Camelia yang biasanya ceria tampak diam selama perjalanan mereka menuju ke Jakarta. Hari sudah menjelang pagi, kalau dengan kecepatan seperti sekarang ini mungkin mereka akan tiba sekitar jam 11 siang. Dan itu artinya, Ester dan Camelia bolos lagi sekolah dan Akbar haris bolos kuliah. Sementara Hari masih lebih beruntung karena dia ambil kuliah siang. Jadi dia masih tetap bisa kuliah.
"Udah dong Mel, kayak baru sekali ini aja nemu kasus yang melow. Bisanya juga ada yang lebih sedih kan dari nenek tadi, inget gak bulan kemarin kita nolongin hantu ibu-ibu yang meninggal di jembatan karena mau nyelamatin anaknya yang hampir jatuh, pas dia berhasil nyelamatin anaknya, dia malah yang jatuh..!"
Sebelum Akbar selesai bicara Ester menyelanya.
"Eh, Akbar. Lu sadar kagak, yang ada lu bukan menghibur si Mel, dia malah tambah sedih inget peristiwa itu. Kemaren itu kan dia nangis sampai subuh mikirin tuh ibu-ibu kenapa tragis bener nasibnya!" sela Ester dengan sedikit nada marah.
Camelia masih diam, dia hanya ingat pada neneknya yang sudah meninggal. Dulu neneknya juga begitu baik dan menyayangi nya, saat ayah dan ibunya selalu bertengkar, karena sang ayah kerap kali selingkuh, sang nenek yang menjadi tempatnya mengadu, tapi sekarang neneknya juga sudah tidak ada. Meskipun ayah dan ibunya sudah tidak lagi sering bertengkar karena mereka sudah berpisah. Setelah itu Camelia memilih tinggal di asrama sekolahnya, daripada tinggal bersama ibunya yang sangat sibuk dan jarang pulang. Atau ayahnya yang sudah menikah lagi dan punya anak banyak yang sangat nakal dan memfitnah nya jika tinggal di rumah ayahnya.
"Gue gak papa kok. Gue cuma inget sama nenek gue!" jelas Camelia sambil tersenyum lirih.
"Mel, sabar ya. Nenek kamu pasti sudah tenang di alam sana. Beliau orang baik, pasti beliau mendapatkan tempat yang baik juga!" sahut Hari yang langsung di balas anggukan oleh Camelia.
Kurang dari jam 1 siang, mobil Akbar berhenti di depan asrama putri dimana Camelia dan Ester tinggal. Dua gadis cantik itu pun turun, dan melambaikan tangan pada Akbar.
"Eh, kalau ada kasus telpon aja ya! jangan coba tangani sendiri...!"
Sebelum Akbar selesai bicara, s
Ester menyelanya.
"Kita berdua woi!" sela Ester dan Camelia hanya tersenyum kecil.
"Ck... iya maksud nya itu, kalian tuh perempuan. Kalian gak akan bisa menyelesaikan kasus sendiri, kalian tetap akan butuh para cowok kuat kayak gue sama kak Hari!" bantah Akbar tak mau kalah dari Ester.
"Iya, iya. Udah Sono pulang!" ucap Camelia yang lalu mengajak Ester masuk ke dalam asrama lewat pintu samping, dengan cara memanjat pagar.
Hal itu sudah lumrah mereka kerjakan. Setelah kembali ke kamar mereka yang terletak bersebelahan, teman sekamar Camelia langsung bertanya pada Camelia.
"Mel, gak pulang lagi? darimana lu?" tanya Nadin, teman sekamar dan sekelasnya.
"Dari Bandung. Temennya kak Hari ada yang meninggal!" jawab Camelia.
"Innalilahi wa innailaihi raji'un. Kak Hari pasti sedih ya, coba aja dia mau deket sama gue kek dia deket sama lu ya? gue pasti hibur tuh hati kak Hari yang sedang berduka!" ucap Nadin yang memang sudah menaruh hati pada Hari sejak Camelia memperkenalkan Hari sebagai kakak sepupunya.
Hal itu karena Hari dan Akbar yang sering menjemput mereka. Untuk menyelesaikan kasus para hantu yang butuh bantuan mereka.
