Sepulang Dari Hotel

"Bang, bangun. Ayo kita pulang!" seru ku.

Aku mengguncang pelan lengan bang Agus. Dia langsung membuka mata, dan menggeliat kan badan nya yang masih di tutupi oleh selimut.

"Udah jam berapa?" tanya bang Agus.

"Hampir jam dua belas. Ayo cepetan kita pulang, keburu bang Darma balek nanti!" desak ku sambil menarik-narik lengan bang Agus.

"Iya, say. Ayo mandi dulu, siap tu balek!" balas bang Agus.

Kami berdua turun dari ranjang, lalu bang Agus pun langsung menggendong tubuh ku ala bridal style menuju kamar mandi.

Aku dan bang Agus mandi bersama di bawah guyuran air hangat dari shower. Setelah selesai mandi, kami pun segera bergegas memakai pakaian masing-masing.

Setelah beres semua, aku dan bang Agus keluar kamar menuju meja resepsionis untuk menyerahkan kunci kamar. Lalu kemudian kembali berjalan menuju parkiran.

Sesampainya di motor bang Agus, aku segera naik ke atas boncengan, dan dia pun langsung tancap gas menuju taman di tempat janjian tadi.

Setelah sampai di taman, aku pun segera turun dari motor nya. Sebelum pergi, bang Agus menggenggam tangan ku dan menyelipkan uang merah beberapa lembar ke dalam genggaman ku.

"Untuk beli jajan ya, say!" ucap bang Agus.

"Iya, makasih banyak ya, bang," balas ku.

Aku menjawab sambil tersenyum pada bang Agus, dan menyimpan uang pemberian nya itu ke dalam saku celana.

"Oke lah, aku duluan ya, say!" pamit bang Agus.

Bang Agus mulai menyalakan kembali motor nya, dan berlalu pergi dari hadapan ku.

"Ya, hati-hati ya, bang," balas ku.

Aku melambaikan tangan pada bang Agus, dan menatap kepergian nya itu dengan senyuman. Setelah itu, aku segera berjalan menuju pangkalan ojek dan memanggil salah satu tukang ojek yang sedang duduk di atas motor nya.

"Ojek, bang!" pekik ku dengan suara melengking sambil melambaikan tangan.

"Iya bentar, kak," jawab si tukang ojek.

Si tukang ojek pun langsung menghampiri ku dan memberi kan helm nya pada ku.

"Mau di antar kemana, kak?" tanya nya.

"Ke alamat ini ya, bang," jawab ku lalu mengatakan alamat rumah pada nya.

"Oke siap, kak," balas nya.

Setelah itu, aku pun segera naik ke atas motor matic nya. Abang ojek pun langsung menyalakan motor nya, dan melajukan kendaraan roda dua nya itu menuju rumah ku. Tak lama kemudian, kami sudah tiba di depan rumah dengan selamat.

"Makasih ya, bang," ucap ku.

Aku memberikan helm milik nya sambil menyerahkan ongkos ojek pada nya.

"Iya, sama-sama, kak," balas nya.

Setelah menerima ongkos dari ku, tukang ojek itu pun kembali menyala kan motor nya dan berlalu pergi dari hadapan ku.

Sesampainya di depan pintu rumah, aku merogoh saku celana untuk mengambil kunci. Setelah mendapat kan nya, aku bergegas membuka pintu dan masuk ke dalam rumah, sambil mengucapkan salam.

"Assalamualaikum," salam ku.

Setelah menutup pintu kembali, aku pun bergegas melangkah ke dalam kamar. Selesai berganti pakaian, aku segera membuka kios dan menyusun barang-barang dagangan ku.

Tepat pukul dua belas lewat sepuluh menit, bang Darma pun pulang dengan motor nya yang di parkir di depan kios.

"Assalamualaikum," salam bang Darma.

Ia melangkah masuk ke dalam rumah, lalu berjalan ke kamar mandi untuk mencuci tangan nya.

"Wa'laikum salam," balas ku sembari menghampiri nya dan mencium punggung tangan nya.

Aku langsung menyiapkan makan siang untuk bang Darma. Selesai menghidangkan nya di atas meja, aku dan bang Darma pun mulai makan siang bersama di ruang tamu.

Selesai makan, bang Darma lanjut membersihkan diri ke kamar mandi, lalu menunaikan shalat zhuhur.

