Hari berlalu dengan begitu cepat, leon hari ini akan kembali ke rumahnya, tapi tidak bersama dengan istrinya.
Jarak rumah leon dan kirey tak terlalu jauh, tapi leon sangat jarang pulang ke rumahnya karena tak ingin keluarganya tau tentang hilangnya kirey.
"Mana istrimu?" tanya clara begitu melihat kedatangan adiknya.
Bertepatan dengan ayah serta keluarga lainnya sedang berkumpul menunggu kedatangan menantu mereka.
"Aku baru sampai biarkan aku beristirahat sebentar" jawab leon risih mencoba untuk mengalihkan pembicaraan, ia merasa kesal baru juga tiba sudah ada yang bertanya.
"Aku hanya bertanya karena kamu datang seorang diri, sekali lagi mana istrimu? seru clara tak terima.
"Kamu bisa lihat aku datang seorang diri, berarti dia memang tidak datang bersamaku" ucap leon sambil berjalan memasuki kamarnya.
Untuk sementara dia tak ingin membahas soal kirey, karena dia tau benar keluarga tak akan terima begitu saja jika tau kebenarannya.
Sementara itu ayah tama melihat dari jauh hanya bisa menatap punggung leon yang akan masuk kamar dengan bingung, tentu saja karena dia sedang menantikan kehadiran menantunya.
Leon pikir untuk sementara dia bisa beristirahat dengan tenang karena sudah masuk kamarnya, namun nyatanya ia salah besar.
Tanpa ia duga dan sangka, ayah, beserta bi asih, dan ke dua adik ayah yang lain malah mengikutinya masuk ke kamar. Kini ke empat orang tersebut sedang menatapnya meminta penjelasan.
"Dia entah berada di mana" ucap leon akhirnya.
"Maksud kamu bagaimana? bicaralah yang jelas" ucap bi asih.
"Sudah tiga hari ini dia menghilang"
"Aku sudah berusaha mencarinya kemana-mana tapi tidak di temukan" jujur leon akhirnya.
"Menghilang?" tanya ayah masih tak faham.
"Kirey kabur dari rumah " ucap leon pasrah, tak lagi mencoba menutupi apa yang terjadi.
"Sebenarnya apa yang terjadi? coba ceritakan" seru bi asih, leon akhirnya mulai menceritakan kejadiannya.
"Dia akan membayarnya" ujar clara mendengar cerita leon, entah sejak kapan ia sudah ikut masuk dalam kamar.
Kini clara terlihat tersenyum menjengkelkan, sambil meminta para bibi mengikutinya.
Jika boleh jujur, leon sedikit takut dengan apa yang akan terjadi selanjutnya. Ia tau betul watak kakaknya yang akan semakin memperumit masalah.
Dan memang benar adanya, malam ini mereka sekeluarga sedang berkumpul di kediaman kirey setelah tadi siang clara berkata ingin mendiskusikan sesuatu dengan keluarga kirey.
Dan setelah tadi mengabari mertuanya,
di sinilah leon sekarang, ia berada di pojokan sudut ruang keluarga sedang memperhatikan keluarganya yang saling berbisik.
Meraka sedang menunggu kedatangan keluarga kirey yang lain, Sedangkan kedua mertuanya sendiri sedang berbincang dengan ayahnya.
"Berdoalah, semoga istrimu segera kembali karena jika tidak! maka akan aku pastikan dia akan menanggungnya lebih berat" bisik clara pada telinga leon.
Leon menatap clara dengan rahang mengeras, jika sudah berkata seperti itu, kakaknya pasti akan melakukan sesuatu yang menyeramkan.
"Langsung saja pada intinya, dimana kirey?" tanya clara saat melihat semua orang telah berkumpul.
Pihak keluarga kirey hanya diam tak ada yang menjawab, dapat leon lihat mama ike menggenggam tangan papa ian erat.
"Jadi begini saja, kami sekeluarga telah memutuskan memberi waktu seminggu untuk kirey balik."
"Tapi jika dalam kurun waktu tersebut, dia tidak muncul maka sesuai adat yang berlaku kami dapat menuntut keluarga kalian." ucap clara.
