Kabar tentang gugurnya pangeran Song Kim bu saat akan menyerang Negara Yuan cepat tersebar laksana angin yang berhembus kencang.
Awan mendung menggelayut di atas istana Kaisar Negara Song,kesedihan sangat tampak pada kerabat istana.
Di aula utama,sang Kaisar sedang bermusyawarah dengan para menterinya dan para pejabat lainnya.
Kaisar yang bijaksana itu tidak mau mengambil tindakan gegabah yang ujung ujungnya bisa memicu perang antara dua Negara bertetangga.
Sang Kaisar tahu pangeran Kim bu adalah pemuda urakan yang susah diatur.
Akhirnya diputuskan untuk mengirim utusan resmi ke Negara Yuan untuk menyelesaikan masalah itu agar masalah itu tidak terus melebar kemana mana
Sedangkan di taman belakang istana, nampak sang Ratu Go giat er sedang berbincang dengan Putra mahkota Song Kim su dan sang putri bungsu yang cantik jelita Song Kwan si.
Sang putri bungsu ini biar rada kolokan dengan ibundanya dan kakaknya,tapi dari segi kepandaian silat,tidak ada seorangpun yang meragukannya,sebagai murid tunggal dari Si liang su sang Dewi kematian,kesaktiannya hampir tiada bandingnya.
Tapi satu hal yang membuatnya hampir sama dengan kakaknya yaitu mendiang Kim bu adalah watak yang keras,namun perbedaannya adalah kebaikan hatinya.
Aura kesedihan sangat terasa pada raut wajah ketiga orang itu.
"Si er,sebaiknya kau dengarkan kata kata Ibunda,tidak usah pergi,serahkan semuanya pada ayahanda Kaisar,jangan menambah beban masalah lagi"kata putra mahkota Kim su pada adiknya.
"Iya Si er,tidak usah pergi, kasihanilah ibunda ya"bujuk sang Ratu.
Walaupun dia tahu, bagai manapun dia
menasihati sang putri,tapi kekerasan hati sang putri lebih keras dari apapun.
"Tidak ibunda,bagai manapun aku tetap akan pergi,aku penasaran siapa yang sudah membunuh kakak ku,akan ku balas dengan setimpal pula"jawab nya bersikeras.
"Tapi bagai mana bila kau tidak mampu membunuhnya malah jadi pecundang bagaimana?"tanya putra mahkota.
"Kalian meragukan kemampuan ku?"putri Kwan si balik bertanya kepada Ibundanya dan kakaknya.
"Tidak,,tidak,kami tidak meragukan kehebatan mu,tapi kau juga harus tahu,diatas langit masih ada langit"jawab ibunda Ratu.
"Akan aku kejar pembunuh itu walau harus ke langit sekalipun"jawab putri Kwan si tegas.
Sang Ratu menghela nafas dalam dalam, kesedihan bergelayut di hatinya, hingga beberapa tetes air mata menetes di pipinya.
Dia terlalu memanjakan sang pangeran Kim bu, hingga pangeran itu tumbuh dengan kesombongan dan watak yang buruk.
Berbeda dengan sang putra mahkota yang semenjak kecil sudah di didik di sebuah sekte di Negara Ming,Sekte itu terkenal menelorkan orang-orang yang berbudi luhur dan berilmu tinggi.Sekte itu bernama sekte Budha emas.
Sedangkan putri bungsu Kwan si,semenjak umur enam tahun dibawa oleh seorang pendekar wanita yang sangat sakti bernama Si liang su yang bergelar Dewi kematian ke kediamannya di Lembah naga.
Kini usia Kwan si delapan belas tahun,dan sang putra mahkota berusia dua puluh empat tahun.
"Ingatlah Si er,jangan sampai tindakan yang salah justru mengakibatkan bencana buat Negeri ini"kata Ibunda Ratu sambil berjalan meninggalkan kedua orang anaknya.
"Percayalah kakak,aku tidak akan melibatkan siapa siapa,aku akan bertindak atas nama ku sendiri sebagai adik dari Kim bu,bukan pangeran Kim bu"kata putri Kwan si pada pangeran mahkota.
Pangeran mahkota menghela nafas dalam dalam,seraya bangkit dari duduknya,di belai nya kepala sang adik sambil berkata,"kau tahu aku sebagai saudara juga sedih atas kematian adikku,tapi aku tidak bisa berbuat apapun karena di pundak ku ada beban atas nama Negara,dimana apapun tindakan yang aku lakukan, pasti selalu dikaitkan dengan Negara ini,berapa orang lagi yang harus bersedih kehilangan adik,kakak,ayah karena gugur dalam peperangan, kuharap kau bijak menyikapi semua persoalan adikku "...
"Aku akan selalu mengingatnya kakak"jawab putri Kwan si sambil bangkit memeluk tubuh sang kakak.
Apa yang di khawatirkan oleh sang Ratu ternyata benar terjadi,empat hari setelahnya,mareka menerima laporan bahwa sang putri bungsu telah keluar gerbang istana dengan menunggangi seekor kuda.
Sang Ratu menangis terisak di pelukan sang Kaisar yang terus membujuk nya.
"Sabarlah,putri kita tidak akan apa apa,percayalah pada kemampuan putri kita,dengan kepandaiannya sekarang, sangat sulit untuk mendapatkan musuh yang seimbang baginya"kata sang Kaisar.
............
Pagi itu di pinggiran hutan besar di perbatasan antara Negara Yuan dan Negara Song, nampak berkelebat bayangan seorang gadis cantik jelita mengenakan baju hijau yang meloncat dari pohon ke pohon.
Ketika menempuh perjalanan setengah hari,gadis itu berhenti di pinggir ruang terbuka yang lumayan luas,dia menatap ratusan buah tenda prajurit yang didirikan serta lima ribu prajurit Negara Yuan yang sudah bersiap siaga.
Memang prajurit itu adalah prajurit Negara Yuan yang telah bersiap siaga di dekat perbatasan kedua negara setelah insiden terbunuhnya Pangeran Kim bu serta sejumlah pasukannya di wilayah Negara Yuan.
Sang kaisar menugaskan langsung sang putri sulungnya Yuan giok Lin yang berumur dua puluh tahun itu untuk memimpin lima ribu pasukan yang disiagakan di dekat perbatasan antara kedua negara.
Putri Kwan si masih asik memperhatikan pasukan yang sedang bersiaga di dekat perbatasan itu,hingga tidak sadar dengan kedatangan seorang gadis cantik jelita dibelakangnya.
"Pasukan yang hebat ya"suara teguran di belakang putri Kwan si.
Putri Kwan si terkejut bukan kepalang,karena tiba tiba saja di belakangnya sudah ada seorang gadis cantik jelita sedang mengawasinya.
"I,,i,iya,,,eh kamu siapa?"tanya putri Kwan si terkejut.
"Yang seharusnya bertanya adalah aku,kau siapa?,ada keperluan apa me mata matai pasukan ku?"tanya putri Giok Lin geram melihat gadis di depannya.
"Aku bukan siapa-siapa,aku cuma tertarik kenapa disini bisa banyak prajurit yang bersiaga?"kata putri Kwan si.
"Kurasa bukan urusan mu,lagi pula ini masih di Negara Yuan, prajurit prajurit Yuan,apa salahnya kami mengamankan wilayah kami,kau pasti mata mata Negara Song ya,beberapa hari yang lalu Negara Song mencoba memasuki Negara kami dengan membawa seribuan pasukan khusus,apa itu tindakan negara bersahabat?"tanya putri Giok Lin lagi.
"Ku,,,kurasa ada kesalah pahaman belaka"kata putri Kwan si.
"Salah paham bagaimana?, seribuan pasukan memasuki wilayah Negara orang tanpa ijin resmi dari Kaisar bagai mana kau sebut kesalah pahaman ?"tanya putri Giok Lin dengan nada meninggi, "kau pasti mata mata,aku harus menangkap mu,maka menyerahkan dengan baik baik bila ingin selamat"...
"Menyerah ?,huh maap tidak ada dalam kamus ku untuk menyerah,aku cuma mau tahu siapa yang sudah membunuh pangeran Kim bu,pihak Negara Yuan atau orang lain?"jawab putri Kwan si.
"Apakah ada bedanya ?,walaupun yang membunuh pangeran Kim bu bukan orang keKaisaran Yuan,atau suruhan Kaisar Yuan,sama saja walau tidak dibunuh oleh seorang pemuda,tetap akan dibunuh oleh ku atau padukan ku"jawab putri Giok Lin.
"jadi kabar bahwa pangeran dan beberapa pasukannya dibunuh oleh seorang pemuda itu benar adanya?"tanya Putri Kwan si lagi.
"Ya,menurut kabar yang bisa dipercaya,memang seperti itu,lagi pula seandainya bukan pemuda itu yang membunuh pangeran,tentu aku atau orang ku yang akan membunuh nya"jawab putri Giok Lin tegas.
"Aku penasaran setinggi apa ilmu mu hingga yakin bisa membunuh kakak pangeran Kim bu"kata putri Kwan si yang sudah mulai terpancing emosinya.
"Kau bisa menilainya sendiri,aku mampu atau tidak,atau hanya omong besar doang"jawab putri Giok Lin sambil bersiap siap untuk menyerang.
Dua orang putri yang sama cantik jelitanya,berkemampuan tinggi yang hampir sama pula,kini saling serang, saling bersiap untuk mengalahkan yang lainnya.
Ratusan jurus telah berlalu,matahari pun tergelincir ke barat,belum ada kepastian siapa yang kalah dan siapa yang keluar jadi pemenangnya.
Peluh sudah membasahi baju mareka berdua, napas pun kini sudah ngos ngosan,namun di pinggir arena pertempuran mareka, nampak lah seorang pemuda sedang asik menikmati pertarungan itu sambil memakan rambutan hutan,seakan sedang menikmati satu pertunjukan seru.
Tersadar dengan kelakuan pemuda itu,keduanya kini serentak menghentikan pertempuran mereka.
"Hei,bukankah kau pemuda bejat mata keranjang tukang ngintip orang"kata putri Giok Lin setelah memperhatikan pemuda tadi.
Sedangkan Putri Kwan si,matanya terbelalak menatap pemuda tampan itu yang ciri ciri nya sama seperti si pembunuh kakaknya.
"Kau,,kau bukankah pemuda yang sudah membunuh pangeran Kim bu dan pasukannya ?"tanya putri Kwan si.
"Kalau yang kau maksud pangeran arogan dan sombong dari Negri Song itu,ya akulah pelakunya,karena dia memaksa aku melakukan itu,bila tidak ku lakukan,nyawaku yang akan dicabutnya,tidak ada pilihan selain membunuh atau terbunuh"jawab Alex.
"Kalau begitu,kau harus mampus ditangan ku," kata putri Kwan si langsung menghunuskan pedangnya.
"Tunggu,dia juga punya urusan dengan ku,kau harus kubawa ke istana untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya"kata putri Giok Lin juga.
"Tidak!!,dia harus mati!".kata putri Kwan si lagi.
"Tidak boleh,kau tidak boleh membunuhnya,aku juga punya urusan pribadi dengannya "...
"Waduuuh,gawat,dua orang wanita cantik jelita sedang memperebutkan diri ku,tapi sayang bukan untuk dijadikan suami,tapi untuk dijadikan daging sate,wah bisa gawat,lebih baik aku menghindar saja dulu ah"pikir Alex seraya meloncat kearah Utara hutan entah kemana.
