mandi
46
46. Lingerie
47
47. Sarapan
48
48. Perdebatan di pagi hari
49
49. Perintah Reza
50
50. Kuliah Dokter Tama
51
51. Lampu Hijau (Berpetualang)
52
52. Berbelanja Bersama
53
53. Menemani Kakek dan Nenek
54
54. Berbincang bersama
55
55. Tata Cara
56
56. Berpetualang Part 1
57
57. Kepanikan Maryam
58
58. Kedatangan Mahira
59
59. Menanti Keputusan
60
60. Kecemburuan Mahira
61
61. Iri dan Dengki Mahira
62
62. Berpetualang Part 2
63
63. Maryam dan Mahira
64
64. Reza dan Mahira
65
65. Pertemuan Randy dan Mahira
66
66. Hanya Istriku
67
67. Membesuk
68
68. Kemarahan Reza
69
69. Saling menguatkan
70
70. Berpetualang Part 3
71
71. Berpetualangan Part 4
72
72. Berpetualang
73
73. Ibadah Rumah tangga
74
74. Rasa Sakit Maryam
75
75. Tanda Cinta Reza
76
76. Cha Tauge
77
77. Kuliah dokter Tama
78
78. Cemburu
79
79. Sikap Manja
80
80. Kedatangan Tasya
81
81. Tangisan Tasya
82
82. Bercengkrama
83
83. Kebucinan Reza
84
84. Kemarahan Tasya
85
85. Senam Pagi
86
86. Cerita Pagi
87
87. Aku Yakin Dengan Istriku, Namun Tidak Padamu
88
88. Seblak Bandung level lima
89
89. Tingkah Konyol Reza
90
90. Sakit Perut Reza
91
91. Pengakuan Reza
92
92. Pertemuan Yang Tak Terduga
93
93. Rasa Penasaran Maryam
94
94. Cerita Mahira
95
95. Mahira dan Denis Part 1
96
96. Mahira Dan Denis Part 2
97
97. Kecurigaan Reza
98
98. Kebun Teh Abi Hanif
99
99. Kepulangan Maryam
100
100. Kejadian Yang Menimpa Maryam dan Mahira
101
101. Mahira dan Tama
102
102. Menjadi Detektif Tama
103
103. Kepanikan Maryam
104
104. Dalang dari Kejadian
105
105. Pertanggung Jawaban
106
106. Kecemasan Reza
107
107. Mual dan Muntah
108
108. Kabar Bahagia
109
109. Sambutan Hangat
110
110. Kesedihan Mahira
111
111. Pengakuan Mahira
112
112. Ungkapan Cinta Denis
113
113. Tanda Hati Sedang Terluka
114
114. Bersaing
115
115. Kedatangan Tama
116
116. Bukan Waktu yang salah dalam sebuah Kisah Cinta
117
117. Membuka Hati
118
118. Memantapkan Hati
119
119. Mengajak Junior Berpetualang
120
120 . Pengumuman
121
121. Hijrah
122
122. Khitan Masal
123
123. Denis dan Rasa Sakitnya.
124
124. Lamaran Denis
125
125. Luka Mahira
126
126. Pertemuan Nissa dan Sahabat Lama
127
127. Menu Istimewa
128
128. Melamar Denis
129
129. Jawaban Denis
130
130. Nissa dan Denis
131
131. Pertemuan Denis dengan Mahira dan Tama
132
132. Kecelakaan
133
133. Operasi
134
134. Pertemuan pertama
135
135. Di Ruang Yang Sama
136
136. Sarapan Pagi
137
137. Berpamitan
138
138. Pengumuman.
139
Pengumuman
140
139. Penantian Jodoh
141
140. Biaya Perawatan
142
141. Kepanikan Nissa
143
142. Titipan Kertas
144
143. Jawaban
145
144. Kejadian Masa Silam
146
145. Bimbang
147
146. Suasana Tegang
148
147. Penawaran
149
148. Persetujuan Tama
150
149. Mahar
151
150. Menerima Mu
152
151. Posesif
153
152. Memperkenalkan status
154
153. Pertemuan Pertama.
155
154. Tak Terduga
156
155. Saling Mengenal
157
156. Pulang
158
157. Sah.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!