BAB 14 Akankah Dia Berubah Baik?

Teman-teman Andhira yang tadi berniat menyusul dan memastikan siapa wanita yang mengebut tadi, ternyata telah kehilangan jejak. Sehingga mereka tidak dapat mengetahui dengan pasti apakah itu benar Andhira, atau bukan. Ketiganya pun menepi di sebuah cafe yang sudah biasa mereka kunjungi. Kebetulan, cafe itu tidak jauh dari tempat mereka berkendara saat itu.

"Huft, sudah lelah mengejar ... ternyata tidak menemukan apa pun," keluh Rere.

"Sudahlah, Re, setidaknya kita sudah berusaha," ucap Maya menghibur Rere.

"Iya, Re, benar kata Maya. Lagi pula, aku rasa tadi kamu hanya salah lihat," timbrung Fahri.

"Ya, mungkin benar. Aku terlalu mengkhawatirkan keadaan Dhira," pasrah Rere.

"Jangan terlalu dipikirkan, Re," bujuk Fahri lagi.

"Sudah, sebaiknya kita pesan minum dulu," ucap Maya mencoba mengurai suasana yang kaku.

***

"Apa kabar, Ayah? Maaf, karena Dhira jarang mengunjungi rumah Ayah. Apa Ayah lihat? Dhira sudah memakai cincin pernikahan di jari manis Dhira. Bukankah itu impian Ayah?" ungkap Andhira seraya membiaskan senyum di tengah derai air matanya.

Andhira mengunjungi makam ayahnya, dengan membawa bunga dan air mawar yang dia taburkan di atas pusara. Wanita yang tengah berkabut pilu itu terus bercerita pada batu nisan yang bertuliskan nama ayahnya tersebut. Seolah-olah dia bicara pada orang yang masih hidup. Kata demi kata Andhira rangkai, menguraikan kisah tentang pernikahannya yang tidak, atau mungkin belum bahagia.

"Ayah, dia memukul Dhira, dia berkata kasar kepada Dhira. Kalau Ayah masih ada di sini, apakah Ayah akan membiarkan Dhira disakiti seperti ini? Dhira rasa tidak. Benar begitu 'kan Yah?" tutur Andhira sembari terisak.

"Ayah pasti akan berkata padanya 'jangan pernah menyakiti anakku' iya 'kan Yah?" lanjut Andhira lagi.

Saat ayah Andhira menyadari kesalahannya dulu, dia berjanji pada anak-anak dan istrinya yaitu Salamah, untuk tidak melakukan kekerasan lagi dalam bentuk apa pun. Sikap ayah Andhira yang menunjukkan perubahan baik dan tulus itu disambut dengan sembuhnya Andhira dari trauma masa kecil yang pernah dia berikan tanpa dia disadari.

"Ayah, apakah dia juga akan berubah menjadi baik seperti Ayah dulu? Apa Dhira akan menjadi kesayanganya juga seperti Dhira menjadi kesayangan Ayah? Katakan pada Dhira, Yah!" raung Andhira.

Kemudian, Andhira menyeka air mata yang meluruh deras di pipinya dengan kasar. Dia berdiri dan berpamitan pada ayahnya. "Dhira pulang dulu ya, Yah. Dhira harap, nanti kita bisa bertemu lagi dan makan makanan favorit kita bersama ... seperti dulu."

Andhira pun meninggalkan tempat peristirahatan terakhir ayahnya tersebut. Namun, dia tidak langsung pulang ke rumahnya dan Daffa. Akan tetapi, dia pergi ke tempat yang cukup jauh dari rumah. Butuh waktu sekitar tiga jam untuk sampai di sana.

Andhira mengebut bak pembalap yang tengah bertanding di medan laga. Entah mengapa, membawa sepeda motor menggunakan kecepatan tinggi seperti itu menjadi hiburan tersendiri bagi hati Andhira yang sedang dilanda duka dan lara. Dengan kecepatan yang sangat cepat, bahkan lebih cepat dari kata cepat itu sendiri, akhirnya Andhira sampai ditempat tujuan hanya dalam waktu satu jam saja. Dia pun memarkirkan sepeda motornya dan mulai berjalan.

Di sebuah jembatan yang terapung jauh dari permukaan sungai. Andhira berjalan sendirian. Tempat itu sangat sepi dan Wanita cantik itu sangat menyukainya. Sembari terus menyusuri jembatan tergantung di tengah hutan tersebut, sesekali Andhira melihat ngeri ke bawah sana.

Jembatan gantung yang terbuat dari kayu itu tampak sudah tua dan usang. Hingga saat angin kencang menerpa ia akan bergoyang dan menciptakan bunyi yang mengerikan. Biasanya Andhira akan merasa takut, tapi kali ini tidak. Dia begitu menikmatinya, sampai berpikir andai saat itu jembatan tersebut roboh saja. Mungkin, dirinya akan turut jatuh ke dasar sungai yang dalam dan penderitaannya akan berakhir. Namun, ternyata takdir ingin Andhira hidup lebih lama. Jembatan itu tidak roboh juga.

Jika ada yang bertanya, mengapa Andhira tidak melompat saja dari atas jembatan itu kalau memang dia ingin mengakhiri hidupnya? Jawabannya, tentu saja Andhira tidak mau melakukan hal tersebut. Dirinya tidak sebodoh itu, dia hanya sedang ingin melepas penat dari gencarnya siksaan yang sedang dia hadapi.

Tidak terasa, waktu kian bergulir. Senja yang menjemput malam pun tengah hadir dengan sejuta keindahannya. Andhira memutuskan untuk pulang dari tempat itu.

Andhira melupakan rasa laparnya. Dia tidak lagi memikirkan rasa hausnya. Yang dia pikirkan saat ini hanyalah, bagaimana caranya agar dirinya bisa mengatasi trauma yang kini menjamah hidupnya kembali.

Setelah sekian waktu ditempuh, Andhira pun sampai di rumah. Dia menghela napas panjang sebelum akhirnya masuk ke dalam rumah yang menjadi saksi penderitaannya itu. Ada yang membuat Andhira bertanya-tanya. "Mengapa pintunya tidak terkunci? Bukankah aku sudah menguncinya saat akan pergi tadi?" gumam Andhira sembari mengingat-ingat.

"Bagus! Rupanya ini yang kamu lakukan saat aku tidak ada di rumah. Berkeliaran seperti perempuan jalaang?" hardik seorang lelaki yang tidak lain adalah Daffa.

"M-mas, bukankah Mas pergi untuk beberpa hari?" tanya Andhira dengan raut wajah kaget.

Bersambung ....

Terpopuler

Comments

Vita Zhao

Vita Zhao

pasti dhira di siksa lagi nih sama daffa😭.

aku sangat membencimu daffa si*lan🤬

2022-09-14

2

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 PROLOG
2 BAB 2 Apa Salahku?
3 BAB 3 Kecewa Yang Berulang
4 BAB 4 Menemui Rere dan Maya
5 BAB 5 Jangan Kasar-Kasar
6 BAB 6 Sebuah Trauma
7 BAB 7 Aku Tidak Mau Ditolak
8 BAB 8 Tidak Sadarkan Diri
9 BAB 9 Membenci Sekaligus Mengagumi
10 BAB 10 Hapus Semua Kontak Pria Di Ponselmu!
11 BAB 11 Merasa Risih
12 BAB 12 Uang Belanja
13 BAB 13 Jangan Macam-Macam
14 BAB 14 Akankah Dia Berubah Baik?
15 BAB 15 Malam Keberhasilan
16 BAB 16 Kejutan Tak Terduga
17 BAB 17 Itu Tidak Mungkin
18 BAB 18 Andhira Meradang
19 BAB 19 Luapkan Saja Tangismu
20 BAB 20 Nyali
21 BAB 21 Tidak Bisa Ditebak
22 BAB 22 Spesial Untukmu
23 BAB 23 Untuk Siapa Semua Ini?
24 BAB 24 Bersolek
25 BAB 25 Aku Sudah Menunggu
26 BAB 26 Rasa Hati Yang Mati
27 BAB 27 Lakukan Saja Bagianmu
28 BAB 28 Ini Bukan Inginku
29 BAB 29 Aku Benci Semua Ini
30 BAB 30 Lepaskan Aku
31 BAB 31 Aku Tidak Mengerti
32 BAB 32 Terlalu Gengsi Untuk Mengakui
33 BAB 33 Siapa Yang Paling Sakit?
34 BAB 34 Jangan Khianati Kepercayaan Kami
35 BAB 35 Sejahat Itukah Aku Padanya?
36 BAB 36 Aku Mencintaimu
37 BAB 37 Program Hamil
38 BAB 38 Untuk Satu Malam Saja
39 BAB 39 Bayang-Bayang Semu
40 BAB 40 Kemungkinan Terburuk
41 BAB 41 Disiksa Rindu
42 BAB 42 Semoga Tidurmu Nyenyak
43 BAB 43 Senang Bisa Memelukmu Lagi
44 BAB 44 Kenapa Kamu Masih Melayaniku?
45 BAB 45 Diagnosis
46 BAB 46 Pulang Bersamamu
47 BAB 47 Apakah Aku Menjadi Noda Untuk Hidupmu?
48 BAB 48 Inikah Hukuman Untukku?
49 BAB 49 Sedingin Salju
50 BAB 50 Terbakar Cemburu
51 BAB 51 Sisi Lain Daffa
52 BAB 52 Ciuman Indah Di Bawah Pohon
53 BAB 53 Pijatan Lembut
54 BAB 54 Takut Kehilangan
55 BAB 55 Percayalah Padaku
56 BAB 56 I Love You Too
57 BAB 57 Butuh Uang
58 BAB 58 Pulau Cinta
59 BAB 59 Aku Bahagia
60 BAB 60 Suara Gaduh
61 BAB 61 Obati Aku Dengan Kehangatanmu
62 BAB 62 Ingin Bermanja
63 BAB 63 Membuka Pagi Dengan Sebuah Pelukan
64 BAB 64 Tidak Ada Yang Bisa Melukaiku, Kecuali Dirimu
65 BAB 65 Jangan Munafik
66 BAB 66 Aku Menginginkanmu Lagi
67 BAB 67 Memilih Mencintai
68 BAB 68 Sebuah Tangis Penyesalan
69 BAB 69 Kabar Terbaik Sepanjang Masa
70 BAB 70 Terlalu Antusias
71 BAB 71 Sesuatu Yang Menyejukkan Kalbu
72 BAB 72 Cinta Lebih Kental Dari Darah
73 BAB 73 Banyak Berubah
74 BAB 74 Kamu Di Mana?
75 BAB 75 Tersingkapnya Tabir Misteri
76 BAB 76 SEMBUH (TAMAT)
77 EPILOG, UCAPAN TERIMA KASIH, PENGUMUMAN KARYA BARU
Episodes

Updated 77 Episodes

1
BAB 1 PROLOG
2
BAB 2 Apa Salahku?
3
BAB 3 Kecewa Yang Berulang
4
BAB 4 Menemui Rere dan Maya
5
BAB 5 Jangan Kasar-Kasar
6
BAB 6 Sebuah Trauma
7
BAB 7 Aku Tidak Mau Ditolak
8
BAB 8 Tidak Sadarkan Diri
9
BAB 9 Membenci Sekaligus Mengagumi
10
BAB 10 Hapus Semua Kontak Pria Di Ponselmu!
11
BAB 11 Merasa Risih
12
BAB 12 Uang Belanja
13
BAB 13 Jangan Macam-Macam
14
BAB 14 Akankah Dia Berubah Baik?
15
BAB 15 Malam Keberhasilan
16
BAB 16 Kejutan Tak Terduga
17
BAB 17 Itu Tidak Mungkin
18
BAB 18 Andhira Meradang
19
BAB 19 Luapkan Saja Tangismu
20
BAB 20 Nyali
21
BAB 21 Tidak Bisa Ditebak
22
BAB 22 Spesial Untukmu
23
BAB 23 Untuk Siapa Semua Ini?
24
BAB 24 Bersolek
25
BAB 25 Aku Sudah Menunggu
26
BAB 26 Rasa Hati Yang Mati
27
BAB 27 Lakukan Saja Bagianmu
28
BAB 28 Ini Bukan Inginku
29
BAB 29 Aku Benci Semua Ini
30
BAB 30 Lepaskan Aku
31
BAB 31 Aku Tidak Mengerti
32
BAB 32 Terlalu Gengsi Untuk Mengakui
33
BAB 33 Siapa Yang Paling Sakit?
34
BAB 34 Jangan Khianati Kepercayaan Kami
35
BAB 35 Sejahat Itukah Aku Padanya?
36
BAB 36 Aku Mencintaimu
37
BAB 37 Program Hamil
38
BAB 38 Untuk Satu Malam Saja
39
BAB 39 Bayang-Bayang Semu
40
BAB 40 Kemungkinan Terburuk
41
BAB 41 Disiksa Rindu
42
BAB 42 Semoga Tidurmu Nyenyak
43
BAB 43 Senang Bisa Memelukmu Lagi
44
BAB 44 Kenapa Kamu Masih Melayaniku?
45
BAB 45 Diagnosis
46
BAB 46 Pulang Bersamamu
47
BAB 47 Apakah Aku Menjadi Noda Untuk Hidupmu?
48
BAB 48 Inikah Hukuman Untukku?
49
BAB 49 Sedingin Salju
50
BAB 50 Terbakar Cemburu
51
BAB 51 Sisi Lain Daffa
52
BAB 52 Ciuman Indah Di Bawah Pohon
53
BAB 53 Pijatan Lembut
54
BAB 54 Takut Kehilangan
55
BAB 55 Percayalah Padaku
56
BAB 56 I Love You Too
57
BAB 57 Butuh Uang
58
BAB 58 Pulau Cinta
59
BAB 59 Aku Bahagia
60
BAB 60 Suara Gaduh
61
BAB 61 Obati Aku Dengan Kehangatanmu
62
BAB 62 Ingin Bermanja
63
BAB 63 Membuka Pagi Dengan Sebuah Pelukan
64
BAB 64 Tidak Ada Yang Bisa Melukaiku, Kecuali Dirimu
65
BAB 65 Jangan Munafik
66
BAB 66 Aku Menginginkanmu Lagi
67
BAB 67 Memilih Mencintai
68
BAB 68 Sebuah Tangis Penyesalan
69
BAB 69 Kabar Terbaik Sepanjang Masa
70
BAB 70 Terlalu Antusias
71
BAB 71 Sesuatu Yang Menyejukkan Kalbu
72
BAB 72 Cinta Lebih Kental Dari Darah
73
BAB 73 Banyak Berubah
74
BAB 74 Kamu Di Mana?
75
BAB 75 Tersingkapnya Tabir Misteri
76
BAB 76 SEMBUH (TAMAT)
77
EPILOG, UCAPAN TERIMA KASIH, PENGUMUMAN KARYA BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!