Berbeda dengan Camelia yang masih punya teman sekamar, Ester hanya sendirian di kamarnya. Bukan dia yang minta hak itu pada pengurus asrama, tapi memang tidak ada yang mau satu kamar dengan Ester yang galak suka marah-marah sendiri. Sebenarnya dia tidak marah-marah sendiri, dia marah pada makhluk halus yang sering datang tiba-tiba dan meminta bantuannya, atau bahkan hanya sekedar mengganggu nya yang memang menarik perhatian para makhluk tak kasat mata itu karena auranya.
Jika Akbar punya kekuatan dan kemampuan untuk memperlihatkan makhluk tak kasat mata pada manusia lain. Atau istilahnya, Akbar mampu membuka mata batin manusia lain. Hari punya kemampuan untuk menghipnotis. Camelia punya kemampuan membaca isyarat atau bayangan yang dikirim oleh para makhluk halus, Ester malah sebaliknya. Dia meskipun bisa melihat makhluk halus, tapi justru auranya membuat banyak makhluk halus mendekatinya.
Aura yang bisa membuat para hantu ingin mendekat. Tapi karena Ester sangat galak, para makhluk halus yang mendekat itu tak bisa lama-lama berada di dekatnya. Dan semua kemampuan mereka itu di asah oleh ayah Akbar, ustadz Omar. Awalnya mereka belum bisa mengendalikan semua itu, tapi setelah setengah tahun mereka akhirnya mampu mengatasi setiap ketakutan, dan mengendalikan kekuatan mereka masing-masing.
Setelah mandi dan makan siang, Ester pun memilih untuk tidur siang.
Tapi baru akan memejamkan matanya dia melihat sekelebat bayangan datang lewat di atasnya.
Dengan kesal Ester pun berteriak.
"Heh, Kunti bisa gak nongol tuh ketok pintu aja. Kagak usah sliweran gitu, puyeng gue!" kesal Ester.
Dan setelah Ester berteriak, sesosok wanita dengan jubah hitam dan rambut yang acak-acakan tidak karuan dengan kaki melayang-layang di samping tempat tidur Ester pun tersenyum canggung.
"Hi hi hi, Ester cayangnya kakak Kunti, kakak Kunti bawa pasien nih!" ucapnya setelah tertawa melengking yang sangat tidak enak di dengar.
"OMG, gue baru mau molor. Semalam gue abis ngenterin set4n kesasar!" jawab Ester sambil berdecak kesal.
"Yah, Ester gak boleh gitu. Inget gak apa kata ustadz Omar, pantang pulang sebelum hantu tenang, pantang tidur sebelum Ester dan kawan-kawan nolongin temen kakak Kunti dong!" seru Kunti berjubah hitam dengan kuku yang panjangnya kurang lebih sepuluh centimeter dari ujung jarinya yang juga berwarna hitam.
'Heran deh gue, ni kuntilan4k satu pakai sunblock apaan sih? ampuh banget nangkal matahari. Kuntilan4k lain mana ada yang nongol siang bolong begini!' keluh Ester dalam hati.
"Ester, tutup dulu tirai jendelanya, temen kakak Kunti gak bisa muncul, silau katanya!" ucap kuntilan4k berjubah hitam yang memang karena dia lah Ester dan ketiga temannya bisa bertemu dan menjadi Ghost Helper Team.
"Heh Kunti, lu kan Kunti ya? tinggal lu gerakkin aja tuh tangan wush... wush... wush... susah amat!" kesal Ester yang memang gampang tersulut emosi.
Hantu kuntilan4k itu malah terkekeh sambil menepuk dahinya sendiri.
"Eh iya, lupa kakak Kunti!" ucapnya uang langsung menggerakkan tangannya dari kanan ke arah kiri membuat semua tirai jendela tertutup dan kamar Ester menjadi gelap gulita.
"Darren, nongol deh...!" ucap Kuntilan4k berjubah hitam.
Tapi saat sesosok pemuda muncul di samping kuntilan4k berjubah hitam, Ester langsung membelalak kan matanya lebar.
'Whoaaa ini mah opa opa Korea, ada ya? set4n ganteng banget kek dia!' sorak Ester dalam hati melihat sosok hantu tampan yang berdiri melayang di samping tempat tidurnya.
***
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments
Diaz
setannya oppa🤭
2022-09-23
4
M⃠Ꮶ͢ᮉ᳟Asti 𝆯⃟ ଓεᵉᶜ✿🌱🐛⒋ⷨ͢⚤
🤣🤣🤣🤣oppa Korea 🤭
2022-09-17
4
TK
malah jatuhnya kagum 😍😍😍
2022-09-17
3