"Dek, nanti abang pulang nya agak malam karena ada lembur," ujar bang Darma sambil memakai pakaian kerja nya kembali.

"Berarti gak usah masak makan malam lah ya? Abang makan nya di tempat kerja kan?" tanya ku.

"Iya, adek gak usah masak. Nanti kami dapat jatah makan malam di sana," jawab bang Darma.

"Oh, ya udah kalo gitu," balas ku.

Aku memeluk dan mencium pipi kanan dan kiri nya. Setelah itu, bang Darma pun melangkah keluar dan berlalu pergi dengan motor nya.

Itu lah kebiasaan yang sehari-hari aku lakukan jika bang Darma akan berangkat bekerja. Aku pasti memeluk dan mencium kedua pipi nya. Setelah kepergian bang Darma, ponsel ku pun berdering tanda panggilan masuk.

"Bang Agus."

Aku bergumam dengan kening mengkerut, saat melihat nama yang yang tertera di layar ponsel.

"Halo ada apa, bang?" tanya ku menerima panggilan dari si botak.

"Lagi ngapain, say?" tanya bang Agus.

"Baru siap makan sama bang Darma tadi, emang kenapa?" tanya ku balik.

"Gak ada apa-apa, say. Cuma kangen aja," jawab bang Agus santai.

"Apa? Tadi kan kita baru ketemuan. Baru aja sejam yang lalu. Kenapa udah kangen lagi?" tanya ku sembari terpekik kuat.

"Ya, nama nya juga lagi kasmaran, say. Mau nya bersama trus setiap hari," jawab bang Agus.

"Heleh, lebay banget sih. Kayak anak ABG aja pake acara kasmaran segala, hahahaha," cibir ku.

Aku langsung terkekeh geli, mendengar penuturan bang Agus yang cukup aneh menurut ku.

"Ya iya lah, say. Nama nya juga sedang jatuh cinta, pasti mau nya ketemu terus," balas bang Agus lagi.

"Setiap hari juga kita ketemu kok. Lah wong tempat tinggal kita aja cuma beda dua rumah," balas ku.

"Hahahaha, iya juga ya, say," ujar bang Agus sambil tertawa terbahak bahak.

"Naaah, tu tau," balas ku sembari tersenyum sendiri.

"Ke warung lah, say! Aku mau lihat dirimu. Aku lagi duduk di meja nih," pinta bang Agus.

Meja itu terletak di depan rumah bang Agus, yang berada di samping warung sembako.

Maka dari itu, bang Agus menyuruh ku untuk ke warung, agar dia bisa berjumpa dengan ku dan saling pandang-pandangan tentu nya, hihihi. Ribet amat yak.

"Malas, ah. Ngapain juga sih harus ke warung segala? Gak ada yang mau aku di beli juga di sana," tolaj ku malas.

"Sini lah, say! Beli garam kek, atau beli terasi sebiji kek, atau beli yang lain kan juga bisa," ujar bang Agus tetap ngeyel menyuruh ku untuk pergi ke warung.

"Oke, tunggu lah disitu! Aku mau beli minyak goreng aja," jawab ku lalu menutup panggilan sepihak.

Setelah panggilan berakhir, aku pun meletakkan ponsel itu kembali ke atas meja.

"Memang lah botak tuyul satu itu, ada-ada aja permintaan nya," gerutu ku dalam hati.

Aku selalu meledek bang Agus dengan sebutan botak tuyul. Karena dia tidak pernah betah punya rambut. Kepala nya selalu saja botak persis seperti tuyul.

Tapi jangan salah ya, sensasi bercinta dengan lelaki yang berkepala botak itu beda dengan lelaki yang ada rambut nya. Kalau tidak percaya, cobalah.

Aku segera mengambil uang di dalam dompet, dan berjalan ke warung yang berjarak hanya sekitar dua rumah dari rumah ku. Setelah sampai di warung, aku melihat bang Agus yang sedang duduk santai di samping warung itu, sambil tersenyum manis menatap ku.

Aku membalas tatapan nya dengan menjulurkan lidah pada nya. Melihat tingkah nyeleneh ku, bang Agus pun langsung tertawa ngakak.

"Kak, minyak goreng dua liter ya!" ujar ku.

Aku segera memesan kepada yang punya warung yang bernama kak Nila.

"Iya, mbak." jawab nya.

