04. Perjodohan

"Pak bagaimana selanjutnya." Tanya Ella yang masih memperdebatkan Nara

"Ayah akan mengeluarkan Nara dari keluarga dan mengusirnya jauh-jauh dari sini." Jelasnya Herman

"Kau dengar sendiri kan, Nara ... Maksudku Kakak Nara, kau sudah dikeluarkan dari keluargamu sendiri." Jelas lagi Shintia yang meledeknya

"Hm... Pak sepertinya tidak perlu begitu deh. Bukannya bapak sudah membuat perjanjian dengan Pak siapa itu ibu lupa namanya." Kata Ella

"Perjanjian? Perjanjian apa, dengan siapa?" Tanya Herman

"Dulu Bapak pernah mengatakan jika Nara sudah dijodohkan dengan anak teman bapak itu. Dan ketika mereka sudah besar nanti kalian akan menikahkan mereka." Mengingatkan

"Apa?? Perjodohan." Gumamnya Nara terkejut

"Bu, Kenapa ibu malah membelanya." Gerutu Shintia

"Diamm ... Kau lihat rencana ibu!" Jelasnya dengan berbisik

"Ihh... Ibu!" Kesal Shintia

Pak Herman berusaha keras mengingat.

"Owh ... Iya ayah baru ingat sekarang. Lalu, apa yang ingin kita lakukan dengan perjanjian itu." Tanya Herman

"Bagaimana Jika Nara kita nikahkan saja dengan anak teman bapak itu. Pasti mereka setuju apalagi kan mereka sudah besar dan sepertinya sudah pantas menikah. Apalagi Andini sedang hamil." Ujar Ella

"Tidak mungkin, Bu. Mereka pasti mengurungkan niatnya untuk perjodohan ini dulu, dan susah menerima Nara yang sedang hamil di luar nikah seperti ini." Kata Herman

"Ya itu gampang, Pak. Kita tutupi saja kebenarannya, pasti mereka setuju. Jika mereka setuju dan menikah, setelah menikah 1 atau 2 bulan kita ungkapkan jika Nara sedang mengandung pewaris untuk keluarga mereka, dengan begitu mereka tidak curiga dan malah percaya jika Nara sedang hamil darah daging suaminya dan mereka secepat ini mendapatkan seorang cucu. Bukannya orang mengatakan orang tua senang jika anak laki-lakinya menikah dan setelah itu menantu nya sudah mengandung lebih cepat." Jelasnya Ella

"Ya ... ya. Ibu benar juga, apalagi mereka keluarga kaya raya dan ternama kita bisa memanfaatkan kekayaannya itu juga." Kata Herman

"Iya kan, apa ibu katakan. ayah setuju?" Tanya Ella

"Ya pasti setuju lah. Ide ibu memang cemerlang." Jawabnya dengan senang

"Aku tidak setuju!" Teriak Nara

"Aku juga tidak setuju!" Jawab Shintia sama

"Kenapa kau tidak setuju?" Tanya Herman pada Nara

"Ayah, aku tidak setuju dengan perjodohan dan perjanjian ayah itu. Apa yang dikatakan ibu itu salah sama saja kita membohongi mereka. Aku tidak ingin dijodohkan! biarkan aku melahirkan anak ini tanpa seorang ayah. Dan ini sudah termasuk penipuan pada mereka." Kata Nara

"Pokoknya kau harus setuju ... Setuju tidak setuju ayah tidak peduli yang terpenting kau harus menikah titik." Tegas ayahnya

Perkataan ayahnya tadi membuat Nara sedih, ia ingin terus memberikan pengarahan tapi ayahnya malah menyuruhnya untuk diam.

"Dan kau Shintia kenapa kau tidak setuju?" Tanya Herman

"Aku tidak setuju karena tadi ayah mengatakan keluarganya sangat kaya raya dan ternama. Aku juga ingin menikah dengan orang yang terpandang itu. Bagaimana ayah bisa memberikan suami dari anak kaya raya dinikahkan dengan dia. Aku tidak setuju, lebih baik aku yang dinikahkan dengannya dengan begitu aku tidak harus menjadi model lagi." Gerutu Shintia

"Shintia ... Shintia dengar, Nak. Kau pasti belum tahu asal-usul keluarga mereka, bagaimana kehidupannya dan sikap keluarganya." Bicara Ella lembut dan berusaha menenangkan

"Aku tidak ingin tahu, Bu! Pokoknya dia tidak boleh menikah dengan anak orang kaya itu." Menunjuk Nara dengan telunjuk dan keras kepala

"Dengar Shintia apa yang dikatakan ibumu itu benar, Kehidupan keluarganya sangat keras. pembantu saja mereka perlakukan tidak pantas sering kali mereka mendapat cambukan dari tuannya, dan ayah pernah dengar ada dua anak nya yang sangat nakal karena kenakalan mereka juga para pembantunya sering mendapatkan amarah." Jelas Herman

"Oleh karena itu, Ayah tidak ingin kau masuk dalam keluarga mereka, bisa-bisa kau babak belur di sana. Dan profesi mu sebagai artis dan model akan di lepas begitu saja, kau tidak bisa bekerja lagi. Sepanjang malam kau harus hidup dalam tatanan keluarga mereka." Sambungnya

Mendengar perkataan ayahnya membuat Shintia menelan saliva nya.

"Kau dengar sendiri kan, Nak. Itu sangat mengerikan, Ibu tidak ingin jika kau harus merubah cita-citamu hanya kau memaksa untuk menikah dengan anak keluarga mereka." Ujar Ella

"Iya ibu, tapi ayah kenapa ayah membiarkan Nara, maksudnya Kak Nara yang menikah dan masuk dalam keluarga mereka." Tanya Shintia

"Karena mereka kaya, Kita bisa memanfaatkan Nara keluarga mereka sangat terkenal jika kita menjadi besan mereka kita juga akan terkenal. Ayah tidak peduli bagaimana Nara di sana, apa dia di siksa atau bagaimana ayah tidak peduli." Kata Herman yang tidak peduli dengan Nara

"Ayah yakin di luar sana masih banyak orang kaya raya dan ada laki-laki yang menginginkanmu. lebih dari hidup Nara saat ini." Sambungnya

"Baik, Ayah. Jika begitu aku setuju sekarang." Mendengar perkataan ayahnya yang meyakinkan membuat Shintia merasa senang.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!