Sontak ucapan clara membuat suasana menjadi mencekam
"Jika di hitung total keseluruhan biaya pernikahan kemarin mengabiskan hampir mendekati 300 juta. Dengan uang sebanyak itu, belum genap seminggu mempelai perempuan malah kabur."
"Kami selaku pihak laki-laki merasa di rugikan, dan setelah banyak berdiskusi kami sepakat untuk."
"Maaf, memasukkan bapak-ibu ke penjara atas tuduhan penipuan, jika kirey tidak kunjung datang. Atau kalian boleh mengganti uang 300 juta tersebut dan masalah selesai."
Leon menatap clara tak percaya, sedangkan clara balas menatapnya sambil tersenyum menjengkelkan.
Ide gila ini pasti dari clara, tak mungkin ayahnya memikirkan hal seperti itu. Tapi nyatanya ayahnya bahkan tak berkata apa-apa, hal itu malah terlihat menyeramkan.
"Sebelumnya kami minta ingin maaf atas sikap anak kami, kami faham, dan akan mencoba menyelesaikan masalah ini secepatnya." ucap bi ani menimpali.
Setelah sedikit berbincang-bincang, keluarga leon akhirnya pamit pulang. Leon segera menghampiri mertuanya.
Ia mencoba menjelaskan bahwa ia tidak tau perkara tuntutan dati keluarganya dan di balas anggukan mengerti mama ike.
"Harusnya aku tak kembali ke rumah dan mencoba mencari kirey ke tempat sean," sesal leon mendengus sambil menghela nafas kasar.
"Harusnya kamu tidak bertindak berlebihan seperti itu" ucap leon begitu mendapati clara sedang asyik menonton tv.
"Hmm" hanya deheman yang clara ucapkan.
"Lagi pula ini urusan rumah tanggaku, biarkan aku saja yang mengurusnya" ucap leon, dapat ia tebak bahwa clara tak akan menggubris perkataannya dengan baik.
"Sudah aku katakan bukan? semoga istrimu cepat kembali, maka selesailah masalah" ucap clara sambil tangannya memainkan remote tv mengganti saluran.
Leon kemudian memilih untuk tak melanjutkan pembicaraannya dengan clara, namun baru saja ia akan melangkah pergi clara kembali berkata.
"Serahkan saja semuanya padaku"
"Serahkan kepadamu lalu hancurlah rumah tanggaku" ucap leon, di balas tawa clara.
.
.
.
Kirey manarik nafas panjang membaca pesan dari mamanya, sekarang ia sedang berada di rumah sean.
Pria itu menepati janjinya untuk menjemputnya, tapi mama sean terlihat seperti tidak menyukainya.
"Apa kita akan menikah?" tanya kirey memberanikan diri
"Tidak, aku masih belum siap" ucap sean
"Apa?" tanya kirey mendelik tak suka
"Bukannya kamu telah menikah, ingat sekarang kamu adalah istri orang" perkataan sean semakin membuat kirey menatapnya kesal.
"Tapi aku telah datang padamu seperti ini! !" seru kirey.
"Aku tidak pernah memintamu untuk datang manis. Benar aku mencintaimu, tapi aku belum siap menikah. Bukannya kamu juga tau hal itu" balas sean.
Kirey menatap sean tak percaya "Setidaknya katakan sesuatu yang baik, apa kamu tidak berfikir dari sudut pandanganku."
" Aku telah berkorban banyak hal hanya untuk datang padamu" kata kirey dengan nafas tersengal-sengal mencoba untuk tidak menangis.
"Baiklah jangan menangis, aku tidak suka melihatnya, sekarang aku antar kamu balik dulu setelah itu baru kita pikirkan kembali" putus sean mengalikan pembicaraan.
Sean bingung harus bagaimana dan menjawab apa, ia juga tau bahwa kirey telah banyak berjuang namun dia juga belum siap secara mental.
Apalagi jika harus berhadapan dengan mamanya yang tidak setuju, lagi pula kirey sekarang masih berstatus istri orang bisa di pastikan jika banyak pihak yang tidak akan terima.
Sean tidak segila itu, sampai tidak sadar dengan konsekuensinya dan dia tidak yakin dapat melaluinya.
Yang ada jika di paksakan untuk menikah, pernikahan mereka tidak akan bertahan lama.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments