Ghost Helper Team
Empat remaja sedang makan bakso di sebuah warung bakso yang ada di pinggir jalan. Namun pandangan mereka sesekali melihat ke arah depan gerobak bakso melihat pemandangan yang sebenarnya sudah lazim mereka lihat.
Ke empat remaja itu adalah Camelia, gadis remaja cantik berusia 17 tahun yang sekarang sedang duduk di kelas 11 di salah satu SMA swasta di kota ini.
Di sebelahnya duduk seorang wanita dengan seragam yang sama dengannya. Namanya Ester, usianya bahkan masih 16 tahun dan dia juga duduk di kelas 11. Mereka berdua juga sekelas.
Di samping Ester duduk seorang pria dengan kamera yang sejak tadi tak lepas dari tangan kirinya, meski tangan kanannya sibuk makan bakso. Nama pemuda itu adalah Hari, Kaca mata tebal sudah jadi ciri khasnya. Usianya 20 tahun, seorang mahasiswa jurusan seni di salah satu kampus ternama di kota ini. Lalu di samping Hari duduk seorang pemuda yang wajahnya baby face, sejak tadi diam saja sambil memperhatikan pemandangan yang ada di depan gerobak bakso.
Pemuda innocent itu bernama Akbar, usianya 18 tahun, dia juga mahasiswa semester satu di kampus yang sama dengan Hari. Dan Akbar juga anak salah satu ustadz terkenal di kota ini.
Arah pandangan mereka itu tertuju pada sesosok mahluk yang sejak tadi terus mondar-mandir di depan gerobak bakso. Sosok itu bukan manusia, tapi Camelia, Akbar, Hari dan Ester sudah tidak terkejut lagi melihat sosok seperti itu. Pasalnya sudah setengah tahun ini mereka hampir setiap hari selalu saja bertemu bahkan berkomunikasi dengan makhluk semacam itu.
Berbeda dengan ketiga teman mereka yang bisa melihat secara langsung makhluk dari dunia lain itu, Hari hanya bisa melihat mereka dengan bantuan kameranya saja. Karena itu sejak tadi, Hari tak melepaskan kameranya dari tangannya.
"Tuh set4n kenapa sih, mondar-mandir aja dari tadi?" tanya Hari yang bingung sendiri dengan tingkah makhluk berpakaian putih bersih kebesaran.
Dari sosoknya sih sepertinya bukan wanita, karena jalannya terlihat sangat tegap meskipun tidak menapak di tanah.
"Iya tuh, mungkin dia mau makan bakso tapi gak punya duit rupiah!" sahut Camelia yang memang tipikal orang tidak bisa serius.
"Atau mau makan tapi males ada Ester di sini!" seru Akbar yang memang suka menggoda Ester. Sebab dari keempat orang itu, Ester yang punya tempramen agak tinggi. Tipikal orang yang gampang emosian.
"Apaan lu, anak pak haji. Yang ada tuh set4n mau makan di sini, tapi males kepanasan ada elu disini!" balas Ester.
Camelia dan Hari terkekeh mendengar dia temannya itu saling ejek.
"Samperin yuk!" ajak Camelia yang langsung meninggalkan ketiga temannya.
"Ck... kebiasaan tuh anak, yang ada entar kita di kira orang str3s kalau langsung nanya tuh set4n di depan warung begini!" gumam Akbar yang langsung menyusul Camelia meninggalkan Hari dan Ester yang masih sibuk dengan bakso mereka masing-masing.
"Gak ikut kak?" tanya Ester pada Hari.
"Masih setengah bakso saya, sudah biar mereka berdua saja!" jawab Hari yang memang mendapatkan bakso paling akhir dari penjualnya tadi.
Sebagai yang paling dewas4 di antara ke empat orang ini. Hari memang selalu mengalah dalam setiap hal. Naluri kebapakan nya memang sangat terlihat, apalagi pada Ester dan Camelia.
Sebelum Camelia menghampiri sosok itu, Akbar memanggil gadis cantik itu.
"Mel, jangan di ajak ngobrol di sini!" ucap Akbar dan langsung di balas anggukan kepala oleh Camelia.
"Eh mas, mas...!" panggil Camelia pada sosok berpakaian putih yang sejak tadi mondar-mandir di depan gerobak bakso mang Udin.
