Dihamili Kakak Senior

Dihamili Kakak Senior

01. Pelecehan

Tumbuh seorang gadis cantik bernama Nara Qirani yang kini berusia 18 tahun dan akan memasuki masa perkuliahan. Nara bisa dikatakan berasal dari keluarga yang mampu, Namun penuh kontroversi. Hal itu di mulai saat ibu kandungnya telah meninggal dan ayahnya menikah kembali membuat ia harus memiliki Ibu dan adik tiri. Masa-masa mendapatkan ibu sambung tidaklah sesuai ekspektasi, kerap kali ibu tiri itu membencinya hingga berjalan kini.

Siapa yang bisa menyangka takdir seseorang akan berubah drastis menjadi hancur, di pertama berjalannya masa perkuliahan setelah melaksanakan masa orientasi, sosok pria yang merupakan senior merenggut mahkota Nara.

Kisah di mulai dari Nara masuk kuliah...

"Nara!!" Panggil seorang lelaki

Nara mendengar ada orang yang memanggilnya ia pun langsung membalikkan badan dan meliriknya.

"Maaf,, Siapa yah?" Tanya Nara heran karena belum tahu siapa laki-laki itu

"Kau belum mengenal ku yah, Aku senior mu. Saat masa orientasi aku adalah Ketua pelaksana. Perkenalkan nama ku Farel Nicholas." Sambil mengulurkan tangan untuk berjabat tangan

"Oh Kak Farel. Maaf kak. Saya sepertinya melupakan wajah kakak. Nama Saya..." Menjabat tangannya. Sebelum memperkenalkan namanya, Farel sudah memotongnya.

"Nama mu Nara Qirani, kan?" Jawab Farel lebih dulu mengetahui namanya

"Bagaimana kak Farel bisa tahu namaku? bahkan kepanjangan namaku dia sampai tahu... Padahal kita baru saling bertemu dan untuk jika mengenal mahasiswa baru tidak hafal secepat ini." Gumam Nara bertanya-tanya

"Iya, Kak." Jawab Nara tanpa ingin memperpanjang masalah

Nara pun langsung melepaskan jabat tangannya dengan Farel.

"Maaf, Kak Farel. Ini sudah sore, saya harus pulang. Permisi." Beranjak pergi

Baru saja Nara berjalan 1 langkah, Farel malah menghentikannya.

"Tunggu!" Menghentikan Nara

Nara pun menghentikan langkahnya dan kembali berbalik.

"Ada apa ya, Kak?" Tanya Nara

"Maaf, Jika aku sudah lancang. Boleh tidak aku mengantarmu?" Tanya Farel

"Dan sekarang dia tiba-tiba menawariku untuk diantar olehnya." Gumam Nara merinding

"Em... Tidak perlu, Kak. Saya sudah biasa naik angkutan umum. Lagipula tidak baik jika kakak terlalu dekat dengan saya. Kakak pasti sudah tahu tentang cerita saya."

"Ya, kau adalah mahasiswi yang pintar dan mendapatkan beasiswa di sini sampai lulus kuliah. Aku salut padamu." Jawab demikian Farel

"Bukan ... Bukan itu kak. Tapi mengenai diri saya yang diejek semua orang cupu dan tidak menarik. Maka dari itu saya malah dibully." Menjelaskan kenyataan yang ia dapatkan juga di hari pertama masuk perkuliahan

"Gadis ini memang lugu dan juga cupu." Gumam Farel

"Siapa yang sudah mengejekmu? Lain kali beritahu aku, dan aku akan menghajar mereka semua. Tidak perlu mendengarkan perkataan mereka yang tidak baik untuk di dengar. Aku sama sekali tidak peduli akan hal itu. Kau ingin ya aku antar?!" Ujar Farel

"Hmm ... Bagaimana ya, Kak?" Bingung Nara menimbang-nimbang

"Sudah, Tidak apa-apa. Aku tidak akan berbuat jahat padamu." Farel memaksa

Nara pun bingung dengan ajakan Farel. Karena dia tidak mengenal sikap dan sifatnya Farel, malah mereka baru saja bertemu dan Farel tidak segan mengajaknya pulang bersama.

