GHT 12. Camelia Diculik

Ester hanya bisa terus mencoba untuk berpikir, sebenarnya biasanya Camelia akan lebih pandai memikirkan solusi, tapi itu hanya kalau dia sedang dalam keadaan tenang. Saat ini dia sangat panik karena sahabat baiknya dalam bahaya.

'Malau minta tolong sama kakak Kunti juga percuma, karena hantu kuntilan4k itu hanya bisa menyentuh sesama makhluk halus saja. Kalau telepon kak Hari sama Akbar juga gak mungkin, mereka mungkin akan datang setengah jam lagi. Udah hangus duluan Nadin kalau beneran dia mau lompat ke bara api itu, gimana nih!' Ersa masih terus berpikir.

Sementara Camelia berusaha mencari apa saja di sekeliling nya yang bisa membuatnya dapat meraih kaki Nadin. Mungkin dengan begitu dia bisa berdoa dan menyadarkan Nadin. Karena Camelia memang hanya bisa menyampaikan doa kalau dia menyentuh kulit orang itu.

Melihat Camelia membongkar beberapa paket kayu yang sudah tidak utuh lagi. Ester juga ikut membantunya.

'Tapi kalau hanya menumpuk palet-palet ini juga tidak sampai!' pikir Ester yang mengerti niat Camelia.

Ester pun berlari ke bagian sebelah kanan dari tempat pembakaran sampah itu, dia melihat ada kotak kayu seperti bekas keranjang buah atau semacamnya yang ukurannya lumayan besar. Tapi juga sudah tidak utuh lagi.

Dengan sekuat tenaganya Ester menarik kotak kayu itu dan membawanya ke dekat Camelia yang sudah menumpuk beberapa paket kayu.

"Mel, angkat ini yok!" ajak Ester.

Camelia pun langsung berlari dan mengangkat kotak kayu itu dari sisi lain. Setelah menumpuknya, Camelia merasa mungkin akan sampai kalau dia berjinj1t sedikit.

"Gue naik ya!" ucap Camelia yang langsung memanjat naik ke atas susunan paket dan kayu.

Ester menjaga susunan kayu itu agar tidak terjatuh atau bergeser. Dan dengan sedikit melompat Camelia malah memutuskan untuk memanjat dinding pembatas itu.

"Mel, kenapa lu malah ikutan nangkring di situ?" tanya Ersa yang takut kalau Camelia akan jatuh.

"Gue takut kalau gue tiba-tiba pegang kakinya dia malah refleks lompat!" jawab Camelia yang langsung bangun dan berusaha mendekati Nadin.

"Ester! gue dorong dia ke arah lu ya?" tanya Camelia membuat Ester sedikit melotot ke arah teman satu timnya itu.

Bagaimana tidak, tubuh Nadin lebih berisi darinya. Yang ada dia yang sudah punya body gepeng bisa makin gepeng lagi ketiban Nadin di atasnya.

"Ester siap ya?" tanya Camelia yang sudah berdiri dan berusaha mendekati Nadin.

Ester sedikit panik, tapi dia yakin dia pasti bisa menangkap Nadin.

"Yok!" jawab Ester yang sudah mengambil ancang-ancang.

"Allahuakbar!" teriak Camelia sebelum mendorong Nadin ke arah Ester.

Tapi saat mendorong Nadin tangan Camelia terasa sangat panas. Nadin pun terjatuh ke arah Ester. Dengan sigap Ester berusaha menangkap Nadin agar tidak jatuh dengan keras ke tanah. Dan benar saja Nadin jatuh menimpa Nadin dan langsung pingsan.

Sementara Camelia yang kaget karena tangannya sangat panas, terpeleset karena tidak bisa menjaga keseimbangannya karena terkejut.

Ester langsung berteriak ketika dia melihat Camelia hampir jatuh ke dalam tempat pembakaran sampah.

"Camelia!" teriak Ester.

Wushhh

Tapi sebelum Camelia benar-benar terjatuh, sebuah cahaya berwarna merah menangkapnya dan membawanya terbang menjauh dari tempat itu. Ester yang melihat Camelia terbang menjauh, bukan terbang lebih tepatnya di bawa terbang menjadi panik.

Dia langsung bangun berdiri, lalu meraih ponselnya dan menghubungi Hari.

"Gak mungkin itu si Kunti kan, dia mana bisa sentuh manusia! aduh Camelia di bawa siapa ya itu?" gumam Ester panik sambil menunggu Hari menjawab panggilan telepon darinya.

"Assalamualaikum!" sapa Hari.

"Kak, gawat kak si Mel di culik kak!" kata Ester dengan suara panik.

