Siang itu Alex bermaksut mencari tempat makan,tapi kali ini dia mencoba rumah makan yang elit serta terkenal di kota ini.
Restoran ini bernama restoran Selera,salah satu restoran yang terkenal di kota Tianglun,tiap hari banyak yang mampir kesini,dari pejabat kota hingga para orang kaya.
Seperti siang ini juga lumayan padat orang yang makan,karena konon rumah makan ini adalah salah satu yang Ter enak di Tianglun.
Karena dibawah sudah penuh,Alex naik ketingkat dua yang di gunakan sebagai pelayanan elit.Sebenarnya di restoran ini tidak menentukan siapa yang elit dan siapa yang tidak,yang penting bagi siapa yang meminta pelayanan elit harus menerima dengan harga yang cukup mahal walaupun itu memang sesuai dengan pelayanannya.
Kebetulan ruangan elit ini tidak terlalu penuh,cuma ada beberapa meja yang di isi.
Alex memilih sebuah meja yang menghadap kearah orang banya yang berlalu lalang,dan langsung memilih menu utama rumah makan itu.
Sebelum hidangan tiba,Alex disuguhi teh harum dari puncak gunung Heksan sebagai layanan khususnya.
Teh ini harum dan menyegarkan serta menambah stamina bila di konsomsi,tidak heran bila harganyapun sangat mahal.
Beberapa saat,hidanganpun disajikan,dengan tenang Alex menyantap makanannya.
Tidak berapa lama,seorang pemuda masuk bersama empat orang pengawalnya yang terlihat sangar,langsung mendekati meja yang di tempati Alex.
"Minggir dari meja ini!,meja ini mau ku tempati!" katanya sambil menyisihkan makanan Alex hingga jatuh kelantai.
Alex yang belum selesai makan menjadi jengkel dengan sikap arogan pemuda itu.
""PLAK!!!".
Tiba tiba telapak tangan Alex secepat kilat melayang kemuka pemuda itu.
Pemuda itu terhuyung mundur beberapa langkah,pipinya sudah biru tembem kena telapak tangan Alex,sementara dia biji giginya mencelat terlempar keluarulutnya.
"Ban***t,kau bosan hidup ya, berani menamparku,kau tahu aku siapa?"...tanya pemuda itu.
"Aku tuan muda Ma,namaku Ma si Kun,putra dari saudagar Ma Kiong yang kaya raya, cepat berlutut dan minta ampun agar aku tidak mempersulit kematian mu dengan menyiksa,dan langsung membunuh mu saja".kata pemuda itu dengan sombong.
Memang kesombongan yang tidaklah mengada ada,karena keempat pengawalnya saja sudah pada tingkat Alam raja tingkat akhir.
"Cuma putra seorang saudagar saja,kau sombong luar biasa,aku yang putra Dewa Yama aja tidak sombong" jawab Alex mulai tersulut emosinya.
Hei kalian berempat !!!, cepat potong kedua tangan dan kakinya,jangan langsung di bunuh,tapi iris iris dulu sekujur tubuhnya,biar dia tahu resiko melawan keluarga Ma".perintahnya pada keempat pengawalnya.
Keempat pengawal tuan muda Ma si Kun maju mengepung Alex,bermaksut menyeret pemuda itu.
Tapi sebelum itu terjadi,
"Trasss!!!!".
"Pluk!".
"Pluk!".
"Pluk!".
"Pluk!"...
Cuma Ter lihat sekelebatan cahaya putih yang ber gerak,setelah itu empat kepala jatuh kelantai..
Semua yang melihat menjadi bingung,cuma sekali gerakan Alex sudah membunuh empat orang pengawal Tuan muda Ma yang selama ini terkenal arogan dan tidak segan segan membunuh itu.
Ada juga sebagian yang menyayangkan tindakan Alex yang mareka anggap menggali kubur kematiannya sendiri itu,karena mareka tahu siapa itu Saudagar Ma Kiong yang sombong dan arogan itu,isterinya aja ada sembilan,cantik cantik dan muda muda.Cuma ibunya Tuan muda Ma si Kun yang gak tuaan,namun masih terlihat bersih dan cantik itu.
Pada waktu itu,status seseorang bukan cuma dilihat dari hartanya,tapi juga isterinya.Bahkan seorang Kaisar sendiri ada yang mempunyai isteri lebih dari seratus.
"Ka,,ka,kau akan menyesalinya karena sudah berurusan dengan tuan muda keluarga Ma,tunggulah",Ma si Kun bermaksut mau keluar dari rumah makan itu.
"Tunggu!!!,ijin siapa kau boleh keluar,ganti makanan ku yang sudah kau balik tadi dan bayarkan,baru boleh keluar"suara Alex nyaring terdengar.
Ma si Kun merasa terhina karena seumur hidup dia tidak pernah diperintah siapapun.
"CUIH!!"... Ma si Kun meludah kelantai,amarahnya mencapai ubun ubun,tapi tidak berani melawan sendirian.
"Kau berani sekali meludah didepan ku"kata Alex sambil melotot, lalu tiba tiba,
"CRAAS!!!" cuma dengan satu gerakan,tangan kanan Ma si Kun pun putus, "pergilah sekarang,jangan sampai pikiran ku berubah".
Sambil menjerit jerit,Ma si Kun keluar rumah makan itu,dan langsung pulang.
Rumah juragan Ma sangat luas dan dijaga berratus ratus centeng yang berilmu lumayan tinggi serta ada dua yang sudah di tingkat Dewa Bumi tingkat dua.
Memang secara umum Dewa Bumi tingkat dua itu sudah susah mencari lawan yang sepadan.
Keluarga Ma bukanlah sebuah Klan karena mareka pendatang dari Kekaisaran Song yang merantau hingga ke Kota Tianglun ini,tapi karena kesuksesan dan kekayaan mareka,maka keluarga Ma jadi sangat disegani orang,kalau saja mareka mau,untuk membasmi sebuah Klan,paling cuma memerlukan waktu satu malam saja.
Alex memesan kembali makanannya,walau harus bayar dua kali,Alex tidak perduli.
Selesai makan dan membayar makanannya,Alex keluar dari rumah makan itu bermaksut meneruskan perjalanannya,tapi baru saja keluar dari pintu rumah makan,seorang lelaki setengah tua dengan perut gendut datang bersama lima puluhan centengnya.
"Hey! siapa yang telah memotong tangan anakku,katakan,kalau kalian tidak mau mengatakannya,maka rumah makan ini akan kuratakan dengan tanah" ancam nya.
Aku yang melakukanya"jawab Alex sambil melangkah mendekati Saudagar Ma, "kau tidak bisa mendidik adat pada anak mu,maka aku yang akan mendidik adat padanya dengan cara ku sendiri"..
"Kurang ajar,katakan siapa nama mu,agar aku bisa mengukurnya diatas batu nisan mu nanti".
"Nama ku Alex,silahkan kau ukur bila memang kau mampu".
"Bangsat!!,ayo kalian semua,serang dia".kata Saudagar Ma dengan amarah yang meluap luap.
Serentak lima puluh orang itu maju menyerang Alex dengan pedang terhunus.
Alex bergerak cepat,sekali bergerak,lima orang tumbang kehilangan nyawanya,kini cuma dalam beberapa gerakan,lima puluh orang itu tinggal dua puluh orang saja.
"Kalian mundur,biar kami berdua yang menghadapinya"dua orang yang nampak berilmu cukup tinggi maju menyerang.
Yang seorang tangannya berubah berwarna merah menyala,sedangkan yang satunya lagi berwarna hitam kebiru biruan.
"Cakar naga api!".
"Tinju besi!".
Mareka berdua menyerang seperti gulungan ombak yang silih berganti dari kiri dan kanan,hingga sulit untuk bisa lolos.
Tapi yang mareka serang bukanlah orang sembarangan,murid Dewa bayangan dan Dewi obat bukanlah nama kosong belaka.
Dengan sekali berkelebat meloncat keatas,Alex menebaskan pedang cahayanya hingga kedua tubuh musuhnya putus sebatas perut Tampa bisa ber buat apa apa.
Melihat pengawalnya yang berilmu cukup tinggi itu tewas,Saudagar Ma meloncat keatas kudanya dan memacu dengan kecepatan tinggi untuk pulang kerumahnya.
Rumah saudagar Ma memang sangat besar dan berhalaman luas dengan tembok yang tinggi, mirip istana saja layaknya.
Penjaga gerbangnya buru buru membuka pintu melihat Saudagar Ma datang.
"Guru Wu!, guru Wu!",teriak saudagar Ma dari atas kudanya.
Seorang lelaki tua keluar dari dalam rumah,dia adalah Wu fai hu,guru dari dua orang yang tadi di bunuh Alex di rumah makan.
"Ada apa tuan Mana yang lainnya,Cun dan Kai mana?"tanya guru Wu.
"Tiga puluh orang,orang kita bersama dengan Fat cun dan Fat KAI tewas oleh pemuda yang sudah memotong tangan anakku". jawab saudagar Ma sambil turun dari kudanya. seorang lelaki segera menuntun kudanya ke kandangnya.
"Kurang ajar, akan kupatahkan kaki tangannya,baru kemudian kepalanya ku pecahkan"guru Wu mengepalkan tangannya kuat kuat,mukanya merah.
Ketika akan berjalan kearah gerbang,tiba tiba,
"BRANG!!!"
Pintu gerbang hancur,seorang pemuda barjalan memasuki halaman rumah saudagar Ma.
"Kalian tidak usah mencari ku,aku yang mendatangi kalian,aku akan mengakhiri kelakuan saudagar Ma yang sangat arogan,kau sudah tidak perduli pada norma norma yang ada,isteri mu adalah isteri orang yang kau rampas,harta mu sebagian dari hasil monopoli perdagangan". kata Alex sambil berjalan santai,seolah tidak ada beban apa apa,padahal di depannya berdiri dedengkot tokoh tua yang lumayan tangguh.
"Kau kira dengan segala omongan mu bisa membalikan keadaan,huh!,mimpi,hayalan seekor siput yang coba mengalahkan singa".kata guru Wu sambil tertawa sinis.
"Tapi tidak mustahil justru sang siputlah yang keluar jadi pemenang,dan sang sing jadi pucundangnya" jawab Alex tenang.
"Baiklah,kita buktikan saja siapa yang berhak jadi pemenang,dan siapa yang jadi pecundang"guru Wu langsung memulai serangan jarak jauhnya,sekumpulan angin berwarna merah membara dengan panas yang luar biasa melesat menghantam Alex.
"BUM!!!"
Sebuah ledakan cukup besar terdengar hingga kejauhan,menyebabkan tanah jadi berlobang besar,debu menyebar menutupi pandangan.
"Ha ha ha,itu ganjaran bagi orang yang terlalu percaya diri,ha ha ha, tamat riwayat mu sekarang"tawa sombong guru Wu.
Semua orang yang melihat,bisa memastikan kalau tubuh Alex hancur sudah.
Namun saat debu mulai memudar,dan pandangan mulai normal,
"Hah,,,ba,bagai mana mungkin?"mulut Guru Wu ternganga melihat Alex yang masih tegar berdiri,jangankan hangus,pakaiannya pun tidak sobek.
"Sekang siapa yang terlalu percaya diri?",tanya Alex berbalik.
"Ku akui kau cukup kuat,tapi jangan bangga dulu,aku belum kalah,terimalah ini, "pukulan amarah sang naga"...sekumpulan angin berhawa sangat panas dengan tenaga dua kali lebih besar dari tadi di luncurkan oleh guru Wu.
Kali ini Alex tidak ingin berlama lama lagi,ia langsung menerapkan jurus kelima dari jurus sembilan langkah Dewa,seluruh tubuhnya berwarna merah kehijauan,dengan kedua telapak tangannya,disambutnya serangan dari guru Wu.
Pertemuan dari dua jurus yang berjenis sama itu bertemu menghasilkan sebuah ledakan besar yang menggoncang tanah disekitarnya,sebuah lobang sebesar empat meter tercipta.
Tubuh Alex mundur tiga langkah,disudut bibirnya mengalir seteguk darah,sedangkan tubuh guru Wu terlempar hingga dua puluh meter kebelakang dengan dada yang bolong hangus,nyawanya melayang menemui raja neraka.
Tidak berhenti sampai disitu,tubuh Alex langsung berkelebat cepat seperti bayangan,tahu tahu tubuh saudagar Ma ambruk Tampa kepala,begitu pula dengan tuan muda Ma menerima nasip yang sama.
Hari itu geger seluruh kota Tianglun,saudagar Ma yang paling berkuasa tumpas habis oleh seorang pemuda.
Mareka menghubung hubungkan kejadian itu dengan berita musnahnya kelompok perampok Tengkorak hitam yang juga oleh seorang pemuda.
diantara masyarakat ada yang menyesalkan atas kematian keluarga saudagar Ma,namun tidak sedikit yang menyukuri nya.
Bagi orang yang menerima manpaat dan kebaikan saudagar Ma,meski mareka tahu kelicikannya,mareka tetap menganggapnya dewa,tetapi bagi orang yang menerima dampak negatif dari saudagar Ma,mareka bergembira dengan kematiannya.Sampai kapanpun uang dan kekayaan akan dipuja oleh manusia berhati sesat,sedangkan orang yang miskin dan tidak punya akan menjadi kasta yang paling tertindas dan terhina.
Besok pagi,Alex berencana meneruskan perjalanannya kekaisaran Yuan,tapi tidak melewati jalan umum,tapi melewati hutan agar bisa cepat sampai tapi tidak menarik perhatian orang banyak.
Sampai di penginapan,Alex langsung mandi dan beristirahat sejenak.
*******
Mohon dukungan dari pembaca yang budiman.kritik dan saran yang membangun,sangat diharapkan.
Author bukanlah orang yang pandai merangkai kata kata,jadi mohon maap atas segala kekurangannya,maklum masih tahap belajar.
.......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 261 Episodes
Comments
Rikarico
knpa harta saudagar tidak dibagi2 kan KPD warga kismin
2024-10-15
0
Putra_Andalas
sayang sekali Harta si Saudagar tdk di Sikat dulu... Mubazir dah..
2024-10-03
0
Citra Dewii
really good 👍
2022-09-15
1