GHT 6. Kondisi Mommy Darren

Setelah membangunkan Camelia, mereka pun menghampiri mobil Akbar. Melihat di jok belakang sudah duduk Darren dan mbak Kunti. Ester menggaruk kepalanya yang sebenarnya tidak terasa gatal.

"Ngapain kalian berdua duduk di dalam mobil" tanya Ester.

"Kan Ester yang suruh kakak Kunti sama Darren langsung ke mobilnya Akbar!" jawab mbak Kunti polos.

Mobil Akbar ini model sedan dengan hanya kapasitas 5 orang saja maksimalnya. Camelia pun terkekeh.

Sementara Ester makin geram saja pada hantu perempuan yang sudah setengah tahun bersama mereka itu.

"Kalau kalian berdua duduk di dalam mobil, terus kita berdua duduk dimana?" tanya Ester mulai geram.

Tidak menjawab pertanyaan dari Ester, mbak Kunti malah balas bertanya.

"Terus kalau kita gak ikut sama Akbar, nanti kalian bisa kesasar kan?" tanya mbak Kunti benar-benar polos.

Ester sampai menepuk keningnya mendengar pertanyaan itu keluar dari mulut pucat dan bibir hitam mbak Kunti.

"Tinggal bilang aja ke Akbar dimana alamat rumah Darren. Yuk ah, dah panas nih diluar!" ucap Camelia lalu di balas anggukan kepala berkali-kali oleh mbak Kunti.

Mbak Kunti langsung mengikuti lengan Darren.

"Dimana alamat rumah kamu?" tanya mbak kunti pada Darren.

Darren pun langsung mengatakan alamat rumahnya pada Akbar setelah itu mbak Kunti dan juga Darren menghilang dari tempatnya. Ester dan Camelia masuk ke dalam mobil.

"Tahu kamu alamat itu?" tanya Hari pada Akbar.

"Rumah orang-orang elit tuh di sana!" jawab Akbar yang membuat ketiga temannya menunjukkan ekspresi yang berbeda-beda.

Hari terkejut dengan sedikit mengangguk paham, lalu Ester melebarkan matanya dan kemudian lanjut memasang sabuk pengaman. Sedangkan Camelia diam dan berpikir.

"Sayang banget ya, apalagi menurut cerita Ester yang dia dengar dari Darren, dia itu anak tunggal. Artinya dia pewaris satu-satunya keluarganya gitu kan. Ck... kita harus cepat nih kayaknya. Takut mommy nya nekat sangking frust4sinya!" ucap Camelia.

Yang lain mengangguk lalu Akbar segera melajukan mobil yang dia kemudikan ke jalan yang tadi di sebutkan oleh Darren.

Sementara itu di ruang Darren. Sebuah mansion yang sangat besar, dari pintu gerbang hingga ke teras rumah pun jaraknya sekitar setengah luas lapangan sepak bola. Belum lagi dengan jajaran mobil mewah yang terjajar rapi di garasi yang sudah seperti sebuah workshop. Sangat besar dan mewah.

Darren dan mbak Kunti sudah berada di dalam ruangan, dimana enam maid sedang mengetuk pintu nyonya mereka yang adalah ibunda atau mommy dari Darren.

Tok tok tok

"Nyonya tolong buka pintunya, nyonya belum makan hampir tiga hari, tolong buka pintunya nyonya!" ujar sang maid yang merupakan seorang wanita paruh baya, matanya sudah sangat berkaca-kaca. Nampak sekali dia sangat cemas pada nyonya nya.

Sementara itu ada dua orang yang berdiri agak jauh dari pintu. Satu orang lelaki dengan kumis agak tebal, satu lagi wanita yang riasannya agak menor.

"Siapa dua orang itu?" tanya mbak Kunti pada Darren.

"Itu paman dan sekertaris mommy!" jawab Darren yang langsung terbang hendak masuk melihat kondisi ibunya di dalam kamar.

Tapi mbak Kunti menahan tangan Darren.

"Sebentar Darren, kenapa mereka berdiri jauh dari para pembantu mu, lihat enam orang pembantu mu sangat sedih. Kenapa paman dan sekertaris mommy mu tampak biasa-biasa saja?" tanya mbak Kunti yang membuat Darren baru mulai memperhatikan paman dan juga sekertaris mommy nya itu.

"Iya, padahal kemarin paman terlihat menangis saat bicara pada ibu!" ucap Darren yang cukup heran.

"Ayo kita dekati mereka!" ajak mbak Kunti yang memang sangat penasaran dengan dua orang yang tampak sedih di depan mommy Renata mommy Darren, tapi tampak biasa saja di luar kamar Renata.

"Ih, kok aku merinding ya tuan!" ucap Heni sekertaris Renata sambil memegang tengkuknya yang memang terlihat pucat dengan buku kuduk berdiri.

"Kamu mungkin sedang tidak enak badan, kamu juga sudah menemani kakak ku selama tiga hari ini. Ingat untuk tetap jaga kesehatan mu, karena setelah kakak ku meninggal nanti, kamu akan ku nikahi dan kita kuasai semua harta kakak ku!" ucap Roni. Adik kandung Renata.

Darren mengepalkan tangannya dan mengarahkan nya pada Roni.

Tapi berkali-kali Darren berusaha, tetap saja tangannya hanya melewati Roni, menembus begitu saja. Tanpa bisa menyentuhnya.

"Dasar paman jahat, kakak Kunti dia juga yang selalu bilang padaku, kalau aku pasti bisa menyetir, rupanya ini semua rencana orang bu5uk ini. Hiks ....!" karena tak bisa memukul Roni.

Darren malah berjongkok dengan kaki tetap tak menyentuh lantai. Tangannya menutupi wajahnya yang menangis karena menyesal. Dia termakan bujukan dan sanjungan dari pamannya sendiri, hingga dia diam-diam pergi di malam hari dan mengemudi hingga kecelakaan.

Mbak Kunti yang kasihan pada Darren langsung menepuk bahunya beberapa kali.

"Sudahlah, semua sudah terjadi. Sekalian saja kita bongkar kejahatan paman mu ini. Kita tunggu Hari dan yang lain datang!" ucap mbak Kunti yang merasa sedih pada apa yang di alami Darren.

Darren dan mbak Kunti pun masuk ke dalam kamar Renata menembus dinding. Tapi mbak Kunti kembali menoleh ke arah Roni.

'Manusia dari dulu tidak bisa lepas dari sifat serakah ya. Padahal keponakan sendiri loh, harusnya seperti anak sendiri kan. Tapi karena keserakahan malah tega mencelakainya!' batin mbak Kunti sedih.

Setelah itu, mbak Kunti kembali mengikuti Darren. Saat masuk dan melihat kondisi mommy nya, Darren langsung menangis dan berusaha bicara pada mommy nya yang sudah tergeletak tak berdaya di bawah tempat tidur sambil terus menangis dan memeluk foto Darren.

Dengan suara lirih, Renata terus menyebut nama Darren.

"Mommy, ini Darren. Mommy...!" teriak Darren.

Tapi sekencang apapun Darren berteriak, Renata tetap tidak bisa mendengar suara anaknya itu. Darren terus menangis dan berteriak, karena putus asa Darren langsung kembali bersimpuh di depan sang mommy.

Mbak Kunti juga tidak bisa berbuat banyak, dia bukan hantu yang bisa di beri kelebihan atau mempelajari kelebihan seperti bisa menyentuh benda atau hal lain yang bisa di kuasai hantu lain yang usianya sudah lebih dari seratus tahun. Mbak Kunti adalah hantu yang meninggal karena bunuh diri, hanya kekuatan gelap yang bisa mengajarinya ilmu kelebihan semacam itu. Tapi mbak Kunti tidak mau bergabung dengan kekuatan gelap dan memilih melakukan jalan kebaikan agar setidaknya saat manjadi manusia dia tidak berguna bagi orang lain. Tapi saat menjadi hantu dia bisa berguna untuk hantu lain.

"Darren...!" lirih mbak Kunti yang begitu sedih melihat Darren yang mulai putus asa.

***

Bersambung...

Terpopuler

Comments

TK

TK

beginilah dunia manusia

2022-09-23

2

TK

TK

bagi ilmu buda gak makan minum tiga hari 😂😂😂✌️

2022-09-23

2

TK

TK

ruang/ rumah

2022-09-23

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!