Jurang kematian sesuai dengan namanya,jurang ini terbentang dengan tebing curam yang terjal terbuat dari batu batu Padas.
Sedangkan dasarnya lumayan luas dengan aneka ragam tumbuhan dan pohon yang langka dan berumur ribuan tahun.
Alex berdiri melangkah menyusuri tebing jurang,mencari goa untuk menginap malam ini,karena kebetulan hari juga sudah senja
Disatu tempat yang sangat terjal,Alex melihat di ketinggian lima meter ada sebuah goa.
Dengan ilmu meringankan tubuhnya,Alex melompat kedalam goa itu,
Ternyata ruangan didalam goa itu lumayan besar dan nyaman untuk menginap malam ini.
Seperti biasanya,Alex meletakan daun daun didasar goa untuk alas tidur,kemudian baru mencari kayu bakar untuk bikin api malam ini.
Alex selesai mencari kayu bakar,langsung meloncat kearah mulut goa untuk menyalakan api.
Ketika memasuki dalam goa,dia melihat dua orang gadis sudah duduk duduk di atas daun kayu yang tadi diletakkannya.
"Hei,siapa yang mengajak kalian ke goa ini,kenapa duduk di tempat ku,cari daun sendiri"kata Alex sambil meletakan Periuk tanah diatas tungku.
"Aku sudah mencari di tempat lain tapi tidak ada,cuma goa satu satunya didasar jurang ini,apa salahnya sih berbagi,kan seharusnya laki laki menjaga perempuan"kata putri Giok Lin menyahut,sementara putri Kwan Li cuma diam,hatinya masih marah atas pembunuhan yang dilakukan Alex pada kakaknya,dia masih merasa tidak terima dan sakit hati.
Selesai menanak nasi dan membakar daging rusa,Alex pun siap bersantap.
Sambil menatap mareka berdua,Alex menawarkan makanan, "kalian tidak mau makan ya,ya sudah aku makan sendiri aja" ..
"Dasar manusia jahat, memang tidak ada niatan untuk berbagi makanan"gerutu putri Kwan si dengan mata mendelik.
"Bukan begitu nona,tadi kalian berniat membunuh ku,aku lari dikejar,eh aku masuk jurang juga ikut,sebenarnya kalian mau membunuh ku,apa mau sama aku?"tanya Alex sambil menggoda keduanya.
"Apa apa apa,mau sama kamu?,wue (mau muntah) ,yang ada mau mencacah tubuh mu agar jadi makanan serigala di dasar jurang ini"jawab putri Kwan si ketus.
"yah sudahlah,aku mau makan dulu,kalian kalau mau makan,ambil sendiri"kata Alex mulai menyantap makanannya.
Kedua gadis itu saling pandang,akhirnya putri Giok Lin lah yang mengalah mengambil makanan duluan.
"Hm ternyata masakan mu enak juga"Putri Giok Lin menggoda Kwan si.
Awalnya putri Kwan si bersikukuh tidak mau makan, tapi lama kelamaan, akhirnya ia pun tergoda juga.iapun mengambil daun,lalu meletakan nasi dan daging bakar diatasnya.
Tak terasa senja berganti malam,Alex menambahkan kayu bakar ke atas api,lalu duduk di sudut goa yang agak jauh dari kedua perempuan itu.
Binatang malam mulai berdendang,di iringi suara jangkrik dan jeritan si burung hantu,membawa pikiran Alex melayang ke Bumi dimana ayah,ibu dan adiknya hidup,tapi jarak yang sangat jauh memisahkan mareka, tanpa sadar,dua butir air mata menetes di pipinya.
Sebenarnya kejadian itu tidak luput dari pantauan mata dua orang gadis cantik di dekat tungku.
Mareka ber dua saling pandang tanpa suara,lalu sama sama mengangkat bahu nya.
"Sebenarnya nama mu siapa "tanya putri Giok Lin memecah kesunyian malam.
"Nama ku Alexander,aku biasa dipanggil Alex"jawab Alex ringkas.
"Oooh,namaku Giok Lin,dan kau siapa?"tanya Giok Lin pada Kwan si ,dia melihat tidak ada kejahatan Dimata gadis itu.
"Nama ku Kwan si,aku adik dari Kim bu,pemuda yang dia bunuh"jawab Kwan si sambil menghela nafas dalam dalam.
"Maapkan aku,aku memang melakukannya,dia kusuruh pulang agar tidak usah meneruskan niatnya untuk menyerang Negara Yuan,tapi yang ada,jangankan dia menuruti omongan ku,yang ada aku dikatakan mata mata dan harus dibunuh,maapkan aku"kata Alex menerangkan.
Sekali lagi Kwan si menarik nafas dalam-dalam,seakan akan beban dihatinya sangat menyakitkan.