"Hei jangan lari kau"teriak putri Kwan si marah langsung melesat kearah melesatnya tubuh Alex tadi.
Sedangkan putri Giok Lin juga melesat kearah Alex dan putri Kwan si tadi melesat pergi.
Hutan di sebelah Utara hutan besar,atau di bagian selatan Negara Song adalah hutan kabut,karena setiap pagi dan sore hari,hutan itu di penuhi oleh kabut tebal yang menghalangi pemandangan.
Setelah melesat beberapa saat lamanya tanpa menghiraukan panggilan dibelakangnya,Alex terus melesat kedalam kerimbunan hutan kabut,sedangkan kedua orang dara cantik jelita di belakangnya terus mengejar dengan jarak yang tidak terlalu jauh.
Berhubung hari sudah menjelang sore,kabut turun kian tebal,sedangkan di belakang Alex,kedua orang gadis yang mengejarnya sudah kian mendekat hingga suatu saat,
"Aaaaaaaa!"
Jerit Alex yang merasa tempat pijakannya sudah tidak ada lagi,dia terjatuh di sebuah jurang yang sangat dalam.
"Aaaaaaaa!".
"Aaaaaaaa!"
Dua jeritan juga terdengar diatasnya,rupanya kedua pengejarnya juga ikut terjatuh kedalam jurang.
Entah sudah berapa lama waktu Alex terjatuh,rupanya jurang itu sangat dalam,hingga tiba tiba,
"Byurrr!!"
Tubuh Alex terjatuh ke air di dasar jurang,untung ia menggunakan ilmu meringankan tubuh tingkat tinggi,sehingga tidak terlalu patal terhempas di air dasar jurang.
Di dasar jurang itu ada sebuah telaga yang lumayan besar dengan satu air terjun.
Tidak seperti diatas,didasar jurang ini tidak ada kabut jadi lumayan terlihat suasana dasar jurang yang ternyata cukup luas itu.
"Byurrr!".
"Byurrr!".
dua buah suara ber debur menandakan bahwa ada orang lain yang juga ikut tercebur ke dasar jurang itu.Alex cepat cepat meraih bebatuan pinggir telaga,setelah sampai dipinggir,dia berdiri sejenak memperhatikan situasi di sekelilingnya.
"Apakah ini jurang kematian yang sering dikatakan orang itu?"suara putri Giok Lin terdengar.
"Huh,sialan kalian berdua,kenapa juga mengejar ku hingga ke dasar jurang"kata Alex melihat kedua orang gadis cantik itu basah kuyup duduk dipinggir telaga.
"Ya,aku akan terus mengejar orang yang sudah mengambil nyawa kakak ku,jangankan ke jurang,ke neraka pun kau kukejar"jawab putri Kwan si sambil menunjuk muka Alex.
"Setelah kau menemukan aku,apakah kau minta aku menikahi mu?"tanya Alex menggoda putri Kwan si.
"Siapa yang sudi menjadi istri mu,yang ada aku akan membunuh mu"jawab putri Kwan si lagi.
"Heiii,dengarkan,membunuh atau di bunuh,kita juga pasti akan mati disini,kau setelah membunuh pemuda mesum itu,setelahnya juga pasti mati kelaparan disini tanpa ada seorangpun yang tahu kita terperosok di jurang ini,dan bila perkiraan ku tidak salah,ini jurang kematian,menurut cerita orang tua dulu,tidak ada yang bisa hidup didalam jurang ini"kata putri Giok Lin menengahi.
Alex menatap putri Giok Lin,dia merasa tidak pernah bertemu sebelumnya,tapi anehnya putri ini seperti punya masalah tersendiri dengannya.
Beberapa saat Alex merenung berusaha mengingat,namun memang dia tidak pernah bertemu dengan gadis ini sebelumnya.
*******
Maap bila masih banyak terdapat kesalahan.
Mohon dukungannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 261 Episodes
Comments