Namaku Ayu Lestari, kelahiran tahun 1989 di kota S. Di usia 25 tahun, aku merantau ke kota A dan sudah berjalan selama kurang lebih 7 tahunan.
Aku menikah dengan seorang pria yang bernama Darma. Kami bertemu di sebuah tempat karaoke untuk pertama kali nya.
Setelah bertemu beberapa kali, bang Darma menyatakan cinta nya pada ku dan dia ingin menikahi ku. Awal nya, aku tidak begitu merespon nya. Karena masih ada rasa trauma yang mendalam, dan masih membekas di hati ku.
Sudah dua kali rumah tangga ku hancur berantakan, dan sudah dua kali juga aku menjadi janda. Itu lah yang membuat ku sangat trauma, hingga membuat ku masih takut untuk memulai nya kembali.
Aku tidak menolak dan juga tidak menerima ajakan bang Darma untuk menikahi ku. Aku hanya meminta nya untuk bersabar, dan Alhamdulillah dia pun mau menuruti keinginan ku itu.
Kami menjalin hubungan selama setahun. Dan selama setahun itu, aku guna kan untuk mengenali kepribadian nya. Mengenali semua sikap nya, dan mengenali kehidupan sehari hari nya.
Ya, kami hidup dalam satu atap tanpa ikatan pernikahan alias kumpul kebo. Setelah setahun berlalu, akhir nya aku pun setuju untuk menjadi istri nya, dan mendampingi hidup nya untuk selamanya.
Dia bekerja di sebuah gudang besi tua, dan mempunyai gaji yang lebih dari cukup, untuk memenuhi kebutuhan kami sehari-hari. Status nya adalah duda anak 1, sebelum menikah dengan ku.
Anak nya ikut bersama mantan istri nya. Dan setiap bulan nya, kami memberikan uang jatah makan untuk anak nya sebesar lima ratus ribu rupiah.
Setahun pertama menikah, semua masih baik-baik terlihat saja. Tapi di tahun kedua, bang Darma mulai acuh dan dingin pada ku. Dia jarang menafkahi batin ku, dan bahkan dia sering menolak jika aku ajak bercinta.
Sekali dua kali, aku masih maklum dengan penolakan nya. Alasan nya selalu saja capek. Tapi lama-kelamaan, aku mulai jenuh dengan pernikahan ini.
Tidak ada kehangatan, tidak ada canda tawa, tidak ada keharmonisan dan tidak ada belaian. Semua nya terasa begitu hampa.
Dia hanya menafkahi lahir ku saja, dan mengabaikan nafkah yang paling utama, yaitu nafkah batin ku.
Jujur, aku sangat kecewa dengan rumah tangga yang dingin bagaikan kutub utara ini. Hingga membuat ku menjadi gelap mata, dan terbesit niat di hatiku untuk mencari kehangatan di luar.
Padahal setiap malam, aku selalu berdandan seksi dan memakai wangi wangian untuk menggodanya. Tapi bang Darma tetap saja acuh dan tidak perduli. Dan itu membuat ku sangat frustasi.
Mau kemana aku menyalurkan hasrat birahi ini, kalau bukan kepada suami ku? Itu lah yang sering aku pikirkan di dalam otak ku.
Jujur, aku sering melakukan rangsangan pada diriku sendiri. Untuk memuaskan hasrat birahiku yang kadang kala tidak bisa aku tahan lagi.
Bahkan, aku sampai punya niat untuk membeli alat yang bisa digunakan untuk menyalurkan hasrat ku tersebut. Sampai suatu hari, ketika aku sendirian di rumah. Tetangga laki-laki yang bernama Agus pun datang menghampiri ku.
Alasan nya untuk melihat-lihat baju yang aku jual. Padahal, niat utama nya adalah ingin menggodaku. Bahkan dia berbicara terang terangan, dan mengajakku untuk berselingkuh dengan nya.
Awal nya, aku tidak begitu menanggapi semua ucapan nya, karena aku takut ketahuan.
Lagian, tidak mungkin juga aku berselingkuh dengan tetangga sendiri, yang hanya berjarak lima langkah saja dari rumah ku. Itu lah yang aku pikirkan, saat dia mengatakan isi hati nya pada ku.
Tapi, karena malam itu bang Darma menolak ku lagi. Akhirnya, aku pun nekat menerima ajakan bang Agus untuk berselingkuh dengan nya.
Ternyata, bang Agus sudah sejak lama menyukai dan memperhatikan ku. Bahkan, dia juga ingin memiliki ku seutuhnya.
Jujur, aku sangat dilema dengan cinta segitiga ini. Di satu sisi, aku tidak mau rumah tangga ku hancur. Tapi di sisi lain, aku juga butuh kasih sayang dan kehangatan. Dan semua itu aku dapat kan dari bang Agus.
Ya, bang Agus selalu memanjakan ku dengan kasih sayang nya. Dia selalu memberikan yang terbaik untuk memuaskan hasrat ku.
Aku sangat terlena dengan pelayanan nya. Aku sangat menikmati semua sentuhan lembut nya. Aku juga sangat ketagihan, dengan permainan ranjang nya yang selalu memuaskan bagi ku.
Bang Agus juga mampu membuat ku memuncak hingga berulang ulang, hanya dengan memainkan lidahnya saja di area sensitif ku.
Itu lah kegiatan yang paling aku suka dari bang Agus. Sangat jauh perbedaannya dengan bang Darma yang hanya mementingkan diri sendiri, sewaktu bercinta dengan ku.
Bahkan, aku dan bang Darma sering bertengkar. Hanya karena dia yang selalu menolak keinginan ku.
Aku sempat berpikir, apakah bang Darma ada perempuan lain di luar? Sehingga dia begitu dingin dengan ku. Apakah dia berselingkuh di belakang ku?
Apa yang salah pada tubuh ku, sehingga dia tidak bergairah lagi dengan ku? Semua prasangka buruk itu, selalu saja menjadi beban pikiran buat ku.
Kalau saja bang Darma tidak mengabaikan kebutuhan bathin ku, pasti aku tidak akan berselingkuh dengan orang lain. Pasti aku tidak akan mencari kehangatan di luar.
Saking kesalnya, pernah suatu hari aku meminta pisah dengan nya. Tapi dia tidak pernah mau. Aku jadi bingung di buat nya, entah apa mau nya?
Dia mengabaikan ku, tapi juga tidak mau melepaskan ku. Seandainya dia tau, kalau aku mengkhianati nya, entah apa yang bakalan terjadi?
Apakah dia akan menceraikan aku atau tidak? Apakah dia akan tetap mempertahankan ku, setelah dia tahu apa yang telah aku lakukan di belakang nya?
Ah entahlah, aku bingung dengan kehidupan yang sedang aku jalani ini. Tapi yang pasti nya, aku menikmati selingkuh lima langkah ini dengan sadar, dan tanpa paksaan dari siapa pun.
Walau pun resiko nya sangat berat, akan tetap aku jalani. Kalau pun seandainya perselingkuhan ini ketahuan, mau tidak mau aku harus menerima bang Agus untuk menjadi pendamping hidup ku.
Karena bang Agus sudah berjanji, akan menikahi ku dan menanggung semua resiko nya.
Bahkan dari awal saja, bang Agus sudah mengajak ku untuk menikah. Tapi aku masih ragu, karena aku juga masih mencintai suami ku. Aku tidak mau berpisah dengan bang Darma, suami dingin ku itu.
Kalau memang terpaksa harus berpisah, ya mau gimana lagi? Aku harus pasrah, mungkin sampai di situ saja jodoh ku dengan nya.
Keharmonisan rumah tangga adalah kunci kebahagiaan. Aku sering menegur suami ku untuk bisa sedikit lebih hangat dengan ku. Tapi, tetap saja tidak ada perubahan sama sekali. Dia tetap dingin, bagaikan kutub utara.
Ya Allah, tolong ampuni dosaku ini. Amin amin ya rabbal a'lamin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 242 Episodes
Comments
Bagja
waw keliatannnya religius tp ternyata kumpul kebo😱😱🤣🤣
2023-01-15
3
Erni Syah
ga brner tuh klau suami ga selingkuh kecuali dia impoten..tapi ayu salah jgnlah mlakukan itu terus2an krna azab allah sgt pedih..daripada terusan2 dosa mending gugat cerai sendiri..diperbolehkan kok kalau suami tidak memenuhi nafkah batin istri slma 3bln berturut2..kalau ga salah sih aplagi ini ga disentuh berbulan2 apalagi lwwat setngah tahun ga disentuh suami..wah klewatan..biasanya suami yg ga tahn godaan minimal seminggu sekali pasti akan ada hasrat untk mlakukannya..
2022-11-22
2