BAB 7 Aku Tidak Mau Ditolak

Dua hari kemudian, Andhira tampak biasa lagi. Bukan karena sudah lupa pada rasa sakit dan terlukanya, tetapi karena dia menyadari bahwa hidup harus tetap berjalan. Seperti biasa, Andhira memasak, bersih-bersih rumah dan lain-lain. Sesekali pikirannya berperang dengan batinnya sendiri. "Percayalah, Dhira, kamu lebih kuat dari yang kamu ketahui. Bertahanlah demi nama baik keluargamu," ucap Andhira mencoba meyakinkan dirinya sendiri.

Waktu untuk makan siang pun telah tiba. Daffa yang kala itu tidak ada di rumah sejak pagi karena bekerja, tiba-tiba saja pulang tanpa diduga. Andhira sangat terkejut dengan pulangnya Daffa di jam makan siang itu. Keringat dingin mulai membasahi pelipis wajah Andhira.

"Apa kamu memasak hari ini?" tanya Daffa dengan suara khasnya.

Andhira hanya mengangguk dan tidak berani mengangkat wajahnya. Dia mulai mengambil piring, lantas menyiapkan semuanya di meja makan. Sementara, Daffa sudah duduk di sana untuk melakukan santap siangnya. Usai menyajikan makanan termasuk air minum untuk Daffa, Andhira melangkahkan kaki bermaksud meninggalkan meja makan.

"Duduklah, temani aku makan," titah Daffa yang membuat langkah Andhira terhenti.

Andhira berbalik dan mengangguk patuh pada Daffa. Pemilik wajah sendu itu menarik sebuah kursi dan duduk bersama Lelaki tersebut. Dengan perasaan terancam, Andhira mencoba menekan segala ketakutannya agar tidak terlihat oleh Daffa. Tidak ada dialog apa pun di antara meraka, kecuali suara sendok dan garpu yang saling beradu, serta Daffa yang sesekali mencuri pandang terhadap Andhira.

20 menit kemudian ....

Makan siang mereka sudah selesai. Andhira sama sekali tidak melihat kepada Daffa. Dia tidak berani menatap mata Lelaki yang sudah membuat traumatiknya kambuh itu.

"Kamu tidak pergi kemana-mana?" tanya Daffa. Andhira hanya menjawab dengan menggelengkan kepalanya.

"Biasakan untuk menatap mataku saat diajak bicara," perintah Daffa dengan suara beratnya.

Andhira memberanikan diri mengangkat wajah dan meluruskan pandangannya pada Daffa. "Kalau boleh, aku ingin menemui ibuku," tutur Andhira dengan sangat hati-hati.

"Kenapa tidak? Aku akan mengantarmu," jawab Daffa penuh keyakinan.

"T-tidak perlu, aku bisa pergi sendiri," tolak Andhira sopan.

"Aku tidak mau ditolak!" lanjut Daffa menegaskan.

Andhira tidak bisa berbuat banyak. Tadinya, dia bermaksud menjauh dari Daffa dengan pergi ke rumah ibunya. Namun, ternyata Daffa malah memaksa untuk mengantarnya dan mau tidak mau Andhira harus menerimanya.

"Bukankah, Mas masih harus kembali bekerja?" tanya Andhira. Dia berharap Daffa kembali saja ke pekerjaannya dan tidak perlu mengantarnya.

"Sudah aku katakan kalau aku akan mengantarmu, apa kau tidak dengar?" tandas Daffa menolak untuk dibantah.

"Bersiaplah dulu, agar wajahmu itu tidak tampak kusut di hadapan orang tuamu nanti!" lanjut Daffa lagi.

Andhira mengangguk patuh dan bersiap-siap untuk pergi. Dia memoleskan sedikit riasan di wajahnya agar tampak segar. Beberapa memar masih terlihat di tubuh Andhira terutama bagian lengan. Andhira berusaha menutupinya dengan memakai baju berlengan panjang. Lalu, dia menghampiri Daffa yang sedari tadi sudah menunggunya. Mereka pun pergi menuju rumah orang tua Andhira.

***

"Apa kabar, Bu?" tanya Andhira ketika sampai di rumah ibunya tersebut. Dia memeluk dan menyalami tangan Wanita paruh baya itu, begitu pun dengan Daffa.

"Kabar ibu baik saja, Nak. Bagaimana kabar kalian?" jawab ibu Andhira yang diketahui bernama Salamah itu, sambari balik bertanya.

"Kami baik-baik saja, Bu," balas Daffa yang tidak memberi kesempatan pada Andhira untuk menjawab.

Salamah tersenyum teduh, lantas mempersilakan keduanya untuk duduk. "Syukurlah kalau kalian baik-baik saja. Ibu sangat senang mendengarnya," tutur Salamah menyiratkan ekspresi bahagia di wajahnya.

Andhira hanya bisa diam dan menyembunyikan perasaan yang sebenarnya, karena dia sama sekali sedang tidak baik-baik saja. Sementara itu, Daffa melirik ke arah Andhira dari ekor matanya dan tersenyum kembali ke kepada ibu mertuanya, Salamah. Sepertinya, Daffa tidak ingin diketahui kalau dirinya telah bersikap kasar terhadap Andhira. Oleh sebab itu, dia berusaha untuk terlihat baik di mata Salamah.

"Kalian tunggu di sini, ya. Ibu akan membuatkan teh untuk kalian," tutur Salamah seraya berlalu ke arah dapur.

Beberapa saat kemudian, Salamah kembali lagi dengan teapot dan beberapa cangkir dalam sebuah nampan. Dia menaruhnya di meja dan mulai menuangkan teh dari teapot itu ke dalam cangkir mereka. "Diminum dulu tehnya," ujar Salamah mempersilakan.

"Terima kasih, Bu," ucap Daffa dan Andhira bersamaan.

"Sama-sama," jawab Salamah yang kemudian duduk bersama mereka.

"Ibu sudah tidak sabar ingin menimang cucu dari kalian," papar Salamah sembari tersenyum penuh harap.

Andhira merasa tidak nyaman dengan kalimat Ibunya itu. Namun, dia tidak bisa berbuat banyak dan memilih untuk diam saja. Sedangkan Daffa, menjawab Salamah dengan senyuman terbaiknya.

Bersambung ....

Terpopuler

Comments

Hotma Gajah

Hotma Gajah

jgn pernah buat cerita wanita yg gampang di tindas buatlah cerira wsnita kuat cerdas dan tangguh buat motivasi bagi wanita"yg kurang beruntung ok.

2024-02-06

1

Vita Zhao

Vita Zhao

isi tak sesuai dengan judulnya, benar kata pepatah jangan menilai sesuatu dari covernya😭😭🤣

2022-09-12

3

Vita Zhao

Vita Zhao

Daffa bermuka dua😏

2022-09-12

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 PROLOG
2 BAB 2 Apa Salahku?
3 BAB 3 Kecewa Yang Berulang
4 BAB 4 Menemui Rere dan Maya
5 BAB 5 Jangan Kasar-Kasar
6 BAB 6 Sebuah Trauma
7 BAB 7 Aku Tidak Mau Ditolak
8 BAB 8 Tidak Sadarkan Diri
9 BAB 9 Membenci Sekaligus Mengagumi
10 BAB 10 Hapus Semua Kontak Pria Di Ponselmu!
11 BAB 11 Merasa Risih
12 BAB 12 Uang Belanja
13 BAB 13 Jangan Macam-Macam
14 BAB 14 Akankah Dia Berubah Baik?
15 BAB 15 Malam Keberhasilan
16 BAB 16 Kejutan Tak Terduga
17 BAB 17 Itu Tidak Mungkin
18 BAB 18 Andhira Meradang
19 BAB 19 Luapkan Saja Tangismu
20 BAB 20 Nyali
21 BAB 21 Tidak Bisa Ditebak
22 BAB 22 Spesial Untukmu
23 BAB 23 Untuk Siapa Semua Ini?
24 BAB 24 Bersolek
25 BAB 25 Aku Sudah Menunggu
26 BAB 26 Rasa Hati Yang Mati
27 BAB 27 Lakukan Saja Bagianmu
28 BAB 28 Ini Bukan Inginku
29 BAB 29 Aku Benci Semua Ini
30 BAB 30 Lepaskan Aku
31 BAB 31 Aku Tidak Mengerti
32 BAB 32 Terlalu Gengsi Untuk Mengakui
33 BAB 33 Siapa Yang Paling Sakit?
34 BAB 34 Jangan Khianati Kepercayaan Kami
35 BAB 35 Sejahat Itukah Aku Padanya?
36 BAB 36 Aku Mencintaimu
37 BAB 37 Program Hamil
38 BAB 38 Untuk Satu Malam Saja
39 BAB 39 Bayang-Bayang Semu
40 BAB 40 Kemungkinan Terburuk
41 BAB 41 Disiksa Rindu
42 BAB 42 Semoga Tidurmu Nyenyak
43 BAB 43 Senang Bisa Memelukmu Lagi
44 BAB 44 Kenapa Kamu Masih Melayaniku?
45 BAB 45 Diagnosis
46 BAB 46 Pulang Bersamamu
47 BAB 47 Apakah Aku Menjadi Noda Untuk Hidupmu?
48 BAB 48 Inikah Hukuman Untukku?
49 BAB 49 Sedingin Salju
50 BAB 50 Terbakar Cemburu
51 BAB 51 Sisi Lain Daffa
52 BAB 52 Ciuman Indah Di Bawah Pohon
53 BAB 53 Pijatan Lembut
54 BAB 54 Takut Kehilangan
55 BAB 55 Percayalah Padaku
56 BAB 56 I Love You Too
57 BAB 57 Butuh Uang
58 BAB 58 Pulau Cinta
59 BAB 59 Aku Bahagia
60 BAB 60 Suara Gaduh
61 BAB 61 Obati Aku Dengan Kehangatanmu
62 BAB 62 Ingin Bermanja
63 BAB 63 Membuka Pagi Dengan Sebuah Pelukan
64 BAB 64 Tidak Ada Yang Bisa Melukaiku, Kecuali Dirimu
65 BAB 65 Jangan Munafik
66 BAB 66 Aku Menginginkanmu Lagi
67 BAB 67 Memilih Mencintai
68 BAB 68 Sebuah Tangis Penyesalan
69 BAB 69 Kabar Terbaik Sepanjang Masa
70 BAB 70 Terlalu Antusias
71 BAB 71 Sesuatu Yang Menyejukkan Kalbu
72 BAB 72 Cinta Lebih Kental Dari Darah
73 BAB 73 Banyak Berubah
74 BAB 74 Kamu Di Mana?
75 BAB 75 Tersingkapnya Tabir Misteri
76 BAB 76 SEMBUH (TAMAT)
77 EPILOG, UCAPAN TERIMA KASIH, PENGUMUMAN KARYA BARU
Episodes

Updated 77 Episodes

1
BAB 1 PROLOG
2
BAB 2 Apa Salahku?
3
BAB 3 Kecewa Yang Berulang
4
BAB 4 Menemui Rere dan Maya
5
BAB 5 Jangan Kasar-Kasar
6
BAB 6 Sebuah Trauma
7
BAB 7 Aku Tidak Mau Ditolak
8
BAB 8 Tidak Sadarkan Diri
9
BAB 9 Membenci Sekaligus Mengagumi
10
BAB 10 Hapus Semua Kontak Pria Di Ponselmu!
11
BAB 11 Merasa Risih
12
BAB 12 Uang Belanja
13
BAB 13 Jangan Macam-Macam
14
BAB 14 Akankah Dia Berubah Baik?
15
BAB 15 Malam Keberhasilan
16
BAB 16 Kejutan Tak Terduga
17
BAB 17 Itu Tidak Mungkin
18
BAB 18 Andhira Meradang
19
BAB 19 Luapkan Saja Tangismu
20
BAB 20 Nyali
21
BAB 21 Tidak Bisa Ditebak
22
BAB 22 Spesial Untukmu
23
BAB 23 Untuk Siapa Semua Ini?
24
BAB 24 Bersolek
25
BAB 25 Aku Sudah Menunggu
26
BAB 26 Rasa Hati Yang Mati
27
BAB 27 Lakukan Saja Bagianmu
28
BAB 28 Ini Bukan Inginku
29
BAB 29 Aku Benci Semua Ini
30
BAB 30 Lepaskan Aku
31
BAB 31 Aku Tidak Mengerti
32
BAB 32 Terlalu Gengsi Untuk Mengakui
33
BAB 33 Siapa Yang Paling Sakit?
34
BAB 34 Jangan Khianati Kepercayaan Kami
35
BAB 35 Sejahat Itukah Aku Padanya?
36
BAB 36 Aku Mencintaimu
37
BAB 37 Program Hamil
38
BAB 38 Untuk Satu Malam Saja
39
BAB 39 Bayang-Bayang Semu
40
BAB 40 Kemungkinan Terburuk
41
BAB 41 Disiksa Rindu
42
BAB 42 Semoga Tidurmu Nyenyak
43
BAB 43 Senang Bisa Memelukmu Lagi
44
BAB 44 Kenapa Kamu Masih Melayaniku?
45
BAB 45 Diagnosis
46
BAB 46 Pulang Bersamamu
47
BAB 47 Apakah Aku Menjadi Noda Untuk Hidupmu?
48
BAB 48 Inikah Hukuman Untukku?
49
BAB 49 Sedingin Salju
50
BAB 50 Terbakar Cemburu
51
BAB 51 Sisi Lain Daffa
52
BAB 52 Ciuman Indah Di Bawah Pohon
53
BAB 53 Pijatan Lembut
54
BAB 54 Takut Kehilangan
55
BAB 55 Percayalah Padaku
56
BAB 56 I Love You Too
57
BAB 57 Butuh Uang
58
BAB 58 Pulau Cinta
59
BAB 59 Aku Bahagia
60
BAB 60 Suara Gaduh
61
BAB 61 Obati Aku Dengan Kehangatanmu
62
BAB 62 Ingin Bermanja
63
BAB 63 Membuka Pagi Dengan Sebuah Pelukan
64
BAB 64 Tidak Ada Yang Bisa Melukaiku, Kecuali Dirimu
65
BAB 65 Jangan Munafik
66
BAB 66 Aku Menginginkanmu Lagi
67
BAB 67 Memilih Mencintai
68
BAB 68 Sebuah Tangis Penyesalan
69
BAB 69 Kabar Terbaik Sepanjang Masa
70
BAB 70 Terlalu Antusias
71
BAB 71 Sesuatu Yang Menyejukkan Kalbu
72
BAB 72 Cinta Lebih Kental Dari Darah
73
BAB 73 Banyak Berubah
74
BAB 74 Kamu Di Mana?
75
BAB 75 Tersingkapnya Tabir Misteri
76
BAB 76 SEMBUH (TAMAT)
77
EPILOG, UCAPAN TERIMA KASIH, PENGUMUMAN KARYA BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!