Hari pertama masuk sekolah

Seusai melaksanakan salat ashar, Ilham berjalan dengan santai melewati gang di antara dua tembok besar. Nampak seorang anak perempuan yang tengah berjongkok sembari mengotak-atik bagian belakang sepedanya.

Dari jarak jauh pun Ilham sudah mengetahui jika anak perempuan itu adalah Syifa. Ilham terus berjalan dengan perlahan tanpa menimbulkan suara, hingga jarak di antara keduanya semakin dekat. Hingga sampailah Ilham dibelakangnya.

"Apa terjadi sesuatu?" tanyanya saat tiba di tempat tujuan. Dia berdiri di belakang Syifa.

Syifa nampak terkejut saat mendapati ada seseorang di balik punggungnya. Dengan cepat Syifa menoleh dan ternyata Ilham lah orangnya. Syifa seketika merasa lega. Sebab, dia takut jika tiba-tiba bertemu orang gila atau orang jahat yang mungkin saja akan melukainya.

"Emm, ini Kak, rantainya putus," ujar Syifa.

"Minggir!" ujar Ilham.

"Hah ... apa, Kak?" tanya Syifa yang tidak mendengar dengan jelas perkataan Ilham.

"Kamu minggir dulu, aku mau mengecek rantainya," ujar Ilham datar.

"Oh, iya Kak, maaf nggak denger tadi!" Syifa kemudian beranjak bangkit dan menggeser tempatnya berdiri.

Ilham kemudian menyandarkan sepeda Syifa lalu mengecek kerusakan pada rantainya.

"Ini nggak bisa dibenahi, musti dibawa ke bengkel," ujar Ilham.

"Yah, jadi musti balik lagi dong ke depan ruko!" ujar Syifa dengan lesu.

Bengkel sepedanya yang paling dekat hanyalah yang berada di depan ruko.

"Kamu mau pulang, kan? pulang saja. Sepedanya biar aku yang urus!" ujar Ilham.

"Tapi, jadi ngrepotin Kak Ilham. Biar Syifa sendiri aja deh yang bawa ke bengkel, terima kasih atas tawarannya!" tolak Syifa sungkan.

“Dari rumahku sudah dekat, kalau kamu yang bawa bolak balik ke sana yang ada kamu bakalan capek. Sudah sana pulang! Assalamu’alaikum,” ujar Ilham yang tidak ingin dibantah.

Ilham berlalu pergi dengan menuntun sepeda Syifa tanpa menunggu jawaban dari Syifa.

"Wa'alaikumussalam." Syifa hanya diam mematung memandangi punggung ilham yang semakin menjauh. Lalu, Syifa berjalan pulang ketika Ilham sudah berbelok di ujung gang hingga tidak terlihat lagi.

......................

Ba’da salat ashar Syifa bergegas untuk mandi. Syifa kemudian memakai dress panjang dan juga kerudung. Saat ini dia tengah bersiap-siap untuk belajar mengaji di rumahnya ummi Syarifah. Syifa lantas berpamitan dengan mama dan neneknya.

“Lhoh Fa, kamu mau berangkat ke rumah Nafisa dengan jalan kaki?” tanya Rosa saat Syifa berjalan kaki hingga ke pintu gerbang.

“Iya, Ma. Sepeda Syifa tadi sore rantainya putus, musti dibawa ke bengkel sepeda buat diperbaiki,” ujar Syifa seraya menoleh ke arah mamanya.

“Nanti pulangnya bagaimana? Memangnya kamu berani?” tanya Rosa.

“Berani dong, Ma. Habis maghrib kan jalanan masih rame juga.”

“Ya sudah hati-hati, ya? Misal tidak berani pinjam handphone ummi Syarifah untuk kirim pesan ke Mama. Nanti Mama yang jemput!” ujar Rosa.

“Iya, Ma. Syifa berangkat! Assalamu’alaikum.”

"Hati-hati! wa'alaikumussalam."

Syifa berjalan kaki kurang lebih satu kilometer dari rumahnya menuju ke rumah Nafisa. Saat berada di tengah jalan tepat di ujung gang antara dua tembok besar Syifa melihat Nafisa dan Ilham muncul dengan bersepeda.

"Syifa-a... !" teriak Nafisa.

"Kalian mau ke mana? padahal aku mau ke rumah kamu, Sa," ujar Syifa yang nampak terkejut melihat Nafisa yang sepertinya hendak pergi dengan kakaknya.

"Aku mau jemput kamu, kata Abangku sepedamu rusak, jadi kami mau menjemputmu!" ujar Nafisa hingga membuat Syifa tercengang. "Ayo, buruan naik!" ujarnya lagi.

"Iya-iya. Maaf ya merepotkan kalian?" ujar Syifa seraya melirik kepada Ilham.

"Dek, aku mau ke masjid. Kalian pulang berdua ya," ujar Ilham berpamitan dengan adiknya. Lalu ia berbelok menuju gang kecil menuju masjid.

Tidak berapa lama terdengar adzan maghrib berkumandang. Lagi-lagi Syifa merasa kagum mendengarnya. Iramanya sangat bagus tidak seperti sebelum-sebelumnya.

"Sa, dengar nggak suara adzan barusan?" tanya Syifa yang sudah turun dari boncengan. Mereka sudah sampai di depan rumah Nafisa.

"Tentu saja dengar, memangnya kenapa, Fa?" tanya Fisa seraya turun dari sepedanya.

"Suaranya merdu sekali. Sepertinya baru beberapa hari ini muadzinnya ganti. Aku sangat kagum mendengarnya."

"Tentu saja berbeda dari sebelumnya, kan yang adzan barusan bang Ilham. Wah abangku pasti ge-er kalau mendengar pujianmu barusan!" ujar Nafisa seraya membuka pintu rumah. "Assalamu'alaikum."

Syifa mendelik mendengarnya. Dia tidak menyangka jika pemilik suara merdu ketika mengumandangkan adzan itu ternyata kakaknya Nafisa.

"Fa, ayo masuk!" seru Nafisa.

"Eh, iya, assalamu'alaikum," ujar Syifa kemudian segera masuk ke dalam rumah Nafisa. Mereka kemudian melaksanakan salat berjamaah bersama ummi Syarifah.

Seusai melaksanakan salat, Syifa kemudian belajar membaca iqro' bersama dengan Ummi Syarifah. Sedangkan Nafisa membaca Al-Qur'an dengan dibimbing oleh Ilham.

Tiga puluh menit kemudian mereka menyudahi belajar mengajinya. Kemudian ummi Syarifah mengajak Syifa untuk makan malam bersama. Setelah itu Syifa berpamitan untuk pulang.

"Syifa, kamu pulangnya bawa saja sepeda Nafisa! kalau berjalan nanti cukup jauh!" tutur abinya Nafisa.

"Iya, benar Syifa. Abang antar Syifa ya!" perintah ummi Syarifah kepada ilham.

Ilham tidak menjawab, namun dia melangkah ke luar menuju sepedanya dan siap untuk pergi.

Syifa kemudian berpamitan kepada keluarga Nafisa. Ilham meminta Syifa untuk mengendarai sepeda terlebih dahulu dan Ilham mengikuti dari belakang. Namun, tepat pada gang di antara dua tembok besar yang gelap gulita di malam hari itu, nampak dua orang laki-laki yang tengah duduk di tengah jalan.

Syifa yang merasa was-was karena tidak bisa melihat aktifitas mereka pun menghentikan sepedanya tiba-tiba. Dia diam terpaku bingung hendak lanjut melewati gang atau tidak. Sebab, aktifitas mereka tidak begitu terlihat karena minim cahaya remang-remang. Namun, masih terdengar racauan mereka yang tidak jelas.

"Hey, putar arah!" ujar Ilham tiba-tiba.

Syifa berpaling ke arah belakangnya. "Kenapa, Kak?" tanyanya.

"Lewat jalan raya saja!" ujar Ilham.

Syifa pun akhirnya menurut. Malam itu dan seterusnya mereka melewati jalan raya setiap pulang malam. Hal itu telah berlanjut hingga hari-hari berikutnya.

Hingga lama-kelamaan Syifa semakin akrab dengan keluarga Nafisa. Dan cukup dekat dengan Ilham selayaknya mendapatkan seorang kakak laki-laki dari sosok ilham. Setelah dua minggu berakhir akhirnya Ilham kembali ke pondok.

......................

Enam tahun kemudian.

Syifa berdiri di depan cermin mematut seragam putih abu-abu untuk pertama kalinya. Kini dia telah menjadi murid menengah atas di sebuah SMA Negeri di kotanya. Dicepolnya rambutnya yang pirang panjang kemudian dikenakannya kerudung berwarna putih.

Seusai sarapan Syifa berpamitan kepada mama dan neneknya untuk berangkat ke sekolah.

"Mah, Syifa berangkat ya? Assalamu'alaikum" ujarnya berpamitan.

"Wa'alaikumussalam. Hati-hati, Fa. Ingat ya belajar yang benar tidak usah perhatikan yang lainnya!" ujar Rosa menasehati.

Rosalina cukup cemas dengan putrinya yang kini beranjak remaja. Ini adalah masa pubertas bagi anak seumuran Syifa. Di saat Syifa SMP bahkan beberapa kali dia menemukan sejumlah surat cinta yang ditujukan pada putrinya di dalam tas Syifa. Beruntungnya sekolahnya masih cukup dekat sehingga masih dapat dipantau.

Namun, kini Syifa bersekolah di kota. Rosa tidak dapat memantaunya lagi seperti sebelumnya. Beruntunglah ada Antika yang selama ini menemani Syifa.

Terlihat pagi-pagi sekali Antika sudah menghampiri. Kali ini mereka bersekolah di sekolah yang sama, namun berbeda kelas. Mereka kemudian berangkat ke sekolah bersama dengan menaiki bus.

Setelah sampai mereka berpisah di kelasnya masing-masing. Tidak butuh waktu yang lama keberadaan Syifa di sekolah itu menjadi pusat perhatian karena terlihat berbeda dari yang lainnya. Kecantikan Syifa nampak tidak biasa. Terutama karena kornea matanya yang berwarna keabu-abuan itu.

Syifa menjadi tidak nyaman saat banyak pasang mata yang memperhatikannya ketika melewati koridor sekolah. Bahkan ada yang sudah terang-terangan menggodanya. Decak kagum di antara siswa laki-laki, dan tatapan tajam dari kakak kelasnya yang perempuan, membuat Syifa melalui hari pertamanya dengan cukup berat.

...________Ney-nna________...

Terpopuler

Comments

Ning Mar

Ning Mar

smkn menarik critanya

2022-12-29

1

🍁𝐀𝐑𝐀❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ

🍁𝐀𝐑𝐀❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ

wah Syifa udah gede sekarang 🤣

2022-11-14

1

Uty

Uty

yg bacapun semangat loo thor...se semangat shfa yg dh beranjak dewasa

2022-09-30

0

lihat semua
Episodes
1 Anak Haram
2 Bertemu ODGJ
3 Berbaikan
4 Rantai sepeda putus.
5 Hari pertama masuk sekolah
6 Gadis Baik
7 Menyontek
8 Bingkisan
9 Terkunci
10 Penyelamat
11 Persami
12 Malam Api Unggun
13 Kecemburuan
14 Kelakuan Devan
15 Kesedihan Syifa
16 Berkelahi
17 Fitnah
18 Terkuaknya Bukti
19 Wanita misterius.
20 Antika
21 Pacaran
22 Hayalan Devan
23 Dilecehkan
24 Kisah kelam.
25 Kedatangan Devan
26 Masalah Bertubi-tubi
27 Pemakaman
28 Healing Pascatrauma
29 Kepulangan Syifa
30 Menolak Ta'aruf
31 Tangis Antika
32 Orang Tua
33 Bertemu Orang lama
34 Bertemu Arjuna lagi
35 Tulus
36 Tangisan Nafisa
37 Karena Nasab
38 Warisan
39 Meninggalkan Rumah
40 Akhirnya Tahu
41 Kota Kelahiran
42 Kembali ke masa itu
43 Haram
44 Suami Rosita
45 Riba
46 Riba 2
47 Mendapatkan pekerjaan
48 Terjadi lagi
49 Terbongkar
50 Terbongkar (2)
51 Anakku
52 Tawaran Edward
53 Kecemasan Rosa
54 Suami
55 Berubah
56 Sudah Berkeluarga
57 Tertangkap
58 Mengecewakan
59 Di rumah sakit
60 Terurung Lagi
61 Bohong lagi
62 Menyebalkan
63 Rumit
64 Alamat Rumah
65 Kedatangan Seseorang
66 Akhirnya Mia tahu
67 Kesalahpahaman Mia
68 Jangan Datang
69 Pulang
70 Mencari tempat tinggal
71 Ke Butik
72 Menjelang Pernikahan
73 Bertemu lagi
74 Menempel
75 Kabar Duka
76 Mama Alika
77 Bercerita
78 Semakin Dekat
79 Anak Bau Kencur
80 Kegelisahan Hanif
81 Bertemu Nafisa
82 Dilema
83 Pengajian
84 Pesan Terakhir
85 Menyetujui
86 Kepulangan Ilham
87 Takdir
88 Akhirnya tersungkur juga.
89 Terjaga
90 Jodoh Ilham
91 Terungkapnya Kisah Masa Lalu
92 Ditinggalkan
93 Kemenangan
94 Khitbah
95 Bangkit
96 Jawaban
97 Menjelaskan
98 OTW Menikah
99 Akad Nikah
100 Orang Yang Tepat
101 Usai Pesta pernikahan.
102 Kisah lalu
103 Honeymoon
104 Pesona Iqbal
105 Akhirnya
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Anak Haram
2
Bertemu ODGJ
3
Berbaikan
4
Rantai sepeda putus.
5
Hari pertama masuk sekolah
6
Gadis Baik
7
Menyontek
8
Bingkisan
9
Terkunci
10
Penyelamat
11
Persami
12
Malam Api Unggun
13
Kecemburuan
14
Kelakuan Devan
15
Kesedihan Syifa
16
Berkelahi
17
Fitnah
18
Terkuaknya Bukti
19
Wanita misterius.
20
Antika
21
Pacaran
22
Hayalan Devan
23
Dilecehkan
24
Kisah kelam.
25
Kedatangan Devan
26
Masalah Bertubi-tubi
27
Pemakaman
28
Healing Pascatrauma
29
Kepulangan Syifa
30
Menolak Ta'aruf
31
Tangis Antika
32
Orang Tua
33
Bertemu Orang lama
34
Bertemu Arjuna lagi
35
Tulus
36
Tangisan Nafisa
37
Karena Nasab
38
Warisan
39
Meninggalkan Rumah
40
Akhirnya Tahu
41
Kota Kelahiran
42
Kembali ke masa itu
43
Haram
44
Suami Rosita
45
Riba
46
Riba 2
47
Mendapatkan pekerjaan
48
Terjadi lagi
49
Terbongkar
50
Terbongkar (2)
51
Anakku
52
Tawaran Edward
53
Kecemasan Rosa
54
Suami
55
Berubah
56
Sudah Berkeluarga
57
Tertangkap
58
Mengecewakan
59
Di rumah sakit
60
Terurung Lagi
61
Bohong lagi
62
Menyebalkan
63
Rumit
64
Alamat Rumah
65
Kedatangan Seseorang
66
Akhirnya Mia tahu
67
Kesalahpahaman Mia
68
Jangan Datang
69
Pulang
70
Mencari tempat tinggal
71
Ke Butik
72
Menjelang Pernikahan
73
Bertemu lagi
74
Menempel
75
Kabar Duka
76
Mama Alika
77
Bercerita
78
Semakin Dekat
79
Anak Bau Kencur
80
Kegelisahan Hanif
81
Bertemu Nafisa
82
Dilema
83
Pengajian
84
Pesan Terakhir
85
Menyetujui
86
Kepulangan Ilham
87
Takdir
88
Akhirnya tersungkur juga.
89
Terjaga
90
Jodoh Ilham
91
Terungkapnya Kisah Masa Lalu
92
Ditinggalkan
93
Kemenangan
94
Khitbah
95
Bangkit
96
Jawaban
97
Menjelaskan
98
OTW Menikah
99
Akad Nikah
100
Orang Yang Tepat
101
Usai Pesta pernikahan.
102
Kisah lalu
103
Honeymoon
104
Pesona Iqbal
105
Akhirnya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!