...BAB.2...
Jam makan siang telah berakhir, para tamu yang datang pun satu persatu pergi meninggalkan restoran. Restoran pun kini telah sepi pengunjung. Pukul 14:00, Naira telah berada di dalam restoran dengan seragam barunya, untuk memulai pekerjaannya. Begitu ia datang melewati pintu belakang, jalur para karyawan keluar masuk. Tampak terlihat ada beberapa karyawan yang tengah makan di ruang dapur, dan sebagian tengah berjaga di bagian bagian depan. Sesuai perintah owner, begitu ia masuk, ia harus mencari karyawan yang bernama Ranti. Karyawan yang akan menjadi mentornya.
"Maaf mau tanya, yang namanya Ranti itu mana ya?" tanya Naira pada karyawan yang tengah makan siang.
"Kamu siapa?" tanya salah seorang karyawan.
"Saya Naira, karyawan baru. Kata teh Iza, saya harus ketemu sama karyawan yang namanya Ranti," terang Naira.
"Oh gitu, dia ada di depan kasir. Langsung masuk aja," balas karyawan lain.
"Oh iya, terimakasih banyak," kata Naira.
"iya, sama-sama," balas karyawan tersebut.
Naira pun segera menuju ke ruang depan, di mana tempat kasir, bar, dan meja tamu berada.
Ia segera menuju ke seseorang yang tengah berjaga di depan kasir.
"Maaf Teh,Teteh yang bernama Ranti?" tanya Naira.
"Iya, kamu Naira?" tanya wanita tersebut.
"Iya, mohon bantuannya," balas Naira.
"Iya.Tadi bos udah cerita, katanya suruh mentorin kamu," terang Ranti.
"Nah sekarang, kita mulai dari sini," kata Ranti, dengan menunjukkan sebuah meja bar.
"Ini bagian bar, yang bertugas jaga di bar tiap shift, itu ada satu orang.Tapi, semua pramusaji harus bisa juga di bagian bar. Ya ... biar kalo pas lagi rame, semua bisa saling bantu," jelas Ranti.
"Ini kerja tim, jadi harus saling bantu," lanjutnya kemudian.
"Siapapun yang gak sibuk, harus ngebantu yang lain.Ya ... yang ... sekiranya lagi keteteran gitu. Nah, di belakang sini ada lemari," tunjuknya pada sebuah lemari besar yang berada persis di belakang meja bar.
"Rak di bagian kiri atas berisi piring kecil, kalo di bagian bawahnya buat piring yang besar," terang Ranti yang membuka pintu lemari sebelah kiri.
"Nah, kalo di sebelah kanan atas, itu berisi gelas buat minuman dingin. Sedangkan di bagian Kanan bawah, itu berisi gelas khusus minuman hangat," lanjutnya sembari membuka pintu lemari bagian kanan.
"Terus ... kalo bagian bawah sini, itu isinya teko," tunjuknya pada bagian paling bawah lemari.
Setelah menunjukkan isi lemari, Ranti pun menutup semua pintu lemari tersebut dan bergeser ke bagian meja bar.
"Nah, kalo ini meja bar. Di sini ada laci yang punya beberapa sekat. Urutannya itu, sendok makan letaknya bagian paling kanan, kalo sebelahnya buat isi garpu, sebelahnya lagi isi sumpit, dan yang paling ujung isi pisau makan," lanjutnya sembari membuka laci yang berada di bawah meja.
"Terus ... kalo peralatan minuman ada di sebelah sini. Ada blender, saringan, mesin kopi, termos, dan lain-lain," terangnya sembari menunjuk ke tiap bagian.
"Teh, kopi, gula, pokoknya yang bahan-bahan minuman, itu ada di sebelah sini," tunjuknya.
"Kalo mau bikin minuman dingin, es batunya ada di freezer belakang kamu ini," katanya sembari menunjuk sebuah freezer.
"Nah, samping nya freezer ada dua kulkas. Kulkas yang ini isinya minuman dingin. Bagian bawah ini, isi buah buat jus," terangnya sembari menunjuk ke kulkas yang tepat berada di samping freezer.
"Nah, kalo kulkas yang di sebelah sini, itu isinya khusus minuman soda," terangnya sembari menunjuk ke kulkas yang di sebelahnya.
"Oh ... jadi ... harus di pisah gitu ya?" tanya Naira.
"Iya. Itu semua di lakukan biar memudahkan kita kalo mau ambil barang. Apa lagi pas waktu rame," balasnya.
"Nah, bar udah ... sekarang kita ke bagian kasir. Kalo kasir gak bisa saling handle. Tiap shift cuma satu orang yang jaga di bagian kasir. Mereka di pilih yang udah paham banget tentang menu dan harga yang ada," jelasnya.
"Pramusaji yang abis mencatat menu, selanjutnya harus serahin catatannya ke bagian kasir. La nanti baru yang jaga kasir mencatat di sistem. Nah salinannya, nanti pramusaji itu yang nyerahin ke bagian dapur," imbuhnya.
"Sampe di sini paham?" tanya Ranti.
"Iya Teh, paham," balasnya dengan disertai anggukkan kepala.
"Terus selanjutnya, masalah penempatan para karyawan. Bagian jaga kasir bagian sini, terus dua di bagian depan pintu, yang satu tugasnya membukakan pintu, yang satunya lagi mengarahkan ke meja. Terus, satu orang jaga bagian kanan meja, dan yang satunya lagi di bagian kiri meja, buat mempersiapkan meja," terangnya.
"Itu posisi kalo sepi. Kalo rame, selain tugas utama tiap posisi, para karyawan juga wajib saling membantu satu sama lain. Supaya apa? supaya dengan keterbatasan karyawan yang ada, para tamu tetep terlayani dengan baik," lanjutnya.
"Sampe sini paham?" tanya Ranti.
"Iya,Teh," balas Naira.
"Terus kalo makan gimana? kalo pas rame," tanya Naira.
"Rame gak rame kalo makan tetep gantian. Yang shift 1 jadwal makannya dari jam satu siang sampe selesai. Makanya, kenapa kita yang shift 2 berangkatnya jam dua? ya itu karena biar bisa nge-backing shift 1 yang lagi pada makan. Jadi bisa di bilang waktu-waktu sekarang adalah waktunya semua karyawan kumpul. Yang shift 1 belum pulang, dan yang shift 2 udah dateng," jawabnya.
"Oh begitu," balas Naira.
"Nah ... tugas kamu sekarang, jaga di balik pintu, sampingnya Setiawan. Bukain pintu kalo ada yang dateng, terus ngarahin ke meja. Nanti biar Setiawan yang catetin menunya," perintah Ranti.
"Oh iya,Teh," balas Naira.
"Wan ... tolong di bantu ini ya!" teriak Ranti yang berada di meja bar, kepada Setiawan yang tengah berjaga di balik pintu.
"Ok!" balasnya.
"Ya udah sana. Gak usah takut, dia baik kok. Ya meski mukanya keliatan jutek gitu," bisik Ranti.
"I-iya ya, Teh." Naira pun segera berjalan menuju ke arah Setiawan berada, untuk menjalankan tugas pertamanya.
...****************...
Hari cepat berlalu. Tak terasa, jam kerja telah berakhir, dan restoran pun telah tutup.
"Resto udah tutup, waktunya closingan. closing kasir, beresin meja, abis itu matiin lampu, AC, kunci pintu depan, inventori ,dan terakhir pulang lewat pintu belakang," terang Ranti. Mentor sekaligus kawan seprofesinya, pada Naira sang karyawan baru pada saat closing.
"Saya closing kasir, kamu bantu yang lain beresin semuanya ya. Ingat, jangan sampe ada yang kelewat!" perintah Ranti.
"Oh, iya siap," balasnya disertai anggukan kepala.
Naira dan rekan yang lain pun kemudian mulai menyusun satu-persatu meja dan kursi. Mulai dari bagian depan pintu hingga ke belakang, agar terlihat rapih. Tidak lupa pula, dilapnya meja yang kotor agar terlihat bersih. Setelah semua meja dan kursi tersusun rapih. Lanjut mematikan AC, kemudian mengunci pintu. Setelah semua selesai, mereka pun mulai inventori stok bahan dan minuman. Hal itu mereka kerjakan secara bersama-sama.
Beberapa menit berlalu, akhirnya semua tugas closing telah selesai. Begitupun Ranti yang telah menyelesaikan closing kasir. Setelah semua selesai, mereka pun secara bersamaan keluar melalui pintu belakang restoran.
"Nih Nay, kamu kan yang tinggal dekat sini, jadi kunci pintu belakang kamu yang pegang ya. Biasanya teh Iza yang pegang, tapi berhubung beliau gak dateng hari ini, katanya suruh dititipin ke kamu. Besok biar yang shift pagi bisa langsung ke tempat mu buat ambil kunci dan bisa langsung kerja," terang Ranti sembari menyerahkan kunci pintu belakang restoran.
"Oya, ingat ya! kalo ada yang mau ambil kunci, suruh tunjukin ID Card-nya!" imbuhnya.
"Oh iya, siap Teh" balas Naira. Setelah itu semua, seluruh karyawan yang ada pun kemudian berpisah menuju tempat tinggalnya masing-masing. Ada yang memesan ojek online, ada juga yang membawa motor seperti Ranti. Termasuk juga Naira yang berjalan menuju tempat tinggalnya.
...Bersambung.........
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments