"Bang, bangun. Ayo kita pulang!" seru ku.
Aku mengguncang pelan lengan bang Agus. Dia langsung membuka mata, dan menggeliat kan badan nya yang masih di tutupi oleh selimut.
"Udah jam berapa?" tanya bang Agus.
"Hampir jam dua belas. Ayo cepetan kita pulang, keburu bang Darma balek nanti!" desak ku sambil menarik-narik lengan bang Agus.
"Iya, say. Ayo mandi dulu, siap tu balek!" balas bang Agus.
Kami berdua turun dari ranjang, lalu bang Agus pun langsung menggendong tubuh ku ala bridal style menuju kamar mandi.
Aku dan bang Agus mandi bersama di bawah guyuran air hangat dari shower. Setelah selesai mandi, kami pun segera bergegas memakai pakaian masing-masing.
Setelah beres semua, aku dan bang Agus keluar kamar menuju meja resepsionis untuk menyerahkan kunci kamar. Lalu kemudian kembali berjalan menuju parkiran.
Sesampainya di motor bang Agus, aku segera naik ke atas boncengan, dan dia pun langsung tancap gas menuju taman di tempat janjian tadi.
Setelah sampai di taman, aku pun segera turun dari motor nya. Sebelum pergi, bang Agus menggenggam tangan ku dan menyelipkan uang merah beberapa lembar ke dalam genggaman ku.
"Untuk beli jajan ya, say!" ucap bang Agus.
"Iya, makasih banyak ya, bang," balas ku.
Aku menjawab sambil tersenyum pada bang Agus, dan menyimpan uang pemberian nya itu ke dalam saku celana.
"Oke lah, aku duluan ya, say!" pamit bang Agus.
Bang Agus mulai menyalakan kembali motor nya, dan berlalu pergi dari hadapan ku.
"Ya, hati-hati ya, bang," balas ku.
Aku melambaikan tangan pada bang Agus, dan menatap kepergian nya itu dengan senyuman. Setelah itu, aku segera berjalan menuju pangkalan ojek dan memanggil salah satu tukang ojek yang sedang duduk di atas motor nya.
"Ojek, bang!" pekik ku dengan suara melengking sambil melambaikan tangan.
"Iya bentar, kak," jawab si tukang ojek.
Si tukang ojek pun langsung menghampiri ku dan memberi kan helm nya pada ku.
"Mau di antar kemana, kak?" tanya nya.
"Ke alamat ini ya, bang," jawab ku lalu mengatakan alamat rumah pada nya.
"Oke siap, kak," balas nya.
Setelah itu, aku pun segera naik ke atas motor matic nya. Abang ojek pun langsung menyalakan motor nya, dan melajukan kendaraan roda dua nya itu menuju rumah ku. Tak lama kemudian, kami sudah tiba di depan rumah dengan selamat.
"Makasih ya, bang," ucap ku.
Aku memberikan helm milik nya sambil menyerahkan ongkos ojek pada nya.
"Iya, sama-sama, kak," balas nya.
Setelah menerima ongkos dari ku, tukang ojek itu pun kembali menyala kan motor nya dan berlalu pergi dari hadapan ku.
Sesampainya di depan pintu rumah, aku merogoh saku celana untuk mengambil kunci. Setelah mendapat kan nya, aku bergegas membuka pintu dan masuk ke dalam rumah, sambil mengucapkan salam.
"Assalamualaikum," salam ku.
Setelah menutup pintu kembali, aku pun bergegas melangkah ke dalam kamar. Selesai berganti pakaian, aku segera membuka kios dan menyusun barang-barang dagangan ku.
Tepat pukul dua belas lewat sepuluh menit, bang Darma pun pulang dengan motor nya yang di parkir di depan kios.
"Assalamualaikum," salam bang Darma.
Ia melangkah masuk ke dalam rumah, lalu berjalan ke kamar mandi untuk mencuci tangan nya.
"Wa'laikum salam," balas ku sembari menghampiri nya dan mencium punggung tangan nya.
Aku langsung menyiapkan makan siang untuk bang Darma. Selesai menghidangkan nya di atas meja, aku dan bang Darma pun mulai makan siang bersama di ruang tamu.
Selesai makan, bang Darma lanjut membersihkan diri ke kamar mandi, lalu menunaikan shalat zhuhur.
"Dek, nanti abang pulang nya agak malam karena ada lembur," ujar bang Darma sambil memakai pakaian kerja nya kembali.
"Berarti gak usah masak makan malam lah ya? Abang makan nya di tempat kerja kan?" tanya ku.
"Iya, adek gak usah masak. Nanti kami dapat jatah makan malam di sana," jawab bang Darma.
"Oh, ya udah kalo gitu," balas ku.
Aku memeluk dan mencium pipi kanan dan kiri nya. Setelah itu, bang Darma pun melangkah keluar dan berlalu pergi dengan motor nya.
Itu lah kebiasaan yang sehari-hari aku lakukan jika bang Darma akan berangkat bekerja. Aku pasti memeluk dan mencium kedua pipi nya. Setelah kepergian bang Darma, ponsel ku pun berdering tanda panggilan masuk.
"Bang Agus."
Aku bergumam dengan kening mengkerut, saat melihat nama yang yang tertera di layar ponsel.
"Halo ada apa, bang?" tanya ku menerima panggilan dari si botak.
"Lagi ngapain, say?" tanya bang Agus.
"Baru siap makan sama bang Darma tadi, emang kenapa?" tanya ku balik.
"Gak ada apa-apa, say. Cuma kangen aja," jawab bang Agus santai.
"Apa? Tadi kan kita baru ketemuan. Baru aja sejam yang lalu. Kenapa udah kangen lagi?" tanya ku sembari terpekik kuat.
"Ya, nama nya juga lagi kasmaran, say. Mau nya bersama trus setiap hari," jawab bang Agus.
"Heleh, lebay banget sih. Kayak anak ABG aja pake acara kasmaran segala, hahahaha," cibir ku.
Aku langsung terkekeh geli, mendengar penuturan bang Agus yang cukup aneh menurut ku.
"Ya iya lah, say. Nama nya juga sedang jatuh cinta, pasti mau nya ketemu terus," balas bang Agus lagi.
"Setiap hari juga kita ketemu kok. Lah wong tempat tinggal kita aja cuma beda dua rumah," balas ku.
"Hahahaha, iya juga ya, say," ujar bang Agus sambil tertawa terbahak bahak.
"Naaah, tu tau," balas ku sembari tersenyum sendiri.
"Ke warung lah, say! Aku mau lihat dirimu. Aku lagi duduk di meja nih," pinta bang Agus.
Meja itu terletak di depan rumah bang Agus, yang berada di samping warung sembako.
Maka dari itu, bang Agus menyuruh ku untuk ke warung, agar dia bisa berjumpa dengan ku dan saling pandang-pandangan tentu nya, hihihi. Ribet amat yak.
"Malas, ah. Ngapain juga sih harus ke warung segala? Gak ada yang mau aku di beli juga di sana," tolaj ku malas.
"Sini lah, say! Beli garam kek, atau beli terasi sebiji kek, atau beli yang lain kan juga bisa," ujar bang Agus tetap ngeyel menyuruh ku untuk pergi ke warung.
"Oke, tunggu lah disitu! Aku mau beli minyak goreng aja," jawab ku lalu menutup panggilan sepihak.
Setelah panggilan berakhir, aku pun meletakkan ponsel itu kembali ke atas meja.
"Memang lah botak tuyul satu itu, ada-ada aja permintaan nya," gerutu ku dalam hati.
Aku selalu meledek bang Agus dengan sebutan botak tuyul. Karena dia tidak pernah betah punya rambut. Kepala nya selalu saja botak persis seperti tuyul.
Tapi jangan salah ya, sensasi bercinta dengan lelaki yang berkepala botak itu beda dengan lelaki yang ada rambut nya. Kalau tidak percaya, cobalah.
Aku segera mengambil uang di dalam dompet, dan berjalan ke warung yang berjarak hanya sekitar dua rumah dari rumah ku. Setelah sampai di warung, aku melihat bang Agus yang sedang duduk santai di samping warung itu, sambil tersenyum manis menatap ku.
Aku membalas tatapan nya dengan menjulurkan lidah pada nya. Melihat tingkah nyeleneh ku, bang Agus pun langsung tertawa ngakak.
"Kak, minyak goreng dua liter ya!" ujar ku.
Aku segera memesan kepada yang punya warung yang bernama kak Nila.
"Iya, mbak." jawab nya.
Kak Nila pun mengambil minyak goreng di atas rak jualan nya, lalu menyerahkan nya pada ku. Aku pun menerima minyak goreng itu dan segera membayar nya.
"Oke makasih ya, mbak," ujar kak Nila sambil menerima uang dari ku.
"Iya, sama-sama, kak," jawab ku.
Setelah itu, aku pun kembali berjalan pulang menuju rumah. Sambil berjalan, ekor mata ku melirik ke arah bang Agus yang masih setia dengan senyuman aneh nya.
"Edan," gumam ku pelan.
Sesampainya di rumah, aku meletakkan minyak goreng itu ke dapur. Kemudian, aku melangkah kembali ke dalam kamar. Aku merebahkan diri di ranjang sambil menatap langit langit kamar.
"Maaf kan aku bang Darma. Aku telah mengkhianati pernikahan kita. Aku telah menduakan mu, maaf kan aku," gumam ku dengan mata berkaca-kaca.
Tanpa sadar, air mata ku pun menetes dan membasahi kedua pipi ku. Apakah aku menyesal telah berselingkuh? Ah entahlah, aku juga bingung.
Tak lama kemudian, aku terlelap dengan posisi memeluk guling dan masuk ke alam mimpi yang indah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 242 Episodes
Comments
Azizah az
tuyul botak meresahkan 😂😂
2023-03-09
1
Bagja
halo kak. mantep ceritanya. tp tolong lebih detail menggambarkan karakter sama fisik tokoh utamanya biar bisa menghalayal dgn lbh detail. hehehe
2023-01-15
0
Bagja
astaga, ada ajakan untuk bercinta dengan yg lain kak??🤭🤭
2023-01-15
2