Pagi-pagi sekali Ervan terbangun, hari ini dia bersemangat sekali kekantor karena ada meeting di jam 9 pagi, Jadi sebagai pemimpin dia harus menjadi panutan bagi karyawannya.
Keluarga kusuma di didik sebagai pemimpin yang bijaksana dan tidak pernah mengandalkan jabatan semenah-menah apalagi kepada karyawan yang menurutnya sudah menjadi tombak dari keberlangsungan kinerja perusahaan nya.
Dari kecil Ervan di didik dengan budi pekerti yang baik sehingga sampai menjadi pemimpin pun dia menjadi pemimpin panutan benar-benar mementingkan skill dan kejujuran dalam bekerja tanpa embel-embel yang lainnya.
Sepanjang perjalanan Ervan memikirkan tentang keinginan orang tuanya, dan begitupun dengan keinginan gila dari mantan mertua dan adik iparnya yang menurutnya gila harta dan jabatan. Karena sifat yang dimiliki oleh mendiang istrinya sangat berbeda dengan yang di miliki sita dia pun heran dengan semua itu padahal mereka sama-sama saudara kandung.
Dengan tergesa-gesa syifa turun dari tangga untuk memesan taksi online supaya cepat dan bisa menghindari macet karena akan di adakan meeting jam 9 pagi ini sedangkan sekarang sudah menunjukkan angka 8.30 dan dia belum tiba di kantor membuat syifa keteteran, Ini adalah pengalaman pertamanya selama menjadi sekretaris merasa lalai dalam kewajibannya yang biasanya dia akan datang setengah jam sebelum jadwal yang di tetapkan entah angin apa yang membuatnya hari ini bisa bangun kesiangan.
Terbuai akan mimpi dimana dia merasakan kerinduan teramat kepada orang tuanya dan bermimpi berkumpul sambil minum teh di sore hari. "Ayah sangat bangga padamu nak, jaga kesehatan selama bekerja, Jangan telat makan dan jangan tidur kemalaman"
tutur ayah syifa kala itu.
"Iya ayah syukurlah syifa mendapatkan rejeki sehingga bisa berbagi kebahagiaan ini bersama keluarga kita" jawabnya sambil tersenyum.
Rasa bahagia yang tak terkira sambil melepas rindu setelah 2 tahun tidak pulang ke kampung halamannya membuat rasa rindu itu datang ke alam mimpi nya, Di mimpi itu syifa duduk selonjoran sambil bersandar kursi rotan tempat vaforit keluarganya di teras rumah, Suasana pedesaan yang hijau dan asri memberikan ketenangan yang menyeruak di dada, Tanpa terasa memberikan efek kedunia nyatanya syifa didalam tidurnya dia meneteskan air mata, hingga terbangun di jam 7 pagi, Dia pun tersadar telah terbangun dari mimpi indah penuh kerinduan hingga meneteskan air mata.
Setelah cukup lama menetralkan keadaan nya Syifa langsung bersiap-siap untuk bekerja mulai dari mandi dan menyiapkan peralatan kantor untuk meeting sang bos di pagi ini. Mendengar suara mobil yang tiba di teras kontrakannya dia langsung pergi saja. Karena terburu-buru dia sampai lupa berpamitan dengan Sindy.
Sebenernya Sindy sudah siap berangkat juga bahkan dia juga sudah berjalan belum sempat memanggil syifa mobil taksinya sudah jalan duluan dan terpaksa Sindy naik taksi lain dan memesan yang baru. Dia memaklumi karena sebagai seorang sekretaris pasti syifa sudah keteteran dengan jam nya yg tentu saja sudah kesiangan ini, Berbeda dengan Sindy yang manajer pemasaran telat pun tak masalah dia punya jam kerja yang lumayan tidak merepotkan dibanding sahabatnya itu.
Tiba di kantor syifa buru-buru menyiapkan keperluan meeting dan dengan cekatan dia bisa menyelesaikannya tepat 5 menit sebelum jam rapat dia sudah mengetok pintu ruangan CEO untuk mengingatkannya bahwa jam meeting sudah mau di mulai. Sementara divisi lain sudah siap di ruangan meeting sebelumn CEO datang.
tok tok tok
"Permisi pak, Jam meeting sudah mau dimulai semua peserta sudah berada di ruangan meeting" jelas nya.
"Baiklah, Kebetulan saya juga sudah ingin menghubungi kamu" jawabnya
"Mari pak, " jawabnya lagi.
Merka berjalan beriringan menuju ruangan meeting tersebut dengan pikiran masing-masing.
