03. Hamil

2 Bulan Kemudian...

Nara melamun di kasurnya sambil memeluk bantal, dan tiba-tiba ia merasakan mual dan ingin muntah. Ia terus menahannya tapi mualnya itu tidak dapat terbendung lagi, Nara pun lari ke toilet untuk memuntahkannya. Dan setelah selesai memuntahkannya beberapa kali, Nara sangat lemas dan disertai pusing.

"Apa yang terjadi denganku?" Tanyanya

"Akhir-akhir ini aku merasa tidak enak badan. Apa mungkin aku sakit? Terusnya

Dan tak lama melintas di pikiran Nara jika dia hamil.

"Tidak, Tidak. Tidak mungkin jika aku hamil. Ini tidak mungkin." Nara tidak menerima jika dia hamil, frustasi bahkan sebelum ia mengetahui kebenarannya.

Dan Nara teringat sesuatu bahwa sudah 5 hari kemarin seharusnya tamu bulanan nya datang, dan bahkan bulan kemarin tamunya pun tidak datang.

"Tidak mungkin jika aku hamil. Aku tidak ingin ini sampai terjadi. Satu kali melakukannya tidak akan membuatku hamil, bukan." Ucap Nara, Ia pun bangkit dan berinisiatif segera pergi ke apotek untuk membeli test pack.

Di usianya yang masih 18 tahun dan terlihat muda di hadapan orang, pegawai apotek sempat heran kenapa gadis kecil seperti dia datang membeli test pack. Namun Nara menjawab, Itu untuk ibunya yang menyuruh dia membeli.

Pegawai apotek tidak berpikir jauh dan menerima pernyataan Nara walaupun masih merasa ragu.

Test pack pun sudah ia beli dan Nara segera pulang untuk mengeceknya. Nara pun langsung mengeceknya dan menunggu beberapa menit dengan perasaan was-was.

Dua hingga Lima menit pun berlalu, Nara langsung melihat test pack dengan pelan-pelan dan ketika ia melihatnya ia terkejut dengan hasil dua garis biru.

"Tidak ... Ini tidak mungkin." Terduduk dan tidak bisa menerima kenyataan test pack itu terjatuh ke lantai tanpa Nara rasakan, dia masih menangis dengan frustasi.

"Aku tidak menginginkan ini, apa kata orang-orang nanti. Kenapa tuhan ... Kenapa sejak kecil aku tidak pernah mendapatkan kebahagiaan padaku sedikit saja. Hanya sedikit, kau pun tak pernah membuat aku senang. Dan sekarang kau membuatku dalam masalah besar." Menangis keras

Di Rumah sedang tidak ada siapa-siapa. Shintia dan ibunya sedang syuting di luar kota dan Bi sumi pergi ke pasar, apalagi ayahnya ia sibuk bekerja di perusahaannya. Di saat itu Nara benar-benar sendirian.

Dengan terus menangis membuat Nara tertidur, dan ia bangun esok harinya.

~PAGI~

Hari minggu ... Shintia dan Bu Ella sudah pulang dari mengantar Shintia syuting di luar kota.

"Aduh kemana lagi tuh anak ... Bukannya bersih-bersih. Sepertinya dia enak-enakan tidur." Gerutunya Bu Ella sambil naik ke atas menuju kamar Nara

"Nara ... Nara ..." Teriak panggilnya

Tapi Nara tidak mendengar kata-kata apapun dia masih tertidur dengan sangat lelap.

Membuka pintu~

"Ya Allah... Ini anak bukannya bersih-bersih malah enak-enakan tidur di sini yah." Marah Bu Ella

"Heh Nara ... Bangun kau!" Geram Bu Ella sambil menendang Nara dengan kakinya dengan kasar yang sedang tidur

Tapi tendangan sekeras itu tidak membuat Nara bangun.