"sekali lagi maapkan aku"kara Alex berat.
"Masih bergunakah itu semua?,sedangkan nasip kita aja penuh ketidakpastian,esok atau lusa,masihkah bisa hidup terus,ini semua karena kau,andai saja kau tidak lari tentu kita masih bisa selamat"kata Kwan si kembali menyalahkan Alex.
"Jadi, maksut mu,aku harus pasrah ketika kau mau memotong kepala ku?"tanya Alex.
"Ya seharusnya begitu,biar aku bisa cepat pulang"jawab Kwan si acuh.
"Ha ha ha,kamu lucu Si er,kucing saja akan lari bila tau mau di bunuh"kata Giok Li menyela omongan Kwan si dan Alex.
Kebisuan kembali menyelimuti mareka bertiga,hingga sayup sayup terdengar dengkuran halus dua orang gadis cantik jelita itu.
Tidak terasa,malam merayap dan pagi pun datang menjelang.
Walau kabut menutupi hutan diatas,namun sebenarnya tidak sampai kedasar jurang,
Walau tidak terlalu terang,tapi dasar jurang cukuplah untuk melihat suasananya.
Ternyata di dasar jurang terdapat air terjun yang mengalir dari sebuah goa diatas tebing jurang,dan mengalir ke telaga dimana mareka kemarin jatuh.
Hampir seharian mareka mengelilingi dasar jurang untuk melihat kemungkinan ada jalan untuk memanjat keatas.
Tapi jurang ini memanglah pantas dikatakan jurang kematian,karena apapun yang memasukinya, sangat mustahil untuk hidup.
Di sudut lain dari jurang itu,mareka melihat sangat banyak tengkorak dari binatang hingga manusia yang menumpuk seperti bukit.
Akhirnya putri Kwan si terduduk diatas batu besar sambil memeluk kedua lututnya,sesekali bahunya terguncang keatas menandakan dia sedang menangis.
Setegar tegarnya seorang Kwan si,bila dihadapkan pilihan tunggal yaitu kematian,tentu jiwanya akan tergoncang juga.
Melihat itu,Alex bermaksut menghindari mareka berdua,tapi belum lagi dia melangkah,suara teriakan Giok Lin terdengar, "hei pemuda mesum mau kemana kau,ini gotong Kwan si,dia pingsan$...
Alex menoleh, nampak tubuh Kwan si tergeletak di tanah.
Dengan berat hati,Alex mengangkat tubuh gadis yang sedang tergoncang jiwanya itu kedalam goa,di baringkan nya di atas daun daun yang di jadikan alas tidur.
Alex memijit pelipis gadis itu sambil menyalurkan hawa murninya. "jiwanya sedang tergoncang,kelihatannya,dia lebih muda dari mu"...
"Ya,aku tau,mungkin sekitaran tujuh belas atau delapan belas tahun saja"jawab putri Giok Lin.
"Aku akan mencari makanan,kau temani dia dulu,dia masih marah pada ku"kata Alex sambil berjalan keluar.
Alex melihat disekitar telaga,ternyata banyak ikan besar besar,dengan sebilah kayu yang ujungnya di runcing,ia menombak ikan itu.
Tidaklah sulit baginya mencari beberapa ekor ikan,karena sewaktu latihan sebagai pasukan khusus dulu,ia dilatih hidup di hutan dengan bekal keterampilan dan skill saja tanpa ditunjang dengan ransum.
Tiga ekor ikan yang cukup besar sudah didapatnya.
Selesai dibersihkan,ia kembali mencari pucuk pucuk tumbuhan yang bisa dimakan sebagai sayur tambahan.
Saat dia sampai di dalam goa,dilihatnya kedua orang gadis itu sedang berbincang bincang serius,entah apa yang mareka bicarakan,yang pasti ketika Alex tiba,topik pembicaraan mareka mendadak berubah.
Alex menanak nasi di dalam kuali tanahnya,dan mengeluarkan kuali satu lagi untuk memasak ikan dan sayuran yang dicarinya tadi.
"Ternyata kau pintar memasak menggunakan apa yang ada di alam"kata Giok Lin memuji Alex.
"Dulu,di tempat yang sangaaaaat jauh,aku pernah di didik oleh mentor ku untuk bertahan hidup di hutan dengan memanfaatkan alam sebagai penyedia" kata Alex menerangkan.
Beberapa hari pun berlalu,
"Mungkin benar kata mu kakak Lin,aku harus bisa berdamai dengan keadaan ku sendiri,dengan dendam ku sendiri,kini di alam yang sekecil ini,manusia yang ada cuma kita bertiga,kalau bukan kita yang saling menjaga,siapa lagi yang bisa kita andalkan"kata putri Kwan si pada suatu hari.