Setelah sampai di ruang meeting, Syifa mulai mewakili menjelaskan tentang meeting yang di bahas hari ini mengenai pembangunan hotel di negara B yang mana dengan tujuan dan letak yang strategis dinilai mampu memberikan omset yang besar bagi perusahaan. Selain tempat tersebut berada di pinggir pantai namun tempat tersebut dinilai indah dan nyaman sebagai tempat traveling bule-bule.
Selama meeting Ervan malah tidak fokus karena pikirannya selalu tertuju kepada syifa sang penyampai bukan kepada materi yang di sampaikan. Lagi-lagi pesona syifa tidak bisa di hindari oleh bos duda satu ini, semakin hari semakin membuatnya membayangkan bahkan hal gila jika bersanding dengan syifa, hal ini lama-lama membuatnya tak tahan juga.
"kenapa dia mengunci rambutnya kuda, lehernya terlihat sangat indah dan bersih" bayangan kotor mengisi otak kepala ervan.
sebagai seorang duda yang sudah 4 bulan ini di tinggal istrinya tentu hal yang seperti itu membuatnya tersiksa. Lagi-lagi dia memandangi syifa dengan intens hingga syifa selesai memberikan materi dan menjelaskannya.
"dia cantik sekali dan terlihat sangat cerdas jika seperti itu dan lagi menjelaskan " guamah nya.
Tanpa sadar lamunan nya berlanjut hingga selesai dan membuat syifa berulang-ulang memanggil namanya untuk menanyakan bagaimana pendapat beliau sebagai CEO di rapat ini.
"Bagaimana menurut bapak, apakah sesuai dengan target perusahaan kita pak? " tanya syifa.
"Iya cantik sekali" ceplos nya tanpa sadar.
"Maksud bapak? " tanya syifa yang heran dengan jawaban sangat ceo. Begitupun peserta meeting lainya juga mengaga terheran dengan sikap atasan mereka ini.
"maksud saya hasilnya cantik, dan sesuai prediksi yang saya inginkan", jawBnya dengan mengalihkan topik. " Selanjutnya urus proyek baru ini bekerja samalah dengan baik maka bonus besar menanti kalian".
Sekali lagi ucapan ervan membuat ramai ucapan di ruangan tersebut yang mengucapkan terimakasih kasih dan semangat yang besar atas proyek terbaru pembangunan hotel itu.
Setelah selesai mereka kembali keruangan dengan di ikuti karyawan dan kembali ke divisi mereka untuk menyelesaikan tugas-tugas yang akan mereka buat untuk merancang proyek baru ini.
Ervan meminta syifa mengantarkan salinan hasil rapat ke ruangannya. " Permisi pak " ucap syifa.
"Masuk" jawab Ervan.
Sebenarnya itu hanya akal-akalan ervan saja yang ingin dia lihat adlah orang nya bukan bahan meeting nya.
"Ini pak hasil meeting tadi" ucap syifa sambil menyerahkan lembaran kertas yang sudah rapi kepada atasannya tersebut.
"Hemm, Terima kasih" ucapnya sambil membuka berkasnya,
" Kamu duduk dulu syifa ada yang mau aku periksa dengan data ini kalau ada apa-apa saya bisa meminta kamu menjelaskan apabila di perlukan" ucapnya yang sebenarnya hanya sebuah alasan.
Entah kenapa wajah syifa seolah menjadi sebuah kecanduan bagi ervan, Tak pernah bosan dan dia seakan menemukan sesosok yang dia cari tetapi dia masih ragu, Hingga tanpa sadar mereka berada di ruangan itu cukup lama dan sampai jam makan siang.
"Jam berputar cukup cepat sekLi ternyata '' ucap ervan.
" Iya benar pak, " jawabnya
Dan tanpa sengaja tatapan mereka bertemu dan syifa langsung memutar pandangannya ke arah lain, Karena takut akan menaruh hati kepada pesona siang bos bagaimana pun juga dia sadar siapa dia. Dan hal itu tak luput dari tatapan ervan dan dia pun menyadarinya akan kecanggungan yang terjadi.
Mereka kembali dalam keheningan beberapa saat, entah apa yang mereka pikirkan hanya otor yang tau 😅
Terima kasih yang sudah suport aku beri hadiH like dan favorit novel abal abal aku ini, semoga rejekinya lancar ya kakak-kakak semua.
jangan bosan lihatnya ya ikutin terus kisah ervan dan syifa yang misterius ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Lina Syah
semangat Thor
2023-04-06
0
Manik_Temaram
makasih kaka, 😅
2022-09-23
0
Adeshokhaa
semangat kak author ..
bagus ceritanya..
dilanjut ya...
2022-09-22
1