BAB 16 Kejutan Tak Terduga

Pagi yang menjemput siang. Andhira terbangun disebabkan dinginnya udara kamar oleh suhu AC yang memenuhi ruangan. Dia merasakan ada beban berat yang menindih tubuhnya. Lalu, Andhira bangkit dengan terkejut mendapati separuh tubuh Daffa berada di atas tubuhnya. "Mas!" kaget Andhira.

Daffa hanya menggeliat seraya menarik selimut tanpa membuka matanya. Tampak tubuh kekar Daffa yang berhias bulu-bulu tipis di dadanya itu terpampang nyata. Andhira menatap ke arah Daffa, lalu menatap pada dirinya sendiri. Alangkah terkejutnya dia menyadari bahwa dirinya dan juga Daffa dalam keadaan polos tanpa sehelai benang. "Apa yang terjadi semalam?" gumam Andhira seraya memegangi kepalanya mencoba mengingat sesuatu.

Lalu, memori ingatan Andhira mulai memutar ulang kejadian yang dialaminya semalam. Dia merasa malu sendiri dan heran. "Apa yang terjadi padaku semalam? Kenapa aku merasakan hal yang aneh dan tidak biasa?" batinnya mulai berkecamuk.

Walaupun Daffa adalah suami sahnya, tapi tetap saja Andhira belum bisa berhenti merasa heran atas perubahan sikap Daffa yang terbilang sangat mendadak itu. Lagi-lagi rasa curiga memenuhi pikiran Andhira. "Apa Mas Daffa punya rencana lain di balik semua ini?" gusar Andhira.

***

Andhira memasak menu alakadarnya. Hanya beberapa telur mata sapi, tempe goreng dan juga sambal. Tidak ada keluhan dengan semua masakan sederhana itu. Bagi Andhira, semua itu bukan penghalang untuk tetap melangitkan rasa syukurnya.

Dengan antusias Andhira menata semua menu makananya itu di atas meja. Tanpa Andhira sadari, Daffa sedang bersandar di dinding seraya menatapinya penuh arti. Entah apa yang sedang ada dalam pikirannya? Yang jelas, pagi ini wajah Daffa terlihat begitu berseri-seri.

Saat itu waktu menunjukkan pukul 10.30 WIB. Itu artinya, waktu sarapan telah terlewatkan. Semuanya karena mereka bangun kesiangan, setelah pertempuran sengit yang berlangsung hampir semalaman. Andhira tersipu malu tatkala Daffa menghampirinya.

"Kamu membuat sarapan?" tanya Daffa.

"Maaf, Mas, ini hampir jam makan siang. Aku bangun terlambat pagi ini," tutur Andhira sembari salah tingkah.

"Ya, tentu saja. Kamu sangat liar semalam," cetus Daffa sambil duduk di kursi dan mengedipkan sebelah matanya genit.

Wajah Andhira memerah padam. Betapa malunya dia mendengar kalimat yang terlontar dari mulut Daffa. Dia juga tidak punya pilihan selain duduk di sana untuk menemani Daffa makan. Walau sebenarnya, Andhira ingin sekali menghilang untuk menyembunyikan rasa malunya itu.

"Jujur saja, kamu menikmatinya 'kan?" ujar Daffa di sela-sela waktu makannya.

Andhira sontak berhenti mengunyah makanannya dan menatap ke arah Daffa, dengan mata terbelak seperti nyaris ke luar. Bagaimanapun Andhira merasa tidak nyaman atas pertanyaan Daffa yang konyol itu. Andhira lantas meraih gelas berisi air putih dan meneguknya hingga habis tak bersisa.

"Aku tidak tahu, apakah sebelumnya kamu sedang menyembunyikan hasrat liarmu yang sebenarnya?" lanjut Daffa lagi dengan nada mengolok.

"Maaf, Mas, aku rasa itu bukan sesuatu hal yang patut dibahas saat berada di meja makan," balas Andhira menohok.

"Huuh! Aku sudah tahu kelemahanmu, tapi kalau kamu ingin aku pura-pura tidak tahu, baiklah. Aku akan melakukannya," hardik Daffa, seperti tak puas-puas melontarkan kata-kata berkesan merendahkan terhadap Andhira.

"Aku sudah selesai!" tandas Andhira seraya bangkit berdiri.

Daffa hanya tersenyum sinis dengan sejuta teka-teki yang sulit untuk dipecahkan, kala melihat Andhira yang tampak tersulut emosi. Dia tetap duduk tenang saat Andhira meninggalkannya sendirian. Otak Daffa dipenuhi dengan kejutan-kejutan tidak terduga yang membuat Andhira semakin merasa diperminkan.

"Apa lagi ini, Tuhan? Mengapa dia tidak pernah membuat penderitaanku berakhir? Apakah aku ini tidak pantas merasa dihargai sebagai seorang istri?" Andhira bertanya-tanya dengan rasa perih yang menjalar di dalam relung dadanya.

[Nada pesan masuk.]

Pikiran Andhira teralihkan kala mendengar nada sebuah pesan yang masuk di ponselnya. Segera saja dia meraih benda pipih itu dan melihat pesan yang masuk. Wanita berwajah sendu itu menaikkan alis ketika melihat nama yang tertera di layar ponselnya.

[Suamiku.]

Nama itulah yang muncul di sana. Sebenarnya itu bukan hal besar, tapi aneh rasanya mengingat Daffa dan Andhira sedang sama-sama berada di rumah. Lalu, untuk apa dia mengirim pesan? Karena penasaran dengan isi pesannya, Andhira pun mulai membukanya.

"Apa?" sentak Andhira.

"Ini tidak mungkin," lanjut Andhira kaget seraya menggigit kuku jarinya. Kepanikan tersirat nyata di wajah Andhira.

Bersambung ....

Huummm .... Kira-kira apa, ya, isi pesannya? Biar gak penasaran tunggu update othor selanjutnya, ya. Awas kalo gak!!! Jangan lupa juga dukung othor dengan cara baca, like, komen, and tekan love untuk favoritkan. Terima gaji. ❤❤❤❤❤

Terpopuler

Comments

Rika Melia

Rika Melia

pesanya apa???

2022-09-21

1

Vita Zhao

Vita Zhao

pesan apa yang dikirim daffa ya🤔.

atau jangan-jangan, daffa merekam aksi mereka tadi malam😭😭😅

2022-09-15

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 PROLOG
2 BAB 2 Apa Salahku?
3 BAB 3 Kecewa Yang Berulang
4 BAB 4 Menemui Rere dan Maya
5 BAB 5 Jangan Kasar-Kasar
6 BAB 6 Sebuah Trauma
7 BAB 7 Aku Tidak Mau Ditolak
8 BAB 8 Tidak Sadarkan Diri
9 BAB 9 Membenci Sekaligus Mengagumi
10 BAB 10 Hapus Semua Kontak Pria Di Ponselmu!
11 BAB 11 Merasa Risih
12 BAB 12 Uang Belanja
13 BAB 13 Jangan Macam-Macam
14 BAB 14 Akankah Dia Berubah Baik?
15 BAB 15 Malam Keberhasilan
16 BAB 16 Kejutan Tak Terduga
17 BAB 17 Itu Tidak Mungkin
18 BAB 18 Andhira Meradang
19 BAB 19 Luapkan Saja Tangismu
20 BAB 20 Nyali
21 BAB 21 Tidak Bisa Ditebak
22 BAB 22 Spesial Untukmu
23 BAB 23 Untuk Siapa Semua Ini?
24 BAB 24 Bersolek
25 BAB 25 Aku Sudah Menunggu
26 BAB 26 Rasa Hati Yang Mati
27 BAB 27 Lakukan Saja Bagianmu
28 BAB 28 Ini Bukan Inginku
29 BAB 29 Aku Benci Semua Ini
30 BAB 30 Lepaskan Aku
31 BAB 31 Aku Tidak Mengerti
32 BAB 32 Terlalu Gengsi Untuk Mengakui
33 BAB 33 Siapa Yang Paling Sakit?
34 BAB 34 Jangan Khianati Kepercayaan Kami
35 BAB 35 Sejahat Itukah Aku Padanya?
36 BAB 36 Aku Mencintaimu
37 BAB 37 Program Hamil
38 BAB 38 Untuk Satu Malam Saja
39 BAB 39 Bayang-Bayang Semu
40 BAB 40 Kemungkinan Terburuk
41 BAB 41 Disiksa Rindu
42 BAB 42 Semoga Tidurmu Nyenyak
43 BAB 43 Senang Bisa Memelukmu Lagi
44 BAB 44 Kenapa Kamu Masih Melayaniku?
45 BAB 45 Diagnosis
46 BAB 46 Pulang Bersamamu
47 BAB 47 Apakah Aku Menjadi Noda Untuk Hidupmu?
48 BAB 48 Inikah Hukuman Untukku?
49 BAB 49 Sedingin Salju
50 BAB 50 Terbakar Cemburu
51 BAB 51 Sisi Lain Daffa
52 BAB 52 Ciuman Indah Di Bawah Pohon
53 BAB 53 Pijatan Lembut
54 BAB 54 Takut Kehilangan
55 BAB 55 Percayalah Padaku
56 BAB 56 I Love You Too
57 BAB 57 Butuh Uang
58 BAB 58 Pulau Cinta
59 BAB 59 Aku Bahagia
60 BAB 60 Suara Gaduh
61 BAB 61 Obati Aku Dengan Kehangatanmu
62 BAB 62 Ingin Bermanja
63 BAB 63 Membuka Pagi Dengan Sebuah Pelukan
64 BAB 64 Tidak Ada Yang Bisa Melukaiku, Kecuali Dirimu
65 BAB 65 Jangan Munafik
66 BAB 66 Aku Menginginkanmu Lagi
67 BAB 67 Memilih Mencintai
68 BAB 68 Sebuah Tangis Penyesalan
69 BAB 69 Kabar Terbaik Sepanjang Masa
70 BAB 70 Terlalu Antusias
71 BAB 71 Sesuatu Yang Menyejukkan Kalbu
72 BAB 72 Cinta Lebih Kental Dari Darah
73 BAB 73 Banyak Berubah
74 BAB 74 Kamu Di Mana?
75 BAB 75 Tersingkapnya Tabir Misteri
76 BAB 76 SEMBUH (TAMAT)
77 EPILOG, UCAPAN TERIMA KASIH, PENGUMUMAN KARYA BARU
Episodes

Updated 77 Episodes

1
BAB 1 PROLOG
2
BAB 2 Apa Salahku?
3
BAB 3 Kecewa Yang Berulang
4
BAB 4 Menemui Rere dan Maya
5
BAB 5 Jangan Kasar-Kasar
6
BAB 6 Sebuah Trauma
7
BAB 7 Aku Tidak Mau Ditolak
8
BAB 8 Tidak Sadarkan Diri
9
BAB 9 Membenci Sekaligus Mengagumi
10
BAB 10 Hapus Semua Kontak Pria Di Ponselmu!
11
BAB 11 Merasa Risih
12
BAB 12 Uang Belanja
13
BAB 13 Jangan Macam-Macam
14
BAB 14 Akankah Dia Berubah Baik?
15
BAB 15 Malam Keberhasilan
16
BAB 16 Kejutan Tak Terduga
17
BAB 17 Itu Tidak Mungkin
18
BAB 18 Andhira Meradang
19
BAB 19 Luapkan Saja Tangismu
20
BAB 20 Nyali
21
BAB 21 Tidak Bisa Ditebak
22
BAB 22 Spesial Untukmu
23
BAB 23 Untuk Siapa Semua Ini?
24
BAB 24 Bersolek
25
BAB 25 Aku Sudah Menunggu
26
BAB 26 Rasa Hati Yang Mati
27
BAB 27 Lakukan Saja Bagianmu
28
BAB 28 Ini Bukan Inginku
29
BAB 29 Aku Benci Semua Ini
30
BAB 30 Lepaskan Aku
31
BAB 31 Aku Tidak Mengerti
32
BAB 32 Terlalu Gengsi Untuk Mengakui
33
BAB 33 Siapa Yang Paling Sakit?
34
BAB 34 Jangan Khianati Kepercayaan Kami
35
BAB 35 Sejahat Itukah Aku Padanya?
36
BAB 36 Aku Mencintaimu
37
BAB 37 Program Hamil
38
BAB 38 Untuk Satu Malam Saja
39
BAB 39 Bayang-Bayang Semu
40
BAB 40 Kemungkinan Terburuk
41
BAB 41 Disiksa Rindu
42
BAB 42 Semoga Tidurmu Nyenyak
43
BAB 43 Senang Bisa Memelukmu Lagi
44
BAB 44 Kenapa Kamu Masih Melayaniku?
45
BAB 45 Diagnosis
46
BAB 46 Pulang Bersamamu
47
BAB 47 Apakah Aku Menjadi Noda Untuk Hidupmu?
48
BAB 48 Inikah Hukuman Untukku?
49
BAB 49 Sedingin Salju
50
BAB 50 Terbakar Cemburu
51
BAB 51 Sisi Lain Daffa
52
BAB 52 Ciuman Indah Di Bawah Pohon
53
BAB 53 Pijatan Lembut
54
BAB 54 Takut Kehilangan
55
BAB 55 Percayalah Padaku
56
BAB 56 I Love You Too
57
BAB 57 Butuh Uang
58
BAB 58 Pulau Cinta
59
BAB 59 Aku Bahagia
60
BAB 60 Suara Gaduh
61
BAB 61 Obati Aku Dengan Kehangatanmu
62
BAB 62 Ingin Bermanja
63
BAB 63 Membuka Pagi Dengan Sebuah Pelukan
64
BAB 64 Tidak Ada Yang Bisa Melukaiku, Kecuali Dirimu
65
BAB 65 Jangan Munafik
66
BAB 66 Aku Menginginkanmu Lagi
67
BAB 67 Memilih Mencintai
68
BAB 68 Sebuah Tangis Penyesalan
69
BAB 69 Kabar Terbaik Sepanjang Masa
70
BAB 70 Terlalu Antusias
71
BAB 71 Sesuatu Yang Menyejukkan Kalbu
72
BAB 72 Cinta Lebih Kental Dari Darah
73
BAB 73 Banyak Berubah
74
BAB 74 Kamu Di Mana?
75
BAB 75 Tersingkapnya Tabir Misteri
76
BAB 76 SEMBUH (TAMAT)
77
EPILOG, UCAPAN TERIMA KASIH, PENGUMUMAN KARYA BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!