BAB 5 Jangan Kasar-Kasar

[Dering telepon.]

Nada dering telepon berbunyi begitu nyaring dari dalam tas Andhira. Dengan cekatan Wanita cantik bermata coklat itu merogoh ponselnya. Dia melihat ke layar ponsel, lalu menatap kepada Rere, dan Maya bergantian.

"Siapa, Dhira?" tanya Rere penasaran.

"Paling juga suaminya," cetus Maya yang disusul oleh tatapan dingin dari Rere.

"Iya, ini suamiku," terang Andhira sembari mengambil jarak beberapa langkah untuk mengangkat teleponnya.

[Halo, Mas.]

[Apa kamu sudah lupa kalau kamu punya suami, huh? Di mana kamu taruh akalmu itu?] bentak Daffa dari ujung telepon.

[M-maaf, Mas, bukankah aku sudah meminta izinmu?] ucap Andhira mencoba untuk mengingatkan Daffa.

[Aku tidak ingin didebat! Apa kamu tidak paham?] lagi, Daffa bicara dengan nada tinggi melengking hingga terasa memecah gendang telinga.

[Bunyi napas Andhira tersengal.]

Sambungan telepon pun diputus begitu saja oleh Daffa. Andhira memejamkan matanya meresapi luka yang kian menganga. Sungguh tega Daffa pada dirinya. Padahal, bicara baik-baik saja bisa. Tidak perlu menyetel nada tinggi atau membentak dengan suara yang sangat lantang.

Rere menghampiri Andhira yang terlihat lesu dengan air mata yang menggenang di ceruk netranya. "Hey, ada apa, Dhira?" tanya Rere dengan suara lirih.

"Tidak apa-apa, Re," bohong Andhira.

Lantas, Rere menggandeng Andhira dan membawanya untuk kembali duduk menghampiri Maya. Sementara, Andhira segera menyeka air mata yang sudah nyaris jatuh ke pipinya. Napas Andhira terasa sesak bagai dihimpit benda yang sangat berat.

Maya memandangi Andhira dengan tatapan menyelidik. Mencari sesuatu yang Andhira sembunyikan di balik senyuman palsunya. Hal itu terus dilakukan oleh Maya hingga sikapnya itu tampak seakan sedang mengintimidasi Andhira.

"Eem ... Re, May, aku pulang dulu, ya!" pamit Andhira, lalu mengambil helm kesayangannya dan pergi dengan tergesa-gesa.

"Tunggu dulu, Dhir ...." Rere berusaha mencegah Andhira, tapi Maya menahan tangan Rere.

"Ihh, Maya! Kamu kenapa, sih? Ada apa sebenarnya dengan kamu? Apa segitu bencinya kamu pada Andhira? Ingat, Maya ... Andhira itu sahabat kita," omel Rere yang merasa kesal terhadap sikap Maya.

"Aku tahu dia sahabat kita, Re. Kamu tidak perlu mengingatkannya," ucap Maya menimpali.

"Lantas, kenapa kamu seperti tidak perduli pada Andhira? Atau jangan-jangan, kamu ada apa-apa dengan hubungan Andhira dan suaminya," papar Rere curiga.

"Huuuft, aku tidak percaya ini, Re. Ternyata, dangkal sekali caramu menilaiku," balas Maya sembari menghela napas kasar.

"Entahlah ... aku tidak tahu kenapa kamu begitu tidak setuju pada pernikahan Andhira dan suaminya. Sekarang aku mau pulang. Aku tidak bisa berlama-lama dengan teman yang tidak menaruh simpati pada temannya sendiri." Gegas Rere meninggalkan Maya.

Maya kembali membuang napasnya kasar. "Kenapa kalian tidak bisa memahami maksudku?" gerundal Maya, lalu dia turut berjalan ke arah sepeda motornya dan pulang.

Pertemuan ketiga sahabat itu menjadi hambar. Hilang sudah keceriaan dan kehangatan yang biasanya selalu ada pada mereka. Masalah ini seolah menjadi teka-teki yang sulit untuk dipecahkan.

***

Andhira sampai di rumah yang sekarang menjadi tempat tinggalnya dengan Daffa. Rumah yang sudah disiapkan sejak awal oleh orang tua Daffa untuk mereka. Ya, di waktu sebelum menikah Andhira memang sempat meminta untuk tetap tinggal bersama orang tuanya, tapi keinginannya itu tidak disetujui oleh Daffa. Tentu saja, alasannya karena Daffa ingin mandiri dan tidak mau merepotkan keluarga Andhira, tepatnya ibunya Andhira. Dirasa bahwa Daffa ada benarnya, maka Andhira pun tanpa ragu menurutinya. Andhira tidak pernah menyangka bahwa Daffa akan sangat pemarah dan kasar kepadanya.

