Setelah percakapannya dengan sean yang tak berakhir baik, kirey akhirnya memutuskan untuk pulang ke kos mita kirey dengan perasaan kecewa karena respon dari sean.
Dering ponsel kirey berbunyi, telfon dari mamanya. Lama ia tatap ponselnya, sebelum akhirnya memutuskan untuk mengangkat panggilan tersebut.
Telfon telah tersambung, tapi mama maupun kirey sama-sama diam. Hingga 10 menit berlalu, mama ike mulai berbicara.
Mamanya menceritakan tentang tuntutan keluarga leon, dan memohon agar dirinya segera pulang karena jika tidak bisa di pastikan orang taunya akan masuk penjara.
Bagi masyarakat kelas menengah, apalagi untuk daerah bagian timur indonesia. 300 juta adalah uang yang tidak sedikit.
Gila dan tak masuk akal memang keluarga leon, benar-benar keterlaluan pikir kirey.
"Kayaknya besok aku akan balik" ujar kirey seraya merapikan tas pakaiannya.
"Kenapa?" tanya mita dan dini bersamaan, kirey lalu mulai menceritakan kejadian yang di alami keluarganya.
"Aku sudah menduga akan terjadi begini" ucap mita setelah kirey habis bercerita. "Sudah aku katakan untuk menyelesaikan masalahmu terlebih dahulu" mita berdecak kesal.
"Lalu bagaimna dengan sean?" tanya dini. Kirey diam saja tak menjawab, dia sedang tak ingin terlalu memikirkannya.
Otaknya mulai memutar kilasan balik peristiwa-peristiwa yang terjadi, dimana teman dan sahabatnya mencoba menghentikan dirinya dari obsesi yang berlebihan terhadap sean.
Telix pasti akan menertawakan dirinya jika tau bahwa sean memang seperti apa yang telix sering katakan.
.
.
.
setelah menempuh perjalan yang terasa panjang, kini kirey sudah berada di depan rumahnya. Tapi entah mengapa dia manjadi ragu untuk masuk ke dalam.
Lalu dengan berat hati, setelah sekali tarikan nafas dia mulai mengetuk pintu rumahnya.
Cukup lama dia berdiri di depan pintu sambil sesekali terus mengetuk, tapi tak ada satupun orang membuka pintu
kirey memutuskan untuk balik pergi.
Namun belum sempat melangkah jauh, suara mama ike terdengar sambil pintu terbuka.
"Lama sekali" gumam kirey ketus dengan wajah dibuat menekuk.
"Cepat masuk" perintah mama dengan wajah datar, tapi kirey masih merasa ragu untuk masuk.
"Masuklah dan jangan kemana-mana, karena sebentar malam keluarga suamimu akan datang kembali" ucap mama ike memperingatkan.
"Biarkan aku beristirahat sebentar dengan tenang, masih ada hari lainnya kenapa begitu cepat" balas kirey yang terkejut mendengar perkataan mamanya.
"Bukannya kamu sekalu biang masalahnya sudah ada disini? jadi, apalagi yang perlu di tunggu. Selesaikan masalahmu dengan cepat, atau mungkin keluarga leon akan berubah pikiran."
"Seharusnya kamu bersyukur karena mereka masih memberimu waktu" ucap mama ike manatap tajam kirey.
"Baiklah aku juga sudah muak dengan drama ini, selesaikan dan semuanya berakhir bukan?" saut kirey.
"Jangan menambah masalah dengan sikap keras kepalamu, jika kamu tidak peduli dengan leon setidaknya pikirkan tentang kami orang tuamu" ucap mama.
Setelahnya mama berlalu pergi, meninggalkan kirey yang masih belum beranjak dari pintu sampai getar ponsel menyadarkannya.
Anton
Nama yang tertera di sana, yang tak lain pasti leon yang menelpon, sepertinya leon sudah tau jika dirinya telah pulang.
"Hallo" jawab kirey malas setelah telfon terhubung.
"Kamu dimana? apa sudah sampai rumah? apa perlu aku menjemputmu? tanya leon beruntun.
"Jangan banyak bertanya" jawab kirey ketus.
"Apa perlu aku datang ke rumahmu?" tanya leon kembali mengabaikan emosi kirey.
"Tidak perlu, kedatangan kamu bukannya membantu malah akan semakin memperumit keadaan."
"Lagi pula, bukannya sebentar malam keluargamu akan kemari menuntut diriku? kamu boleh datang waktu itu dan menyaksikannya." ucap kirey langsung mematikan telfon.
