BAB 17 Itu Tidak Mungkin

Wajah Andhira menggelenyar hangat kala membaca isi pesan itu.

[Aku ingin kau memakai benda ini seharian dan jangan beranjak dari dalam kamar bersamaku!] pinta Daffa. Dia mengirimkan sebuah foto sexyy lingeri* berwarna hitam lengkap dengan G-str*ng yang berwarna senada.

Kemudian, Andhira membawa pandangannya ke atas kasur. Benar saja, di sana sudah terdapat benda persis seperti di foto yang Daffa kirimkan melalui pesan singkat tersebut. Tubuh Andhira seketika lunglai dan lemas bagai tak bertulang. Haruskah dia melakukan apa yang Daffa minta, Atau mengabaikannya? Tapi, kalau tidak dituruti Andhira takut hal itu akan dijadikan alibi dan kesempatan bagi Daffa sebagai alasan untuk menyalah-nyalahkan dirinya.

Andhira masih terhanyut dalam pikirannya. Namun, tiba-tiba sebuah pesan kembali Daffa kirimkan hingga membuyarkan lamunannya. Wanita berparas ayu itu menutup wajahnya dan membaca pesan Daffa dengan cara mengintip lewat celah-celah jarinya.

[Lakukan sendiri perintahku dengan senang hati, atau aku yang akan memaksamu dengan kasar!] peringati Daffa, seolah tahu bahwa Andhira sedang di ambang dilema.

"Entah laki-laki macam apa dia ini?!" Andhira menghela napasnya dalam-dalam.

Kala itu, Andhira tidak tahu, apakah harus merasa senang atau sedih? Perbuatan Daffa terhadapnya mungkin menyenangkan andai tidak dibarengi kekerasan yang bertujuan menyakiti, dan kata-katanya yang cenderung mengintimidasi. Lantas, setelah menimbang-nimbang Andhira memutuskan untuk menuruti saja permintaan Daffa tersebut.

Pintu kamar yang tertutup terdengar berderit tanda ada orang yang membukanya. Ya, itu adalah Daffa. Dengan tatapan yang sulit diartikan dan raut wajah mes*mnya, dia terus melangkah maju menghampiri Andhira yang tampak begitu seksii dan menggoda.

"Shiittt! Dia semakin membuatku ingin," cicit Daffa sambil menelan liurnya dengan kasar.

Akan tetapi, entah mengapa saat itu Andhira kembali ketakutan. Berbeda sekali dengan semalam di mana dia berani meminta Daffa menyentuhnya terus-menerus. Kalian tahu kenapa? Ya, karena tadi malam dia dalam pengaruh obat perangsaang yang Daffa berikan, sementara sekarang Andhira dalam keadaan sadar.

"M-mas!" teriak Andhira terhenyak. Seluruh tubuhnya gemetar dan matanya menatap nanar dengan wajah yang mulai memucat. Dia memejamkan mata seraya menutup kedua telinganya saat Daffa mulai mendaratkan sentuhan demi sentuhan di kulit mulusnya.

"Apa kamu takut?" tanya Daffa berbisik. Andhira mengangguk mengiyakan.

Daffa tidak senang dengan pengakuan Andhira. Bukan itu jawaban yang Daffa inginkan dari Andhira. Dia ingin Istrinya itu mengatakan 'tidak' dan juga meminta Daffa menjamahnya seperti semalam.

Daffa menghempaskan tubuh Andhira hingga dia terpelanting ke atas kasur. Lalu, dengan amarah yang menggelora di dalam dadanya, Daffa memutar rekaman suara yang memperdengarkan bagaimana Andhira terus meracau dan meminta Daffa mencumbuinya. Daffa berdecih seolah menghina Andhira.

"Tidak, Mas, itu tidak mungkin," ucap Andhira seraya terus mngggelengkan kepalanya.

"Apanya yang tidak mungkin, huh? Kamu pasti sangat mengenali suaramu 'kan Andhira sayang! Dasar munafik!" tandas Daffa penuh cerca.

"Tidaaaak! Aku tidak mengatakan itu. Kamu pasti berbohong." Andhira tidak percaya jika Daffa sampai sebegitunya pada dirinya.

Tahukah kalian bagaimana perasaan Andhira saat itu? Dia merasa malu, terancam, dan merasa sangat direndahkan oleh Daffa. Hingga jejak trauma yang pernah memijaki perasaannya, kini semakin menjadi-jadi. Keringat dingin terus terurai dan berjatuhan dari pelipis dan kening Andhira.

Kemarahan Daffa terpancing melihat Andhira yang terus saja berkata 'tidak' dan tak bisa diam seperti panik bukan kepalang. Dia pun menarik paksa tubuh Andhira dan kembali menggagahi Wanita malang itu secara brutal, seperti saat pertama kalinya. Lelaki itu sungguh kejam dan tidak berperasaan.