"Assalamu'alaikum, Mas," sapa Andhira mengucap salam.

Daffa memicingkan matanya tajam. Dia tidak menjawab ucapan salam Andhira dan malah menyeret lengan Andhira secara kasar menuju kamar. Lelaki itu mendorong tubuh Andhira hingga dia terjerembab ke kasur.

Terdengar tangisan Andhira yang pecah begitu saja. "Jangan kasar-kasar, Mas," mohon Andhira dengan wajah memelas dan air mata yang terus membanjiri pipinya.

Daffa hanya menyeringai jahat. Lalu, tanpa perasaan dia menarik pakaian Andhira hingga koyak. Dia juga melucuuti setiap helai benang yang menempel di tubuh Andhira. Ditamparinya wajah Andhira berkali-kali sebelum akhirnya Daffa melabuhkan hasratnya.

Bersambung ....

Terpopuler

Comments

Yuantusha

Yuantusha

daffa itu manusia ap iblis ci

2023-07-15

1

Bila

Bila

terong mesti dicabein😌

2022-12-12

1

Bhebz

Bhebz

Ish ish nafsuan bangets tuh si Daffa

2022-10-18

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 PROLOG
2 BAB 2 Apa Salahku?
3 BAB 3 Kecewa Yang Berulang
4 BAB 4 Menemui Rere dan Maya
5 BAB 5 Jangan Kasar-Kasar
6 BAB 6 Sebuah Trauma
7 BAB 7 Aku Tidak Mau Ditolak
8 BAB 8 Tidak Sadarkan Diri
9 BAB 9 Membenci Sekaligus Mengagumi
10 BAB 10 Hapus Semua Kontak Pria Di Ponselmu!
11 BAB 11 Merasa Risih
12 BAB 12 Uang Belanja
13 BAB 13 Jangan Macam-Macam
14 BAB 14 Akankah Dia Berubah Baik?
15 BAB 15 Malam Keberhasilan
16 BAB 16 Kejutan Tak Terduga
17 BAB 17 Itu Tidak Mungkin
18 BAB 18 Andhira Meradang
19 BAB 19 Luapkan Saja Tangismu
20 BAB 20 Nyali
21 BAB 21 Tidak Bisa Ditebak
22 BAB 22 Spesial Untukmu
23 BAB 23 Untuk Siapa Semua Ini?
24 BAB 24 Bersolek
25 BAB 25 Aku Sudah Menunggu
26 BAB 26 Rasa Hati Yang Mati
27 BAB 27 Lakukan Saja Bagianmu
28 BAB 28 Ini Bukan Inginku
29 BAB 29 Aku Benci Semua Ini
30 BAB 30 Lepaskan Aku
31 BAB 31 Aku Tidak Mengerti
32 BAB 32 Terlalu Gengsi Untuk Mengakui
33 BAB 33 Siapa Yang Paling Sakit?
34 BAB 34 Jangan Khianati Kepercayaan Kami
35 BAB 35 Sejahat Itukah Aku Padanya?
36 BAB 36 Aku Mencintaimu
37 BAB 37 Program Hamil
38 BAB 38 Untuk Satu Malam Saja
39 BAB 39 Bayang-Bayang Semu
40 BAB 40 Kemungkinan Terburuk
41 BAB 41 Disiksa Rindu
42 BAB 42 Semoga Tidurmu Nyenyak
43 BAB 43 Senang Bisa Memelukmu Lagi
44 BAB 44 Kenapa Kamu Masih Melayaniku?
45 BAB 45 Diagnosis
46 BAB 46 Pulang Bersamamu
47 BAB 47 Apakah Aku Menjadi Noda Untuk Hidupmu?
48 BAB 48 Inikah Hukuman Untukku?
49 BAB 49 Sedingin Salju
50 BAB 50 Terbakar Cemburu
51 BAB 51 Sisi Lain Daffa
52 BAB 52 Ciuman Indah Di Bawah Pohon
53 BAB 53 Pijatan Lembut
54 BAB 54 Takut Kehilangan
55 BAB 55 Percayalah Padaku
56 BAB 56 I Love You Too
57 BAB 57 Butuh Uang
58 BAB 58 Pulau Cinta
59 BAB 59 Aku Bahagia
60 BAB 60 Suara Gaduh
61 BAB 61 Obati Aku Dengan Kehangatanmu
62 BAB 62 Ingin Bermanja
63 BAB 63 Membuka Pagi Dengan Sebuah Pelukan
64 BAB 64 Tidak Ada Yang Bisa Melukaiku, Kecuali Dirimu
65 BAB 65 Jangan Munafik
66 BAB 66 Aku Menginginkanmu Lagi
67 BAB 67 Memilih Mencintai
68 BAB 68 Sebuah Tangis Penyesalan
69 BAB 69 Kabar Terbaik Sepanjang Masa
70 BAB 70 Terlalu Antusias
71 BAB 71 Sesuatu Yang Menyejukkan Kalbu
72 BAB 72 Cinta Lebih Kental Dari Darah
73 BAB 73 Banyak Berubah
74 BAB 74 Kamu Di Mana?
75 BAB 75 Tersingkapnya Tabir Misteri
76 BAB 76 SEMBUH (TAMAT)
77 EPILOG, UCAPAN TERIMA KASIH, PENGUMUMAN KARYA BARU
Episodes