Kak Nila pun mengambil minyak goreng di atas rak jualan nya, lalu menyerahkan nya pada ku. Aku pun menerima minyak goreng itu dan segera membayar nya.

"Oke makasih ya, mbak," ujar kak Nila sambil menerima uang dari ku.

"Iya, sama-sama, kak," jawab ku.

Setelah itu, aku pun kembali berjalan pulang menuju rumah. Sambil berjalan, ekor mata ku melirik ke arah bang Agus yang masih setia dengan senyuman aneh nya.

"Edan," gumam ku pelan.

Sesampainya di rumah, aku meletakkan minyak goreng itu ke dapur. Kemudian, aku melangkah kembali ke dalam kamar. Aku merebahkan diri di ranjang sambil menatap langit langit kamar.

"Maaf kan aku bang Darma. Aku telah mengkhianati pernikahan kita. Aku telah menduakan mu, maaf kan aku," gumam ku dengan mata berkaca-kaca.

Tanpa sadar, air mata ku pun menetes dan membasahi kedua pipi ku. Apakah aku menyesal telah berselingkuh? Ah entahlah, aku juga bingung.

Tak lama kemudian, aku terlelap dengan posisi memeluk guling dan masuk ke alam mimpi yang indah.

Terpopuler

Comments

Azizah az

Azizah az

tuyul botak meresahkan 😂😂

2023-03-09

1

Bagja

Bagja

halo kak. mantep ceritanya. tp tolong lebih detail menggambarkan karakter sama fisik tokoh utamanya biar bisa menghalayal dgn lbh detail. hehehe

2023-01-15

0

Bagja

Bagja

astaga, ada ajakan untuk bercinta dengan yg lain kak??🤭🤭

2023-01-15

2

lihat semua
Episodes
1 Awal Mula Selingkuh
2 Sepulang Dari Hotel
3 POV Agus
4 Aksi Nekat di Ruang Tamu
5 Kembali Ditolak Bang Darma
6 Perkenalan AYU
7 Mantan Pacar Kembali Datang
8 Bersama Rendi Di Hotel
9 Berbalas Pesan
10 Olahraga Pagi
11 Kedatangan Rendi Ke Rumah
12 Bang Darma Minta Jatah
13 Gangguan Dari Pak Kades
14 Gangguan Silih Berganti
15 Emas untuk Yuni
16 Tingkah Bang Agus
17 Kemarahanku pada Yuni
18 Hufff, Hampir Saja
19 Ketahuan Tetangga
20 Mantan istri berulah
21 Karma Instan Buat Tetangga Kepo
22 Bang Darma vs Mantan Istri
23 Kepergok Rendi
24 Ancaman Rendi
25 Tidak di Perdulikan
26 Masih Tetap Acuh
27 Ketulusan Bang Agus
28 Nenek Pergi Selamanya
29 Cekcok
30 POV Darma
31 Melawan Yuni
32 Dua Lawan Satu (duo lalat ijo)
33 Tegas Pada Bang Darma
34 Ngerjain Pak Kades
35 Pinjam Motor
36 Uang Dari Bang Agus
37 Kabar Motor Bang Darma
38 Emosi Bang Darma
39 Tingkah Bang Agus
40 Kembali Cekcok
41 POV Yuni 1
42 POV Yuni 2
43 POV Yuni End
44 Kejujuran Yuni
45 Biar Kapok
46 Jatah Bang Agus
47 Kecelakaan
48 Motor Hilang (kualat)
49 Mantan Terindah
50 Bang Agus Cemburu
51 Hantu Kecil
52 Murka pada Yuni
53 Perang Lagi
54 Bertengkar
55 Ngibulin bang Agus
56 Di Rendahkan
57 Kembali Mengganggu
58 Di Hotel
59 Menagih Kembali
60 Air Cabe
61 Musuh Dalam Selimut
62 Di Salahkan
63 Minta Izin
64 Lakukanlah, Bang!
65 Kayu atau Besi
66 Berlanjut terus
67 Akhir Dari Bercerita
68 Pulang
69 Naya curiga
70 Hampir Saja Terbongkar
71 Pinjam Uang Lima Juta
72 Emosi Meledak
73 Mengadu Domba
74 Aksi Gilaku
75 Bang Agus atau Rendi?
76 Bersama Rendi
77 Berkeringat Lagi
78 Jalan-Jalan Malam
79 Kejadian Dikamar Sebelah
80 Keluar dari hotel
81 Sandal Siapa?
82 Kejadian Didalam Rumah
83 Jujur Pada Bang Darma
84 Tempat Pelampiasan Amarah
85 Bang Agus Curiga
86 Pesan Dari Tiga Lelaki
87 Pelayanan Bang Agus
88 Uang Dari Pak Kades
89 Tamu Tak Diundang
90 Kabur
91 Curhat
92 Minta uang
93 Bang Agus kecewa
94 Pertanyaan bikin pusing
95 Balas dendam bang Darma
96 Balas Dendam Berlanjut
97 Berdebat
98 Keselek makanan
99 Masih di hotel
100 Pulang ke rumah
101 Ceraikan Aku!
102 Rencana terbongkar
103 Filing
104 Mencurigakan
105 Bacaan dari Dina
106 Ada Apa Denganku?
107 Manusia atau Bunglon
108 Keringat pagi
109 Besar Pasak Dari Pada Tiang
110 Di rumah bang Agus
111 Menguping
112 Geram
113 Janjian
114 Bocah gendeng (Naya)
115 Dugaan
116 Ngerjain Rendi
117 Mau pulang atau nginap?
118 Jalan-jalan
119 Musuh Bebuyutan
120 Tanya Jawab
121 Cinta Pandangan Pertama
122 POV NAYA
123 Mengalah
124 Mimpi
125 Menjelaskan
126 Rendi Marah
127 Makan Diluar
128 Sama Sama Nginap
129 Tuduhan dari Naya
130 Gara-Gara Foto
131 Bertemu Pak Kades
132 Pelayanan yang Memuaskan
133 Memakai Kamar Pribadi
134 Darma dan Dina (Author)
135 Kawin Lari
136 Kekesalan Rendi
137 Janji
138 Kembali ke Rumah
139 Meminta Izin
140 Kerumah Naya
141 Tingkah Aneh Naya
142 Bujukan Bang Agus
143 Minta Upah
144 Rencana Dina dan Darma (Author)
145 Kabar Gembira Buat Yuni (Author)
146 Perang Mulut
147 Semua Karena Salahku
148 Khayalan Yuni (Author)
149 Pancingan Yuni
150 Dirumah Darma
151 Kelakuan Anak Dan Bapak
152 Emosi Ayu
153 Video
154 Kepergok Dina
155 Membalas Tanpa Menyentuh
156 Menginap Berdua
157 Berbohong (Author)
158 Jumpa Rival
159 Sama Siapa Dia?
160 Usulan Yuni
161 Sama Saja
162 Bertengkar
163 Jalan-Jalan ke Mall
164 Tumben
165 Merajuk
166 Sayang Gak Sama Aku?
167 Ketahuan Lagi
168 Kemarahan Dina
169 Membatalkan Rencana Pernikahan
170 Ancaman Bang Darma
171 Akhir Dari Perdebatan Panjang
172 Kebahagiaan Darma dan Yuni
173 Dilema
174 Melawan Belatung Nangka
175 Menolak
176 Kebohongan Darma
177 Persyaratan Gila Dari Dina
178 Visual
179 Ajakan Pak Kades
180 Memanggil Rendi
181 Orang Atau Kebo?
182 Pulang Kerumah Dina
183 Ulah Dina
184 Terpaksa Menyetujui
185 Kepo
186 Tendangan Super
187 Mimpi yang Nyata
188 Mencuri
189 Membagi Uang
190 Adu Kekuatan
191 Memelas
192 Keluar dengan si Botak
193 Biduran
194 Usulan Ayu
195 Tentang Dina
196 Kepedean Tingkat Tinggi
197 Kecemburuan Yuni
198 Telur dan Tempe
199 Sama-Sama Rakus
200 Kangen
201 Merajuk
202 Kemarahan Darma
203 Rasa Bosan Darma
204 Pasrah
205 Menemui Rendi
206 Sedikit Rasa Penyesalan
207 Tingkringan Bancet
208 Curiga
209 Rengekan Manja Bang Darma
210 Kembali Terjadi
211 Rencana Yang Gagal
212 Kebohongan Demi Kebohongan
213 Melawan Remahan Rempeyek
214 Mengusir Yuni
215 Membandingkan
216 Ganteng Kagak, Kere Iya
217 Nekat
218 Pertengkaran Ibu dan Anak
219 Anak Kandung Atau Anak Pungut?
220 Persiapan Darma
221 Ingin Tidur Bersama Kalian
222 Rencana Pindah
223 Ulah Anak Beranak
224 Aksi Nekat Pak Kades
225 Sawah Sepetak
226 Melayani Aki-Aki Genit
227 Masih Bersama Pak Kades
228 Godaan Yuni
229 Akibat Keceplosan
230 Gajah Bengkak
231 Gombalan Darma
232 Blokir Sementara
233 Kena Tendang
234 Emosi Ayu
235 Nenek Sihir
236 Sini, Lawan Aku!
237 Kabar Gembira Darma
238 Suasana Haru
239 Maafkan Aku Botak
240 Godaan Rudi
241 Akhir Dari Sebuah Petualangan
242 Pengumuman
Episodes

Updated 242 Episodes

1
Awal Mula Selingkuh
2
Sepulang Dari Hotel
3
POV Agus
4
Aksi Nekat di Ruang Tamu
5
Kembali Ditolak Bang Darma
6
Perkenalan AYU
7
Mantan Pacar Kembali Datang
8
Bersama Rendi Di Hotel
9
Berbalas Pesan
10
Olahraga Pagi
11
Kedatangan Rendi Ke Rumah
12
Bang Darma Minta Jatah
13
Gangguan Dari Pak Kades
14
Gangguan Silih Berganti
15
Emas untuk Yuni
16
Tingkah Bang Agus
17
Kemarahanku pada Yuni
18
Hufff, Hampir Saja
19
Ketahuan Tetangga
20
Mantan istri berulah
21
Karma Instan Buat Tetangga Kepo
22
Bang Darma vs Mantan Istri
23
Kepergok Rendi
24
Ancaman Rendi
25
Tidak di Perdulikan
26
Masih Tetap Acuh
27
Ketulusan Bang Agus
28
Nenek Pergi Selamanya
29
Cekcok
30
POV Darma
31
Melawan Yuni
32
Dua Lawan Satu (duo lalat ijo)
33
Tegas Pada Bang Darma
34
Ngerjain Pak Kades
35
Pinjam Motor
36
Uang Dari Bang Agus
37
Kabar Motor Bang Darma
38
Emosi Bang Darma
39
Tingkah Bang Agus
40
Kembali Cekcok
41
POV Yuni 1
42
POV Yuni 2
43
POV Yuni End
44
Kejujuran Yuni
45
Biar Kapok
46
Jatah Bang Agus
47
Kecelakaan
48
Motor Hilang (kualat)
49
Mantan Terindah
50
Bang Agus Cemburu
51
Hantu Kecil
52
Murka pada Yuni
53
Perang Lagi
54
Bertengkar
55
Ngibulin bang Agus
56
Di Rendahkan
57
Kembali Mengganggu
58
Di Hotel
59
Menagih Kembali
60
Air Cabe
61
Musuh Dalam Selimut
62
Di Salahkan
63
Minta Izin
64
Lakukanlah, Bang!
65
Kayu atau Besi
66
Berlanjut terus
67
Akhir Dari Bercerita
68
Pulang
69
Naya curiga
70
Hampir Saja Terbongkar
71
Pinjam Uang Lima Juta
72
Emosi Meledak
73
Mengadu Domba
74
Aksi Gilaku
75
Bang Agus atau Rendi?
76
Bersama Rendi
77
Berkeringat Lagi
78
Jalan-Jalan Malam
79
Kejadian Dikamar Sebelah
80
Keluar dari hotel
81
Sandal Siapa?
82
Kejadian Didalam Rumah
83
Jujur Pada Bang Darma
84
Tempat Pelampiasan Amarah
85
Bang Agus Curiga
86
Pesan Dari Tiga Lelaki
87
Pelayanan Bang Agus
88
Uang Dari Pak Kades
89
Tamu Tak Diundang
90
Kabur
91
Curhat
92
Minta uang
93
Bang Agus kecewa
94
Pertanyaan bikin pusing
95
Balas dendam bang Darma
96
Balas Dendam Berlanjut
97
Berdebat
98
Keselek makanan
99
Masih di hotel
100
Pulang ke rumah
101
Ceraikan Aku!
102
Rencana terbongkar
103
Filing
104
Mencurigakan
105
Bacaan dari Dina
106
Ada Apa Denganku?
107
Manusia atau Bunglon
108
Keringat pagi
109
Besar Pasak Dari Pada Tiang
110
Di rumah bang Agus
111
Menguping
112
Geram
113
Janjian
114
Bocah gendeng (Naya)
115
Dugaan
116
Ngerjain Rendi
117
Mau pulang atau nginap?
118
Jalan-jalan
119
Musuh Bebuyutan
120
Tanya Jawab
121
Cinta Pandangan Pertama
122
POV NAYA
123
Mengalah
124
Mimpi
125
Menjelaskan
126
Rendi Marah
127
Makan Diluar
128
Sama Sama Nginap
129
Tuduhan dari Naya
130
Gara-Gara Foto
131
Bertemu Pak Kades
132
Pelayanan yang Memuaskan
133
Memakai Kamar Pribadi
134
Darma dan Dina (Author)
135
Kawin Lari
136
Kekesalan Rendi
137
Janji
138
Kembali ke Rumah
139
Meminta Izin
140
Kerumah Naya
141
Tingkah Aneh Naya
142
Bujukan Bang Agus
143
Minta Upah
144
Rencana Dina dan Darma (Author)
145
Kabar Gembira Buat Yuni (Author)
146
Perang Mulut
147
Semua Karena Salahku
148
Khayalan Yuni (Author)
149
Pancingan Yuni
150
Dirumah Darma
151
Kelakuan Anak Dan Bapak
152
Emosi Ayu
153
Video
154
Kepergok Dina
155
Membalas Tanpa Menyentuh
156
Menginap Berdua
157
Berbohong (Author)
158
Jumpa Rival
159
Sama Siapa Dia?
160
Usulan Yuni
161
Sama Saja
162
Bertengkar
163
Jalan-Jalan ke Mall
164
Tumben
165
Merajuk
166
Sayang Gak Sama Aku?
167
Ketahuan Lagi
168
Kemarahan Dina
169
Membatalkan Rencana Pernikahan
170
Ancaman Bang Darma
171
Akhir Dari Perdebatan Panjang
172
Kebahagiaan Darma dan Yuni
173
Dilema
174
Melawan Belatung Nangka
175
Menolak
176
Kebohongan Darma
177
Persyaratan Gila Dari Dina
178
Visual
179
Ajakan Pak Kades
180
Memanggil Rendi
181
Orang Atau Kebo?
182
Pulang Kerumah Dina
183
Ulah Dina
184
Terpaksa Menyetujui
185
Kepo
186
Tendangan Super
187
Mimpi yang Nyata
188
Mencuri
189
Membagi Uang
190
Adu Kekuatan
191
Memelas
192
Keluar dengan si Botak
193
Biduran
194
Usulan Ayu
195
Tentang Dina
196
Kepedean Tingkat Tinggi
197
Kecemburuan Yuni
198
Telur dan Tempe
199
Sama-Sama Rakus
200
Kangen
201
Merajuk
202
Kemarahan Darma
203
Rasa Bosan Darma
204
Pasrah
205
Menemui Rendi
206
Sedikit Rasa Penyesalan
207
Tingkringan Bancet
208
Curiga
209
Rengekan Manja Bang Darma
210
Kembali Terjadi
211
Rencana Yang Gagal
212
Kebohongan Demi Kebohongan
213
Melawan Remahan Rempeyek
214
Mengusir Yuni
215
Membandingkan
216
Ganteng Kagak, Kere Iya
217
Nekat
218
Pertengkaran Ibu dan Anak
219
Anak Kandung Atau Anak Pungut?
220
Persiapan Darma
221
Ingin Tidur Bersama Kalian
222
Rencana Pindah
223
Ulah Anak Beranak
224
Aksi Nekat Pak Kades
225
Sawah Sepetak
226
Melayani Aki-Aki Genit
227
Masih Bersama Pak Kades
228
Godaan Yuni
229
Akibat Keceplosan
230
Gajah Bengkak
231
Gombalan Darma
232
Blokir Sementara
233
Kena Tendang
234
Emosi Ayu
235
Nenek Sihir
236
Sini, Lawan Aku!
237
Kabar Gembira Darma
238
Suasana Haru
239
Maafkan Aku Botak
240
Godaan Rudi
241
Akhir Dari Sebuah Petualangan
242
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!