06. Menyatakan Tujuan

Pak Herman pun langsung menemui teman-nya orang yang sudah membantu menyelamatkan perusahaannya. Dia pun datang langsung menemuinya ke perusahaan milik orang itu. Yakni AS Group, adalah nama perusahaan yang terkenal dan ternama, setiap produk dan proyek yang mereka keluarkan selalu laris dipasaran tidak pernah gagal sama sekali.

"Tuan, Ada yang ingin menemui Tuan di luar dan beliau sudah menunggu." Kata sekretaris pada atasannya

"Siapa? Masuk saja!" Jawabnya

"Baik Pak..." Sekretaris itu pun langsung pergi keluar untuk memberitahu dan mempersilakannya untuk masuk

Pak Herman pun langsung masuk ke dalam.

Di mana orang yang dia temui itupun terkejut melihat Pak Herman yang datang.

"Pak Herman..." Dengan raut wajahnya senang, berdiri dan langsung berjabat tangan.

"Pak Abraham." Dengan tersenyum dan menjabat tangannya

"Sudah lama tidak bertemu, Apa kabar?" Tanya Pak Abraham. Ia adalah direktur yang mendirikan perusahaan AS Group miliknya sendiri.

"Saya selalu baik." Jawab Herman

"Silakan duduk!" Titah Pak Abraham

Mereka pun duduk.

"Ada apa ini tidak biasanya kau mengunjungi ku langsung ke perusahaan?" Tanya Abraham

"Iya. Kedatangan ku kesini ingin memberitahukan kabar yang menggembirakan." Jawab Herman

"Apa?? Apakah perusahaan mu baik-baik saja?"

"Perusahaan ku baik-baik saja sejak dari anda menolong saya waktu itu."

"Owh syukurlah jika begitu. Lalu, Ada apa?"

"Ini masalah perjanjian yang anda berikan dulu pada saya. Mengenai putra dan putriku."

"Owh masalah itu, memangnya kenapa? Putrimu sudah besar?"

"Putriku sudah besar dan dia ingin menikah di usianya sekarang 18 tahun dan entah kenapa tiba-tiba dia ingin menikah. Dan aku memberitahu jika dia sudah dijodohkan dengan putra anda sejak kecil. Aku sudah menjelaskan semuanya, Awalnya dia sedikit kecewa dan sedih tapi aku sudah meyakinkannya dan dia menyetujui nya, Tuan."

"Owh ya, Itu kabar yang bagus. Bagaimana pun juga kau sudah menyetujuinya di atas hitam putih dan materai enam ribu."

"Iya Tuan. Jadi bagaimana pak, Apakah perjanjian itu masih berlaku?" Tanya Herman

"Baiklah, Sesuai janjiku dan janjimu putri mu mulai hari ini sudah dicap sebagai calon menantu ku, dan akan segera menikahkan dia dengan putraku. Berarti mulai dari sekarang putrimu harus bersikap menjaga nama baik keluargaku juga, setelah menikah dia harus mengabdi pada putraku, menjaga tata krama, dan bersikaplah sebagai menantu konglomerat." Perintah Pak Abraham

"Anda tenang saja dia anak yang baik. Tidak akan mengecewakan anda sama sekali pun." Jawab Herman dengan senang

"Baik, Aku akan memberitahu putraku. Ingin tidak ingin dia harus menikah karena calon mempelai wanitanya sudah siap."

"Kapan Tuan kita akan melaksanakan pernikahannya?" Tanya Herman

"Apa putrimu kuliah?" Tanya Herman

"Iya dia masih kuliah baru saja masuk sekitar dua bulan."

"Putraku juga masih berkuliah. Sekarang dia menginjak semester 5 sebentar lagi dia lulus, tapi tidak apa-apa mereka putraku bisa melanjutkan pendidikannya karena dia pria. Dan tidak mengurungkan niat ku untuk segera menikahkan mereka. Pernikahan mereka akan dilakukan dua hari lagi, akan dilakukan secara meriah kau tenang saja kau tidak perlu mengeluarkan uang sepeser pun karena aku tahu kau tidak memiliki banyak uang. Hhh..." Ucap Pak Abraham meledek di akhir

"Cepat sekali, baik pak, baik. Saya akan mempersiapkan putri saya dengan sebaik-baiknya. Jika begitu saya permisi, keluarga di rumah pasti senang mendengar ini terutama putriku calon mertuanya sudah setuju." Dengan senang Herman pergi dengan tergesa-gesa dan raut wajah yang sumringah

Di saat itu juga Abraham memutuskan untuk pulang. Setelah Abraham sampai di rumah ia memanggil putranya.

"Pak sudah pulang ... siang sekali tidak biasanya." Tanya Clarissa istrinya.

Tidak menjawab pertanyaan istrinya.

"Di mana Edgar?" Tanya Abraham langsung

"Ada dikamar nya." Jawab Clarissa

Pak Abraham pun langsung memanggilnya.

"Edgar..." Teriak panggilnya

Mendengar ayahnya memanggil namanya pun membuat ia meninggalkan semua tugas nya di kamar dan langsung keluar.

"Ada apa ayah?" Menyahut di atas balkon tangga

"Turunlah ... Kemari." Ujar Pak Abraham

Edgar pun turun dan sampai.

"Ayah ingin memberitahumu dalam dua hari ke depan kau akan menikah dengan anak teman ayah." Tanpa basa-basi ia langsung menyampaikannya.

Semua orang pun terkejut mendengar perkataan Pak Abraham terutama Bu Clarissa dan Edgar.

"Apa ayah katakan, menikah? Tapi aku masih kuliah. Bagaimana ayah bisa menikahkan-ku secepat ini dengan orang yang tidak aku kenal sama sekali. Di mana otak ayah?" Ujar Edgar agak lancang

"Pokoknya kau tidak bisa mengelak. Itu sudah menjadi keputusan Ayah. Kau tahu sendiri kan ayah tidak suka dibantah. Apa yang ayah tadi katakan titik dan jangan buat ayah mengulang kata tadi kedua kalinya." Jawab Pak Abraham tegas

Edgar pun dilanda kebingungan bagaimana bisa dia dijodohkan begitu saja apalagi dia tidak mengenal sama sekali perempuan itu siapa, nama, usia atau asal-usulnya. Tanpa ingin memperdebatkan masalah Edgar pun menyetujuinya pasrah begitu saja.

"Baiklah Ayah, 6terserah pada ayah ... Aku sebagai anakmu hanya bisa menurutimu saja, kau maha berkuasa di rumah ini." Dengan menjawab kesal lalu Edgar pun pergi naik tangga untuk ke kamarnya lagi

"Pak, Apa benar bapak akan menikahkan Edgar dengan orang pilihan bapak ... Apa bapak tidak salah." Tanya istrinya

"Iya, karena ini sebuah perjanjian dari orang yang aku bantu dulu dia menjual anaknya sendiri untuk mengabdi dan menikah dengan Edgar. Sekarang dia sudah besar dan menyetujuinya." Ucap Pak Abraham

"Baiklah Pak. Aku tidak bisa mengancam mu untuk mengurungkan niatmu itu."

"Itulah tugas kalian. Harus mendengarkan apa yang aku katakan dan melaksanakan apa yang ku perintahkan." Langsung pergi naik tangga dan masuk kamar

Di kamarnya, Edgar pun bingung dan bertanya kenapa dan siapa? Ia sudah mencintai seseorang yang sekarang kuliah di dubai bersama dua adiknya Vano dan Safira, tapi dia harus menikah dengan orang yang tidak dikenal bahkan tidak dicintainya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!