18. Istrimu Hamil

Pak Herman pun langsung pergi menuju rumah sakit X dan mencari dokter keluarga yang ditugaskan untuk datang ke kediaman Pak Abraham. Dan Pak Herman pun berhasil menemukan informasi nya, segera mungkin ia mencari dokter tersebut dan berhasil menemukan nya, Ia pun langsung meminta dokter itu mengikuti semua perintahnya.

Alhasil dokter itu bisa diajak bekerja sama dan menerima perintah Pak Herman

dengan suapan uang Rp.75.000.000.

Dokter yang sudah menjadi ladang kepercayaan Keluarga Abraham, ternyata ia berhasil tergiur dengan tawaran dari besannya untuk melakukan sesuatu hal.

Pak Herman kembali dengan tenang, sedangkan dokter yang bertugas untuk memeriksa keadaan Nara langsung menuju kediaman Pak Abraham.

Setelah beberapa menit menempuh perjalanan dokter tersebut telah sampai di kediaman Abraham, pelayan pun mempersilakan dokter masuk dan membawanya ke kamar Bu Clarissa di mana Nara berada.

Dokter segera memeriksa Nara, Tidak selang waktu lama dokter selesai memeriksa Nara.

"Bagaimana keadaan menantu saya, Dok?" Tanya Bu Clarissa

"Dokter pasti sudah tahu apa yang terjadi padaku, sedangkan ayah entah di mana dia saat ini, dia belum menelepon ku juga, Aku sudah pasrah sekarang." Putus asa Nara dalam hatinya

"Keadaan Nara baik-baik saja, terkadang di kondisi saat ini sangat wajar dialami oleh menantu ibu." Jelas dokter

"Maksud dokter?" Tanya Bu Clarissa heran dan membuat Nara berpikir negatif.

"Dokter akan mengatakannya dan kebohongan ku selesai sampai sini." Putus asa Nara menyangka dalam hati, tanpa disadari air bening itu keluar dari matanya.

"Selamat Nyonya, menantu anda sedang hamil, anda akan menjadi seorang nenek. Keluarga Abraham akan segera menimbang cucu." Ungkap dokter tersebut

Perkataan dokter membuat Bu Clarissa sangat terkejut sekaligus senang karena Nara sedang hamil.

"Sudah ku duga. Dokter pasti akan mengetahuinya... Sedangkan rencana ku dan Ayah belum sempat mempertahankan rahasia ini." Batin Nara kacau

"Hah... Benarkah??" Pekik Bu Clarissa senang, saking senangnya sambil membuka mulutnya lebar-lebar.

"Seharusnya aku merasa senang seperti wanita lain, Seorang istri pada umumnya ywng mengetahui bahwa dirinya sedang hamil, Tapi kenapa aku tidak mengalami seperti wanita lain, Bahkan aku tidak tahu aku harus senang atau sedih. Karena pada dasarnya aku menyimpan kebohongan selama ini." Ucap Nara dalam hati sambil mengalirkan air mata.

"Kau dengar sendiri kan, Nara. Saat ini kau sedang menyimpan benih di dalam rahim mu, kau sedang hamil nak, kau pasti bahagia bukan sampai mengeluarkan air mata seperti ini."

Nara hanya terus diam karena tidak tahu harus bersikap seperti apa.

"Lalu berapa usia kehamilannya sekarang, Dok?" Tanya Bu Clarissa pada dokter

"Sekarang dokter akan mengatakan hal yang sebenarnya dan membuat orang lain tercengang." Kata Nara dalam hati

"Usia kehamilannya... 2 Minggu." Ucap Dokter mengungkap hal yang tidak terduga

Dokter menjawab sesuai yang diperintahkan Pak Herman padanya, padahal ia mengetahui usia kehamilan Nara yang sebenarnya sudah menginjak 2 bulan. Tapi karena giuran tawaran uang ia sudah menerima permintaan Pak Herman dan mengatakan pada semua orang jika Nara mengandung anak selama dua minggu.

"Dua Minggu??" Pekik Nara sontak terkejut kenapa dokter mengatakan itu semua

"Iya Nona, usia kehamilan anda baru dua minggu." Jelas dokter sekali lagi

"Kenapa Nara ketika mendengar ini kau langsung terkejut? Memangnya ada yang salah?" Tanya Bu Clarissa

"Emm ... Ti-tidak ada Bu, A-aku hanya tidak menyangka saja." Jawab Nara dengan gugup dan masih bertanya-tanya.

"Hmm, Baiklah nak, Ibu mengerti kau masih tidak percaya atas kehamilan mu ini tapi perlahan kau akan percaya Jika kau sedang mengandung anak Edgar. Namun, sayang sekali usiamu masih belia, ibu khawatir terjadi sesuatu pada kalian." Penuh Kasih sayang Bu Clarissa sampai mengusap lembut pipi menantunya

"Andai ibu tahu jika aku sedang berbohong, dan anak ini bukan anak Kak Edgar, tapi kenapa dokter memberitahu bahwa usia kehamilan ku baru dua minggu, Apa ini bagian dari rencana ayah??" Tegun Nara dalam hati

"Dan Iya, untuk nyonya Nara jaga diri anda baik-baik, Jangan sampai anda kelelahan ataupun merasa tertekan, konsumsilah makanan yang bernutrisi dan baik untuk janin anda, karena ini kehamilan muda anda yang pertama dan kehamilan pertama itu sangat rentang. Apalagi mengingat usia anda yang masih 18 tahun, dan itu tidak menjadi masalah karena anda sudah menikah. Banyak wanita di seusia anda yang hamil di luar nikah." Ucap dokter seolah mengingatkan, namun ia seperti menyindir

"Baik dokter terima kasih. Saya pasti akan menjaga menantuku. Nara ini anak baik-baik dan tidak mungkin melakukan hal keji itu." Jawab Bu Clarissa membela Nara

"Sama-sama. Jika begitu saya permisi. Berikan selamat saya pada Tuan Abraham atas kehamilan menantunya." Pamit Dokter pun pergi

"Ibu akan pergi memberitahu Edgar. Kau istirahat lah." Bu Clarissa pun terburu-buru menemui Edgar

"Aku akan tanyakan pada ayah." Nara pun menelepon ayahnya

"Halo Nara! Baru saja ayah ingin menelepon mu, Tapi kau sudah menelepon Ayah lebih dulu." Kata Pak Herman dalam telepon

"Ayah apa semua yang terjadi hari ini itu berkat ayah?"

"Iya nak, Apa dokter itu menjalankan nya dengan benar, Ayah menemuinya di rumah sakit dan menyuruhnya untuk menuruti apa yang ayah katakan. Bagaimana semua rencana ayah berhasilkan?"

"Berkat ayah aku selamat hari ini, tapi entah sampai kapan. Waktu akan berjalan cepat atau lambat semuanya akan terbongkar."

"Hushh... Kau ini bicara apa? Seharusnya kau terus berpikir positif, pada intinya kau harus terus berakting jangan membuat orang curiga karena sikapmu yang gugup atau apapun itu."

"Aku akan berusaha sekuat mungkin." Lirih Nara tidak yakin

"Yasudah nikmatilah hidupmu yang sekarang jangan memikirkan yang lain. Ayah masih banyak pekerjaan di sini."

"Baik Ayah." Nara pun menutup teleponnya

Di Kamar Edgar~~

Edgar terlihat masih saja sibuk dengan tugas di laptopnya.

"Edgar... Ada kabar baik nak." Ucap Bu Clarissa sambil masuk ke dalam kamar Edgar tanpa mengetuk terlebih dahulu saking senangnya.

"Sebaik apapun kabar itu aku tidak akan peduli, Bu." Ketus Edgar dingin dan terus fokus pada laptopnya.

"Tapi kabar ini pasti akan membuatmu senang, Nak!"

"Aku tidak ingin tahu Bu, Ibu pergi saja."

"Istrimu Nara sedang mengandung anakmu, Edgar!!!" Ungkap Bu Clarissa yang sangat lantang dan tegas

Sontak membuat Edgar sangat tercengang dan terkejut sampai berhenti mengerjakan ketikan tangannya.

"Edgar kenapa? Kau pasti senang kan?"

Edgar pun mengernyitkan keningnya, lalu beranjak dari tempat kerjanya dan berjalan ke kamar Bu Clarissa untuk menemui Nara dengan raut wajah dan sikap yang tidak bisa ditebak.

"Edgar ... Sudah kuduga dia pasti sangat senang mendengar istrinya sedang mengandung anaknya." Ucap Bu Clarissa pun menebak dengan tidak memikirkan apapun walaupun tidak tahu sikap Edgar yang sebenarnya pada Nara.

Terpopuler

Comments

Anonymous

Anonymous

Lanjutannnn

2022-09-18

0

Ika Agustin

Ika Agustin

gimana nasib nara selanjutnya

2022-09-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!