"Ya allah ini anak ... Mati atau kenapa sih. Heh Nara." Sangat geram dan ingin menyeret Nara tapi tak sengaja ia melihat test pack tergeletak di lantai dan Ella pun mengambilnya.

"Test pack siapa ini?" Mengambilnya

Ella pun terkejut melihat test pack nya menunjukkan bergaris dua yang menandakan positif hamil.

"Apa jangan-jangan Anak ini hamil?" Tegunnya terkejut

"Jika iya, ini sudah memalukan. Heh, Nara bangun! Dasar anak kurang ajar." Menendan-nendang Nara dan menjambak rambutnya

Dan baru Nara tersadar.

"Aww ... Sakit bu, sakit." Suara Nara dengan nada lemas dan wajahnya pucat pasi

"Apa ini, Hah?" Tanya Ella dan tidak melepaskan jambakannya dan menunjukkan sebuah test pack

Terkejut. Nara lupa menyembunyikan test pack itu.

"I-itu...i-tu." Berusaha menjawab

Tanpa mendengar penjelasannya Bu Ella pun menyiksa Nara karena Bu Ella menyangka jika anak tirinya sedang mengandung.

"Itu-itu apa, Hah? Apa jangan-jangan benar kau hamil. Dasar anak kurang ajar yah ... Di mana harga dirimu. Kau sangat memalukan keluarga, ingin di simpan di mana wajah ayah mu jika sampai dia tahu anak tersayangnya hamil di luar nikah." Menjambak rambut Nara dengan keras

"Sakit bu ... Sakit." Menahan rambutnya sambil menangis

"Ayo ikut..." Menyeret Nara

Mendengar keributan, Shintia dan Ayahnya pun keluar.

"Ada apa ini, bu?" Tanya Pak Herman ayahnya Nara

"Lihat ini saja, Pak!" Memberikan test pack

Pak Herman pun langsung melihatnya, dan terkejut melihat hasilnya, sampai testpack itu terjatuh.

"K-kau hamil!!" Tanya Herman terbata-bata

"Maafkan Nara Ayah... Nara juga tidak ingin ini terjadi." Sambil menangis

"Dalam keadaan seperti ini kau masih saja bisa menjawab. Dasar anak yang tidak tahu diri, kau sudah memalukan keluargamu sendiri. Apa kau tidak memikirkan harga dirimu dan keluargamu sendiri, Hah?" Marah Herman

"Maaf ayah, aku juga tidak mengerti kenapa ini semua bisa terjadi. Ini semua bukan kesalahanku." Sambil menjawab dengan menangis

"Lalu, bagaimana ini ayah, Bu. Popularitas ku sebagai artis dan model terkenal bisa-bisa hancur begitu saja karena kesalahan kakak ini. Bagaimana jika awak media mendengar jika aku memiliki kakak tiri yang hamil di luar nikah. Mereka akan berspekulasi jika aku tinggal bersama wanita nakal seperti dia dan bisa saja menuduh ku yang tidak-tidak." Potong Shintia

"Kau yang sabar ya Shintia anak Ibu yang paling cantik. Ibu yakin kau akan tetap jadi artis terkenal." Kata Ella menenangkan Shintia

"Tapi bagaimana caranya, Bu? Pasti kebohongan ini tidak akan bisa tertutupi." Kata Shintia

"Pak, Apa kau tidak ingin melakukan sesuatu? Lihat anakmu Shintia, bisa-bisa nanti popularitasnya Shintia hilang gara-gara anak kamu yang satu ini." Pintanya Ella

"Ya kau benar! Shintia adalah anak yang baik diusianya yang terpaut dua tahun denganmu sudah bisa menghasilkan uang. Tapi kau Nara, yang lebih tua dari Shintia malah menghasilkan malu di usia muda." Bentak Pak Herman pada Nara

Perkataan ayahnya itu membuat Nara menangis tertunduk dan langsung sakit hati, sedangkan Shintia dan Ella mereka tersenyum sinis.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!