"Kamu ingin begini 'kan? Aku akan melakukannya!" ujar Daffa sembari menggemeratakkan giginya dan menghentak kasar tubuh Andhira. Dia tidak perduli pada jeritan dan rintihan Andhira yang merasa kesakitan atas ulahnya.

"Buka bibirmu, Sayang! Aku ingin meneguk madu yang ada di sana!" perintah Daffa seraya mencengkeram kuat pipi Andhira hingga mulutnya menganga. Lantas, Si Raja Tega itu meraup habis bibir Andhira dengan ganasnya.

Andhira hanya bisa menangis dengan suara terpekik dan mimik wajah yang meringis nyeri. Dia merasa semua yang Daffa lakukan padanya adalah siksa*n terkejam yang pernah dirinya terima. "Bunuh saja aku, Mas," pinta Andhira lirih.

Sejak saat itu, Andhira jadi sering diam melamun. Segala tentang Daffa merupakan sebuah ketakutan yang selalu menyiksanya. Bahkan, Andhira tidak lagi bisa tidur dengan nyenyak. Yang dia lakukan hanyalah sikap selalu waspada. Dan keadaan semacam itu sangatlah tidak mengenakkan. Sungguh-sungguh tidak nyaman.

Bersambung ....

Terpopuler

Comments

Vita Zhao

Vita Zhao

Dasar si raja ibl*s🤬🤬🤬.
aku membencimu daffa, sangat membencimu 🤬🤬.

2022-09-15

2

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 PROLOG
2 BAB 2 Apa Salahku?
3 BAB 3 Kecewa Yang Berulang
4 BAB 4 Menemui Rere dan Maya
5 BAB 5 Jangan Kasar-Kasar
6 BAB 6 Sebuah Trauma
7 BAB 7 Aku Tidak Mau Ditolak
8 BAB 8 Tidak Sadarkan Diri
9 BAB 9 Membenci Sekaligus Mengagumi
10 BAB 10 Hapus Semua Kontak Pria Di Ponselmu!
11 BAB 11 Merasa Risih
12 BAB 12 Uang Belanja
13 BAB 13 Jangan Macam-Macam
14 BAB 14 Akankah Dia Berubah Baik?
15 BAB 15 Malam Keberhasilan
16 BAB 16 Kejutan Tak Terduga
17 BAB 17 Itu Tidak Mungkin
18 BAB 18 Andhira Meradang
19 BAB 19 Luapkan Saja Tangismu
20 BAB 20 Nyali
21 BAB 21 Tidak Bisa Ditebak
22 BAB 22 Spesial Untukmu
23 BAB 23 Untuk Siapa Semua Ini?
24 BAB 24 Bersolek
25 BAB 25 Aku Sudah Menunggu
26 BAB 26 Rasa Hati Yang Mati
27 BAB 27 Lakukan Saja Bagianmu
28 BAB 28 Ini Bukan Inginku
29 BAB 29 Aku Benci Semua Ini
30 BAB 30 Lepaskan Aku
31 BAB 31 Aku Tidak Mengerti
32 BAB 32 Terlalu Gengsi Untuk Mengakui
33 BAB 33 Siapa Yang Paling Sakit?
34 BAB 34 Jangan Khianati Kepercayaan Kami
35 BAB 35 Sejahat Itukah Aku Padanya?
36 BAB 36 Aku Mencintaimu
37 BAB 37 Program Hamil
38 BAB 38 Untuk Satu Malam Saja
39 BAB 39 Bayang-Bayang Semu
40 BAB 40 Kemungkinan Terburuk
41 BAB 41 Disiksa Rindu
42 BAB 42 Semoga Tidurmu Nyenyak
43 BAB 43 Senang Bisa Memelukmu Lagi
44 BAB 44 Kenapa Kamu Masih Melayaniku?
45 BAB 45 Diagnosis
46 BAB 46 Pulang Bersamamu
47 BAB 47 Apakah Aku Menjadi Noda Untuk Hidupmu?
48 BAB 48 Inikah Hukuman Untukku?
49 BAB 49 Sedingin Salju
50 BAB 50 Terbakar Cemburu
51 BAB 51 Sisi Lain Daffa
52 BAB 52 Ciuman Indah Di Bawah Pohon
53 BAB 53 Pijatan Lembut
54 BAB 54 Takut Kehilangan
55 BAB 55 Percayalah Padaku
56 BAB 56 I Love You Too
57 BAB 57 Butuh Uang
58 BAB 58 Pulau Cinta
59 BAB 59 Aku Bahagia
60 BAB 60 Suara Gaduh
61 BAB 61 Obati Aku Dengan Kehangatanmu
62 BAB 62 Ingin Bermanja
63 BAB 63 Membuka Pagi Dengan Sebuah Pelukan
64 BAB 64 Tidak Ada Yang Bisa Melukaiku, Kecuali Dirimu
65 BAB 65 Jangan Munafik
66 BAB 66 Aku Menginginkanmu Lagi
67 BAB 67 Memilih Mencintai
68 BAB 68 Sebuah Tangis Penyesalan
69 BAB 69 Kabar Terbaik Sepanjang Masa
70 BAB 70 Terlalu Antusias
71 BAB 71 Sesuatu Yang Menyejukkan Kalbu
72 BAB 72 Cinta Lebih Kental Dari Darah
73 BAB 73 Banyak Berubah
74 BAB 74 Kamu Di Mana?
75 BAB 75 Tersingkapnya Tabir Misteri
76 BAB 76 SEMBUH (TAMAT)
77 EPILOG, UCAPAN TERIMA KASIH, PENGUMUMAN KARYA BARU
Episodes