Berbicara lama dengan leon hanya menghabiskan tenaga secara sia-sia, kirey mulai memijit kepalanya yang terasa berdenyut pusing.
Andai saja dia tidak menerima leo, pasti hidupnya akan lebih tenang. Tapi tidak ada yang dapat di ubah semuanya telah terjadi.
Walaupun mama ike telah menyuruhnya agar tetap di rumah saja, kirey tetap memutuskan untuk keluar. Berada di rumah hanya akan membuatnya semakin frustasi.
Kirey memilih menuju rumah nadira untuk menemui teman-temannya, Waktu masih menunjukkan pukul 1 yang artinya rumah nadira masih dalam keadaan kosong.
Kirey memutuskan untuk langsung masuk rumah menunggu
"Aku sedang di rumahmu, jika sudah pulang ajaklah ami bersamamu, ada yang perlu aku bicarakan" kirey mengirimkan nadira pesan.
.
.
.
"Astaga kapan kamu sampai" jerit ami begitu melihat kirey.
Kirey mengalihkan perhatiannya, ia melihat ami dan nadira yang datang bersama telix dengan wajah menyebalkannya.
"Pulang juga kamu" ucap telix, kirey dengan memalingkan wajah kesal.
"Apa sean sudah mencampakkan kamu? hingga kamu sudah kembali secepat ini?" tanya telix lagi.
"Bukannya sudah kami katakan, sean bukan pria yang baik" ujar ami menambahkan.
"Bisakah kalian tidak menghujat? aku datang ke sini untuk membersihkan pikiran bukan untuk menambah pikiran" jawab kirey menggebu-gebu.
Di balas ketiganya dengan menatap kirey jengah.
"Aku hanya mengatakan kebenarannya" ucap telix tak mau tau.
"Jangan di teruskan" ucap kirey memperingati.
"Baiklah aku akan diam" saut telix pasrah.
"Bukannya tadi kamu mengatakan ada yang ingin kamu bicarakan?" tanya nadira.
"Keluarga leon meminta ganti rugi sebab aku kabur bla,bla,bla..." kirey menceritakan masalah yang terjadi.
"Salahmu sendiri, kita semua sudah mencoba memperingati kamu berulang-ulang kali, tapi kamu tetap keras kepala. lihatlah hasil dari pilihanmu" ujar telix dingin.
"Di sini aku yang bersalah, tidak seharusnya melibatkan keluargaku" bantah kirey.
"Jadi sekarang kamu sadar jika kamu salah?" tanya telix, kirey kehabisan kata-kata untuk menjawab.
"Karena salahmu, makanya mereka sampai melibatkan papa dan mamamu juga, mereka tau itu kelemahan kamu."
"Jangan menyalahkan orang lain, salahkan dirimu saja sendiri karena bukannya menyelesaikan masalah yang terjadi kamu malah kabur."
"Entahlah ada apa dengan jalan pikiranmu, kamipun tidak mengerti apa maumu sebenarnya. Bukannya kamu yang setuju untuk menikah?"
"Jika kamu benar mencintai pria lain, seharusnya waktu itu kamu tolak saja lamaran leon. Bagaimanapun tidak ada yang bisa memaksamu."
"Tapi kamu sendiri yang menerima pernikahan ini bukan? wajar saja jika leon marah padamu, karena kamu istrinya tapi masih berhubungan dengan pria lain."
"Walaupun kamu mengatakan tidak ada apa-apa antara kamu dengan sean, tapi leon tau jika kamu masih mencintai pria brengsek itu."
"Kamu malah semakin menjelaskan bahwa hubungan terlarang dengan sean benar-benar ada dengan kamu kemarin kabur mengikutinya." ucap telix tak ingin berhenti.
"Sudahlah dia hanya ingin bahagia" ucap nadira
"Kirey begini juga karena kalian terlalu membelanya, makanya dia menjadi keras kepala" potong telix.
"Kamu harusnya bersyukur leon sangat sabar menghadapi sikapmu, jika aku jadi leon entahlah apa yang akan aku lakukan padamu juga kekasih gelap kamu itu."
"Dia bukan kekasihku" ucap kirey tak terima.
"Berhenti mengelak" tekan telix
Kirey menjadi diam, mendengarkan apa yang telix katakan. Otaknya menerima bahwa semua yang telix katakan adalah benar tapi hatinya tetap menyalahkan keadaan dan orang lain.
Sementara telix masih terus berbicara, sedangkan ami dan nadira hanya diam tak berusaha lagi untuk membela.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments