7.Sebelum Menghadiri Meet And Great

...BAB.7...

Mentari telah menunjukkan sinarnya. Sebelum menghadiri acara, Naira pun memutuskan untuk mencari sarapan pagi terlebih dahulu. Teringat akan nasi uduk kemarin yang gitu lezat, ia pun memutuskan untuk mengunjunginya kembali. Ia pun kemudian bersiap-siap, serta 'tak lupa mengunci pintu kamarnya sebelum ditinggalkan. Jarak tempuh yang tidak terlalu jauh, membuatnya mudah di jangkau dengan berjalan kaki, sembari menikmati udara pagi hari.

Sesampainya di kedai, ia pun mendekat ke samping gerobak dan memesan pada seseorang yang ia yakini sebagai penjualnya.

"Pak, mau nasi uduk satu, sama teh anget satu ya," pinta Naira.

"oh ok, siap Neng," balasnya sembari menengok Naira.

"Loh Naira?" Kata Adam terkejut.

"Lah Adam? di sini lagi? emang penjualnya ke mana?" tanya Naira yang juga terkejut.

"Oh itu, iya, mang Ujang lagi nganter pesenan. Mau makan ya?" tanya Adam.

"Iya nih," balas Naira.

"Bentar, aku buatin dulu ya, Kamu tunggu aja di meja," pintannya ramah, sembari mulai meracik menu. Saking bingungnya, Naira 'tak berkomentar apa-apa lagi, ia pun menurut, melangkah menuju meja yang tidak jauh dari gerobak.

"Heran, adik bos apa tukang nasi uduk sih, dia?" gumamnya sambil memainkan ponselnya, saat menunggu pesanannya datang.

Dari kejauhan, Adam tampak piawai meracik pesanan. Tidak lama kemudian, penjual yang asli pun datang dan membantu menyiapkan makanan. Bahkan, 'tak jarang mereka pun tampak bercanda ria, tertawa satu sama lain. Naira yang menyaksikan adegan itu pun makin di buat heran. Hubungan antara keduanya itu seperti apa.

Entahlah, tidak mau ambil pusing, ia pun membuka layar pada ponsel. Mencari daftar musik, mengambil airphone, lalu di sambungkan pada ponsel miliknya. Ia dengarkan musik lewat airphone, agar 'tak mengganggu pengunjung lain, saat menunggu pesanan. Terlalu fokus pada musik yang di dengarkannya. Hingga tanpa sadar, pesanan telah tersaji di atas meja. Begitu di tarik airphone miliknya, barulah ia tersadar.

"Eh ... eh!" kagetnya, saat seseorang menarik salah satu kabel airphone yang terpasang di telinga. Ia pun sontak menolehnya.

"Lah Adam, jail banget sih!" protesnya.

"lagian, kamu sih di panggil gak ada respon, tuh makanannya udah jadi," balas Adam sembari duduk di sebrang meja.

"Hehehe iya sorry, lah kok dua porsi? kan pesennya cuma satu," tanyanya.

"Biar gendut, hahahaha ..." candanya.

"Adam!" bentak Naira kesal.

"Becanda Neng, nih seporsi buat kamu." Diulurkannya sepiring uduk ke depan Naira.

"Nah, yang ini buat aku," lanjutnya sembari menunjukkan porsi miliknya.

"Oh begitu, kirain cuma jualan. Gak mau ikut makan," sindir Naira.

"Ya, aku kesini emang mau makan. Cuma, tadi tuh mang Ujang lagi buru-buru mau nganter pesenan. Terus, aku suruh bikin sendiri," terangnya.

"Nah, kebetulan juga kamu dateng mau makan, jadi sekalian aku buatin deh. Kasian tuh perut kalo nunggu mang Ujang," lanjutnya panjang kali lebar, kali sisi. Sembari menunjuk ke arah perut Naira.

"Lagian, kamu harus kerja kan hari ini, jadi gak boleh telat sarapannya," lanjutnya kemudian.

"Oh so sweet perhatiannya, hahaha ..." canda Naira.

"Iya perhatian, biar kamu naksir," balasnya sembari merapikan rambut yang telah rapih, menunjukkan kesombongannya.

"Hahhaha, apaan sih ngarep banget, gak lah!" tolaknya terang-terangan sembari mengulurkan lidahnya, tanda mengejek.

"Gak salah!" batinnya.

"Udah ah mau makan, kasihan di anggurin." Dialihkannya perbincangan itu, agar 'tak semakin masuk dalam pembahasan.

Mereka pun mulai menyantap seporsi kelezatan, dengan cita rasa yang tiada tandingannya, hingga tandas 'tak tersisa. Tidak ada perbincangan yang terjadi, hanya fokus pada makanan masing-masing.

"Hem, emang selalu enak," ungkap Naira setelah menghabiskan santapannya.

"Iya pasti lah, makanya aku selalu ke sini," balas Adam saat selesai menghabiskan suapan terakhirnya.

"Ke sini, cuma buat makan apa buat kerja?" interogasinya.

"Maksudnya?" tanya Adam.

"Ya ... yang aku liat, dari kemaren kamu tuh gak cuma makan aja. Tapi juga bantu cuci piring, ngasih pesanan ke pelanggan, buatin pesenan, kaya sekarang ini. Udah kaya kedai milik sendiri aja," terang Naira mengeluarkan rasa penasarannya.

"Hahhaha, oh itu. Gini ya, jadi tuh awalnya aku tuh ada tugas tentang UMKM, nah kebetulan narasumbernya itu mang Ujang. Nah pas di coba masakannya, itu ternyata enak banget. Jadi ya ketagihan buat dateng terus tiap hari. Ya ... kalo kemarin-kemarin, sama minggu ini tuh karyawannya mang Ujang tuh lagi pada cuti, jadi aku bantuin deh. Kasian mang Ujang sendirian. Tau sendiri, kalo pas rame banget gimana," jelasnya secara rinci.

"Oh begitu faktanya, kirain kerja disini," balas Naira.

"Iya ... dan tau apa yang menarik?" tanya Adam membuat Naira penasaran.

"Apa?" tanya Naira.

"Mang Ujang itu sarjana ekonomi lulusan terbaik, di salah satu universitas terkenal di kota ini loh. Istrinya juga lulusan S1 terbaik di kampusnya.Tapi mereka milih jadi pengusaha, dari pada kerja di kantoran," terangnya kembali.

"Kenapa begitu?" tanya Naira.

"Mang Ujang bilang sih, enak buka usaha sendiri. Katanya, sekecil apapun usahanya, kita itu bosnya. Tapi kalo kerja kantoran, setinggi apapun jabatannya tetep juga namanya karyawan. Nah, itu yang bikin aku suka bantuin di sini, itung-itung belajar bisnis," terangnya dengan rinci.

"Orangnya juga ramah banget, wawasannya juga luas. Jadi enak buat di ajak diskusi," terangnya kembali dengan semangat.

"Oh begitu, pantes keliatan akrab banget kalian," balas Naira begitu mengetahui fakta unik tersebut.

"Makanya Neng, hidup tuh harus terus belajar, banyakin pengalaman, sama harus punya motivasi hidup," timpal mang Ujang yang entah sejak kapan ada di belakang mereka.

"Hehe, ada Mang Ujang. Maaf ya, tadi ngomongin Mang Ujang," ungkap Naira meminta maaf pada mang Ujang. Dengan ramah dan santun mang Ujang pun membalasnya,

"Iya gak papa, sok atuh di lanjut makannya."

"Iya Mang," balas Naira.

"Kamu juga makan yang banyak, biar semangat bikin skripsinya, biar cepet lulus juga," lanjut mang Ujang kepada Adam.

"Hehe iya Mang," balas Adam. Mang Ujang pun kemudian pergi meninggalkan mereka berdua, setelah perbincangan hangat tersebut.

"Eh, mang Ujang kok tau kamu lagi ngerjain skripsi?" tanya Naira penasaran.

"Ya kita kan deket, kalo ada masalah apa-apa kadang aku cerita ke mang Ujang. Mang Ujang juga udah nganggep aku kaya anak sendiri, jadi pasti tau lah. Malah, kadang juga aku disemangatin, sama ngasih solusi kalo lagi buntu," terang Adam.

"Oh begitu, pantes tau banyak ya," balas Naira kagum.

Setelah membayar masing-masing makanannya, mereka pun berjalan bersama menuju ke arah restoran tempat Naira bekerja, karena memang satu tujuan.

"Nay, kalo ada kenalan yang butuh loker kasih tau ya, kali aja minat kerja di resto," kata Adam.

"Lah kenapa begitu?" tanya Naira.

"Ya kita kan emang butuh karyawan, cuma kalo bisa yang diutamain itu yang udah kenal, jadi bisa di percaya gitu. Terus kata a Niko, ya kali aja kamu punya rekomendasi gitu," terang Adam.

"Oh begitu, ok deh nanti aku kasih tau kalo ada," balas Naira sambil melanjutkan langkahnya menuju restoran.

...bersambung............

Episodes
1 1.Mendapatkan Pekerjaan Baru
2 2.Hari Pertama Kerja
3 3.Mencari Menu Sarapan
4 4.Pertemuan Pertama
5 5.Pria Asing
6 6.Mengantar Pulang Dengan Ojek Online
7 7.Sebelum Menghadiri Meet And Great
8 8.Meet And Great
9 9.After Meet And Great
10 10.Bertemu Rani
11 11.Loker
12 12.Menemani Sahabat Melamar Pekerjaan
13 13.Mencari Tempat Tinggal
14 14.Hari Kerja Rani
15 15.Menginap Ke Tempat Rani
16 16.Menginap Part 2
17 17.Menginap Part 3
18 18.Di Bayarin
19 19.Terjadi Lagi
20 20.Bertukar Tempat Tinggal Part 1
21 21.Bertukar Tempat Tinggal Part 2
22 22.Bertukar Tempat Tinggal Part 3
23 23.Hari Pertama Setelah Bertukar Tempat Tinggal
24 24. berisik!
25 25.Kenapa Berisik?
26 26.Penguntit
27 27.Penguntit Part 2
28 28.Sebelum Libur
29 29.Hari Libur
30 30.Temannya Mantan
31 31. Alasan kenapa Sampai Berada Di Sini
32 32. Menghabiskan Sisa Hari Libur
33 33.Ternyata Dia
34 34. Hari Yang Menyakitkan
35 35.Harus Move On
36 36.Selingkuh
37 37.Klarifikasi
38 38.CCTV Berjalan
39 39.Salah Paham
40 40.Keseruan Anak Kecil
41 41.Menghabiskan Sisa Waktu Bersama Sandi
42 42.Di Jemput Sandi
43 43.Siapa Orang Itu?
44 44.Menyatakan Perasaan Part 1
45 45.Menyatakan Perasaan Part 2
46 46. Semakin Ruwet
47 47.Saatnya Mengiklaskan Part 1
48 48.Saatnya Mengikhlaskan Part 2
49 49.Saatnya Mengikhlaskan Part 3
50 50. Memulai Sebuah Hubungan Baru
51 51.Pilihan Yang Tepat
52 52.Double Date
53 53 Memberi Pengertian Kepada Surya
54 54.Kartu AS
55 55. Panggilan "Dede"
56 56 Bertemu Keluarga Sandi
57 57.Menguji Kesabaran
58 58.Tidak Sederajat Dengan Sandi
59 59.Mundur Atau Bertahan
60 60.Tanpa Kabar
61 61.Menghabiskan Waktu Bersama
62 62. Orang Suruhan
63 63.Di Jebak
64 64.Meminta Bantuan Surya
65 65.Penjelasan
66 66.Dinner
67 67.Teror Pertama
68 68.Teror Ke Dua
69 69.Mencari Tahu Siapa Pelakunya
70 70.Siapa Pria Berhoodie Itu?
71 71.Mengawasi Pria Berhoodie
72 72.Terkuak Siapa Pelakunya
73 73.Pasrah Dengan Keadaan
74 74.Masih Aman
75 75.Berita Hoax
76 76.Akun Yang Terbajak
77 77.Mengembalikan Akun
78 78.Memutuskan Untuk Resign
79 79.Hari Terakhir
80 80.Perpisahan
81 81.Tanpa Kabar
82 82.Putus
83 83.Kembali Ke Kota Asal
84 84. Bersiap Untuk Pulang
Episodes

Updated 84 Episodes

1
1.Mendapatkan Pekerjaan Baru
2
2.Hari Pertama Kerja
3
3.Mencari Menu Sarapan
4
4.Pertemuan Pertama
5
5.Pria Asing
6
6.Mengantar Pulang Dengan Ojek Online
7
7.Sebelum Menghadiri Meet And Great
8
8.Meet And Great
9
9.After Meet And Great
10
10.Bertemu Rani
11
11.Loker
12
12.Menemani Sahabat Melamar Pekerjaan
13
13.Mencari Tempat Tinggal
14
14.Hari Kerja Rani
15
15.Menginap Ke Tempat Rani
16
16.Menginap Part 2
17
17.Menginap Part 3
18
18.Di Bayarin
19
19.Terjadi Lagi
20
20.Bertukar Tempat Tinggal Part 1
21
21.Bertukar Tempat Tinggal Part 2
22
22.Bertukar Tempat Tinggal Part 3
23
23.Hari Pertama Setelah Bertukar Tempat Tinggal
24
24. berisik!
25
25.Kenapa Berisik?
26
26.Penguntit
27
27.Penguntit Part 2
28
28.Sebelum Libur
29
29.Hari Libur
30
30.Temannya Mantan
31
31. Alasan kenapa Sampai Berada Di Sini
32
32. Menghabiskan Sisa Hari Libur
33
33.Ternyata Dia
34
34. Hari Yang Menyakitkan
35
35.Harus Move On
36
36.Selingkuh
37
37.Klarifikasi
38
38.CCTV Berjalan
39
39.Salah Paham
40
40.Keseruan Anak Kecil
41
41.Menghabiskan Sisa Waktu Bersama Sandi
42
42.Di Jemput Sandi
43
43.Siapa Orang Itu?
44
44.Menyatakan Perasaan Part 1
45
45.Menyatakan Perasaan Part 2
46
46. Semakin Ruwet
47
47.Saatnya Mengiklaskan Part 1
48
48.Saatnya Mengikhlaskan Part 2
49
49.Saatnya Mengikhlaskan Part 3
50
50. Memulai Sebuah Hubungan Baru
51
51.Pilihan Yang Tepat
52
52.Double Date
53
53 Memberi Pengertian Kepada Surya
54
54.Kartu AS
55
55. Panggilan "Dede"
56
56 Bertemu Keluarga Sandi
57
57.Menguji Kesabaran
58
58.Tidak Sederajat Dengan Sandi
59
59.Mundur Atau Bertahan
60
60.Tanpa Kabar
61
61.Menghabiskan Waktu Bersama
62
62. Orang Suruhan
63
63.Di Jebak
64
64.Meminta Bantuan Surya
65
65.Penjelasan
66
66.Dinner
67
67.Teror Pertama
68
68.Teror Ke Dua
69
69.Mencari Tahu Siapa Pelakunya
70
70.Siapa Pria Berhoodie Itu?
71
71.Mengawasi Pria Berhoodie
72
72.Terkuak Siapa Pelakunya
73
73.Pasrah Dengan Keadaan
74
74.Masih Aman
75
75.Berita Hoax
76
76.Akun Yang Terbajak
77
77.Mengembalikan Akun
78
78.Memutuskan Untuk Resign
79
79.Hari Terakhir
80
80.Perpisahan
81
81.Tanpa Kabar
82
82.Putus
83
83.Kembali Ke Kota Asal
84
84. Bersiap Untuk Pulang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!