Hari menjelang sore,Alex berjalan dalam keremangan hutan,kadang menggunakan ilmu meringankan tubuh,kadang berjalan biasa.
Kini Alex berjalan biasa sambil pandangannya di edarkan kesekeliling mencari kalau kalau ada goa yang bisa tempat istirahat malam ini,
Tidak jauh dari tempatnya berdiri,terlihat bukit batu berjejer.
Alex memeriksa bukit batu itu,mencari goa tempat beristirahat malam ini.
Setelah cukup lama mencari,akhirnya Alex melihat ada lobang diketinggian sekitar tujuh meter.
Langsung saja ia meloncat kearah lobang itu,ternyata itu cuma lobang yang dangkal sekitar enam meter saja dengan lebar dua meter,tapi cukuplah buat tidur malam ini,dan yang penting terbebas dari binatang buas.
Selesai menghabiskan sisa sarapannya tadi siang sepotong singkong dan sekerat daging rusa bekal yang di siapkan bibi Li,ia membaringkan tubuhnya di lantai gua yang lumayan datar serta luas.
.......
Alex duduk menghadap mulut goa,karena pohon pohon tak ada yang tumbuh disekitar tebing,maka langit malam terlihat jelas dari dalam goa.
Tiba tiba tampak sebuah bintang meluncur mendekati kearah mulut goa tempat Alex istirahat.
Setelah dekat,bintang berwarna putih itu ternyata seorang pemuda tampan yang berjalan kearah Alex sambil tersenyum ramah.
"selamat malam,aku mahluk suci utusan Kehendak suci,akan memberikan sedikit kekuatan ku agar gen mahluk suci di tubuh mu bangkit".katanya.
Entah karena apa,seakan Alex jadi bodoh tanpa bisa berpikir apa apa selain menuruti kata kata pemuda bercahaya itu.
Alex seperti dihipnotes,duduk diam sementara pemuda itu duduk pula dihadapannya sambil mengulurkan tangannya.
Kedua telapak tangan pemuda bercahaya itu menempel didada Alex,selanjutnya sekumpulan arus yang sangat besar mengalir memasuki tubuhnya.
Karena sangkin besarnya energi yang masuk,tubuh Alex merasa sangat sakit sekali hingga tubuhnya bergetar hebat.
Beberapa saat kemudian pemuda itu mengakhiri aksinya,namun Alex sudah tidak bisa berkonsentrasi lagi karena tiba tiba energi didalam tubuhnya bergolak hebat seakan mencoba menembus meridiannya.
Tubuh Alex bergetar hebat menahan siksaan hebat,seakan semua otot dan uratnya mau meledak,hingga beberapa saat,
"bum!".
"bum!".
"bum!".
Entah beberapa ledakan terjadi yang teredam didalam tubuhnya,Alex sudah tidak tahu lagi karena tubuhnya tumbang dilantai goa.
Demikian dahsyat energi yang masuk dan keluar dari dalam tubuhnya bertabrakan hingga dia pingsan.
Pada pagi harinya Alex bangun agak kesiangan tepat ketika cahaya matahari membasuh mukanya.
Tubuhnya masih terasa linu,Alex bangkit sambil menggerutu,"huh mimpi yang aneh,dan kenapa juga dengan tubuh ku".
Ia merasa tiba tiba tenaganya makin bertambah dan tubuhnya menjadi makin ringan.
Ia mencoba meloncat kebawah,ternyata loncatannya kian jauh.
Tiba dibawah tebing,Alex mencoba memindai tubuhnya sendiri,ternyata tingkatan kultipasinya meloncat jauh menjadi tingkat sembilan akhir.
Akhirnya Alek meredam tingkat kultipasinya hingga cuma tampak di tingkat Alam Taruna tingkat sembilan saja.
Alex berniat mencari sungai untuk mandi dan cuci muka,untung tidak jauh dari situ ada sungai kecil yang berair jernih.
Langsung saja Alex melepas pakaiannya dan mennceburkan diri kesungai yang terdapat banyak batu batu besar dan kecil itu.
Setelah mengisi labu tempat airnya,Alex kembali meneruskan langkahnya kearah timur,entah kemana kakinya membawa.
Setelah empat hari perjalanan,tibalah kini dia di sisi timur hutan sarang elang,dia menemukan sebuah jalan yang cukup lebar.
Dengan menyusuri jala itu,Alex berjalan kearah timur.
Menjelang tengah hari,Alex menghentikan langkahnya,dia mendengar di depan ada suara pertempuran.
Seratus langkah didepan setelah melewati belokan,Alex melihat tiga buah kereta kuda yang di kawal sebanyak sepuluh orang pendekar dikeroyok lima belas orang yang memakai jubah hijau dengan hiasan tengkorak hitam yang di sulam di dada kirinya.
Tiga orang dipihak pengawal sudah tumbang terkena sabetan golok perampok sedangkan tujuh orang lainnya tampak juga tidak banyak yang bisa mareka perbuat karena kultipasi mareka cuma Alam ksatria tingkat tiga menengah cuma satu yang nampak lebih tinggi dari yang lain yaitu Alam ksatria tingkat delapan.
Sedangkan dipihak perampok semua ditingkat Alam ksatria tingkat delapan dan satu yang berada di tingkat Alam Raja tingkat dua.