Updated 77 Episodes

1
BAB 1 PROLOG
2
BAB 2 Apa Salahku?
3
BAB 3 Kecewa Yang Berulang
4
BAB 4 Menemui Rere dan Maya
5
BAB 5 Jangan Kasar-Kasar
6
BAB 6 Sebuah Trauma
7
BAB 7 Aku Tidak Mau Ditolak
8
BAB 8 Tidak Sadarkan Diri
9
BAB 9 Membenci Sekaligus Mengagumi
10
BAB 10 Hapus Semua Kontak Pria Di Ponselmu!
11
BAB 11 Merasa Risih
12
BAB 12 Uang Belanja
13
BAB 13 Jangan Macam-Macam
14
BAB 14 Akankah Dia Berubah Baik?
15
BAB 15 Malam Keberhasilan
16
BAB 16 Kejutan Tak Terduga
17
BAB 17 Itu Tidak Mungkin
18
BAB 18 Andhira Meradang
19
BAB 19 Luapkan Saja Tangismu
20
BAB 20 Nyali
21
BAB 21 Tidak Bisa Ditebak
22
BAB 22 Spesial Untukmu
23
BAB 23 Untuk Siapa Semua Ini?
24
BAB 24 Bersolek
25
BAB 25 Aku Sudah Menunggu
26
BAB 26 Rasa Hati Yang Mati
27
BAB 27 Lakukan Saja Bagianmu
28
BAB 28 Ini Bukan Inginku
29
BAB 29 Aku Benci Semua Ini
30
BAB 30 Lepaskan Aku
31
BAB 31 Aku Tidak Mengerti
32
BAB 32 Terlalu Gengsi Untuk Mengakui
33
BAB 33 Siapa Yang Paling Sakit?
34
BAB 34 Jangan Khianati Kepercayaan Kami
35
BAB 35 Sejahat Itukah Aku Padanya?
36
BAB 36 Aku Mencintaimu
37
BAB 37 Program Hamil
38
BAB 38 Untuk Satu Malam Saja
39
BAB 39 Bayang-Bayang Semu
40
BAB 40 Kemungkinan Terburuk
41
BAB 41 Disiksa Rindu
42
BAB 42 Semoga Tidurmu Nyenyak
43
BAB 43 Senang Bisa Memelukmu Lagi
44
BAB 44 Kenapa Kamu Masih Melayaniku?
45
BAB 45 Diagnosis
46
BAB 46 Pulang Bersamamu
47
BAB 47 Apakah Aku Menjadi Noda Untuk Hidupmu?
48
BAB 48 Inikah Hukuman Untukku?
49
BAB 49 Sedingin Salju
50
BAB 50 Terbakar Cemburu
51
BAB 51 Sisi Lain Daffa
52
BAB 52 Ciuman Indah Di Bawah Pohon
53
BAB 53 Pijatan Lembut
54
BAB 54 Takut Kehilangan
55
BAB 55 Percayalah Padaku
56
BAB 56 I Love You Too
57
BAB 57 Butuh Uang
58
BAB 58 Pulau Cinta
59
BAB 59 Aku Bahagia
60
BAB 60 Suara Gaduh
61
BAB 61 Obati Aku Dengan Kehangatanmu
62
BAB 62 Ingin Bermanja
63
BAB 63 Membuka Pagi Dengan Sebuah Pelukan
64
BAB 64 Tidak Ada Yang Bisa Melukaiku, Kecuali Dirimu
65
BAB 65 Jangan Munafik
66
BAB 66 Aku Menginginkanmu Lagi
67
BAB 67 Memilih Mencintai
68
BAB 68 Sebuah Tangis Penyesalan
69
BAB 69 Kabar Terbaik Sepanjang Masa
70
BAB 70 Terlalu Antusias
71
BAB 71 Sesuatu Yang Menyejukkan Kalbu
72
BAB 72 Cinta Lebih Kental Dari Darah
73
BAB 73 Banyak Berubah
74
BAB 74 Kamu Di Mana?
75
BAB 75 Tersingkapnya Tabir Misteri
76
BAB 76 SEMBUH (TAMAT)
77
EPILOG, UCAPAN TERIMA KASIH, PENGUMUMAN KARYA BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!