Episode 08

Menyadari tidak ada lagi yang di perlukan oleh atasannya Syifa memilih undur diri dari ruangannya,

" Kalau tidak ada lagi yang dibutuhkan saya boleh kembali keruangan saya pak? " pertanyaan Syifa menyadarkan Ervan dari lamunannya.

"Ah ya silahkan hasil meeting nya sudah bagus dan rinci, Kamu boleh kembali, " ucapnya.

Perlahan syifa meninggalkan ruangan CEO dengan sopan, lambat laun bayangan syifa hilang dari balik pintu itu begitupun dari pandangan ervan. " Huuuhh" menghela nafas berat.

" Mengapa serasa aku ingin melihat nya terus ya, wajahnya yang putih kemerahan,cerah alis yang tebal hidung mancung, bibirnya yang indah,

"argghh aku bisa gila" prustasi nya ervan pun bingung dengan dirinya sendiri mengapa seakan-akan wajah Syifa memiliki magnet yang mampu mengalihkan dunia ervan yang terkenal dengan pendirian sebelumnya tidak pernah dekat dengan perempuan manapun selepas mendiang istrinya itu.

"Aku harus menghubungi Doni, mencari tahu tentang perempuan ini" monolognya sendiri.

Dengan cepat menghubungi asisten sekaligus temannya itu.

" Halo, Don. Keruangan saya sekarang" titah nya.

" baik bos" jawabnya patuh.

Semenjak Ervan membantunya dulu dia memutuskan mengabdi menjadi asisten Ervan sepenuh hati, Selain sebagai bentuk balas budi gaji yang di tawarkan dan cara keluarga Ervan kepadanya dan keluarga nya sungguh membuat Doni merasa di ambil dari kubangan lumpur dan di cuci lalu di angkat sehingga menjadi berharga. Hal itu membuat Doni sungguh tidak bisa membiarkan sang tuan mengalami kesusahan berang sedikitpun itu.

[tok tok tok]

"Permisi " ucapnya walau santay tapi tetap sopan.

" Masuk Don, " jawab Ervan tak kalah bersahabat.

" Don tolong kamu cari tau latar belakang perempuan ini, aku ingin mencari tau dengan lengkap semuanya tentang dia tanpa terkecuali, " ucapnya.

" Baik, akan saya cari secepatnya, " jawabnya singkat namun meyakinkan.

Sejauh ini belum ada tugas yang di jalankan Doni mengalami kegagalan dan hasilnya selalu memuaskan,.

Sepeninggal Doni dari ruangan karena perintah sang CEO. Dia segera menjalankan tugasnya dengan cepat dan teliti, Tak berselang lama dia sudah memperoleh informasi tentang syifa dengan lengkap bahkan sangat detil mulai dari ukuran sepatu, kesukaan, prestasi dan lain-lain.

" Permisi bos, ini informasi yang kamu butuhkan" ucap Doni sambil menyerahkan map berwarna coklat tersebut yang mana di dalam nya sudah berisi semua informasi tentang syifa. Dengan datar nya Ervan mengambil map tersebut dan mulai membaca satu per satu tanpa sadar dia pun tersenyum.

" Ternyata kamu memang wanita istimewa" monolognya dalam hati sambil tersenyum miring. "Bagus'' lanjutnya.

Doni yang melihatnya pun heran kenapa dengan sifat Ervan yang berubah terhadap wanita terutama terhadap Syifa, walaupun tidak bisa di pungkiri pesona Syifa sudah patut di acungi jempol dan sangat wajar seandainya saya atasan menaruh hati terhadapnya. Selain berwajah cantik, berhati baik, Syifa juga memancarkan dan selalu membawa aura positif terhadap lingkungannya, sehingga membuat orang betah melihatnya.

" Kapan kita ada jadwal kerja sama keluar kota? " tanya ervan kepada doni.

" 2 hari lagi kita ada perjalanan bisnis ke kota Y untuk membahas kerja sama pembangunan mall di desa Boga Sari, van" jawabnya, mereka memang terkadang suka berbicara non formal kalau berdua saja.

" Berapa lama jangka waktu nya? " tanya nya lagi.

" Sekitar 3 hari perkiraan ku" jawabnya

" Bagus sekali Bro, Atur supaya saya bisa pergi dengan syifa dalam perjalanan bisnis kali ini, siapkan penginapan di hotel paling bagus dan view yang indah disana" ucapnya dengan tersenyum menerawang bagaimana di sana dia akan menghabiskan banyak waktu hanya bersama syifa saja.