"ha ha ha,sudah kukatakan serahkan barang dan harta kalian bila masih sayang nyawa,tapi kau berlagak sudah hebat,sekarang rasakan akibatnya".kata seorang perampok yang terlihat paling tinggi ilmunya.
"aku tidak akan menyerahkan tanggung jawabku,selama nyawaku masih ada".kata seorang dari rombongan pengawal yang ilmu paling tinggi dari teman temannya.
"baiklah kalau begitu,jangan menyesal bila nyawamu lepas dari badan mu"kata perampok tadi sambil kembali bersiap menyerang pimpinan rombongan.
perampok itu menerjang dengan ganas sambil menebaskan goloknya kearah pimpinan pengawal.
Pimpinan pengawal berkelit kearah kanan sambil menusukan pedangnya.
Perampok itu meloncat mundur kebelakang sambil menyumpah serapah"sekarang terimalah jurus golok membelah gunung!"..
Serangan perampok itu kian cepat dari depan,kiri dan kanan.
Karena serangan cepat itu tiba tiba,hingga pimpinan pengawal tidak sempat untuk mengelak,terpaksa membenturkan pedangnya ke golok perampok.
"duar!!".
Sebuah ledakan terjadi akibat benturan dua senjata tadi,si perampok mundur dua langkah sementara pimpinan pengawal terlempar hingga lima meter dengan posisi jatuh bokongnya yang duluan.
Secepat kilat perampok tadi meloncat mengejar pimpinan pengawal yang jatuh tadi.
"ha ha ha,sekarang tamat sudah riwayat mu".perampok itu mengayunkan goloknya keleher kepala pengawal tadi.
Kepala pengawal yang sudah tidak bisa berbuat apa apa cuma bisa memejamkan matanya menanti akhir hidupnya yang tragis di tangan perampok Tengkorak hitam yang sudah terkenal ganas dan sadis.
Tinggal beberapa jengkal lagi dari leher kepala pengawal itu, tiba tiba,
"treng!!"..
Sebuah batu sebesar biji jagung menghantam golok ditangan perampok itu hingga terlempar jatuh kesamping.
Perampok itu menatap Alex dengan tatapan marah "hey ban**t,mengapa ikut campur,kamu belum tahu siapa kami,hingga berani mencampuri urusan Tengkorak Hitam"...
Alex melangkah santai sambil tersenyum.
"aku tidak perduli kalian siapa,karena aku paling tidak senang melihat tindakan sewenang wenang dan jahat,cepat kalian pergi dari sini bila masih mau jadi manusia".
"ha ha ha,engkau cuma kecoa kecil yang mencoba melawan serigala,mimpii".kata perampok itu murka.Ia memandang rendah karena dimatanya tingkat kultipasi Alex cuma Alam taruna tingkat sembilan saja.
"hey kalian cepat bunuh kecoa kecil itu"perintahnya pada teman temannya.
Selanjutnya sembilan orang perampok itu pun bergerak mengeroyok Alex.
Namun tanpa diduga duga,dengan gerakan secepat kilat Alex bergerak tiba tiba saja ditangannya sudah tergenggam sebilah pedang dari cahaya,saat dia berhenti,lima kepala jatuh ketanah.
Melihat itu perampok yan tadi bertambah marah.
"heii kalian cepat serang dia"teriaknya,tapi keempat teman temanya masih ragu ragu untuk maju.
"apa yang kalian takutkan,dia sendirian sedangkan kita berlima,Aya kita keroyok"
Mendengar teriakan itu para perampok yang tadi ragu ragu,kembali bersemangat lagi langsung maju menyerang dengan golok terhunus.
Walau secepat apapun gerakan mareka,tapi di mata Alex terlihat sangat lambat.
"Trang!!" suara benturan senjata bergema,empat golok telah putus bersama dengan putusnya empat kepala.
Melihat sembilan teemannya mati,perampok yang berilmu paling tinggi tiba tiba meloncat keatas kudanya dan berlari kedalam hutan.
Alex memaang tidak bermaksud mengejar mareka.
"terimakasih tuan muda atas bantuan tuan muda,kalau boleh tahu tuan muda siapa dan mau kemana"tanya pimpinan pengawal itu.
"nama saya Alex,saya seorang pengembara"jawab Alex.
"kami adalah pengawa tuan Kwan Tiong seorang pedagang kaya raya dari kota Sinjuan,sedangkan nama saya Pao Lin,pimpinan pengawal ekspedisi ini bermaksud menuju ke kota Tianglun,kalau tidak keberatan silahkan tuan Alex ikut bersama kami"kata Pao Lin pimpinan pengawal itu.
"baiklah,kebetulan saya juga tidak ada tujuan yang pasti"jawab Alex.
Karena kuda milik perampok tadi ada yang tertinggal,maka Alex menggunakan kuda itu untuk meneruskan perjalanan.
"kalau tidak ada rintangan, nanti sore kita bisa bermalam di desa Supow didepan"kata Pao lin.
Mareka langsung melanjutkan perjalanan setelah selesai menguburkan ketiga orang teman mareka.
******
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 261 Episodes
Comments
Mas Bos
namanya Alex kok ga di ganti
2024-11-24
0