Sebenarnya di Benua ini ada enam perguruan yang paling besar,dan dua sekte terkenal.
Di kekaisaran Yuan ada perguruan Mawar emas yang semua muridnya perempuan,dan perguruan Rajawali.
Di Kekaisaran Han ada perguruan Teratai putih yang semua muridnya juga perempuan,dan perguruan Elang.
Di Kekaisaran Song ada perguruan Belibis putih dan Sekte Kelelawar.
Sedangkan di Kekaisaran Ming ada perguruan Menara emas dan Sekte Budha Emas.
Setelah sarapan daging bakar dan beberapa potong ubi hutan yang Alex cari di sekitar bakas candi itu,mareka melanjutkan perjalanannya.
Baru beberapa ratus langkah berjalan,mareka melihat banyaknya tumbuhan herbal dan obat bernilai tinggi yang usianya sudah ribuan tahun,seperti rumput salju,Lumut batu putih,ginseng dewa,dan bunga Kristal emas.
Alex memetik beberapa untuk di simpan dan sebagian untuk bibit ditanam di Dunia dimensinya nanti.
Seperti Alex,Kwe Sian Li juga sibuk memetik berbagai tanaman herbal dan obat yang sangat banyak dan tumbuh subur disana.
Ada beberapa pohon dan tumbuhan yang langsung Alex pindahkan ke Dunia dimensinya,kini di Dunia dimensinya Benyak pohon langka dan tumbuhan serta tanaman langka yang ia tanam disekitaran rumahnya.
Kembali meneruskan perjalanan,mareka berjalan biasa sambil bercengkrama.
Namun setelah beberapa lama berjalan,Alex berhenti karena mendengar suara mendesis sangat nyaring dari arah samping kiri mareka.
"Hati hati,itu suara desisan ular"kata Sian Li mengingatkan Alex.
"Hah,desisannya senyaring itu,sebesar apa ularnya?"tanya Alex.
"Mungkin sebesar Batang pohon kelapa"jawab Sian Li waspada.
Dari arah kiri muncul seekor ular sebesar gentong air dengan panjang puluhan meter.
Ular ini termasuk jenis mahluk Iblis tingkat lima,dengan warna hitam bercorak putih.
Dikatakan Mahluk Iblis adalah karena dia berasal dari alam jin yang masuk kedalam manusia dan bersifat pemangsa.
Hewan Iblis yang bisa masuk ke alam manusia biasanya cuma yang sudah berada ditingkatan yang lumayan tinggi.
"Hati hati Lex,semburan liurnya sangat beracun" Sian Li memperingatkan Alex.
Alex dan Sian Li waspada sambil mengeluarkan pedang masing masing,saat ular itu menyemburkan liurnya,mareka berdua meloncat tinggi.
"Trang!".
"Trang!".
Dua kali tebasan Sian Li pada tubuh ular itu cuma menghasilkan percikan bunga api Tampa membuat luka sedikitpun.
Serangan ular besar itu kearah Alex dan Sian Li,menjadi semakin ganas.
"Trang!!".
Satu tebasan dari Alex dengan pedang cahayanya juga tidak membuahkan hasil,cuma menghasilkan percikan bunga api yang besar saja.
Sambil menghindar,Alex berusaha mencari kelemahan dari ular besar itu.
Kali ini ular besar itu mengangkat kepalanya tinggi tinggi bersiap mau menyerang Sian Li.
Alex yang baru saja menghindar,secepatnya menyerang leher bagian bawah dari ular itu,tapi kali ini ular itu tidak membiarkan Alex mengenai bagian bawah lehernya,tidak seperti serangan kebagian tubuh lainnya yang cuma di biarkan saja.
Beberapa kali kejadian itu terulang terus,kali ini Alex menyimpan pedangnya,mengganti dengan pistol lasernya.
"Sian Li,pancing ular itu untuk mengangkat kepalanya ke atas"kata Alex pelan.
Walau tidak mengerti maksud apa Alex,tapi Sian Li tetap melakukannya,ia meloncat keatas dahan pohon yang ada di depan ular itu.
Ular besar itu menjulurkan tubuhnya keatas mengejar Sian Li,pada saat itu juga satu cahaya putih meluncur kearah leher nya,terdengar suara ledakan,kepala ular itu terlempar dengan leher yang hancur.Setelah menggeliat beberapa kali,ular itupun diam.
Dari kepala ular,antara kedua belah matanya,terlihat sebuah batu biru kehitam hitaman keluar.Itulah batu mustika ular hitam yang sangat langka.
Alex mengambil batu itu dan menyimpannya didalam cincin ruangnya.
Tampa beristirahat,mareka berdua melanjutkan perjalanannya kembali hingga tiba di tepi sebuah sungai kecil,barulah mareka berhenti untuk beristirahat.
Menjelang siang hari kelima,mareka berdua tiba di sebuah jalan besar yang biasanya sering dilewati kereta kuda ataupun gerobak sapi.mareka menyusuri jalan besar mengarah ke timur,hingga sore harinya mareka tiba disebuah desa yang cukup ramai,dari gerbang desa bisa diketahui bahwa desa itu ber nama Powwan.
Tidak ada penjagaan di gerbang desa,karena itu mareka bisa langsung masuk.
Sebelum mencari penginapan,mareka terlebih dahulu mencari rumah makan untuk mengisi perut yang sudah terasa lapar.
Mareka masuk kedalam sebuah rumah makan yang tidak terlalu mewah,namun terlihat banyak pelanggan yang datang untuk makan disitu.
Alex dan Sian Li memilih duduk di dekat jendela agar bisa merasakan sejuknya tiupan angin yang berhembus.
Di meja sebelah mareka,duduk pula seorang nenek tua ber baju merah menyala sedang asik menikmati hidangannya sambil sesekali menatap kearah Alex dan Sian Li yang baru datang.
Alex melihat nenek itu kultipasinya berada di tingkat alam Brahman akhir,atau sama seperti Sian Li.Dengan tingkatan itu, disini sudah dianggap cukup tinggi,karena sangat jarang orang bisa mencapai tingkat itu.
Tidak berapa lama,nenek itupun selesai makan lalu bangkit membayar harga makanan dan berlalu dengan santai keluar,sedangkan Alex dan Sian Li masih meneruskan makanannya.
Setelah selesai makan dan membayar harga makanan mareka,Alex dan Sian Li bermaksut mau mencari rumah penginapan untuk menginap malam ini.
Desa Powwan memang desa yang cukup besar,ada beberapa penginapan yang tersedia,apalagi desa itu berada di jalur yang sangat sering dilalui oleh para pedagang ataupun para penduduk.
Dengan sebentar saja mareka berdua sudah berada didalam kamar masing masing di sebuah penginapan.
Ke esokan harinya setelah makan dan menyiapkan bekal buat dijalan,mareka meneruskan perjalanan.
Setelah menempuh perjalanan selama satu setengah hari,tibalah mareka dikota Tianglun.
Gerbang kota yang besar terlihat gagah menjulang dari kejauhan,sedang antrian orang yang akan masuk kedalam kota lumayan panjang.
Setelah beberapa saat mengantri,dengan membayar setengah keping emas,atau lima ratus keping perak per orang,mareka dipersilahkan untuk masuk.
Setengah keping emas,yaitu kepingan emas biasa yang ditengahnya diberi bolongan,sehingga beratnya tinggal separo dari keping yang utuh.
Sedangkan untuk setengah keping perak,bentuknya sama besar dengan keping perak biasa,namun di tengahnya juga diberi bolongan.
Jadi nilai untuk satu keping emas sama dengan seribu keping perak,satu keping perak,sama dengan seribu keping perunggu.
Kota Tianglun cukup ramai dan padat,kereta kuda,kereta yang ditarik manusia(Riksau,namanya kalau author tidak salah),serta para pejalan kaki berlalu lalang.
Seperti biasa hal yang pertama mareka lakukan yaitu mencari rumah makan untuk mengisi perut yang sudah lapar.
Tidak lama setelah mareka duduk,ternyata masuk pula nenek baju merah menyala yang kemarin makan di rumah makan desa Powwan,dan duduk didekat meja mareka.
"Lex,dari kota Tianglun ini,masih harus berjalan selama dua hari ke bukit seratus,sedangkan kalau menunggang kuda,tidak sampai satu hari,aku berencana naik kuda agar lebih cepat sampai,tapi sayang, perguruan Mawar emas tidak mengijinkan laki laki masuk ke perguruan mareka,jadi kau bisa menunggu ku dua hari disini"kata Sian Li menawarkan.
"Aku tidak bisa berjanji menunggu,tapi bila nasip baik,kita bisa bertemu lagi,terimakasih atas bantuannya ya"jawab Alex.
Selesai makan,mareka langsung mencari penginapan yang terdekat untuk tempat menginap malam ini.
Malam ini Alex berniat mau ke Dunia dimensi miliknya,tanam tanaman yang sudah dikumpulkannya di gelang dan cincin ruangnya sudah cukup banyak dan harus cepat ditanam.
Maka begitu memasuki kamar tidur dan mengonci pintunya,Alex langsung memasuki Dunia dimensi miliknya.
Saat itu Dunia dimensi masih siang karena perbedaan waktu yang cukup besar,yaitu satu berbanding sepuluh.Atau satu hari diluar sama dengan sepuluh hari di Dunia dimensi.
Alex langsung menanam semua tanaman di kebun belakang rumahnya.
Sudah banyak berbagai tanaman herbal dan tanaman obat obatan yang ia tanam,baik ketika bersama kedua orang gurunya,maupun hasil yang didapat dari perjalanannya.
Ketika hari sudah sore,selesai mandi,dia keluar dari Dunia dimensi miliknya,saat itu di Dunia luar belum lah tengah malam.
Alex merebahkan tubuhnya diatas ranjang untuk tidur.
Pagi harinya,setelah berpisah dengan Sian Li,Alex berjalan kearah alun alun kota sambil melihat suasana kota Tianglun yang ramai.
Ada banyak pedagang yang menawarkan dagangannya,seperti teh dan makanan ringan.
Alex memesan minuman teh yang dijual seorang lelaki tua dibawah sebatang pohon yang tumbuh rindang di pinggir alun alun kota.
Tidak lama seorang pemuda seusia yang sama dengan Alex memesan minuman pada paman tua tadi.
"pagi yang cerah ya,nampaknya mulai memasuki musim kemarau nih" sapanya ramah.
"Hm,sudah cukup lama tidak ada hujan" jawab lelaki tua penjual minuman.
pemuda itu menoleh kearah Alex lalu meng anggukan kepalanya seraya bertanya "saudara sepertinya orang baru di kota ini ya,saya lie cun, kalau boleh tahu saudara siapa ?"...
"Nama saya Alex,saya baru datang dikota ini,saudara Cun asli orang kota Tianglun ini ya ?"...
"Iya benar saudara Alex, saya lahir dan dibesarkan di kota ini ,tapi,,kota yang damai ini mungkin cuma sementara,,tidak lama lagi bila perang terjadi,,,yang jadi korban tentu rakyatnya"...
Alex terkejut,
"hah,,,perang?,,,perang apa?"...
"Begini saudara Alex,menurut desas desus yang aku dengar sih,,perang bisa terjadi antara Kekaisaran Yuan melawan Kekaisaran Song di Utara"...
"Ada masalah apa hingga bisa terjadi seperti itu?"...tanya Alex heran.
"Semua orang tau bahwa putri pertama Kaisar Yuan adalah dara yang cantik jelita,selain cantik,berilmu tinggi lagi, nah pangeran Kim su jatuh cinta padanya dan berniat meminang putri cantik itu,tapi malah di tolak oleh sang putri karena kalah dalam adu laga,jadinya pangeran malu dan sakit hati serta berniat menyerang Kota raja Yuan"...Li cun menjelaskan keadaan sebenarnya.
Mendengar itu,Alex jadi ingin ke Kota raja Yuan untuk melihat suasana.
"Saudara Li cun,Kota raja itu disebelah mana ya?"...tanya Alex.
"Kalau dari kota Tianglun ambil jalan kearah timur memutari hutan Besar,kalau berkuda bisa sampai dalam waktu satu bulan,tetapi kalau berjalan kaki bisa mencapai empat bulan lamanya,tetapi bila memotong dengan memasuki hutan besar,paling cuma satu bulan berjalan kaki,tapi banyak bukit bukit yang dilalui,dan banyak binatang buasnya"...jawab Li cun.
Selesai menghabiskan minumannya,mareka berpisah,Alex menuju ke toko pakaian.
"selamat siang tuan muda,ada yang bisa saya bantu?",tanya pelayan toko itu.
"Saya mau mencari pakaian untuk saya", jawab Alex.
"Mari tuan saya tunjukan"kata pelayan itu lagi sambil menunjukan tempat pakaian peria di letakan.
Alex memilih tiga pasang pakaian untuk nya.
"ini berapa semuanya?"..
"Pakaian ini sepasang tiga keping emas,jadi tiga pasang jumblahnya sembilan keping emas tuan" jawab pelayan toko itu.
Alex mengeluarkan sembilan keping emas lalu menyerahkan pada pelayan toko tadi.
Selesai pakaian itu dibungkus,Alex menyimpan didalam cincin ruangnya,selanjutnya dia kembali kepenginapannya.
******
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 261 Episodes
Comments