"Di culik?" tanya Hari bingung.

"Iya, bukan sama orang lagi. Sama set4n!" lanjut Ester lagi membuat Hari jadi ikutan panik.

"Kalian dimana, kirim lokasi kalian sekarang!" ucap Hari.

Ester langsung memutuskan panggilan telepon dengan Hari dan mengirimkan lokasinya pada Hari.

Ester pun kembali pada Nadin yang masih pingsan. Ester tidak mengejar bayangan merah itu karena terbangnya benar-benar sangat cepat, dia yakin meski dia kejar tidak juga tidak akan terkejar. Sementara Nadin masih pingsan dan berada di tempat itu. Ester takut saat Nadin bangun, dia kembali memanjat dinding itu lagi, apalagi Ester dan Camelia sudah menyusun banyak paket dia pasti akan lebih mudah memanjatnya lagi kalau memang belum keluar dari pengaruh mahkluk halus yang merasuk1nya.

Lagipula Ester sudah punya memanggil mbak Kunti.

"Ester cayangnya kakak Kun...!"

"Kunti, OMG lama benget lu dateng. Buruan cari tahu dimana Camelia!" seru Ester menyela sapaan mbak Kunti.

"Emang Mel kemana?" tanya mbak Kunti.

"Mel di culik, buruan kirim komunikasi batin sama dia...!"

"Kalau Mel di culik, harusnya Ester panggil polisi dong bukan kakak Kunti?" tanya mbak Kunti.

Ester sampai harus memegang kepala dengan kedua tangannya.

"OMG Kunti, jangan bikin kesel ya. Kalau dia di culiknya sama orang. Gue juga gak bakalan manggil elu. Mel di culik sama set4n!" jelas Ester yang membuat mbak Kunti mengangguk paham.

Tapi tak lama kemudian, mbak Kunti bicara lagi.

"Tapi Mel kan punya pelindung, gak mungkin dong dia bisa di culik sama setan biasa?" tanya mbak Kunti yang ingat kalau Camelia itu punya pelindung diri.

Hanya set4n biasa tidak mungkin bisa mendekatinya apalagi menyentuhnya. Ester kemudian terdiam mendengar apa yang dikatakan mbak Kunti.

'Aih bener juga, terus set4n jenis apa yang bisa bawa Camelia pergi tadi?' tanya Ester dalam hati.

"Gue gak tahu, yang jelas lu sekarang cari si Mel, komunikasi lewat batin. Buruan Kunti!" seru Ester yang takut terjadi apa-apa pada sahabat satu timnya itu.

"Siap, laksanakan!" seru mbak Kunti mengambil sikap hormat seperti prajurit lalu melesat pergi ke arah yang ditunjukkan oleh Ester.

Sementara itu di sebuah hutan yang sangat jauh dari lokasi Ester dan Nadin berada. Camelia masih melotot tajam pada sesosok makhluk berjubah merah, dengan dua tanduk merah di keningnya dan juga wajahnya yang sangat merah.

'Astagfirullah, mahkluk apa ini. Dan kenapa aku sama sekali tidak bisa bergerak dan bicara?' batin Camelia dalam hatinya.

Setelah di tangkap oleh pangeran kegelapan, Camelia sama sekali tidak bisa bersuara dan bergerak. Matanya juga hanya bisa melihat ke arah pangeran kegelapan, bergerak ke arah lain juga tidak bisa. Bahkan berkedip juga tidak bisa.

Sampai pangeran kegelapan itu masuk ke sebuah kastil tua yang terbuat dari batu yang sangat besar. Tapi sangat gelap.

Blarrr

Tiba-tiba sebuah api besar menyala di tengah kastil itu.

'Astagfirullah, apa aku akan di bak4r hidup-hidup olehnya, apa mahkluk ini memak4n manusia?' tanya Camelia yang mulai panik dalam hatinya.

***

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Septh_Ana

Septh_Ana

di bakar terus di kecapin Mel

2022-09-21

2

M⃠Ꮶ͢ᮉ᳟Asti 𝆯⃟ ଓεᵉᶜ✿🌱🐛⒋ⷨ͢⚤

M⃠Ꮶ͢ᮉ᳟Asti 𝆯⃟ ଓεᵉᶜ✿🌱🐛⒋ⷨ͢⚤

pangeran kegelapan yg nyulik Camelia ya 🤔🤔🤔

2022-09-18

4

🧡🥑⃟🦆͜͡мυмυ𝓐𝔂⃝❥

🧡🥑⃟🦆͜͡мυмυ𝓐𝔂⃝❥

tegang bacanya
huhuhu

2022-09-18

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!