" Baiklah" jawab doni dengan ragu. Dia bingung dengan Ervan biasanya dia akan mengajak perjalanan keluar kota bersama karyawan lelaki terutama bersamanya apalagi menyangkut kerja sama yang menaruh nilai yang besar seperti sekarang ini. Tapi lagi lagi dia seperti menemukan angin segar dalam hubungan percintaan temannya sekaligus atasannya itu.

Sementara Syifa yang di beritahu akan perjalanan bisnis itu sebenarnya bingung ingin menolak namun tidak bisa karena menyangkut profesionalitas pekerjaan nya.

" Kenapa bersama saya? " tanyanya kepada Doni,

" Karena kamu sekretaris nya tuan Ervan ingin di dampingi oleh sekretaris pada pertemuan kali ini, " jawabnya santai.

" Biasanya pak Ervan pergi dengan anda pak Doni" balasnya lagi, Sebenar nya dia masih bingung dengan keputusan mendadak ini, aneh sekaligus terkejut.

"Ini menyangkut profesionalitas pekerjaan nona, sebaiknya anda mempersiapkan semuanya dengan baik, karena pak ervan tidak suka terjadi kesalahan apalagi proyek ini cukup besar, " ucapnya mantap.

" Baiklah saya akan mempersiapkan dengan sebaik mungkin" jawabnya pasrah.

2 Hari berlalu tibalah saat dimana perjalanan bisnis ke kota Y tersebut, Di kantor Ervan sudah siap dan menunggu Syifa dengan pakaian yang nampak beda terlihat santai namun berkahatisma dan terlihat lebih fresh, bagaimana tidak dia memakai kemeja putih berbalut blazer kaos dengan sepan dasar yang santai bak anak mudah pada umumnya.

Tak lama menunggu nampak lah Syifa yang ditunggu tunggu datang dengan menenteng koper dan berbagai keperluan selama bertugas keluar kota tersebut, secara tanpa sadar senyum mengembang di bibir nan tebal milik Ervan, dengan mata yang fokus dia menatap kearah Syifa betapa terpukau nya dia dengan penampilan Syifa hari ini,

Syifa memakai baju santai tapi tetap terkesan formal dengan sepatu putih, blouse putih celana biru dongker dan blazer putih itu dengan rambut tergerai indah benar benar menampilkan bak gadis usia 20 tahunan dengan sejuta pesona mampu mengalihkan semua perhatian semua pria terutama ervan yang sejak tadi tak berkedip, namun berusaha tetap cool.

"Maaf Pak saya datang telat di bandingkan bapak, " ucapnya nggak enak.

" Tidak apa-apa jangan di ulangi ini kita juga baru datang" jawabnya,

Padahal sudah menunggu sejak setengah jam yang lalu.

" Mari kita berangkat " tambahnya lagi.

Akhirnya mereka berangkat dengan menggunakan pesawat pribadi milik keluarga, tanpa harus menunggu antre dan berkas2 yang membuatnya ribet itu.

Di dalam pesawat mereka duduk berhadapan.

Tentu saja itu juga ervan yang meminta supaya selama perjalanan dia bisa menatap wajah sang pujaan dengan leluasa. Tanpa di sadari Ervan sudah memantapkan hati bahwa memang Syifa yang kini telah mengisi hatinya.

"Silahkan pak" ucap Syifa sopan mempersilahkan ervan duluan duduk setelahnya baru dia.

" Baiklah kamu silahkan duduk lah kita harus segera berangkat supaya tidak membuang-buang waktu terlalu lama" jawabnya datar namun itu sebenarnya untuk mengalihkan rasa degup jantungnya ketika berdekatan dengan syifa.

Menghadapi masalah hati Ervan benar-benar kehilangan ide nya sebagai seorang CEO S3 Universitas luar negeri ternama itu.

Selama perjalanan mereka lewati dengan diam Syifa terlelap karena efek obat yang di minum sebelum menaiki pesawat maklum saja ini pertama kali baginya menaiki pesawat istimewa dan perjalanan yang cukup jauh ini, sedangkan Ervan lebih memilih terjaga, sambil melihat wajah terlelap milik Syifa sungguh hal yang mampu menimbulkan ketenangan baginya.

Terpopuler

Comments

Ai Hodijah

Ai Hodijah

apakah ini awal babang ervan bucin

2023-01-02

0

Kinan Rosa

Kinan Rosa

enak juga naik pesawat sambil tersenyum 🤣 dan memandangi wajah yang cantik dan teduh

2022-10-02

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!