Setelah berbagai penyambutan dilalui sekarang tibalah di acara inti penyerahan jabatan CEO baru dan resminya Bapak Angga Adi kusuma dari jabatannya sebagai CEO/dirut perusahaan X tersebut. Dengan tegasnya Angga selalu CEO yang sebelumnya atau pak bos menyampaikan sambutan dan memperkenalkan sang anak sebagai CEO baru di perusahaan tersebut.
"Selamat pagi semuanya, perkenalkan ini Ervan Arya kusuma anak tunggal saya sekaligus pemimpin baru kalian di perusahaan ini, mulai hari ini secara resmi saya serahkan jabatan sebagai CEO dan segala tanggungjawab nya kepada putra saya" Pidato pak Angga
"Saya harap dengan berpindahnya jabatan ini perusahaan kita ini akan jauh lebih maju lagi " tambah beliau.
Dengan gagahnya ervan maju dan memotong pita sebagai peresmian jabatan barunya dan di sambut dengan pidato singkat perkenalan diri sebagai pemimpin baru perusahaan X.
"Selamat pagi semua, perkenalkan saya Ervan suatu tanggungjawab besar bagi saya menerima jabatan ini semoga saya bisa membuat perusahaan ini lebih maju lagi dari sebelumnya, Terima kasih buat kerja keras nya, saya harap kita bisa bekerja sama dengan baik kedepanya dalam memajukan perusahaan ini. " kata sambutan yang cukup panjang lebar di sampaikan oleh ervan sang CEO baru tersebut.
diikuti dengan sorak sorai tepuk tangan karyawan dengan antusiasnya.
Rentetan acara telah selesai di laksanakan dan karyawan sudah mulai kembali ke pekerjaan masing-masing, termasuk syifa dan juga Sindy yang notabene nya adalah manager pemasaran, dengan keahlian yang dilatarbelakangi sarjana bisnis marketing membuat Sindy mengungguli bidang marketing dan dengan cepat mampu menduduki posisi sebagai manajer pemasaran dengan gaji yang lumayan tinggi di bandingkan perusahaan lain pada umumnya. Syifa kembali ke ruangannya sebagai sekretaris ruangan nya tentu terletak di sebelah ruangan bos ruang CEO. Perlahan Syifa mendudukkan bokongnya di kursi kerjanya dan memeriksa jadwal sang CEO hari itu, tak berapa lama terdengar suara dering telpon sehingga mengalihkan fokus Syifa untuk mengangkatnya.
dringgg,,, dringgg,,, dringgg,
Suara telpon, "Hallo selamat siang,? " jawabnya, dan ternyata telpon dari ruangan ceo. " baik Pak saya akan segera kesana " tambahnya lagi.
Diruangan ervan sedang duduk bersama Angga dan nyonya widya di sofa ruang kerjanya sambil membahas tentang jabatan baru ervan, dan juga sekretaris yang sebelumnya adalah sekretaris Angga kini akan menjadi sekretaris ervan di kantor itu. Angga dengan teliti menjelaskan prestasi dan kecerdasan yang Syifa miliki dalam menjalankan tugasnya sebagai sekretaris nya selama bertahun-tahun itu.
Angga menceritakan awal mula dia tertarik menjadikan Syifa sebagai sekretarisnya karena tertarik dengan kepribadian dan kecerdasannya serta rasa sosial yang tinggi pada dirinya, disamping rasa simpati melihat latar belakang keluarga Syifa yang merupakan keluarga sederhana atau dapat di bilang kurang mampu tersebut tetapi memiliki tekad kuat dalam hidupnya, sehingga membuat nilai tambah bagi Angga.
Dalam hati ervan bergumam membayangkan dan menerawang kehidupan yang di alami oleh sang sekretaris sangat jauh berbanding terbalik dengan kehidupannya sehingga timbul rasa simpati dan kekaguman yang tidak dia sadari. Larut dalam cengkrama terdengar suara pintu di ketok Dari luar,
tok tok tok,
krettt suara pintu terbuka, "permisi pak, maaf mengganggu waktunya, tadi bapak memanggil saya? " tanyanya dengan sopan.
Sontak mereka langsung menatap dengan tersenyum lembut dan mengangguk seraya berkata, " masuklah, iya kemarilah ada yang ingin saya bahas mengenai tugas dan bos baru mu" jawab Angga dengan hangat.
Angga memang sangat menyukai syifa yang menurutnya berbeda itu. segeralah syifa mendekat dengan sopan, dan duduk di kursi di seberang bos barunya tersebut.
Tanpa sengaja tatapannya bertemu dengan ervan sang duda tampan tersebut membuatnya seolah merasakan kesenduan dari tatapan tersebut. Berbeda dengan yang ervan rasakan dimana dia seperti merasakan kembali perasaan yang seolah mencairkan kenangan lalunya dari rasa trauma akan kehilangan orang tersayang nya. seolah perasaan yang sempat tertutup menghangat dengan sendirinya,.
Menyadari ini dengan buru-buru syifa mengalihkan tatapannya dari ervan. "Astaga apa yang aku rasakan kenapa tatapan tuan ervan seperti itu" gumamnya syifa dalam hati.
begitupun halnya dengan ervan sendiri sehingga menimbulkan suasana hening sejenak.
Dan dengan gaya berkharisma nya angga mulai bersuara di tengah keheningan di ruangan tersebut. " Begini Syifa ini putra bapak kamu sudah tau kan namanya ervan Arya kusuma, mulai sekarang jabatan sudah saya serahkan kepada nya dan secara otomatis kamu juga akan bekerja dengan putra saya, jadi saya harap kalian bisa bekerjasama dengan baik seperti sebelumnya saat saya menjadi atasan kamu" jelas angga panjang lebar, dan di anggukan oleh syifa.
"baik Pak, perkenalkan nama saya Asyifa pak, semoga saya bisa bekerja dengan baik sesuai yang bapak mau serta memberikan kontribusi terbaik saya di perusahaan ini" jawabnya kemudian.
"baiklah bekerjalah dengan profesional maka itu yang terbaik dari sebuah jabatan " jawab ervan " dan senang bekerja sama dengan anda" tambahnya lagi.
waktu bergulir dengan cepat secara tanpa sadar matahari sudah mulai menguning menandakan waktu pulang telah tiba, refleks syifa melihat arloji di pergelangan tangannya dan benar saja sudah menunjukkan pukul 5 sore, dan dia pun mulai membereskan berkas-berkas nya yang ada di atas meja kerjanya setelah memastikan semua pekerjaanya selesai dengan rapi dan baik syifa menghubungi Sindy untuk menanyakan apakah dia sudah selesai atau belum dan akan pulang bersamanya.
" huhh, akhirnya selesai juga " helaan nafas lega syifa " aku akanenghubungi Sindy dulu ah" tambahnya sambil merogoh telpon genggam nya di dalam tas kerjanya tersebut.
" halo sindy apakah kamu sudah mau pulang,? " tanyanya via telpon,
" iya, ini juga udah mau turun, barengan aja ya " jawabnya " okee" tambah syifa.
Karena terburu-buru tanpa dia sadari dia berpapasan dengan ervan saat keluar dari lift dan melangkah dengan cepat menyusul sindy di loby kantor tersebut untuk pulang bersama ke kontrakannya. hal itu menyita perhatian ervan yang biasa di idamkan oleh setiap wanita kenapa syifa tidak tertarik padanya pikirnya. "unik " dengan senyum tipisnya ervan bergumam.
selama perjalanan mereka tidak ada yang memulai percakapan atau obrolan seputar nya karena mungkin efek kelelahan di selingi banyaknya aktifitas hari itu. dan tibalah di kontrakan mereka langsung menuju kamar masing-masing dan langsung membersihkan diri.
Berbeda dengan syifa dan Sindy yang harus menaiki angkutan umum sebagai kendaraan meraka, ervan menggunakan mobil sport keluaran terbaru dengan harga pantastis. namanya juga limit itu edition. sebenarnya Sindy bisa saja membeli mobil dilatarbelakangi keluarga yang cukup berada tentu membeli mobil bukan hal yang mustahil dan sulit baginya, namun dia mau hidup sederhana seperti sahabatnya itu.
Sesampainya di mansion ervan disambut dengan keadaan rumah yang sepi membuatnya bertanya, " mama sama papa kemana yah" gumamnya,
dan perlahan dia menuju taman belakang yang ternyata papa dan mama widya sedang metime menikmati sore hari dengan status pensiunnya secara romantis dengan meminum teh dan camilan ringan. suatu pemandangan yang membuat iri, perlahan perasaan aneh di hati ervan muncul "seandainya kamu masih ada, pasti kita sudah memiliki seorang anak yang lucu" terawang nya mengingat almarhumah istri tercintanya itu. perlahan butiran bening menetes di pipinya.
sesungguh dari dulu orang tua ervan sudah mendambakan seorang cucu yang membuat ramai mansion besar keluarga mereka akan tetapi sepertinya putra semata wayangnya itu masih belum sanggup membuka hatinya lagi.
Salam kenal reader semua mohon dukungannya autor baru, maklumi segala kesalahan dan alur yang berlibet-libet☺☺
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Kinan Rosa
yang sabar ya Mama karena kak author masih merencanakan sesuatu
mungkin nanti di beri cucu kembar kan jadi rame
2022-09-30
0