Updated 77 Episodes

1
BAB 1 PROLOG
2
BAB 2 Apa Salahku?
3
BAB 3 Kecewa Yang Berulang
4
BAB 4 Menemui Rere dan Maya
5
BAB 5 Jangan Kasar-Kasar
6
BAB 6 Sebuah Trauma
7
BAB 7 Aku Tidak Mau Ditolak
8
BAB 8 Tidak Sadarkan Diri
9
BAB 9 Membenci Sekaligus Mengagumi
10
BAB 10 Hapus Semua Kontak Pria Di Ponselmu!
11
BAB 11 Merasa Risih
12
BAB 12 Uang Belanja
13
BAB 13 Jangan Macam-Macam
14
BAB 14 Akankah Dia Berubah Baik?
15
BAB 15 Malam Keberhasilan
16
BAB 16 Kejutan Tak Terduga
17
BAB 17 Itu Tidak Mungkin
18
BAB 18 Andhira Meradang
19
BAB 19 Luapkan Saja Tangismu
20
BAB 20 Nyali
21
BAB 21 Tidak Bisa Ditebak
22
BAB 22 Spesial Untukmu
23
BAB 23 Untuk Siapa Semua Ini?
24
BAB 24 Bersolek
25
BAB 25 Aku Sudah Menunggu
26
BAB 26 Rasa Hati Yang Mati
27
BAB 27 Lakukan Saja Bagianmu
28
BAB 28 Ini Bukan Inginku
29
BAB 29 Aku Benci Semua Ini
30
BAB 30 Lepaskan Aku
31
BAB 31 Aku Tidak Mengerti
32
BAB 32 Terlalu Gengsi Untuk Mengakui
33
BAB 33 Siapa Yang Paling Sakit?
34
BAB 34 Jangan Khianati Kepercayaan Kami
35
BAB 35 Sejahat Itukah Aku Padanya?
36
BAB 36 Aku Mencintaimu
37
BAB 37 Program Hamil
38
BAB 38 Untuk Satu Malam Saja
39
BAB 39 Bayang-Bayang Semu
40
BAB 40 Kemungkinan Terburuk
41
BAB 41 Disiksa Rindu
42
BAB 42 Semoga Tidurmu Nyenyak
43
BAB 43 Senang Bisa Memelukmu Lagi
44
BAB 44 Kenapa Kamu Masih Melayaniku?
45
BAB 45 Diagnosis
46
BAB 46 Pulang Bersamamu
47
BAB 47 Apakah Aku Menjadi Noda Untuk Hidupmu?
48
BAB 48 Inikah Hukuman Untukku?
49
BAB 49 Sedingin Salju
50
BAB 50 Terbakar Cemburu
51
BAB 51 Sisi Lain Daffa
52
BAB 52 Ciuman Indah Di Bawah Pohon
53
BAB 53 Pijatan Lembut
54
BAB 54 Takut Kehilangan
55
BAB 55 Percayalah Padaku
56
BAB 56 I Love You Too
57
BAB 57 Butuh Uang
58
BAB 58 Pulau Cinta
59
BAB 59 Aku Bahagia
60
BAB 60 Suara Gaduh
61
BAB 61 Obati Aku Dengan Kehangatanmu
62
BAB 62 Ingin Bermanja
63
BAB 63 Membuka Pagi Dengan Sebuah Pelukan
64
BAB 64 Tidak Ada Yang Bisa Melukaiku, Kecuali Dirimu
65
BAB 65 Jangan Munafik
66
BAB 66 Aku Menginginkanmu Lagi
67
BAB 67 Memilih Mencintai
68
BAB 68 Sebuah Tangis Penyesalan
69
BAB 69 Kabar Terbaik Sepanjang Masa
70
BAB 70 Terlalu Antusias
71
BAB 71 Sesuatu Yang Menyejukkan Kalbu
72
BAB 72 Cinta Lebih Kental Dari Darah
73
BAB 73 Banyak Berubah
74
BAB 74 Kamu Di Mana?
75
BAB 75 Tersingkapnya Tabir Misteri
76
BAB 76 SEMBUH (TAMAT)
77
EPILOG, UCAPAN TERIMA KASIH, PENGUMUMAN KARYA BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!