Melihat tidak ada orang lain selain dirinya, makhluk itu pun melihat ke arah Camelia. Wajah pucat dengan mata hitam dan tangan pucat pasti bisa membuat orang yang baru pertama kali melihatnya lari ketakutan. Tapi karena Camelia dan Akbar sudah sering melihat makhluk seperti itu mereka pun terbiasa, dan bersikap seperti bertemu orang biasa saja.
"Saya?" tanya hantu itu sambil menunjuk dirinya sendiri.
Camelia langsung mengangguk dengan cepat.
"Iya, yuk ikut kita ke sana!" ajak Camelia yang berjalan di ikuti Akbar di belakangnya.
Hantu itu masih bingung, tapi kemudian Akbar bicara padanya.
"Ayo mas!" ajak Akbar dan membuat hantu itu mengikuti nya.
Camelia duduk di bangku taman tak jauh dari warung bakso, dan Akbar berdiri di sisi lain bangku itu.
Hantu yang bingung itu langsung bicara pada mereka.
"Kalian bisa lihat saya?" tanya hantu itu.
"Duduk sini mas!" ajak Camelia sok akrab. Dia memang seperti itu.
Hantu itu duduk, dia benar-benar menurut.
"Mas, hantu baru ya?" tanya Camelia lagi membuat Akbar terkekeh.
"Kenapa lu ketawa?" tanya Camelia yang tidak suka Akbar menertawakan nya.
"Lu ada-ada aja, dia udah gak di plastikin, darimana barunya?" tanya Akbar bercanda.
Camelia hanya berdecak kesal lalu kembali pada hantu pria yang malah tambah bingung pada kedua orang di samping kiri dan kanannya itu.
"Mas, kenapa mondar-mandir terus disana? mas mau makan bakso?" tanya Camelia yang lagi-lagi membuat Akbar terkekeh.
"Yang bener aja, masuk lewat mana keluar lewat mana entar!" sela Akbar.
"Diem dulu deh, mas jawab dong jangan diem aja!" seru Camelia yang sudah mulai kesal pada Akbar.
Si hantu pria malah terkejut karena Camelia terlihat melampiaskan kekesalannya pada Akbar padanya.
"Eh kok marah mbaknya?" tanya hantu itu.
"Ck... maaf mas. Jawab dong, siapa tahu kita bisa bantu!" ucap Camelia.
Si hantu pria terkejut, dia langsung membulatkan matanya yang memang sudah bulat.
"Beneran mbak?" tanya hantu pria itu dan langsung di balas anggukan cepat dari Camelia.
"Saya mau pulang mbak, tapi saya gak tahu gimana caranya mbak!" jawab hantu itu membuat Camelia melongo heran.
"Dari kemarin, saya nungguin mobil bis yang bawa saya ke Bandung, kemarin di sini tapi sekarang gak ada, saya bingung saya mau pulang tapi semakin jauh saya jalan, semakin bingung saya. Sepertinya saya nyasar. Saya coba tanya sama orang-orang tapi mereka sepertinya gak bisa lihat saya...!"
Hantu pria itu terus bercerita, Akbar mendekat ke arah Camelia dan berbisik padanya.
"Nih, set4n gimana sih. Kayaknya dia belum ngeh ya, kalau dia udah is dead! terus tinggal terbang aja kalau mau pulang" bisik Akbar membuat Camelia mengangguk.
"Mas, mas mau pulang kemana?" tanya Camelia yang memasang ekspresi sedih.
"Ke Bandung, jalan garuda nomer 8!" jawab si hantu.
Camelia lantas tersenyum.
"Kita anterin ya mas!" ucap Camelia yang langsung tersenyum pada hantu pria itu.
Akbar terkejut.
"Mel, ke Bandung. Besok pagi baru kita sampai!" sela Akbar.
"Udah gak papa, kita kan Ghost Helper team, pantang pulang sebelum para Ghost tenang!" seru Camelia yang membuat Akbar menghela nafas panjang tapi membuat si hantu pria itu tersenyum senang. Meskipun senyumnya terlihat menakutkan.
***
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments
Neyna 🎭🖌️
dari awal saja sudah bakso, untung bukan baksonya Limbad ya noer 😂 semangat semoga karya barunya sukses 💪💕💕
2022-09-27
3
Embun Kesiangan
di fav dulu, pingin baca novel ini nanti✌🙏🙏🙏
2022-09-22
2
Embun Kesiangan
heran sama author satu ini😍otak sama idenya tuh, ada aja wkwkwk🙏🙏🙏❤sukses selalu y noer tuk semua karya2nya😗
2022-09-22
2