"Syukurlah bila kamu sudah bisa menyadarinya,tanpa saling membunuh pun kita belum tentu selamat,emang enak hidup sendirian di dasar jurang yang sunyi ini"jawab Giok Lin menyahut.
Kwan si menatap Alex dengan sudut matanya,beberapa hari bersama pemuda itu,akhirnya penilaiannya berubah,dendam dihatinya sedikit demi sedikit mulai tergantikan dengan pandangan kekaguman.
Selama beberapa hari ini,Alex selalu bertanggung jawab penuh pada mareka berdua.
Begitu pula dengan putri Giok Lin,pandangannya yang menilai Alex pemuda mesum yang bejad,perlahan mulai berubah pula menjadi kekaguman.
Setiap hari Alex menghitung hari mareka terjebak didasar jurang itu,ia menggaris dinding goa dengan arang agar bisa menghitung sudah berapa lama mareka terjebak didasar jurang itu.
"Untuk apa kau melakukan itu?"tanya Giok Lin satu hari.
"Tidak apa apa,cuma aku telah berjanji dengan seseorang untuk menemuinya sebelum tiga purnama,tapi rupanya takdir ku tak dapat ku hindari,aku terpaksa menjadi seseorang yang ingkar janji"kata Alex menerangkan pada kedua gadis itu.
"Memangnya siapa yang mau kau temui?"tanya Kwan si dengan beda tinggi.
"Ada,,seseorang,namanya aku tidak tahu,tapi dia sudah ternoda oleh ku,dan aku harus bertanggungjawab atas semua kejadian yang menimpanya"kata Alex lalu menceritakan kejadiannya bersama seorang nenek diwaktu yang lalu.
"mengapa kau mau bertanggungjawab,sedangkan kau tidak sepenuhnya bersalah?"tanya Kwan si.
"Karena aku sudah berjanji dengan nenek itu"jawab Alex lagi.
"Tapi bagai mana kau mau menikahi seorang nenek tua,sedangkan kau masih muda dan tampan"putri Giok Lin menyela pembicaraan mareka.
"Janji tetaplah janji,seorang lelaki berharga karena bisa memegang janjinya,dan seorang lelaki akan terhina karena khianat dengan janjinya"jawab Alex.
"Ta,,,tapi,apa kamu bisa mencintai nya nanti?"putri Giok Lin kembali bertanya.
"Cinta atau tidak,itu urusan nantinya,yang pasti aku harus memenuhi janji ku"jawab Alex sambil berdiri.
"Tapi,,,bagai mana caranya kau keluar dari dasar jurang ini?"tanya putri Giok Lin Kembali.
Alex kembali terduduk lemas tanpa daya.
Ya sekarang mareka terjebak didasar jurang tanpa tahu kapan bisa keluar.
"Kurasa tekad mu sudah menunjukan bahwa kau lelaki yang bisa dipercaya,bukan lelaki mesum yang mata keranjang,nenek tua itu pasti memaafkan kamu" kata putri Giok Lin lagi.
"Ka,,, karena "suara putri Giok Lin terdengar bergetar sambil memalingkan mukanya kearah belakang,ketika dia menghadap kearah Alex dan Kwan si,dia sudah berubah menjadi seorang nenek tua yang sangat dikenal nya. "karena akulah nenek tua itu"...
Alex dan putri Giok Lin terdiam tanpa bisa berkata apapun,terlalu terkejut melihat kenyataan bahwa nenek tua yang dulu dikenalnya adalah putri Giok Lin yang cantik jelita.
"Aku adalah murid Dewi seribu wajah Siauw mie,untuk merubah wajah menjadi nenek tua bukan masalah besar bagi ku"kata Giok Lin sambil melepaskan topeng sangat tipis yang di pakainya,dan wajahnya kembali menjadi gadis cantik jelita kembali.
"Kakak Li harus mengajarkan aku merubah wajah seperti itu,biar tidak lagi di ganggu lelaki mata keranjang yang suka ngintip nenek nenek sedang mandi"kata Kwan si sambil tertawa melirik kearah Alex.
"Aku bukan mata keranjang,tapi neneknya yang sembarangan mandi "Alex membela diri.
"Kalau sudah ketahuan ngintip ya ngintip,buat apa beralasan lagi"kali ini putri Giok Lin yang bicara.
Merasa terpojok dengan candaan dua orang gadis itu,akhirnya Alex memilih pergi ke arah hutan di dasar jurang itu,memeriksa beberapa jebakan yang dia buat,siapa tahu ada yang mengena,apa lagi tadi malam hujan turun cukup lebat.
********
Mohon dukungan like nya ya,
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 261 Episodes
Comments