Sesampainya kirey di kota A. Dia di jemput oleh dini dan mita, dua sahabatnya dari bangku Sekolah Menengah Atas
Keduanya, saat ini bekerja di kota A. Mereka berdua tinggal bersama, jadi kirey memutuskan untuk sementara ia akan menginap di tempat dini dan mita sebelum akhirnya menemui sean. Sean sendiri tak dapat menjemputnya, karena sedang bekerja.
"Sebenarnya ada apa, bukannya kamu sudah menikah dan putus hubungan dengan sean?" Pertanyaan Mita tak di jawab kirey.
"Kalau ada masalah, mnding kamu selesaikan masalah kamu baik-baik kalau memang tak ingin melanjutkan pernikahan, kamu bisa mengajukan gugatan cerai. Setelah itu baru melanjutkan hubunganmu dengan sean. Dari pada kamu kabur seperti ini, hanya menambah masalah dan membuat banyak orang yang di rugikan." Ucap mita mencoba memberi nasehat.
Sejak awal, mita sama seperti telix yang tidak setuju perkara dirinya yang kabur. Mita adalah gadis cerewet serta pecicilan, sedangkan dini kebalikannya.
Dini, gadis itu hanya diam sambil menatap kirey dengan tatapan tak mengerti. "Pasti ini juga berat bagi kirey." Ucap dini akhirnya.
"Lumayan." Jawab kirey sambil memijat kepala yang terasa pusing, memikirkan segala hal yang telah terjadi.
.
.
.
Di salah satu mini market. Seorang pria, terlihat sedang sibuk merapikan penampilannya setelah tadi bertukar posisi jaga dengan karyawan lain lain.
Tuutt.....
"Hallo manis." Sapa sean.
"Aku sudah sampai sekitar jam 11 tadi, dan sekarang aku berada di kos milik mita. Nanti aku sms alamatnya." Ucap kirey.
"Kebetulan sudah waktunya jam istirahat makan siang. Aku akan datang menjenguk kamu sebentar."
"Menjenguk?" Tanya kirey heran.
"Ia, sekalian membawakan kamu makan siang, sekarang kita gantian. Giliran aku yang membawakan kamu makanan. Bersiap-siaplah, aku akan datang sebentar lagi." Setelah mengucapkan itu, sean langsung memutuskan sambungan telfon dan bersiap-siap menemui gadis yang di cintanya.
Karena waktu itu, sean memutuskan untuk terus bertukar kabar dengan alasan bahwa pada saat itu kirey belum menikah. Tapi mereka malah keterusan saling bertukar kabar, bahkan setelah kirey sudah menikah.
Sampai akhirnya, sean mendapati kirey bertengkar dengan suaminya, dan ia tau betul bahwa alasan terbesar pertengkaran mereka berdua adalah karena dirinya. Sean merasa bersalah atas apa yang leon alami, tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa.
Selama ini, sean memang masih bertukar kabar dengan kirey. Tapi tak pernah sekalipun mereka membahas tentang kelanjutan hubungan mereka. Sean dan kirey pun sama-sama sadar bahwa posisi mereka tidak memungkinkan untuk bersama kembali.
Mereka hanya sekedar menanyakan kabar, atau pembicaraan tidak penting lainnya. Begitu, menurut sudut pandang sean. Tapi hal itu justru malah menjadi penyebab kirey bertengkar dengan leon.
"Aku akan datang mengikutimu." Ucapan kirey setelah bahkan belum genap seminggu usia pernikahannya dengan leon, yang mana membuat sean cukup terkejut.
"Pernikahan ini tidak akan aku lanjutkan sebaiknya aku akan datang mengikutimu" Ucap kirey melanjutkan.
"Pikirkanlah kembali baik-baik, tapi jika kamu sudah yakin, segeralah datang nanti aku akan menjemputmu." Ujarnya kemudian, mengacaukan situasi.
Ada apa dengan dirinya ? tanya sean pada diri sendiri. Dia bahkan belum mengenal kirey lama. Terhitung mungkin baru dua bulan, tapi dia seolah terlena. Yang mana hal itu malah menjerumuskan dirinya dan juga kirey.
Dia merasa sangat tertarik dengan gadis bermata coklat tersebut. Padahal dia sudah berusaha semaksimal mungkin untuk tidak menganggu kirey yang telah menikah.
Tapi semua berjalan tidak sesuai rencana, dia malah mengacaukan situasi dengan menyetujui keputusan kirey untuk datang menemuinya. Dan sekarang, sean mendapati dirinya dengan sebungkus nasi, serta sekantong isi martabak, dan berbagai cemilan lain.
Sean sedang berada di depan kamar, yang ia tau kamar kos milik salah satu teman kirey. Karena hal itu, ia tadi menyempatkan membeli banyak snack untuk teman-teman kirey.
"Aku datang." Ucap sean begitu pintu terbuka.
"Katanya sebentar, tapi sampai satu jam baru muncul." Kirey mendengus.
Cup
Tak tahan, sean mencium pipi kirey gemas. Lihatlah gadis ini, semakin cantik saja setelah hampir sebulan tak dilihatnya.
Kirey berdiri mematung merespon ciumannya, sean terkekeh. kirey saat ini, terlihat sangat menggemaskan di matanya.
"Aku tidak tau teman-teman kamu sukanya apa, jadi aku membeli beberapa jenis snack dan martabak kacang coklat kesukaan kamu." Ucap sean menyadarkan kirey. Yang di balas plototan gadis tersebut.
"Tenang aku juga beli nasik kok, ayo makan." Ajak sean.
"kamu tidak mengajakku masuk?" tanya sean kemudian, sebab semenjak tadi mereka masih berdiri di depan pintu.
"Eh lupa, tapi di dalam ada dini tidak apa-apa?" Tanyanya.
"Tidak masalah, lagi pula aku hanya mampir sebentar."
Dan benar saja di dalam kamar. Kami bertiga dengan teman kirey yang bernama dini itu, ia tak banyak bicara, sedang sibuk dengan ponselnya sambil sesekali memperhatikan.
setelah kirey selesai makan, leon kemudian pamit undur diri. Sebenarnya ia masih ingin mengajak kirey berbicara, atau mengajaknya jalan-jalan. Tapi ia harus kembali bekerja.
.
.
.
"Kenapa kamu memutuskan untuk memilih pria itu, bukannya suamimu pria yang baik?" Tanya dini sambil mengerutkan dahinya bingung. Dini bertanya setelah sean pamit pulang meninggalkan mereka berdua.
"Benar. Leon pria yang baik, tapi aku tidak dapat menerima dia sebagai pasanganku. Bahkan setelah banyak sekali mencoba." Jawab kirey.
"Ki, kamu harus memilih salah satunya. Benar kata mita. Setidaknya kamu harus menyelesaikan masalahmu dengan leon terlebih dahulu, baru mendatangi sean. Yang sedang kamu hadapi sekarang adalah masalah pernikahan, ini jauh berbeda dengan pacaran."
"Kamu tidak bisa seenaknya pergi begitu saja, karena ini menyangkut dua keluarga bukan dua orang saja. Bukannya ikut campur, tapi kami hanya takut kamu kesulitan dan mendapat masalah nantinya."
"Aku sepenuhnya mendukung kamu, jika kamu tegas dengan pilihan kamu. Tapi bukan begini caranya." Ucap dini panjang.
Sejujurnya kirey juga sudah mulai ragu, apakah keputusannya benar atau tidak. Yang ia rasakan pada leon saat ini hanya perasaan kesal, berbeda dengan dengan sean dia merasa nyaman dan tentram. Tapi, ia juga sadar kalau yang dia lakukan tak benar.
"Kalau boleh, kamu fokus dulu sama masalahmu dengan leon. Jika kamu memang tak suka, kamu bisa bercerai terlebih dahulu." Ucap dini kemudian.
"Kamu tidak mendukungku?" Tanya kirey menatap dini tak percaya.
Waktu kemarin dia berencana kabur. Mita jelas-jelas tak memperbolehkan, dan berkata bahwa jika dia kabur pergilah ke tempat lain. Jangan menginap di tempat mereka. Tapi karena dini membujuk, mita jadi setuju. Jadi kirey pikir, dini mendukungnya.
"Kalau boleh jujur, tidak." Jawab dini menganggukkan kepala.
Kirey hanya diam tak berniat melanjutkan obrolan. "Sahabat-sahabatnya memang benar, jika di lihat dari sudut pandang lain. Jelas akulah yang salah" batin kirey.
Terlebih leon sudah sangat sabar akan dirinya, tapi kirey masih tak mau mengakui hal itu. Entahlah dia sudah sejauh ini, bagaimana caranya untuk kembali?
Sementara itu. Di malam yang sama, namun tempat yang berbeda. Mama ike sedang menangis di samping leon. "Apa kirey sudah di temukan?" Tanya mama menatap menantunya, dan di jawab gelengan kepala oleh leon.
Bagaimana tidak. Leon selama 2 hari ini sibuk mencari kirey, tapi istrinya seolah hilang di telan bumi.
"Kamu sebaiknya kembali ke rumahmu, sudah waktunya kalian kembali ke rumah mempelai pria." Ucap mama terbata menahan tangis.
"Aku masih ingin di sini ma, mungkin besok nanti aku akan kembali. Ucap leon lesu, ia berbalik berjalan memasuki kamar.
Setelah menantunya pamit, mama ike juga segera berbalik mengambil ponselnya. Matanya memancarkan kekecewaan.Bagaimana tidak, setelah ia membaca pesan dari anaknya
Yah, mama ike tau di mana keberadaan kirey tapi dia tidak sampai hati memberi tau leon. Dengan tangan gemetar, beliau mulai mengetik pesan balasan.
"Jika dalam waktu tiga hari kamu belum juga pulang maka anggap saja kami tidak memiliki ibu lagi tapi jika kamu masih menganggap aku ibumu maka pulanglah." Kini mata sayu itu manatap bingkai foto milik anaknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments