11.Loker

...BAB.11...

Selama di perjalanan, Mereka tidak banyak bicara. Hanya sibuk dengan pikirannya masing masing. Hingga sampai tujuan pun mereka hanya bertanya dan menjawab sesekali saja.

Beberapa menit perjalanan dengan keheningan, akhirnya sampai juga di tempat tujuan. Naira pun segera turun dari motor milik Adam.

"Dam, makasih ya udah dianterin," kata Naira.

"Iya, sama-sama," balas Adam.

"Oya ... loker yang waktu itu ... masih ada gak?" tanya Naira memberanikan diri.

"Kayaknya sih masih deh, nanti saya tanya ke a Niko dulu, takutnya dia udah nemu orang. Emangnya kenapa?" tanya Adam.

"Ya ... kalo masih ada loker, temen saya ada yang pengen kerja juga," balas Naira.

"Temen? deket?" tanya Adam.

"Iya deket, dia itu kan temen sekolah tapi udah kaya sodara. Kebetulan dia ada di sini, terus lagi cari kerjaan. Kasihan, makanya saya pengen bantuin," terang Naira.

"Oh gitu, bagus sih niatnya, kalo gitu saya minta nomor mu boleh?" pinta Adam.

"A-apa? no-nomer?" ungkapnya tidak percaya, bahwa incaran hatinya yang meminta nomer telpon terlebih dahulu.

"Iya ... ya buat ngabarin nanti, kalo ada info," balas Adam.

"Oh iya bener, sini HP-nya," pinta Naira, agar dapat menulis di ponsel Adam.

"Nih." Adam pun menyerahkan ponselnya. Setelah menuliskan nomor teleponnya, Naira pun mengembalikan ponselnya kepada sang pemilik, dan ingin segera pergi. Namun, belum sempat beranjak, Adam memanggilnya.

"Nay!" panggilnya saat Naira ingin berbalik untuk meninggalkan tempat.

"Iya?" tanya Naira.

"Helm," jawab Adam.

"Apa?" tanya Naira yang masih belum menyadari. Adam pun memberikan isyarat dengan menunjukkan jarinya pada arah kepalanya.

"Oh iya, hehe ..." balas Naira yang menahan malu. Naira pun segera melepas helmnya, dan menyerahkannya pada Adam. Merasa sangat malu, Naira pun segera berlari sangat kencang meninggalkan tempat.

Sesampainya di dalam restoran, Naira pun segera bekerja seperti biasanya. Bergelut dengan berbagai menu, dan pelanggan. Hal semacam itu 'tak membuatnya merasa lelah. Justru, ia merasa senang dapat berinteraksi dengan berbagai macam jenis karakter manusia.Yang pastinya juga menguji kesabaran. Ada yang baik, ramah dan sopan. Ada juga tipe manusia yang arogan dan tidak mau bersabar. Namun, apapun karakternya. Ia akan tetap bersikap sama, dalam hal pelayanan. Tidak sedikitpun ia beda-bedakan.

...****************...

Tidak terasa, siang telah berganti malam. Jam kerja pun telah selesai. Setibanya di dalam mess, ia segera membersihkan diri agar lebih segar. Selanjutnya, ia pun memesan makan malam lewat aplikasi delivery order. beberapa menit menunggu sambil merebahkan badannya, tiba-tiba masuk sebuah pesan dari kurir makanan, bahwa ia telah sampai.

Setelah membaca isi pesan tersebut, Naira pun segera bergegas menemui abang kurir yang telah menunggu di depan restoran. Setibanya di depan restoran, ia segera menghampirinya.

"Pak Ahmad ya?" tanyanya untuk memastikan.

" Iya Neng, ini pesanannya," balas pak kurir tersebut.

"Oh iya, makasih Pak. Ini uangnya." Naira pun menyerahkan beberapa lembar uang untuk membayar makanan yang ia pesan.

"Iya sama-sama Neng, jangan lupa bintang limanya ya," pinta pak kurir tersebut dengan ramah.

"Iya Pak, siap. Ya udah saya duluan ya," pamitnya pada pak kurir. Dengan balasan senyuman, mereka pun sama-sama meninggalkan lokasi, begitu transaksi antara mereka berdua selesai. Pak kurir pergi menggunakan motornya, sedangkan Naira berjalan ke arah kamar tidurnya.

Sesampainya di tempat tinggalnya, ia pun segera membuka bungkus makanan yang baru saja ia pesan. Mulai menyuap satu demi satu suapan, sembari meniup-niupkannya, karena masih sedikit panas.

"Hem enak juga nasi gorengnya, perpaduan rasa manis dari kecap, dan rasa gurih asin khas bumbunya begitu menyatu dengan sempurna. Di tambah juga, acar mentimun dan wortelnya, pas banget di lidah. Gak salah beli ini," narasinya sambil sesekali menyuapkan makanan ke dalam mulutnya, beserta tambahan kerupuk juga.

Porsian yang pas, dengan rasa yang begitu lezat. Namun, dengan harga yang relatif terjangkau, membuat perut kenyang, serta dompet pun senang. Setelah semuanya habis 'tak tersisa, dan perut pun kini telah terasa kenyang. Sekarang, saatnya untuk beristirahat. Menenangkan badan dan hatinya, setelah seharian bekerja.

Baru saja memejamkan mata, Ponselnya berbunyi, tanda pesan masuk. Naira pun segera membuka pesan tersebut.

"Nay," tulisnya.

"Iya,siapa? tanya Naira.

"Adam," balasnya.

"Oh, iya kenapa Dam?" tanya Naira penasaran.

"Mau ngasih info, kalo loker yang kamu tanyain tadi siang itu masih ada, besok temen kamu suruh ke sini aja, bawa CV juga," tulis Adam.

"Serius?" tanya Naira tidak percaya.

"Ya serius lah, kabarin aja temennya buat dateng besok jam delapan," balas Adam.

"Oh iya, makasih ya Dam informasinya," balas Naira.

"Iya, sama-sama," balas Adam.

Naira pun tidak membalasnya lagi. Terlalu antusias dengan informasi tersebut, Naira pun segera menghubungi sahabatnya itu. Namun sayangnya, sambungan teleponnya tidak mendapat jawaban. Ia pun akhirnya mengirim pesan kepada Rani.

"Ran, besok dateng ke restoran ya, di tempat gue ada loker nih. Oya, jangan lupa bawa CV-nya," dikirimnya pesan tersebut kepada Rani

Setelah mengirimkan pesan, ia pun menyadari, bahwa hari kian larut, ia pun kemudian menutup ponselnya dan segera pergi ke alam mimpi.

...****************...

Pagi hari yang sejuk, membuatnya tenang menikmati oksigen pagi dari balik jendela kamar yang ia buka. Pagi hari ini, ia masih dengan jadwal masuk shift 2 setelah jam makan siang. Itu artinya, ia masih dapat bersantai menikmati waktu luangnya. Namun,

tiba-tiba ponselnya berdering terus-menerus, menandakan ada panggilan masuk. Segera ia tekan tombol hijau dan meletakkannya di dekat telinga.

"Halo Ran," begitulah sapanya setelah panggilan tersebut telah terhubung.

"Halo Nay, WA kamu semalem beneran gak sih?" tanyanya dari sebrang sambungan.

"Iya bener lah, udah ada CV-nya belum? kalo udah, cus ke sini aja," jelas Naira.

"Ya udah rapih sih, ok deh tunggu aku di depan restoran ya, temenin," pinta Rani.

"Iya tenang aja, gue temenin," kata Naira.

"Ok, sekarang juga mau cus siap-siap, biar cepet OTW-nya," terang Rani.

"Iya deh, kabarin aja kalo udah nyampe," balas Naira.

"Iya, sekitar dua jam lagi lah kira-kira sampe," balas Rani.

"Ok sip," balas Naira.

"Udah dulu ya, mau siap-siap dulu.Bye Naira cantik." Terputuslah sambungan telepon tersebut. Setelah perbincangan mereka selesai, Naira pun memutuskan pergi mencari sarapan. Sembari menunggu Rani datang, ia pun memutuskan untuk keluar mencari makan.

Menyusuri sepanjang jalan, menuju kedai nasi uduk favoritnya. Namun, sesampainya di kedai, ia harus menelan kekecewaan, karena semua menu di kedai telah habis 'tak tersisa. Dengan hati yang kecewa, ia pun pergi meninggalkan kedai, untuk mencari alternatif menu lain.

...Bersambung..........

Episodes
1 1.Mendapatkan Pekerjaan Baru
2 2.Hari Pertama Kerja
3 3.Mencari Menu Sarapan
4 4.Pertemuan Pertama
5 5.Pria Asing
6 6.Mengantar Pulang Dengan Ojek Online
7 7.Sebelum Menghadiri Meet And Great
8 8.Meet And Great
9 9.After Meet And Great
10 10.Bertemu Rani
11 11.Loker
12 12.Menemani Sahabat Melamar Pekerjaan
13 13.Mencari Tempat Tinggal
14 14.Hari Kerja Rani
15 15.Menginap Ke Tempat Rani
16 16.Menginap Part 2
17 17.Menginap Part 3
18 18.Di Bayarin
19 19.Terjadi Lagi
20 20.Bertukar Tempat Tinggal Part 1
21 21.Bertukar Tempat Tinggal Part 2
22 22.Bertukar Tempat Tinggal Part 3
23 23.Hari Pertama Setelah Bertukar Tempat Tinggal
24 24. berisik!
25 25.Kenapa Berisik?
26 26.Penguntit
27 27.Penguntit Part 2
28 28.Sebelum Libur
29 29.Hari Libur
30 30.Temannya Mantan
31 31. Alasan kenapa Sampai Berada Di Sini
32 32. Menghabiskan Sisa Hari Libur
33 33.Ternyata Dia
34 34. Hari Yang Menyakitkan
35 35.Harus Move On
36 36.Selingkuh
37 37.Klarifikasi
38 38.CCTV Berjalan
39 39.Salah Paham
40 40.Keseruan Anak Kecil
41 41.Menghabiskan Sisa Waktu Bersama Sandi
42 42.Di Jemput Sandi
43 43.Siapa Orang Itu?
44 44.Menyatakan Perasaan Part 1
45 45.Menyatakan Perasaan Part 2
46 46. Semakin Ruwet
47 47.Saatnya Mengiklaskan Part 1
48 48.Saatnya Mengikhlaskan Part 2
49 49.Saatnya Mengikhlaskan Part 3
50 50. Memulai Sebuah Hubungan Baru
51 51.Pilihan Yang Tepat
52 52.Double Date
53 53 Memberi Pengertian Kepada Surya
54 54.Kartu AS
55 55. Panggilan "Dede"
56 56 Bertemu Keluarga Sandi
57 57.Menguji Kesabaran
58 58.Tidak Sederajat Dengan Sandi
59 59.Mundur Atau Bertahan
60 60.Tanpa Kabar
61 61.Menghabiskan Waktu Bersama
62 62. Orang Suruhan
63 63.Di Jebak
64 64.Meminta Bantuan Surya
65 65.Penjelasan
66 66.Dinner
67 67.Teror Pertama
68 68.Teror Ke Dua
69 69.Mencari Tahu Siapa Pelakunya
70 70.Siapa Pria Berhoodie Itu?
71 71.Mengawasi Pria Berhoodie
72 72.Terkuak Siapa Pelakunya
73 73.Pasrah Dengan Keadaan
74 74.Masih Aman
75 75.Berita Hoax
76 76.Akun Yang Terbajak
77 77.Mengembalikan Akun
78 78.Memutuskan Untuk Resign
79 79.Hari Terakhir
80 80.Perpisahan
81 81.Tanpa Kabar
82 82.Putus
83 83.Kembali Ke Kota Asal
84 84. Bersiap Untuk Pulang
Episodes

Updated 84 Episodes

1
1.Mendapatkan Pekerjaan Baru
2
2.Hari Pertama Kerja
3
3.Mencari Menu Sarapan
4
4.Pertemuan Pertama
5
5.Pria Asing
6
6.Mengantar Pulang Dengan Ojek Online
7
7.Sebelum Menghadiri Meet And Great
8
8.Meet And Great
9
9.After Meet And Great
10
10.Bertemu Rani
11
11.Loker
12
12.Menemani Sahabat Melamar Pekerjaan
13
13.Mencari Tempat Tinggal
14
14.Hari Kerja Rani
15
15.Menginap Ke Tempat Rani
16
16.Menginap Part 2
17
17.Menginap Part 3
18
18.Di Bayarin
19
19.Terjadi Lagi
20
20.Bertukar Tempat Tinggal Part 1
21
21.Bertukar Tempat Tinggal Part 2
22
22.Bertukar Tempat Tinggal Part 3
23
23.Hari Pertama Setelah Bertukar Tempat Tinggal
24
24. berisik!
25
25.Kenapa Berisik?
26
26.Penguntit
27
27.Penguntit Part 2
28
28.Sebelum Libur
29
29.Hari Libur
30
30.Temannya Mantan
31
31. Alasan kenapa Sampai Berada Di Sini
32
32. Menghabiskan Sisa Hari Libur
33
33.Ternyata Dia
34
34. Hari Yang Menyakitkan
35
35.Harus Move On
36
36.Selingkuh
37
37.Klarifikasi
38
38.CCTV Berjalan
39
39.Salah Paham
40
40.Keseruan Anak Kecil
41
41.Menghabiskan Sisa Waktu Bersama Sandi
42
42.Di Jemput Sandi
43
43.Siapa Orang Itu?
44
44.Menyatakan Perasaan Part 1
45
45.Menyatakan Perasaan Part 2
46
46. Semakin Ruwet
47
47.Saatnya Mengiklaskan Part 1
48
48.Saatnya Mengikhlaskan Part 2
49
49.Saatnya Mengikhlaskan Part 3
50
50. Memulai Sebuah Hubungan Baru
51
51.Pilihan Yang Tepat
52
52.Double Date
53
53 Memberi Pengertian Kepada Surya
54
54.Kartu AS
55
55. Panggilan "Dede"
56
56 Bertemu Keluarga Sandi
57
57.Menguji Kesabaran
58
58.Tidak Sederajat Dengan Sandi
59
59.Mundur Atau Bertahan
60
60.Tanpa Kabar
61
61.Menghabiskan Waktu Bersama
62
62. Orang Suruhan
63
63.Di Jebak
64
64.Meminta Bantuan Surya
65
65.Penjelasan
66
66.Dinner
67
67.Teror Pertama
68
68.Teror Ke Dua
69
69.Mencari Tahu Siapa Pelakunya
70
70.Siapa Pria Berhoodie Itu?
71
71.Mengawasi Pria Berhoodie
72
72.Terkuak Siapa Pelakunya
73
73.Pasrah Dengan Keadaan
74
74.Masih Aman
75
75.Berita Hoax
76
76.Akun Yang Terbajak
77
77.Mengembalikan Akun
78
78.Memutuskan Untuk Resign
79
79.Hari Terakhir
80
80.Perpisahan
81
81.Tanpa Kabar
82
82.Putus
83
83.Kembali Ke Kota Asal
84
84. Bersiap Untuk Pulang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!