"Bagaimana yah? Apa aku harus menerima ajakan, Kak Farel? tapi aku takut, tapi sepertinya dia orang yang baik dan tutur katanya pun sangat sopan." Gumamnya

Dan Nara pun memutuskan.

"Yasudah, Kak. Saya ingin." Jawab keputusannya

"Nah! Seperti itu lebih baik. Ayo! mobilnya ada di sana." Ajak Farel sambil berjalan dan Nara mengikuti langkahnya

Nara pun sedang berada di mobilnya Farel yang mewah itu untuk diantarkan pulang. Farel sendiri tak segan membukakan pintu untuk Nara.

"Benar kata orang. Dia ini cupu dan juga lugu ... Aku sama sekali tidak salah memilih wanita ini untuk dijadikan santapan sore hari." Gumam Farel dan senyum sinis

Di dalam mobil pun sangat hening, dan Farel terus melajukan mobilnya. Saat di persimpangan jalan, Farel melewati jalan yang Nara tunjukkan dan seharusnya Farel melajukan mobilnya menuju jalan itu untuk sampai ke arah rumah Nara, Namun Farel tidak bergeming.

Nara pun melihat Farel salah jalan dan ingin memberitahunya.

"Maaf, Kak. Jalan ke arah rumah ku sudah terlewat. Seharusnya tadi belok kanan." Ujar Nara

"Owh, belok kanan yah. Tidak apa-apa, tidak perlu putar balik, jalan ke arah ini bisa saja dan lebih dekat. Nanti setelah jalan ini habis kita juga akan menemukan persimpangan dari jalan yang seharusnya kita lalui. Aku tahu setiap jalan, jadi kau tenang saja." Jawab Farel berbohong dan melanjutkan perjalanannya

"Owh begitu ya, Kak. Saya baru tahu jika ada jalan pintas." Jawab Nara dengan begitu lugu dan polosnya ia tidak curiga sama sekali dan langsung mempercayai perkataan Farel.

~DI TEMPAT KULIAH~

"Kemana tuh si Farel? Menghilang begitu saja. Giliran pulang, dia gerak cepat." Tanya Azka, sahabat Farel

"Iya. Dari tadi aku tidak melihat batang hidungnya. Apa dia sudah pulang lebih dulu?" Jawab Evan, sahabat Farel

Sedangkan Edgar, Tidak bergeming sama sekali mengutarakan pendapat seperti Azka dan Evan tentang Farel. Dia hanya diam saja.

Farel, Edgar, Azka, dan Evan adalah geng. Geng nya bernama fantastic four mereka sangat terkenal di tempat kuliahnya karena mereka semua adalah anak dari keluarga kaya raya. Para mahasiswi sangat mengagumi ketampanan mereka terutama Farel dan Edgar.

"Yasudah lah. Kita juga harus pulang, Bukan. Ayo pulang!" Ajak Azka

"Yasudah, Ayo. Aku juga ingin segera sampai di rumah." Jawab Evan

Mereka pun akhirnya memutuskan untuk pulang. Sedangkan Edgar hanya diam dan mengikuti kedua temannya saja. karena Edgar ini dikenal dengan cuek, enggan bicara dan dingin.

~DI SISI LAIN~

Nara pun masih bersama Farel. Hari pun sudah mulai gelap dan Farel masih setia melajukan mobilnya. Dengan sikap Farel tidak membuat Nara merasa curiga terhadap Farel. Tapi ketika Farel menghentikan mobilnya di sebuah tempat yang di samping terdapat rumah kosong membuat Nara bertanya-tanya.

"Loh kak, kok berhenti di sini? Ini bukan rumah Nara!" Tanyanya polos

"Ahh sudah jangan banyak tanya..." Seketika sikap nya berubah dan berbicara sangat tinggi, dan pada saat itu juga Farel langsung memegang dengan paksa Nara agar ingin keluar dan ikut bersamanya.

Sedangkan Nara dia terkejut dan langsung ketakutan.

"Kak ... Kakak ingin melakukan apa? Kenapa kakak tiba-tiba seperti ini? Aku tidak ingin, Kak! Antarkan aku pulang sekarang juga! Kenapa kita ada di sini, dan kakak kenapa?" Nara memberontak tidak ingin di bawa dan ketakutan

"Sudah, kau diam saja!" Membuka pintu mobil dan membawa Nara masuk ke rumah kosong itu di waktu yang sudah gelap

"Kak lepaskan! Kakak ingin apa? Aku tidak ingin ada di sini. Ternyata kakak jahat!" Air matanya sudah keluar ditambah ia ketakutan dan terus memberontak ingin lepas dari cengkraman tangan Farel yang terus menyeretnya dibawa masuk menuju rumah kosong itu.

Dan Farel pun sudah membawa Nara masuk ke dalam rumah kosong itu. Saat itu juga Farel langsung mendorong Nara dengan keras hingga Nara tersungkur jatuh, dan Farel menutup pintu dan mengunci slotnya rapat-rapat.

Nara, dia menangis ketakutan dia tidak tahu apa yang ingin Farel lakukan padanya. Dia berharap tuhan menolongnya dan tidak terjadi sesuatu pada dirinya. Nara hanya berpikir jika Farel akan membunuhnya saat ini.

"Ya tuhan. Entah apa yang ingin dilakukan kak Farel saat ini. Aku berharap tidak terjadi sesuatu denganku dan kau melindungi ku saat ini." Doanya dalam hati, dengan air mata yang terus mengalir. Menatap waspada pada Farel.

"Kak, tolong jangan lakukan sesuatu padaku!" Lanjut permintaan Nara dengan nada sendu

Tanpa menjawab dan tanpa mempedulikan Nara, Farel terus berjalan mendekat dengan penuh nafsu, dan Nara terus mundur dengan melihat Farel terus waspada. Dan saat itu Nara sudah bentrok menempel dengan dinding yang semakin membuatnya ketakutan, karena tidak ada pelarian lain di sana.

"Hahahahah,,, Ingin pergi ke mana lagi kau, Hah?" Suara tinggi Farel mengejek

"Jangan, Kak! Aku mohon padamu." Tanpa sadar air mata sudah mengalir dan menangis

Farel menghantam tubuh Nara dengan tubuhnya. Dengan agresif dia ******* bibir Nara dengan mencekal tangan Nara sangat kuat. Dia bermain-main dengan lidahnya di dalam.

Tangannya bergerilya ke mana-mana. Hingga pada saat sampai di dada, Farel meremas payudara Nara dengan kuat. Nara merasakan kenikmatan yang munafik dan tubuhnya bergelinjang.

Dia terus menangis dan memberontak. Namun, tenaga Farel sangat kuat untuk menahan Dirinya.

Hingga pada akhirnya setelah lama bermain-main menghirup tengkuk leher Nara. Farel melucuti pakaian Nara dan melakukannya di atas lantai yang kotor penuh debu di rumah kosong itu.

Di saat itu hati Nara sangat hancur. Dia tidak tahu bagaimana takdir saat ini telah membawanya ke dalam masalah besar. Tanpa keinginan Nara, Farel sudah merenggut kesuciannya. Dan ia tidak menyangka di pertama ia menginjak pendidikan perguruan tinggi ia sudah mengalami masalah dengan seorang pria seniornya.

Pria bejat itu semakin agresif, ia terus bermain-main di dada seorang wanita yang tidak hentinya menangis. Ia sedang memainkan put**g dan memelintirnya hingga wanita itu mengeluarkan suara indah dan tidak segan menggigitnya hingga memberikan kiss Mark di sekujur leher dan dadanya.

Hingga pada akhirnya senjata itu berhasil di masukkan ke dalam. Mereka bermain-main sangat lama sampai pria itu berakhir mengeluarkan klimaksnya.

Terpopuler

Comments

Solaya

Solaya

gada yg komen,,, gimana si caranya komen

2023-01-13

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!