KIREY : Early-Age Marriage
Di sebuah kedai kopi.
Kirey merasa risih. Pria berwajah polos dengan sebuah buku novel di tangannya itu dari tadi terus memperhatikannya. Ia memutusakan berjalan mengikuti nadira, temannya dimeja sebelah.
Tapi kirey semakin di buat kesal karena pria itu mengikuti langkahnya, "Boleh minta nomor hpnya kak ?" Akhirnya pria itu memberikan diri berbicara juga. "Pria yang aneh." Batin kirey.
Baru saja ia akan menjawab, namun suara gaduh dari depan kedai mengalihkan perhatiannya.
"Troy!" Astaga pria itu lagi. Troy adalah mantan kirey, ini sudah masuk minggu ketiga setelah putus dari kirey, dan troy masih tetap kekeh ingin mempertahankan hubungan mereka.
Troy dengan sikapnya yang menyebalkan, sekarang sedang membuat drama. Ia memeluk kaki kirey sambil memohon agar hubungan mereka kembali balik lagi.
Kirey yang merasa kesal mencoba menarik kakinya agar terlepas dari tangan troy, namun troy memeluk kakinya terlalu erat.
Hingga pria tadi datang lagi. Dan tanpa kirey duga, pria itu menarik troy pergi dari tempat. Yang anehnya troy tidak menolak. "Kamu tau siapa pria itu?" Tanya kirey kepada nadira, di jawab gelengan kepala tak tau oleh sahabatnya.
'"Hai, boleh duduk disini?" Tanya si pria itu datang lagi. Tanpa menunggu jawaban, pria tersebut langsung duduk lalu mulai membuka sebungkus nasi kemudian memakannya makanannya.
"Jadi boleh minta nomor hpnya kak?" tanya pria itu lagi
"Hay bocah bicaralah yang sopan." Entah kenapa kirey merasa kesal. Di lihat dari tampangnya pria di depannya itu terlihat seperti pria muda, jadi ia pikir tak sopan sekali anak ini mencoba mendekatinya.
"Siapa yang kamu panggil bocah? Sean anggara, call me sean. Your number please" Pria bernama sean itu menggerlikan matanya genit.
"Jadi apa hubunganmu dengan si troy?bukannya menjawab, sean malah tertawa. Tawa sean membuat kirey terpesona selama beberapa saat, kirey akui tawa sean sangat terlihat manis. "Hari ini aku belum mencintaimu, tidak tau besok." Ucap sean ambigu.
"Apasih, hahaha" Kirey akhirnya ikut tertawa. Entah bagaimana, ia tiba-tiba saja terpesona dengan daya tarik sean. Gadis berusia 19 tahun itu berfikir tidak ada salahnya jika ia sedikit membuka diri.
Mereka mulai melakukan percakapan. Kirey akhirnya tau kalau sean adalah sepupunya troy dan hal yang memalukan baginya ketika ia tau ternyata sean jauh lebih tua 5 tahun darinya.
.
Jam menunjukkan pukul 2 pagi. Anak-anak muda masih memenuhi kedai kopi. Beberapa sedang asik berbincang sedangkan beberapa terlihat sibuk dengan ponsel atau laptop mereka.
Suasana kembali menjadi gaduh saat troy datang kembali dengan membawa sebuah tas. ia lalu membanting tas itu didepan kedai, sambil berteriak-teriak tidak jelas. "Awas kamu sean tunggu pembalasanku"
"Apa maksudnya ini troy?" Tanya kirey bingung.
"Tidak usah munafik perempuan j*lang, kamu memang cocok dengan penghianat ini!" Seru troy sambil menunjuk sean lalu berbalik berjalan pergi.
Jika kalian kalian pikir kirey akan diam saja, tentu saja tidak. Dengan gerakan capat ia meraih tangan troy, menghentikan langkah pria itu. Dan tak kalah cepat dengan langkahnya tadi, kirey menampar troy kuat.
"Berhentilah bermain drama! Kamu pikir kamu sedang syuting sekarang? Jika otakmu tak ada isinya, setidaknya mulutmu sedikit terdidik." Bentak kirey. Inilah alasan ia tidak ingin kembali lagi dengan troy, sikap dan mulutnya sangat kasar dan tidak seperti orang terpelajar.
Troy terlihat ingin membalas kirey, tangganya sudah terangkat tinggi. Namun belum sempat berbuat apa-apa, troy lebih dulu sudah di tarik pergi oleh anak-anak yang merasa terganggu dengan ulahnya.
"Aku minta maaf. Troy mungkin berfikir jika aku berusaha mendekatimu, tapi memang pikirannya tidak salah." Ucap sean sambil mengambil tasnya yang masih tergeletak di tanah.
Kirey yang masih fokus memikirkan troy tak mendengar apa ucapan sean barusan.
"Setelah ini kamu akan kemana?" Tanya kirey iba melihat sean dengan tasnya.
Sean hanya mengedikan bahu sebagai jawaban.
"Nad, boleh tidak sementara ini sean nginap di rumah kamu, di kamar depan dengan iki?" Kirey menghampiri nadira bertanya.
Nadira menatap kirey bingung. Tumben sekali sahabatnya yang jahat ini berbaik hati dengan orang, apalagi sean termasuk asing bagi kirey.
"Boleh, asal jangan lama-lama" jawab nadira akhirnya membawa juga.
Rumah nadira kebetulan hanya dia tempati dengan adiknya iki. Karena hal itu, rumahnya di jadikan sebagai tempat berkumpul dengan teman-temannya.
Kirey memeluk nadira senang. Sean akhirnya malam itu ikut pulang bersama dengan mereka berdua. Membutuhkan waktu sepuluh menit berjalan kaki dari kedai sampai rumahnya nadira.
Ketika mereka sampai di depan rumah, iki terlihat sedang duduk sambil menghisap rokok.
"Untuk sementara dia bakal nginap di sini " ucap nadira sambil menunjuk sean. "Tidurnya bareng di kamar kamu" Tanpa menunggu jawaban dari adiknya nadira berjalan masuk ke dalam rumah.
Kirey menyusul masuk. Kamar nadira dan iki bersebelahan dan masing-masing dari kamar tak kedap suara sehingga kirey dapat mendengar jelas percakapan sean dan iki.
Kelihatannya sean orang yang mudah bergaul, ini kali pertama dia bertemu iki, tapi dia bisa langsung menyesuaikan. Padahal iki terbilang orang yang cukup tertutup.
.
Jam menunjukkan pukul 11 siang. Dering ponsel membangunkan kirey dari tidurnya.12 panggilan tak terjawab dari mamanya membuat kirey yang tadinya berniat tidur lagi mengurungkan niatnya.
"Mati aku, mama pasti sudah ngamuk" Dengan gerakan terburu-buru tanpa sikat gigi atau cuci muka ia bergegas pulang.
"Dari mana saja kamu?" Tanya mama, ketika melihat kirey masuk rumah.
"Mampus aku." Gumam kirey "Biasa ma dari nadira hehe." Kirey sudah siap mendengar ocehan pagi ini.
"Astaga kamu itu, mama tidak pernah melarang kamu main, Tapi ingat waktu dan kewajiban. Piring masih kotor, ditambah belum ada makanan yang masak bla, bla..." Benar bukan jika mamanya akan mengomel.
Kirey yang tau adu mulut itu tidak akan ada ujungnya, memutuskan untuk segara beres-beres rumah. Mengabaikan mamanya yang masih terus merecos.
Jika kalian bertanya kenapa kirey bisa sebebas itu keluar hingga larut malam bahkan tidur di rumah orang padahal ia mempunyai rumah sendiri? Jawabannya adalah karena mamanya adalah tipe ibu yang tak mengekang pergaulan anaknya asalkan kirey tau batas dan tidak melanggar aturan.
Kirey memiliki satu adik laki-laki bernama tristan. Papanya, papa ian merupakan salah satu pengusaha perhiasan yang super sibuk. Beliau jarang sekali pulang rumah, dan jika sekali papanya pulang tidak pernah lama.
Sore harinya kirey pamit ke mamanya untuk pergi ke rumah nadira. Dengan cepat ia berlari keluar rumah karena takut mamanya kembali mengomel.
Ternyata sesampainya ia tak ada orang di rumah itu. Nadira dan iki masih di kampus. jangan tanya kenapa kirey tidak ke kampus? yah benar karena dirinya tidak kuliah.Kirey memutuskan untuk istirahat setahun dari jenjang pendidikan.
Ketika hendak melewati kamar depan, bertepatan dengan sean juga keluar. "Hari ini aku sudah mencintaimu" ucap sean tiba-tiba. Pria itu lalu menarik tangan kirey kedalam kamar, jantung kirey berpacu sangat cepat.
"Apa yang kamu lakukan?" Panik kirey bertanya.
"Tidak ada, hanya ingin ngobrol denganmu" ucap sean
"Ini tidak baik, sebaiknya kita duduk berbicara di luar. Takutnya ada orang yang datang melihat,lalu salah faham." Ucap kirey.
Cup
Kirey memegang keningnya yang habis di cium sambil menatap tajam sean "Apa-apaan itu? tidak sopan" Hardiknya kesal.
"Kamu mau jadi pacar aku?" Ucap sean tanpa memperdulikan kirey yang terlihat marah. Ia menatap kirey intens.
Sean hampir terkekeh melihat kirey yang langsung menjadi diam. Kerutan di dahi kirey terlihat jelas sedang berfikir. Padahal sean hanya iseng saja. Namun anggukan kepala dari kirey membuat sean terkejut luar biasa.
Sean terkekeh. Entah apa yang ada dalam pikiran laki-laki itu? Sean memeluk kirey erat. Ia lalu mengangkat wajah kirey memposisikan sejajar dengan wajahnya, kemudian menempelkan bibirnya ke bibir kirey.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments