Beberapa hari berlalu semenjak kejadian itu, kirey merasa aneh karena sekarang sepertinya dia tamba mencintai sean.
Seolah tak kapok, dia kembali lagi siang ini akan pergi membawa bekal makan siang untuk sean.
"Sean, sean" Panggilnya berulang kali dari depan pintu kamar tapi tidak ada jawaban, kirey putuskan membuka pintu tapi mendapati kamar tersebut kosong.
Kelihatannya dirumah nadira sekarang tidak ada siapa-siapa selain dirinya, pasalnya ia tau sekarang jamnya nadira sedang kuliah.
Merasa bosan, ia memutuskan masuk kembali kedalam kamar iki sambil melihat-lihat. Kirey menemukan buku novel yang sering sean baca berada di bawah tempat tidur.
Dia kemudian membacanya, dan betapa kagetnya. Ternyata dia menemukan bahwa kata-kata romantis yang sering kali sean ucapkan, adalah kata-kata yang sean dapat dari buku novel ini.
Selang beberapa lama terdengar suara orang berbincang dari halaman depan, kirey keluar untuk melihat dan mendapati sean muncul sambil sedang berbincang dengan iki.
"Darimana kamu? ayo makan siang dulu, makannya sudah aku bawakan di dapur. Sekalian ajak iki juga" kata kirey, berjalan masuk kembali kedalam rumah.
"Abis cek kapal, mungkin besok aku sudah harus balik ke Kota A" jawab sean, sambil mengikuti langkah kirey.
"Balik?" tanya kirey bingung.
"Iya sayang, aku datang kesini karena urusan pekerjaan sekalian liburan"
"harusnya aku sudah harus balik dari dua hari yg lalu, tapi karna kamu. Aku baru bisa balik besok" jelas sean.
Kirey tak menjawab. malah langsung duduk menangis histeris, berpapasan dengan kedatangan telix, ami, dan nadira
"Kamu kenapa ki?" tanya ami dan nadira serempak, tapi dia yang ditanya malah semakin menangis.
Tak mendapat jawaban dari kirey, nadira menatap balik sean dan iki dengan mata mengisyaratkan untuk meminta kejelasan. Tapi keduanya diam saja.
Tiba-tiba sean maju kedepan, memeluk kirey. Ia mencium kepalanya dengan sayang, kemudian mendekatkan mulutnya ke telinga kirey berbisik sesuatu. Kirey perlahan mulai berhenti menangis.
"Bisakah ada yg menjelaskan apa yg terjadi" respon nadira yang bingung melihat tingkah aneh sahabatnya.
Berbeda dengan telix yang sekarang sedang menatap sean dengan pandangan tak suka, nadira kemudian menuntun kirey masuk kamarnya.
"Sebenarnya apa yg terjadi?" tanya nadira
"Sean akan balik besok"jawabnya
"Lalu apa hubungannya dengan kamu yang menangis? lalu apa-apaan pelukan tadi?" tanya ami, mencoba mengintrogasi.
Kirey kembali menangis "Aku sudah pacaran dengan sean dari beberapa hari lalu, dan sepertinya aku udah benar-benar jatuh cinta sama dia" cicit kirey.
Kemudian dia memberikan diri untuk bercerita jujur kepada teman-temannya, bagaimanapun mereka pasti akan tau juga.
"Bulsh*t, otak kamu taruh di mana bego, dia itu sepupunya troy. Sifatnya paling tidak akan beda jauh sama troy si bajingan itu" marah ami.
"Dia beda, aku bisa rasain kalau dia tulus" jawab kirey kekeh.
"Alah aku hafal betul watak pria kaya sean itu gimana ki, awas! jangan menyesal belakangan. Aku udah coba nasehatin kamu" kata ami memperingatkan.
"Sudah-sudah, yang ami bilang ada benarnya ki. Tapi kalau keputusan kamu begitu, aku hanya bisa mendukung" kata nadira menimpali.
"Aku balik rumah duluan, capek mikir" balas kirey tak ingin berdebat. Ia berjalan keluar kamar dengan cepat, melewati tiga pria yg duduk di halaman depan tanpa berkata apa-apa.
Kirey masih tak dapat menerima tentang kepulangan sean.
.
.
.
Jam menunjukkan pukul 12 malam lebih setelah sean mengatakan tentang kepulangangannya, semenjak itu kirey langsung menghilang dari tadi sampai sekarang tidak ada tanda-tanda dia akan muncul.
Malam ini basecamp ramai oleh anak-anak selain ami, nadira, iki dan juga telix ada beberapa anak lainnya yang tak terlalu sean kenal.
Sean juga tak mencoba untuk terlalu membaur karena bagi dia keberadaannya di sini hanya untuk kirey.
"Nad, kirey kemana? tidak kelihatan dari sore?" tanya sean mencoba mencari tau dari nadira.
"Dirumahnya, paling dikit lagi paling datang. Nah itu dia" kata nadira sambil berdiri menghampiri gadis yang dari tadi siang hilang entah kemana.
Sean menoleh, lalu berjalan mendekati kirey mencoba berbicara sebentar tapi respon gadisnya hanya diam saja.
Tak abis cara dia meminjam gitar dari salah seorang pria yang dia ketahui teman dari telix, kemudian dia mulai memainkan gitar tersebut sambil menyanyikan salah satu lagu virgoun- starla.
Kutuliskan kenangan tentang caraku menemukan dirimu
Tentang apa yang membuatku mudah berikan hatiku padamu
Takkan habis sejuta lagu untuk menceritakan cantikmu
Kan teramat panjang puisi tuk menyuratkan cinta ini
Telah habis sudah cinta ini tak lagi tersisa untuk dunia
Karena telah kuhabiskan sisa cintaku hanya untukmu
..................
Bernyanyi sean sambil menatap mata kirey teduh, selesai menyayikan lagu tersebut sean mengajak kirey duduk didepan teras halaman rumah. Suhu terasa cukup dingin malam ini.
Sean yang merasakan hal itu memakaikan jaketnya untuk kirey mereka berdua lalu mulai mengobrol.
Dari kejauhan nadira dan telix memperhatikan.
"Lihat kirey terlihat bahagia" kata nadira yang sedang sibuk menulis sambil sesekali memperhatikan kirey dari kejauhan.
"Aku tidak menyukai pria itu, sekali liat, aku sudah bisa tau pria macam apa dia" kata telix.
"Sudahlah, entar kalau dia nyakitin kirey tinggal kamu pukul" kata nadira sambil tertawa.
"Haha aku hajar sampai dia tidak bisa tersenyum menyebalkan lagi" balas telix setuju.
Malam semakin larut, telix sudah lebih dulu pulang sedangkan iki sedang keluar rumah. nadira menghampiri kirey.
"Kamu tidur sini denganku kan" tanya nadira dengan mulut menguap.
"Dia tidur bareng denganku" jawab sean.
"Yasudah tidur di kamar iki saja, kayaknya dia sebentar lagi bakal keluar dan gak pulang malam ini. Tapi ingat jangan macam-macam" kata nadira sambil lalu berjalan meninggalkan sean dan kirey.
Nadira memang orang yang selalu tak mau ambil pusing dengan apa yg di lakukan teman-teman asalkan masih bisa di toleransi akan dia biarkan saja.
Mendapati izin dari tuan rumah sean lalu mengajak kirey masuk dalam kamar untuk istirahat.
Sekarang jam menunjukkan pukul 9 pagi di pelabuhan kapal, saat ini kirey sedang berbincang dengan sean yg sebentar lagi akan naik kapal karna kapal akan segera berangkat.
"Jangan nakal, aku pasti balik bulan depan" kata sean.
Kirey hanya menganggukkan kepala tak bersemangat.
"Hati-hati, sudah mending kamu pergi sebelum aku kembali menangis di sini dan malah membuat keributan" cicit kirey.
"Bulan depan kalau aku datang langsung ke rumah ketemu sama mama kamu, kalau di restuin. Kita menikah dan kita bisa melanjutkan yg kemarin tertunda" goda sean mengacak rambut kirey.
Kirey tetawa
Sean yg merasa kirey sudah cukup baik-baik saja lalu berbalik berjalan menuju kapal mereka kemudian berpisah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments