GHT 16. Camelia di dalam Kurungan

Camelia yang sedang di kumpulkan bersama dengan para gadis-gadis yang akan menjadi persembahan hanya bisa terus berdoa saat dia mendengar kalau pangeran kegelapan itu akan mengerahkan 100 siluman banteng itu untuk menghadang Hari dan Akbar.

Camelia sama sekali tidak meragukan kemampuan dua teman satu timnya itu. Namun dia juga mencemaskan keselamatan mereka. Manusia tidak ada yang sempurna, ada kalanya mereka akan lengah. Dan saat itu pasti akan sangat mudah bagi pasukan siluman banteng itu mencelakai Akbar dan Hari. Karena itu sejak tadi Camelia terus berdoa tanpa henti.

Tapi konsentrasi Camelia lumayan terganggu karena para gadis yang menangis di ruangan yang sama dengannya.

Camelia sempat menghitung jumlah mereka, ada 15 gadis, termasuk dirinya. Saat pertama kali Camelia menghitung jumlah persembahan untuk pangeran kegelapan itu yang terlintas dalam pikiran Camelia adalah,

'Idih, banyak juga makannya. Mana banyak yang gemuk-gemuk lagi. Kemaruk juga tuh pangeran kegelapan!' itulah yang ada di pikiran Camelia saat selesai menghitung gadis yang di kurung dalam sebuah ruangan dengan jeruji besi bersamanya.

Karena tangisan gadis di sebelahnya semakin kencang dan itu sangat mengganggu konsentrasi Camelia saat berdoa. Camelia pun menegur gadis dengan pakaian kebaya merah, dan kain batik sebagai bawahan dan riasan yang cukup menor yang akhirnya berantakan karena dia terus menangis.

"Eh mbak, bisa diem gak sih! daripada mbak mbak ini pada nangis mendingan berdoa deh!" ujar Camelia yang merasa kalau semua gadis di dalam satu kurungan dengannya ini hanya akan membuang tenaga dan air mata mereka saja jika terus menangis.

"Hiks... hiks.. kita ini mau jadi tumb4l loh mbak. Bisa apa lagi kalau gak nangis!" balas salah seorang yang berada di samping gadis yang di tegur oleh Camelia. Pakaian biasa, bahkan seperti baru pulang kerja.

"Iya makanya itu, seharusnya kita berdoa. Minta tolong sama sang maha pencipta, penguasa langit dan bumi agar kita terbebas dari sini!" seru Camelia.

Tapi ucapan Camelia itu seakan tidak ada yang mau mendengarkannya. Mereka malah tetap menangis sampai gemetaran.

Camelia hanya bisa menggelengkan kepalanya.

"Mbaknya kenapa bisa ada di sini?" tanya Camelia pada orang yang ada di sebelahnya yang sudah mulai berhenti menangis karena lelah.

"Saya di bawa Mbah Prapto, katanya saya mau di mandikan di telaga 7warna biar aura saya keluar. Saya mau ikut audisi penyanyi dangdut di kota, malah saya di bawa kemari. Hiks... saya takut mbak. Saya gak mau mati muda. Saya masih mau ikutan audisi penyanyi dangdut biar emak sama Abah bisa naik haji! hiks... hiks...!" tangis gadis itu pecah lagi.

Camelia hanya bisa menghela nafasnya panjang.

'Niatnya baik, tapi caranya salah. Harusnya dia pergi saja latihan vokal sama guru vokal, bukan malah pergi ke dukun. Jalan yang salah, tetap saja tidak akan di ridhoi oleh Allah SWT!' batin Camelia.

Dia sadar kalau dia juga bukan makhluk sempurna, bukan manusia yang bersih tanpa cela dan dosa. Tapi yang dia tahu dari apa yang selalu di nasehati oleh ustadz Omar adalah. Niat yang baik harus di barengi dengan jalan dan cara yang baik. Kalau niat nya sudah baik, tapi caranya salah. Maka tidak akan pernah berhasil dengan baik.

"Mbak, nanti kalau sudah bebas dari sini. Mbak jangan lagi pergi ke dukun ya, itu syirik mbak namanya. Niat mbak sudah baik loh mau membahagiakan kedua orang tua mbak dengan menaikkan haji mereka. Tapi kalau caranya salah, maka jalannya juga gak akan berkah!" nasehat Camelia pada gadis itu.

"Udah mau m4ti masih aja ceramah. Pikirin aja hidup masing-masing!" celetuk salah seorang wanita dengan gaun merah sangat mini.

Camelia hanya bisa menghela nafasnya berat.

"Mau dengar sukur, gak mau sudah! gitu aja kok repot!" balas Camelia.

Wanita berbaju merah itu tidak terima. Dia langsung berdiri dan berjalan menghampiri Camelia. Ketika tepat berada di depan Camelia yang sedang duduk. Wanita itu menyuruh Camelia untuk berdiri.

"Bangun lu!" serunya.

Camelia mengernyitkan keningnya.

'Nih orang tadi kayaknya gak ada, coba aku hitung lagi deh!' batin Camelia yang menghitung semua gadis yang ada di ruangan itu sambil berdiri perlahan.

Setelah yakin hitungan nya benar. Camelia tahu kalau wanita di depannya itu bukan salah satu gadis yang akan di jadikan persembahan.

'Benerkan, sama gue di tambah perempuan ini jadi 16. Padahal tadi 15. Darimana dia nongol, terus kapan masuknya?' tanya Camelia dalam hati.

Camelia berdiri di depan perempuan baju merah itu, dalam hatinya dia terus menyebutkan asma Allah SWT.

Semua gadis yang berada di ruangan itu langsung menyingkir menjauh dari Camelia dan perempuan berbaju mereka itu.

"Allahuakbar!" ucap Camelia.

Setelah mengucapkan kalimat itu, Camelia memukul lengan wanita itu.

Plakk

Hanya pukulan pelan, tapi wanita itu langsung berteriak dan lengannya merah dan tergambar lima jari Camelia di sana.

Melihat hal itu Camelia tersenyum tipis.

"Sudah gue duga, lu bukan manusia kan?" seru Camelia.

Ucapan Camelia itu, sontak saja membuat semua yang ada di ruangan itu semakin ketakutan. Mereka saling peluk dan yang tadi berada di antara Camelia dan perempuan berbaju merah itu. Kini ke 14 wanita yang akan di jadikan persembahan itu berlari ke belakang Camelia.

Dengan teriakan ketakutan mereka menjauh dari wanita berbaju merah itu.

'Huh, gue gak bawa apa-apa lagi! mana gue tahu bakalan di tangkep tuh set4n merah holic!' gerutu Camelia dalam hatinya.

Seperti yang lain, Camelia pun punya satu senjata pusaka pemberian ustadz Omar. Sebuah cambuk yang konon itu disebut cemeti Gangsalrupo, pusaka dari jaman kerajaan tempo dulu. Keajaiban cambuk itu adalah, dia bisa berubah menjadi cambuk, bisa berubah menjadi tombak, bisa berubah menjadi rantai, bahkan bisa berubah menjadi sapu terbang. Ajaib bukan?

Seharusnya jika ilmu batin Camelia sudah sampai pada tahap satu level di bawah ustadz Omar, dia bisa memanggil cemeti itu walaupun dimana berada. Tapi sayangnya ilmu batin Camelia masih jauh dari ustadz Omar, bahkan masih dua level di bawah Akbar. Namun setara dengan Ester dan satu tingkat lebih tinggi di bandingkan dengan Hari.

Wanita berambut merah itu tertawa keras setelah Camelia tahu siapa dia yang sebenarnya.

"Ha ha ha, ha ha ha.. rupanya kamu memang bukan manusia biasa! tapi tidak ada yang boleh di pandang oleh pangeran Baka selain aku dan kaum ku disini!" seru wanita itu yang tangannya sudah berubah berwarna merah.

Dan kuku jari tangannya memanjang berwarna hitam dengan ujung kuku mengeluarkan api.

"Matil4h!" serunya lalu menyerang Camelia.

***

Bersambung...

Terpopuler

Comments

M⃠Ꮶ͢ᮉ᳟Asti 𝆯⃟ ଓεᵉᶜ✿🌱🐛⒋ⷨ͢⚤

M⃠Ꮶ͢ᮉ᳟Asti 𝆯⃟ ଓεᵉᶜ✿🌱🐛⒋ⷨ͢⚤

astaga setan nya cemburu🤭

2022-09-21

3

🧡🥑⃟🦆͜͡мυмυ𝓐𝔂⃝❥

🧡🥑⃟🦆͜͡мυмυ𝓐𝔂⃝❥

hantu ajaaa bisa cemburu
sadar woy
meski seganteng apapun
Camelia juga ga mau klaau orangnya setan kaya pangeran kegelapan
iya ellaaaah ngakak, hantu bisa cemburu😂😂😂😂😂

2022-09-21

3

Septh_Ana

Septh_Ana

kasian sih tuh mbak mbak, mau audisi dangdut malah di jadiin persembahan. Kenapa dia gak nyanyi aja depan si Baka itu, siapa tahu di jadiin biduan di kastil itu. Gak jadi di persembahkan gitu

2022-09-21

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!