Bab 20. Dapur

Sepulang dari rumah papa dan mama, saat ini leon sedang menghampiri kirey di dalam kamar karena ingin berbincang.

"Ini buatmu, mulai sekarang kamu yang akan bertanggung jawab atas semua uangku" ucap leon sambil menyodorkan uang dan atm miliknya.

"Tidak usah, aku tak ingin kamu merasa terbebani" tolak kirey.

"Sama sekali tidak, sudah sewajarnya aku bertanggung jawab atas dirimu. Ini terima saja memang ini aku siapkan untukmu."

"Aku bertanggung jawab atas nafkah lahir dan batinmu, gunakan saja untuk kebutuhanmu."

"Lalu aku tegaskan, kamu jangan berfikir aku memberimu uang agar kamu dapat melayaniku, tidak! aku sama sekali tidak ada niatan seperti itu" ucap leon sambil memalingkan muka merah.

"Aku tidak berkata apa-apa, pikiranmu saja yang kejauhan" balas kirey yang juga memalingkam muka.

Sudah hampir dua bulan sejak pernikahan, dan mereka belum pernah melakukan hal yang di lakukan oleh suami istri, leon tak pernah memaksa kirey

Baginya kenyaman istrinya yang terpenting, leon masih betah tidur di lantai, atau di sofa. walau terkadang dia tidak dapat menahan diri.

Bagaimanapun dia berada satu ruang dengan gadis yang sudah menjadi istrinya, sah-sah saja jika dia meminta haknya, tapi leon masih bersabar.

"Uang ini juga bisa kamu pakai untuk membeli kebutuhan dapur, kata mama kamu tidak bisa memasak selain ikan goreng dan capcay" ucap leon sambil menahan tawa.

"Jangan tertawa, aku memang tidak bisa memasak dan jangan suruh aku memasak. jika kalian serumah tidak ingin keracunan makanan" balas kirey menata leon kesal.

"Tidak masalah, clara akan mengajarimu."

"Jangan membantah, kamu awalnya hanya perlu sering berada di dapur agar kamu terbiasa dulu" ucap leon ketika dia melihat kirey akan membantahnya.

"Baiklah, lagi pula akupun bosan tidak tau apa yang dapat aku lakukan di rumahmu yang sebesar ini" setuju kirey.

"Kamu tidak perlu melakukan apapun, cukup berada dalam kamar ini saja jika kamu masih merasa tidak nyaman berinteraksi dengan orang-orang dalam rumah ini" leon memberi saran.

"Tidak bisa seperti itu, yang ada kakakmu yang seperti nenek lampir itu akan berbicara yang tidak-tidak."

"Aku juga akan berusaha sebisa mungkin untuk beradaptasi, dan aku rasa keluargamu cukup baik, soal clara mungkin dia hanya masih marah soal sikapku kemarin."

"Wajar saja dia kakakmu kan ? tapi aku yakin dia akan menyukaiku secepatnya" tekan kirey.

"Iya, aku juga tau akan hal itu. Kamu punya sesuatu yang dapat membuat seseorang tertarik padamu" setuju leon.

"Biarkan aku beristirahat sebentar siang ini, kunci pintunya jangan buka sampai sore."

"Kamu juga istirahatlah, sebentar malam aku akan mengajakmu keluar makan malam" ucap leon sambil menarik tangan kirey menuju tempat tidur.

Lalu dia melanjutkan langkahnya menuju sofa untuk berbaring, tak ada percakapan lanjutan mereka berdua sama-sama tertidur.

Sorenya kirey di kejutkan oleh ketukan pintu yang sangat keras.

"Leon buka pintunya, sudah sore mau sampai kapan kalian berdua di dalam kamar" teriak clara.

Kirey berdiri membangunkan leon yang masih tertidur nyenyak, leon tak terganggu sama dengan suara clara.

Kirey tak ingin clara melihat leon tidur di sofa sedangkan dia di tempat tidur, bisa menjadi masalah baru jika clara melihat hal itu.

Leon bangun dengan perasaan kesal, dia lalu membuka pintu keluar menghampiri clara.

"Ada apa" tanya leon mencoba agar tak marah.

"Apanya yang ada apa, kamu tidak melihat sekarang sudah jam berapa ? jam 5 sore dan kalian berdua sama sekali belum keluar dari kamar."

"Aku faham jika kalian masih pengantin baru, masih panas-panasnya tapi tau waktu."

"Panggil istrimu kemari, bantu aku di dapur dan kamu pergilah mandi" omel clara panjang

"Jika kamu tau kami masih pengantin baru jangan menganggu, aku masih sangat capek setelah dari semalam sampai pagi tadi bekerja."

"Biarkan aku istirahat sebentar, dan berhentilah mengaturku. Sekarang aku sudah beristri, biarkan kami mengurus diri kami sendiri." bantah leon sudah mulai kesal.

Leon berjalan masuk kembali ke kamar tanpa mempedulikan clara yang masih mengomel sambil sesekali mengumpat.

"Ada apa?" tanya kirey khawatir.

"Kembali istirahat jangan dengarkan dia" ucap leon.

"Sudahlah aku akan keluar, jangan membantahnya, atau dia akan menyalahkanku, atau lebih parahnya dia akan berfikir kalau aku menghasutmu" putus kirey.

"Ikuti saja keinginannya, lagi pula bukannya tadi kamu sendiri yang mengatakan biarkan aku terbiasa dengan keadaan dapur ?"

"Tenang saja clara tak akan bisa menindasku, kamu tau aku tidak selemah itu." ucap kirey yakin lalu berjalan keluar kamar.

Tapi kenyataannya tidak segampang yang terucap, ketika memasuki dapur dapat kirey lihat, Fia sibuk dengan spatula di tangan kanannya, sedangkan clara sedang mengiris bawang sambil mengoceh.

"Kemarilah dan lihat" panggil clara ketika melihat kirey hanya berdiri di depan pintu masuk.

"Apa yang dapat aku bantu?" tanya kirey menawarkan.

"Tidak ada, kamu hanya perlu melihat saja dulu agar kamu tau dan jika ada yang kamu ingin tau tanyakan saja padaku" ucap clara tanpa menoleh.

Detik lalu menit berlalu, kirey hanya diam tanpa melakukan apapun. sampai clara dan fia selesai dengan pekerjaan dapur.

"Kenapa tidak mempekerjakan Art?" tanya kirey setelah dari tadi diam

"Kami bisa melakukan semuanya sendiri, jadi untuk apa menghambur-hamburkan uang hanya untuk menyewa art" jawab fia dibalas anggukan mengerti kirey.

"Kalian berdua jangan terlalu lama dan terlalu sering berada di kamar" ucap clara mulai membahas hal yang tadi.

"Bukannya aku mengatur-atur tapi kalian sudah kelewatan, boleh berada di kamar, asalkan malam atau siang ketika beristirahat."

"Tapi sepanjang hari kalian berdua sibuk hanya di kamar .."

"Maaf, kamu bisa mengatakan hal itu pada leon karena aku hanya mengikuti apa katanya. Aku permisi mau mandi" potong kirey merasa jengah dengan clara.

"Ckck suami dan istri sama saja" kesal clara.

"Leon berubah sejak menikahi perempuan itu" ucap fia setelah dari tadi hanya menyaksikan.

"Baguslah dia jadi sering di rumah, jadi biarkan saja jika dia ingin di kamar. bukannya tujuan awal kalian menikahkan mereka agar leon berhenti keluyuran ?"

"Lagi pula kamu terlalu ikut campur, leon sekarang sudah berumah tangga biarkan saja dia mengurusnya sendiri" kata fia kemudian.

"Leon memang sudah banyak berubah setelah menikah" clara berucap membenarkan.

"Berubah menjadi semakin tidak mendengarkan, dan aku curiga jika ini karna kirey sudah menghasutnya."

"Bahkan sekarang dia sudah tidak lagi memberikan uang hasil kerjanya padaku" ucap clara kesal.

"Jelas saja sekarang dia sudah punya istri"

balas fia sambil mengeleng-gelengkan kepala tak mengerti.

Percakapan mereka berdua di dengar oleh kirey, rencananya dia ingin mandi di kamar mandi yang letaknya di samping dapur, karena kamar mandi di kamarnya sedang di pakai leon.

"Sudah ku duga, clara pasti akan berfikir untuk menyalahkanku" batin kirey sambil berjalan balik putar arah.

Dia tidak jadi melanjutkan mandinya dan memutuskan kembali masuk kamar.

Episodes
1 1.Prolog
2 2.Awal cerita
3 3. Kepulangan sean
4 4. Tuan tanah tama
5 5. Rencana ayah tama
6 6. Bimbang
7 7. Pertemuan keluarga
8 8. Lamaran dan telfon dari sean
9 Bab 9. Pernikahan
10 Bab 10. Malam pertama
11 Bab 11. Pertengkaran
12 Pengumuman.
13 Bab 13. Kabur
14 Bab 14. Pesan dari mama ike
15 Bab 15. Tuntutan keluarga leon
16 Bab 16. Kepulangan kirey
17 Bab 17. Kumpul keluarga
18 Bab 18. Rumah ayah tama
19 Bab 19. Tentang kirey
20 Bab 20. Dapur
21 Bab 21. Rumah tangga membaik
22 Bab 22. Malam penuh cinta
23 23. Sukma
24 24. Tato dan sweter
25 25. Berdamai dengan keadaan
26 26. Rumah sakit
27 27. Perempuan asing
28 28. Brownis
29 29. Rencana
30 30. Liburan
31 31. Liburan II
32 32. Aenun
33 33. Malam terakir di pulau
34 34. Hak leon
35 35. Mengecek rumah baru
36 36. Aneh
37 37. Hamil
38 38. Rahasia umum
39 39. Keguguran
40 40. Depresi
41 41. Jalan-jalan
42 42. Firasat
43 43. Mimpi buruk
44 44. Tragedi rumah baru
45 45. Kedatangan Keluarga sukma
46 46. Sukma
47 47. Kabur
48 48. Pulang rumah
49 49. Pertengkaran
50 50. Berusaha
51 51. Kecelakaan
52 52. Kembali bertengkar
53 53. Mendatangi ayah tama
54 54. Kaburnya bi ani
55 55. Kemarahan leon
56 56. Kekecewaan papa ian
57 57. Kedatangan leon
58 58. Kedatangan leon II
59 59. Keputusan papa ian
60 60. Kehancuran leon
61 61. Sukma melahirkan
62 62. Pernikahan yang di paksakan
63 63. Resepsi
64 64. Konflik
65 65. Adat
66 66. Adat II
Episodes

Updated 66 Episodes

1
1.Prolog
2
2.Awal cerita
3
3. Kepulangan sean
4
4. Tuan tanah tama
5
5. Rencana ayah tama
6
6. Bimbang
7
7. Pertemuan keluarga
8
8. Lamaran dan telfon dari sean
9
Bab 9. Pernikahan
10
Bab 10. Malam pertama
11
Bab 11. Pertengkaran
12
Pengumuman.
13
Bab 13. Kabur
14
Bab 14. Pesan dari mama ike
15
Bab 15. Tuntutan keluarga leon
16
Bab 16. Kepulangan kirey
17
Bab 17. Kumpul keluarga
18
Bab 18. Rumah ayah tama
19
Bab 19. Tentang kirey
20
Bab 20. Dapur
21
Bab 21. Rumah tangga membaik
22
Bab 22. Malam penuh cinta
23
23. Sukma
24
24. Tato dan sweter
25
25. Berdamai dengan keadaan
26
26. Rumah sakit
27
27. Perempuan asing
28
28. Brownis
29
29. Rencana
30
30. Liburan
31
31. Liburan II
32
32. Aenun
33
33. Malam terakir di pulau
34
34. Hak leon
35
35. Mengecek rumah baru
36
36. Aneh
37
37. Hamil
38
38. Rahasia umum
39
39. Keguguran
40
40. Depresi
41
41. Jalan-jalan
42
42. Firasat
43
43. Mimpi buruk
44
44. Tragedi rumah baru
45
45. Kedatangan Keluarga sukma
46
46. Sukma
47
47. Kabur
48
48. Pulang rumah
49
49. Pertengkaran
50
50. Berusaha
51
51. Kecelakaan
52
52. Kembali bertengkar
53
53. Mendatangi ayah tama
54
54. Kaburnya bi ani
55
55. Kemarahan leon
56
56. Kekecewaan papa ian
57
57. Kedatangan leon
58
58. Kedatangan leon II
59
59. Keputusan papa ian
60
60. Kehancuran leon
61
61. Sukma melahirkan
62
62. Pernikahan yang di paksakan
63
63. Resepsi
64
64. Konflik
65
65. Adat
66
66. Adat II

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!